Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAntonius Jalil Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Magister Management Universitas Gunadarma
PENGEMBANGAN SISTEM Disusun Oleh : Dr Lily Wulandari Magister Management Universitas Gunadarma Logo Seminar
2
Pengenalan Pengembangan Sistem
3
Pokok Bahasan Pendahuluan Perlunya Pengembangan Sistem
Individu Terkait Pengembangan Sistem Prinsip Dasar Pengembangan Sistem Ruang Lingkup Penyebab Kesuksesan & Kegagalan Sistem Informasi
4
Pendahuluan Pengembangan sistem informasi sering disebut sebagai proses pengembangan sistem (System Development) Pengembangan sistem adalah aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul. Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
5
Perlunya Pengembangan Sistem
Adanya permasalahan (problem) yang timbul pada sistem yang lama Permasalahan yang timbul dapat berupa : - Ketidakberesan - Pertumbuhan Organisasi Untuk meraih kesempatan (opportunities) Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya Adanya instruksi-instruksi (directives)
6
Individu Terkait Pengembangan Sistem (1)
Organisasi proyek sistem informasi yang ideal dilihat dari kacamata para konsultan terdiri atas: Konsultan Klien (atau dalam hal ini perusahaan yang bersangkutan) Para vendor
7
Individu Terkait Pengembangan Sistem (2)
Project Sponsor adalah seorang manajemen puncak, yang diserahkan tugas khusus oleh perusahaan sebagai penanggung jawab proyek sistem informasi. Project Sponsor inilah yang kemudian akan mencari rekanan atau seorang Project Partner dari sebuah perusahaan konsultan yang memang sudah ahli di bidang perencanaan dan pengembangan sistem informasi yang dimaksud.
8
Individu Terkait Pengembangan Sistem (3)
Sebagai jabatan tertinggi dari sebuah perusaha an konsultan, Project Partner bertanggung jawab untuk mempersiapkan tim khusus dari multi disiplin sebagai anggota proyek yang akan dijalankan. Project Partner bertanggung jawab secara langsung kepada Project Sponsor yang menyewanya.
9
Individu Terkait Pengembangan Sistem (4)
Bagi seorang Project Partner, bagian yang terpenting dalam melakukan seleksi anggota tim adalah memilih Project Manager yang memiliki kompetensi dan keahlian khusus dalam menangani proyek sistem informasi ini. Selain itu harus memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam menangani proyek-proyek sejenis (sebagai Project Manager).
10
Individu Terkait Pengembangan Sistem (5)
Dalam merencanakan, memonitor, dan mengontrol proyek sehari-hari, seorang Project Manager dibantu oleh tiga tim: Project Management, Project Administration, dan Quality Assurance. Tim Project Management terdiri dari para praktisi yang biasa menangani aktivitas-aktivitas komersial berbasis proyek. Fungsinya untuk membantu Project Manager dalam mengontrol pemakaian sumber daya – sumber daya terbatas dalam proyek (keuangan, SDM, waktu, dll) agar sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan sebelumnya.
11
Individu Terkait Pengembangan Sistem (6)
Project Administration adalah tim yang bertanggung jawab terhadap pengaturan dan penyimpanan segala jenis dokumen yang terlibat dalam proyek. Mulai dari proposal dan kontrak proyek, sampai dengan hasil wawancara atau notulen setiap pertemuan formal maupun informal. Disamping dokumen, hal- hal yang berkaitan dengan komunikasi antara anggota proyek dengan perusahaan dan vendors juga harus dikelola oleh tim ini.
12
Individu Terkait Pengembangan Sistem (7)
Quality Assurance terdiri dari tim yang mengawasi agar pelaksanaan proyek dapat selalu terjamin kualitasnya sesuai dengan standar mutu yang ada (standar lokal perusahaan konsultan yang bersangkutan atau standar internasional seperti ISO). Fokus dari tim Quality Assurance lebih pada kualitas dari output yang dihasilkan oleh proyek ini, seperti laporan, rekomendasi, desain, perangkat lunak, perangkat keras, dan lain sebagainya.
