Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFazri Adit Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK WRIST- HAND AND FINGER Pertemuan ke
Oleh: Sugijanto Disampaikan pada kulah reguler Kinesiologi dan Biomekanik
2
TUJUAN INSTRUKSIONAL Mahasiswa memahami manualterapi dengan cara :
Mampu merinci sendi-sendi pembentuk wrist and hand Mampu merinci gerakan osteokinematik dan artrokinematik sendi radioulnaris distal, radiocarpea, intercarpalia, carpometacarpal I-II-III-IV- dan V Mampu merinci MLPP dan CPP sendi-sendi wrist and hand Mampu merinci functional hand Mampu menganalisis gerak aktif, pasif dan isometrik wrist and hand.
3
Pertanyaan studi Uraikan sendi-sendi pembentuk elbow complex
Uraikan dan peragakan gerakan osteokinematik dan artrokinematik sendi radioulnaris distal, radiocarpea, intercarpalia, carpometacarpal I-II-III-IV- dan V Jelaskan MLPP dan CPP sendi-sendi wrist and hand Uraikan dan peragakan functional hand Lakukan analisis dan peragakan gerak aktif, pasif dan isometrik wrist and hand. Uraikan prehension dan power grip.
4
Wrist-Hand and Finger Tersusun dalam kesatuan fungsi yang kompleks, merupakan terminal fungsi sebagai organ komunikator, sensor maupun motor dengan ROM luas dan bervariasi serta mudah cidera. Terdiri atas 28 tulang, 30 sendi, 19 otot intrinsich dan 20 extrinsich. Dalam aktifitas ditunjang stabilitas dan dasar gerakan bahu dan siku.
5
DISTAL RADIOULNAR JOINT
Struktur sendi : Jenis sendi putar, dibentuk oleh distal capitulum ulnae yang convex dengan radius yg concave. Sendi ini pada lengan bawah diperkuat lig. interosseus radioulnaris. Arthrokinematic dan osteokinematic: Gerak pronasi dan supinasi dengan ROM 800 harder end feel dan 1000 elastic end feel. Gerak arthrokinematic translasi radius terhadap ulna dengan arah sama. MLPP pada posisi antara pronasi dan supinasi, CPP posisi pronasi penuh. Capsular pattern : Pronasi sama terbatas dengan supinasi.
6
RADIOCARPAL JOINT Merupakan ovoid joint dimana os radius konkaf menghadap kedistal sedikit serong kepalmar 50 bersendi dengan carpus yang berbentuk konveks. Os ulnae dengan carpus tetapi melalui diskus.
7
Arthrokinematic dan osteokinematic
Gerakan: Palmar- dan Dorsal Flexion serta Ulnar- dan Radial Deviation. dgn end feel elastic ulnar deviasi elastic harder. Yg gerak carpus dgn. permukaan convex → gerak arthrokinematic nya adalah : traction ossa carpea selalu arah distal searah axis os radii (serong 150 ), translation selalu berlawanan arah, yaitu saat palmar flexion translation ke dorsal dan saat dorsal flexion translation ke palmar. Saat ulnar deviation translation ke radial dan saat radial deviation translation ke ulnar. MLPP pada posisi sedikit palmar flexion (50) dan ulnar deviation (50). CPP pada posisi dorsal flexion penuh. Capsular pattern : Extension lebih terbatas dp flexion.
8
INTERCARPAL JOINT Struktur sendi
Scapoideum, lunatum dan triquetrum merupakan sendi datar yang dihubungkan dengan lig. interosseum kurang kuat dan merupakan deretan proximal dari Mid carpal. Deretan distal terdiri atas trapezium, trapezoideum, capitatum dan hamatum yang dihubungkan oleh lig. interosseum secara kuat. Antara kedua deretan ini membentuk sendi Mid carpal.
9
Arthrokinematic dan osteokinematic
Gerak fisiologis dalam klinis merupakan gerak geser antar tulang intercarpalia. Pada mid carpal ternyata memiliki ROM yang besar, dimana pada saat gerak palmar- dan dorsal flexion penuh terjadi gerak 300 MLPP posisi netral dan CPP posisi dorsal flexion.
10
CARPOMETACARPAL JOINT (CMC) I
Jenis Saddle joint dibentuk oleh trapeziometacarpal I Arthrokinematic & osteokinematic Gerakan flexion/extension = 45-50/0/0 dan abduction/adduction = 60-70/0/30. Traction selalu kearah distal. Translation untuk flexion/extension searah dengan gerakannya sedangkan abduction berlawanan arah dengan gerakannya. MLPP pada posisi tengah dan CPP pada posisi opposition. Capsular pattern adalah abduction dan extension sama terbatas.
11
CMC II – III – IV – V Struktur sendi
Sendi CMC II, III, dan IV merupakan sendi datar, sedang CMC V merupakan sendi saddle. Arthrokinematic dan osteokinematic CMC III paling stabil dan CMC V paling mobile yaitu flexion 100, extension 100 dg beberapa derajat abduction pronation, dimana dalam klinis membentuk arcus.
12
METACARPOPHALANGEAL (MCP) JOINT I–II–III–IV–V
Struktur sendi Merupakan sendi condylair dg caput metacarpal biconvex. Arthrokinematic dan osteokinematic Gerakan sendi flexion MCP I, II-V 500, extension 00, dan abduction-adduction pada posisi netral (00) MCP I, II-V sebesar 70/0/30, 20-30/0/20-30. Basis phalanx merupakan permukaan yang concave, dengan demikian traction selalu kearah distal sesuai axis longitudinal phalanx, sedang translation mengikuti gerak palanx yaitu saat flexion terjadi translation kepalmar dan sebaliknya saat extension terjadi translation kedorsal. MLPP posisi semi flexion dan CPP posisi extension penuh. Capsular pattern flexion lebih terbatas dari extension.
