Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Introduction to XML
2
Pengertian XML XML adalah singkatan dari eXtensible Markup Language
XML adalah sejenis bahasa markup, yakni bahasa yang berisikan kode-kode berupa tanda tertentu (biasanya ‘<’ dan ‘>’) dengan aturan tertentu untuk tujuan memformat dokumen
3
Evolusi dari XML XML dikembangkan mulai tahun 1996 dan mendapatkan pengakuan dari W3C pada Februari 1998. Teknologi yang digunakan XML merupakan turunan dari SGML XML mengadopsi bagian paling penting pada SGML dan dengan berpedoman pada pengembangan HTML menghasilkan markup language yang tidak kalah hebatnya dengan SGML
4
Bagaimana XML Bekerja XML dapat mendefinisikan kumpulan tag yang tak terbatas sesuai dengan keinginan XML dapat bekerja dengan cros-platform
5
Dokumen dan File XML <time-o-gram pri="important"> <to>Sarah</to> <subject>Reminder</subject> <message>Don't forget to recharge K-9 <emphasis>twice a day</emphasis>. I have a date with some <villain>Daleks</villain>... </message> <from>The Doctor</from> </time-o-gram>
6
Dokumen dan File XML Dokumen XML ditulis menggunakan elemen yang ditandai dengan tag pembuka, tag penutup dan atribut elemen. XML mengijinkan kita untuk menamai atau mendefinisikan tag sesuai dengan keinginan kita, tidak seperti HTML, yang dibatasi penggunaan nama tag.
7
Mengapa menggunakan XML?
XML memisahkan data dari HTML. Memudahkan dalam mendisplay data yang dinamis karena tidak perlu mengedit HTML setiap kali data berubah Dengan XML, data disimpan pada file yang berbeda sehingga HTML hanya untuk layout dan desain Dengan sedikit JavaScript, kita bisa membaca file XML dan mengupdate isi data di HTML
8
Mengapa menggunakan XML? (Cont)
XML memudahkan pembagian data. Komputer dan database bisa saja lintas platform dengan format yang berbeda-beda XML disimpan dalam bentuk plain-text, yang tidak bergantung pada software dan hardware Hal ini mempermudah membagi data pada aplikasi yang berbeda
9
Mengapa menggunakan XML? (Cont)
Dengan alasan yang sama: XML memudahkan pengiriman data XML memudahkan pergantian platform XML menjadikan data kita more available
10
Mengapa menggunakan XML? (Cont)
XML digunakan untuk membuat bahasa internet baru: XHTML, versi terbaru dari HTML WSDL, digunakan dalam web service WAP dan WML, markup language untuk perangkat wireless RSS, bahasa untuk news feeds RDF, mendeskripsikan web resources SMIL, mendeskripsikan konten multimedia untuk web
11
Perbedaan XML dan HTML XML:
XML didesain untuk mengirim dan menyimpan data Fokus pada “what data is” Tag pada XML dapat didefinisikan sendiri Tag pada XML mendeskripsikan konten dari data HTML: HTML didesain untuk menampilkan data Fokus pada “how data looks” Tag pada HTML telah didefinisikan sebelumnya Tag pada HTML mendeskripsikan cara suatu data ditampilkan
12
Aturan XML (1) Dokumen XML digunakan untuk mendeskripsikan sendiri dokumen tersebut dengan sintaks yang sederhana Contoh: <?xml version="1.0" encoding="ISO "?> <note> <to>Tove</to> <from>Jani</from> <heading>Reminder</heading> <body>Don't forget me this weekend!</body> </note>
13
Aturan XML (1) Bagian pertama adalah tag <xml> yang mendefinisikan versi xml dan encoding yang digunakan Bagian <note> adalah elemen root dalam dokumen. Bagian <to>, <from>, <heading>, dan <body> mendeskripsikan child elements dari elemen <note>
14
Aturan XML (2) Semua tag xml harus memiliki tag penutup
<p>paragraph pertama</p> <p>paragraph kedua</p> Tag tunggal hanya diperbolehkan untuk elemen kosong. Contoh penulisannya sebagai berikut: <anggota nama=”erick”/>
15
Aturan XML (3) Biasakanlah setiap membuat dokumen XML diawali dengan heading standard XML. Formatnya adalah sebagai berikut: <?xml version=”1.0” encoding=”iso ”?> Heading berfungsi untuk: mendefinisikan versi, definisi entitas, tipe encoding, dan DOCTYPE Wajib menyertakan nomor versi
16
Aturan XML (4) Tag XML adalah case sensitive (membedakan antara huruf besar dan kecil) Contoh berikut adalah contoh yang salah: <buku> <judul>Program Keahlian 1</Judul> <pengarang>Erick Kurnia</pengarang> <BUKU>
17
Aturan XML (5) Semua tag XML harus tersarang dengan benar dan tidak terbalik-balik. Contoh: <b><i>Text is bold and italic-wrong</b></i> <b><i>Text is bold and italic-right</i></b>
18
Aturan XML (6) Semua dokumen XML harus memiliki elemen root.