13
Individu Terkait Pengembangan Sistem (8)
Tim inti proyek sistem informasi dapat dikategorikan menjadi tiga bagian utama: Information Management, Information System, dan Information Technology. Tim Information Management merupakan kumpulan para ahli manajemen yang sangat menguasai ilmu informasi untuk kebutuhan bisnis. Menganalisa dan menangani aspek- aspek bisnis dan manajemen dari suatu sistem informasi (relasi antara sistem informasi dengan fungsi-fungsi organisasi lainnya, hubungan antara sistem informasi dengan manajemen kunci perusahaan, dan lain sebagainya) merupakan tanggung jawab dari tim ini,
14
Individu Terkait Pengembangan Sistem (9)
Tim Sistem Informasi akan memfokuskan diri pada jenis-jenis informasi apa yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis sehari-hari. Fungsi terakhir adalah Information technology yang merupakan jawaban atas kebutuhan sistem informasi yang telah didefinisikan. Semua rencana strategis yang telah disusun oleh kedua tim sebelumnya pada akhirnya harus diimplementasikan secara teknis.
15
Prinsip Dasar Pengemb. Sistem (1)
Prinsip 1: Pemilik dan Pengguna Sistem Harus terlibat dalam pengembangan. Keterlibatan pemilik dan pengguna sistem (System Owner dan User) adalah keharusan yang mutlak untuk keberhasilan pengembangan sistem. Pengembang sistem bertanggungjawab harus menyediakan waktu yang cukup untuk partisipasi pemilik dan pengguna sistem dan meminta persetujuannya untuk setiap langkah analisis dan pengembangan sistem.
16
Prinsip Dasar Pengemb. Sistem (2)
Prinsip 2: Gunakan Pendekatan Pemecahan Masalah Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem berbasis pendekatan bagaimana memecahkan masalah Langkah-langkah klasik pemecahan masalah adalah sbb: Pelajari dan pahami masalah (opportunity, dan/atau directive) dan konteks dari sistem. Definisikan kriteria atau ukuran solusi yang sesuai Identifikasi alternatif-alternatif solusi dan pilih solusi terbaik. Disain dan atau implementasikan solusi. Observasi dan evaluasi dampak dari solusi dan sesuaikan solusi jika diperlukan.
17
Prinsip Dasar Pengemb. Sistem (3)
(lanjutan prinsip 2) Ada kecenderungan untuk melewati langkah- langkah tersebut di atas atau melakukannya dengan kurang seksama. Akibat yang terjadi kemungkinan adalah: Memecahkan persoalan yang salah Kurang tepat dalam memecahkan persoalan Mengambil solusi yang salah sama sekali
18
Prinsip Dasar Pengemb. Sistem (4)
Prinsip 3: Tentukan tahapan pengembangan Pentahapan akan membuat proses pengembangan menjadi aktivitas-aktivitas yang lebih kecil yang lebih mudah dikelola dan disele saikan. Tahapan pembuatan sistem harus dilakukan dengan urutan top-to-bottom.
19
Prinsip Dasar Pengemb. Sistem (5)
Prinsip 4: Tetapkan standard untuk pengembangan dan dokumentasi yang konsisten Standard pengembangan sistem umumnya menjelaskan: Aktivitas, Tanggung jawab, Petunjuk dan kebutuhan pendokumentasian, Pemeriksaan kualitas Kegagalan pengembangan sistem akibat tidak tersedianya standard pendokumentasian merupakan hal yang banyak dijumpai dalam proyek pengembangan sistem
20
Prinsip Dasar Pengemb. Sistem (6)
Prinsip 5: Justifikasi sistem sebagai investasi Sistem Informasi adalah sebuah investasi. Pada investasi maka terdapat dua hal yang harus diperhatikan, yaitu: Untuk setiap masalah, kemungkinan ada beberapa alternatif solusi Setelah alternatif-alternatif teridentifikasi, pengembang sistem harus mengevaluasi fisibilitas setiap kemungkinan alternatif solusi, terutama dikaitkan dengan cost-effectiveness Cost-effectiveness artinya semua biaya yang dikeluar kan untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem harus sebanding atau lebih sedikit dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh dari sistem. Cost-benefit analysis harus dilakukan.