13
PROXIMAL & DISTAL INTERPHALANGEAL (PIP & DIP)
Merupakan sendi hinge dg ujung proximal konveks dan distal konkaf. Arthro- & osteokinematic : ROM flexion/extension bervariasi (lihat anatomi terapan). Traction selalu kearah distal searah dg axis longitudinal phalanx dan translation searah geraknya. MLPP pada posisi semiflexion dan CPP full extension
14
ANALISA GERAK WRIST, HAND AND FINGER
GERAK PRONASI PASIF Os radius digerakkan mengelilingi ulna. ROM 850 dg elastic harder end feel. GERAK SUPINASI PASIF Os radius digerakkan mengelilingi ulna ROM 900 dg elastic end feel
15
GERAK PALMAR FLEKSI PASIF
Osssa carpea digerakkan palmar flexion thd radius. Ketika dorsal fleksi, scapoid dan lunatum bergerak 300, os lunatum bergeser ke dorsal. ROM total 850 dg elastic end feel. GERAK DORSAL FLEKSI PASIF Osssa carpea digerakkan dorsal flexion thd radius. Ketika dorsal fleksi, scapoid dan lunatum bergerak 300 , os capitatum bergeser ke palmar, Total ROM 850 dg elastic harder end feel
16
DEVIASI ULNAR PASIF Osssa carpea digerakkan kearah ulnar deviasi terhadap radius. ROM 450 dg elastic end feel. Gerak intercarpal bagian proksimal ke medio-proksimal os capitatum terdorong ke distal. DEVIASI RADIAL PASIF Osssa carpea digerakkan kearah radial deviation terhadap radius. ROM 150 dg hard end feel. Gerak intercarpal bagian proksimal ke latero-distal os capitatum terdorong proksimal
17
PALMAR FLEKSI ISOMETRIK
Flexor carpi radialis m. dan flexor carpi ulnaris m. Nyeri kemungkinan dari patologi pada tendon flekor tangan dan jari. (golfer’s elbow) DORSAL FLEKSI ISOMETRIK Extensor carpi radialis longus dan brevis ms. dan extensor carpi ulnaris m. Nyeri kemungkinan dari patologi pada Extensor carpi radialis longus dan brevis ms. dan extensor carpi ulnaris m. (tennis’s elbow) ULNAR DEVIASI ISOMETRIK Oleh extensor carpi ulnaris m dan extensor carpi ulnaris m. Rasa nyeri kemungkinan dari patologi pada otot tsb. RADIAL DEVIASI ISOMETRIK Oleh Extensor carpi radialis longus dan brevis ms. dan flexor carpi radialis m. Nyeri kemungkinan dari patologi pada otot tsb.
18
REPOSISI PASIF CMC I Gerak ibujari menjauhi kelingking. Terbatas dan nyeri kemungkinan karena capsular pattern CMC I. OPPOSISI PASIF CMC I Gerak ibujari kearah kelingking.
19
EKSTENSI PASIF MCP II-V
Nyeri dan terbatas kemungkinan karena capsular pattern MCP. FLEKSI PASIF MCP II-V Nyeri dan terbatas kemungkinan karena capsular pattern MCP Nyeri dan terbatas kemungkinan karena capsular pattern PIP bila flexion extension. FLEKSI PASIF PIP II-V Nyeri dan terbatas kemungkinan karena capsular pattern PIP EKSTENSI PASIF DIP II-V Nyeri dan terbatas kemungkinan karena capsular pattern DIP bila flexion extension. FLEKSI PASIF DIP II-V Nyeri dan terbatas kemungkinan karena capsular pattern DIP
20
ISOMETRIC MCP I EXTENSION.
Nyeri kemungkinan dari patologi pada Extensor pollicis longus dan brevis ms. ISOMETRIC MCP FLEXION Nyeri kemungkinan dari patologi pada flexor pollicis m. ISOMETRIC MCP I ABDUCTION Nyeri kemungkinan dari patologi pada Abductor pollicis longus dan brevis ISOMETRIC MCP I ADDUCTION Nyeri kemungkinan dari patologi pada adductor pollicis longus dan brevis
21
ABDUKSI ISOMETRIK JARI II-III
Nyeri kemungkinan dari patologi pada abductor jari II-III ABDUKSI ISOMETRIK JARI III-IV Nyeri kemungkinan dari patologi pada abductor jari III-IV ABDUKSI ISOMETRIK JARI V ADDUKSI ISOMETRIK JARI V Nyeri kemungkinan dari patologi pada adductor jari V ADDUKSI ISOMETRIK JARI IV Nyeri kemungkinan dari patologi pada adductor jari IV ADDUKSI ISOMETRIK JARI II Nyeri kemungkinan dari patologi pada adductor jari II
22
PREHENSION OF THE HAND a. Prehension of terminal opposition.
Oleh m. flexor digitorum profundus dan m. flexor pollicis longus (n. Medianus) b.Prehension of subterminal opposition. Oleh m. flexor digitorum sublimis (jari I) dan thenar. c.Prehension of subtermino-lateral opposition. Oleh m. interosseus posterior I, m. fexor pollicis brevis, m. adductor pollicis dan m. interosseus anterior. d. Integral latero-lateral prehension: Tridigital grip, 2) Tetradigital grip dan 3) Pentadigital grip
23
FUNCTIONAL OF THE HAND
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.