Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHafiz Surf Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN KONSUMEN Oleh : Yudhi Setiawan, S.H., M.Hum
2
Perkembangan Perusahaan Pembiayaan Konsumen di Indonesia, di samping karena banyak dibutuhkan oleh masyarakat, juga tidak lepas dari alasan-alasan masih kurangnya sumber pembiayaan yang mampu mengatasi kebutuhan konsumen berpenghasilan rendah. Berikut ini akan diuraikan alasan tersebut :
3
A. KETERBATASAN SUMBER DANA FORMAL
Terbatasnya sumber dana formal yang mampu mengatasi kebutuhan kredit masyarakat lapisan bawah yang berpenghasilan rendah merupakan alasan pendorong berkembangnya Perusahaan Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance Company). Perusahaan Pembiayaan Konsumen menjadi lembaga penyelamat Konsumen dari kesulitan biaya pembelian barang dan cengkraman lintah darat. Melalui sistem Pembiayaan Konsumen, masyarakat lapisan bawah berpenghasilan rendah dapat memenuhi kebutuhan hidup layak yang sesuai dengan tingkat kemampuannya.
4
B. KOPERASI PEMBIAYAAN SULIT BERKEMBANG
Koperasi Simpan Pinjam (Kredit) sebenarnya merupakan salah satu bentuk Pembiayaan Konsumen yang tepat bagi masyarakat lapisan bawah berpenghasilan rendah. Mereka berhimpun dalam kelompok usaha Koperasi guna meningkatkan kesejahteraan, termasuk pembelian barang kebutuhan hidup atau keperluan rumah tangga secara kredit lewat Koperasi. Koperasi membeli barang kebutuhan Konsumen langsung dari Pemasok secara tunai, kemudian dijual secara kredit (pembayaran angsuran) kepada masyarakat Konsumen.
5
Kenyataan Koperasi Simpan Pinjam (Kredit) belum mampu berfungsi sebagai Pembiayaan Konsumen. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai sebab antara lain : Manajemen Koperasi ditangani oleh orang yang tidak profesional, kalaupun profesional masih bermental individualis, tidak berorentasi kepada kepentingan bersama untuk kesejahteraan bersama. Pembinaan dan pengawasan Koperasi lebih menekankan pada keberadaannya, tidak kepada pemanfaatan modal usaha dan budaya usaha (corporarate culture). 3. Apabila Koperasi mulai mampu menghimpun modal dalam jumlah yang cukup besar, maka ada kecenderungan untuk korupsi, dengan memanfaatkan modal Koperasi untuk kepentingan pribadi.
6
C. BANK TIDAK MELAYANI PEMBIAYAAN KONSUMEN
Konsumen umumnya adalah masyarakat berpengahasilan rendah yang sulit mengakses Bank untuk memperoleh kredit ukuran kecil. Bank tidak melayani pemberian kredit yang bersifat konsumtif dan ukuran kecil. Di samping itu, Bank selalu menerapkan prinsip jaminan dalam pemberian kredit. Hal ini sulit dipenuhi oleh Konsumen karena dirasakan berat. Keadaan ini menjadi dorongan perkembangan Perusahaan Pembiayaan Konsumen yang mampu menampung kebutuhan Konsumen secara wajar.
7
D. PEMBIAYAAN LINTAH DARAT YANG MENCEKIK
Di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah, Lintah Darat memainkan peran yang tidak kalah pentingnya dengan Lembaga Pembiayaan. Sistem pembiayaan yang diterapkannya bersifat tradisional, bunga sangat tinggi bahkan jauh melebihi batas kewajaran yang berlaku dalam kegiatan bisnis biasa. Sistem penagihan yang sangat ketat dengan ancaman penarikan barang bila menunggak, merupakan momok yang ditakuti oleh konsumen. Disatu sisi Lintah Darat berfungsi sebagai penolong Konsumen, dilain sisi berfungsi sebagai pencekik leher Konsumen.
8
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.