21
Prinsip Dasar Pengemb. Sistem (7)
Prinsip 6: Jangan takut membatalkan atau merubah lingkup pekerjaan. Keuntungan yang diperoleh dengan melakukan pentahapan pekerjaan pengembangan sistem adalah diperolehnya kesempatan untuk melakukan reevaluasi fisibilitas dari proyek pengembangan tersebut. Dalam jangka panjang membatalkan sama sekali proyek bisa lebih murah dibandingkan masalah besar pada implementasinya. Jika hal ini tidak dilakukan dapat terjadi pembengkakan biaya (cost overruns) yang sangat merugikan.
22
Prinsip Dasar Pengemb. Sistem (8)
(lanjutan prinsip 6:) Pendekatan creeping commitment : Titik-titik pemeriksaan (checkpoints) fisibilitas harus dibuat dalam proses pengembangan sistem. Pada setiap titik pemeriksaan, semua biaya dianggap sunk-cost (artinya irrecoverable). Pada titik tersebut proses re-evaluasi dilakukan untuk menentukan apakah proyek masih fisibel. Dari hasil evaluasi tersebut, pengembang sistem dapat: Membatalkan proyek jika dinilai tidak fisibel Re-evaluasi biaya dan jadwal jika lingkup proyek berubah. Pengurangan lingkup proyek jika anggaran dan jadwal tidak dapat ditambah sedangkan yang tersedia tidak mencukupi pencapaian semua tujuan yang telah ditetapkan
23
Prinsip Dasar Pengemb. Sistem (9)
Prinsip 7: Bagi dan tundukkan Semua sistem merupakan bagian dari sistem yang lebih besar (disebut super-systems). Begitu pula semua sistem terdiri dari bagian-bagian yang lebih kecil (disebut subsystems). Sistem harus dibagi menjadi subsistem-subsistem yang lebih kecil untuk memudahkan menyelesaikan persoalan dan membangun sistem yang lebih besar. Dengan membagi persoalan besar (sistem) menjadi potongan kecil yang lebih mudah (subsistem), pengembang akan mudah menerapkan proses pemecahan masalah.
24
Prinsip Dasar Pengemb. Sistem (10)
Prinsip 8: Rancang sistem untuk pertumbuhan dan perubahan Banyak pengembang sistem yang terjebak dalam pengembangan sistem untuk memenuhi kebutuhan saat ini saja. Entropy adalah pengertian yang dipakai untuk menjelaskan bahwa sistem secara alamiah akan mengalami penurunan. Sistem bisa menjadi usang (obsolute) dan biaya untuk mengoperasikannya menjadi sangat besar.
25
Prinsip Dasar Pengemb. Sistem (11)
(lanjutan Prinsip 8:) Sistem yang dirancang hanya untuk memenuhi kebutuhan saat ini akan sulit disesuaikan untuk menghadapi perubahan-perubahan. Perhatian harus sebanding antara memperhatikan sistem yang ada (sering disebut legacy systems), dan bagaimana memperkirakan arah pengembangan sistem yang baru. Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi tidak terjadi begitu saja tetapi harus dirancang secara sengaja di dalam sistem
26
Ruang Lingkup (1) Mendefinisikan ruang lingkup adalah menciptakan pernyataan lingkup proyek. Ini adalah proses mengembangkan penjelasan rinci tentang proyek dan produk. Output dari proses ini adalah pernyataan ruang lingkup proyek. Penyusunan pernyataan rinci lingkup proyek sangat penting bagi keberhasilan proyek dan dibangun berdasarkan point utama, asumsi, dan kendala yang didokumentasikan selama inisiasi proyek.