Elemen root adalah elemen teratas yang harus memiliki tag penutup Contoh: <orangtua> <anak> <namaanak>.....</namaanak> </anak> </orangtua> Dalam contoh di atas elemen <orangtua> adalah elemen root.
19
Aturan XML (7) Nilai atribut harus diapit dalam tanda petik ganda (quote) Contoh: <?xml version="1.0" encoding="ISO "?> <note date="12/11/2002"> <to>Tove</to> </note>
20
Aturan XML (8) Dalam XML karakter white space (spasi) dibaca sebagai karakter spasi Dalam HTML lebih dari satu karakter white space dihilangkan sehingga “Hello <spasi> <spasi> my name is Tove” akan menjadi “Hello my name is Tove” Namun dalam XML karakter white space tetap dibaca sebagai karakter white space
21
Aturan XML (9) Komentar adalah kalimat/baris yang tidak dieksekusi oleh compiler, browser atau parser. Penulisan komentar di XML menggunakan tanda <!-- komentar -->
22
Aturan XML (10) Dalam XML, karakter ‘<’ dan ‘>’ adalah illegal.
Contoh di bawah ini akan menghasilkan error kalau dieksekusi oleh browser <syarat>jika jumlah < 1000 maka</syarat> Agar benar, maka harus dilakukan hal sebagai berikut: Penulisan di atas disebut Entity References
23
Entity References Entity komponen dari content.
Penulisan Entity dengan cara diawali dengan ”&” dan diakhiri dengan “;” Misalnya kita ingin menulis “<form>”, agar <form> itu tidak dikenali sebagai tag XML, maka penulisannya menjadi “<form>”
24
Pohon XML Dokumen XML membentuk struktur pohon, dimulai dari akar, cabang, sampai daun Menggunakan syntax yang sederhana dan self-describing
25
Pohon XML <?xml version="1.0"?> <note> <to>Tove</to> <from>Jani</from> <heading>Reminder</heading> <body>Don't forget me this weekend!</body> </note>
26
Pohon XML Baris pertama merupakan deklarasi XML. Menjelaskan bahwa dokumen XML tersebut versi (1.0). Baris kedua mendeskripsikan root element dari dokumen. 4 baris setelahnya merupakan child element dari root (to, from, heading, dan body). Baris terakhir merupakan penutup root element.
27
Pohon XML Struktur pohon dokumen XML:
XML harus mengandung satu root element, yang menjadi orang tua dari elemen-elemen lainnya Semua elemen dapat memiliki sub elemen (child element) Semua elemen dapat mempunyai isi dan atribut (seperti pada HTML)
28
Pohon XML <root atribut=“…”> <child> <subchild>isi …</subchild> </child> </root>
29
Pohon XML <bookstore> <book category="COOKING"> <title lang="en">Everyday Italian</title> <author>Giada De Laurentiis</author> <year>2005</year> <price>30.00</price> </book> </bookstore>
30
Pohon XML
31
Node XML Sebuah dokumen XML terdiri dari bagian bagian yang disebut dengan node Node-node itu adalah: Root node: yaitu node yang melingkupi keseluruhan dokumen. Dalam satu dokumen XML hanya ada satu root node. Node-node yang lainnya berada di dalam root node. Element node: yaitu bagian dari dokumen XML yang ditandai dengan tag pembuka dan tag penutup, atau bisa juga sebuah tag tunggal elemen kosong seperti <anggota nama=”erick” />
32
Node XML (Cont) Attribute node: berupa elemen tambahan dari elemen utama Text node: adalah text yang merupakan isi dari sebuah elemen, ditulis diantara tag pembuka dan tag penutup Comment node: adalah baris yang tidak dieksekusi oleh parser Processing Instruction node: adalah perintah pengolahan dalam dokumen XML. Node ini ditandai dengan karakter <? Dan diakhiri dengan ?>. Tapi perlu diingat bahwa header standard XML <?xml version=”1.0” encoding=”iso ”?> bukanlah processing instruction node NameSpace Node: node ini mewakili deklarasi namespace
33
Elemen XML Sebuah elemen XML adalah semua kata dari tag pembuka elemen sampai tag penutup elemen termasuk tag itu sendiri Sebuah elemen dapat memiliki : Element content: mengandung elemen lain Mixed content: berisi teks dan elemen lain Simple content: mengandung hanya teks saja Empty content: tidak mengandung teks atau elemen apapun
34
Atribut XML Elemen XML dapat memiliki atribut seperti pada tag HTML
Atribut biasanya menyediakan informasi ekstra dari elemen Dalam contoh di bawah ini file type tidak relevan dengan data, tetapi penting untuk software yang ingin memanipulasi elemen tersebut. Contoh: <file type="gif">computer.gif</file>
35
Atribut XML (Cont) Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan atribut: Atribut tidak dapat mengandung banyak nilai tetapi elemen child bisa Atribut tidak mudah diubah untuk pengembangan masa yang akan datang Atribut tidak dapat mendeskripsikan strukturnya tetapi elemen child bisa Atribut lebih sulit di-parsing oleh program penerjemah XML Nilai atribut tidak mudah untuk ditangani oleh DTD yang digunakan untuk mendefinisikan validasi dan legalitas elemen dokumen XML
36
CData Selection Semua teks dalam dokumen XML, yang disebut PCDATA (Parsed Character Data), akan diparse oleh XML Parser Hanya teks yang berada dalam bagian CDATA (Character Data) saja yang akan dilewati oleh XML Parser CDATA tidak boleh berisi string "]]>", CDATA tidak boleh bersarang, dan tidak boleh ada spasi atau enter didalam string "]]>“ Dengan menggunakan CData karakter dipanggil secara alami, tanpa harus menggunakan entity. Penggunaan CData harus didefinisikan di awal dokumen <pages> <![CDATA[ <comment>This is a Comment</comment> ]]> </pages>
37
Namespace XML Tag-tag pada XML tidak didefinisikan secara baku tetapi kita buat sendiri sesuai keinginan kita Karena itu akan sering terjadi konflik pada dua dokumen yang menggunakan nama tag yang sama tetapi mewakili dua hal yang berbeda
38
Namespace XML (Cont) Bila ada dokumen yang mendiskripsikan tentang kebutuhan material pembuatan gardu jaga dari “bambu”: <bambu> <jenis>Jawa</jenis> <panjang>2</panjang> </bambu> Sedangkan jika terdapat dokumen yang mendiskripsikan “bambu” sebagai merk produk: <jumlah>246</jumlah> <hargasatuan>200</hargasatuan>
39
Namespace XML (Cont) Untuk mengatasi hal ini, Namespace menyediakan metode dengan menggunakan prefiks yang berbeda untuk dokumen pertama: <a:bambu> <a:jenis>Jawa</a:jenis> <a:panjang>2</a:panjang> </a:bambu> Sedangkan untuk dokumen kedua menjadi seperti berikut: <b:bambu> <b:jumlah>246</b:jumlah> <b:hargasatuan>200</b:hargasatuan> <b:/bambu>
40
Namespace XML (Cont) Aturan penggunaan namespace adalah sebagai berikut: <a:bambu xmlns:a=” a adalah prefix yang dipakai, sedangkan atribut namespace di tambahkan pada tag. Syntax untuk atribut namespace adalah sebagai berikut: xmlns:a=”namespace” Pada contoh di atas namespace-nya menggunakan alamat internet W3C namespace spesification menyatakan bahwa namespace haruslah merupakan Uniform Resource Identifier (URI)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.