27
Ruang Lingkup (2) Pernyataan ruang lingkup Proyek harus terdiri setidaknya komponen berikut: Lingkup Produk: Karakteristik produk, layanan, atau hasil yang ditangani oleh proyek ini. Tujuan proyek: Tujuan adalah metrik keberhasilan untuk proyek tersebut. Secara khusus, apa yang dibutuhkan untuk proyek agar dianggap berhasil? Ini termasuk bisnis, biaya, jadwal, teknis, dan sasaran mutu, & target khusus lainnya harus dimasukkan mana yang berlaku.
28
Ruang Lingkup (3) Kebutuhan proyek: Kemampuan bahwa produk,
layanan, atau hasil harus sesuai. Persyaratan adalah terjemahan harapan dan kebutuhan para pemangku kepentingan menjadi prioritas, persyaratan deskriptif dan item pekerjaan. Pengecualian proyek: ruang lingkup harus mencakup item yang dikecualikan dari proyek tersebut. Melakukan hal ini akan membantu menghilangkan kebingungan bagi stakeholder atau tim proyek.
29
Kegagalan Sistem Informasi
Desain Sistem Kurang Memenuhi Harapan Data Yang Diperoleh Kurang Akurat & Tidak Lengkap Disampaikan Tetapi Tidak Digunakan Dikerjakan Ulang Hilang
30
Penyebab Kesuksesan & Kegagalan SI (1)
Keterlibatan dan Pengaruh Pengguna Kesenjangan Komunikasi Antara Pengguna Dengan Perancang Sistem Informasi Dukungan Manajemen Tingkat Kompleksitas dan Resiko “You built what I told you, but not what I actually wanted”
31
Penyebab Kesuksesan & Kegagalan SI (2)
Tiga Faktor Kunci Yang Mempengaruhi Tingkat resiko Proyek : Ukuran Proyek Semakin besar proyek semakin besar resikonya Struktur Proyek Persyaratan jelas & lugas output & proses dapat secara mudah ditentukan Pengalaman Dengan Teknologi Resiko meningkat jika tim kurang memiliki keahlian teknik
32
Mengukur Kesuksesan Sistem informasi yang dibangun dapat diterima oleh customer. Selesai tepat waktu Budget yang sesuai Efek minimal terhadap bisnis yang sedang berjalan
33
Implementasi SI yang Gagal
Dell, industri komputer Penyebab kegagalan : perubahan tidak bisa dilakukan secara cepat untuk ordering, manufacturing. Boeing, industri manufactur pesawat terbang Penyebab kegagalan: tidak melakukan perencanaan sumber daya dengan baik Nike, industri peralatan olahraga Mengimplementasikan teknologi i2, dengan modul demand and supply planning senilai US$400 juta Penyebab kegagalan : perangkat lunkak sistem kurang memenuhi kebutuhan Nike
34
Implementasi SI yang Sukses
Compaq Company Menerapkan ERP dengan sukses untuk product forecasting US MInt,, industri pencetak logam koin Sukses mengimplementasikan People Soft senilai US$40 juta karena seluruh kebutuhan bisnis terpenuhi dengan baik. Training dilakukan terhadap semua karyawan. US Mint dapat menghemat US$80 juta pertahun. Dirona SA, produksi truk Mengimplementasikan Thru-Put Tech.. Berhasil mengurangi inventori, dan meningkatkan kecepatan pelayanan pemesanan sampai 85%
35
Tahapan Pengembangan Sistem
Tahapan utama siklus hidup Pengembangan Sistem terdiri dari : Perencanaan Sistem Analisis Sistem Perancangan Sistem Secara Umum 4. Seleksi Sistem 5. Perancangan Sistem Secara Umum Implementasi dan Pemeliharaan Sistem
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.