Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAndie Dika Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Mengenal dan Bergaul dengan Allah Pendalaman Alkitab Interaktif
Selasa, 10 Januari 2012 Sdr. Suryaman Powerpoint Templates
2
Kejadian 1:1 “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”
KEBERADAAN ALLAH Kita perlu mengetahui terlebih dahulu di mana Allah dapat ditemui atau dijumpai. Alkitab tidak memberikan petunjuk-petunjuk yang berdasarkan akal/logika mengenai keberadaan Allah. Namun Alkitab memberikan bukti kehadiran Allah yang tidak dapat diragukan: Kejadian 1:1 “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Yesaya 45:5 “Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah.”
3
KEBERADAAN ALLAH Keberadaan Allah dan penyataan diri Allah merupakan hasil dari kesadaran batin manusia akan adanya Allah. Calvin mengatakan bahwa kesadaran dasar akan Allah yang dimiliki manusia merupakan “suatu perasaan tentang keilahian”. Manusia meyakini bahwa “ada Oknum yang menjadi tumpuan mereka dan mereka bertanggungjawab kepadaNya.”
4
Keberadaan Allah Anselmus: “Allah” adalah hal yang lebih besar daripada segala hal lain yang dapat dipikirkan. Tidak mungkin “hal yang tidak dapat dipikirkan lebih besar lagi” itu hanya berada dalam PEMIKIRAN saja. Sebab, hal yang berada dalam pemikiran saja bukanlah hal terbesar yang dapat dipikirkan. Sebab, lebih besar lagi adalah berada dalam KENYATAAN.
5
Jadi, Allah sungguh-sungguh ADA.
Keberadaan Allah Kesimpulan: Allah tidak hanya berada dalam pemikiran, tetapi juga dalam kenyataan. Jadi, Allah sungguh-sungguh ADA.
6
Keberadaan Allah Thomas Aquinas: Setiap akibat pasti ada penyebabnya.
Alam semesta dan segala isinya adalah akibat atau hasil. Pastilah ada sesuatu yang mengakibatkan segalanya ada. Pada akhirnya, haruslah ada sesuatu yang “tidak disebabkan” yang mengakibatkan segala sesuatu ada. Sesuatu yang “tidak disebabkan” itu adalah Allah.
7
Keberadaan Allah Plato: alam semesta mempertunjukkan desain yang begitu luar biasa, oleh karena itu pastilah ada seorang desainer Illahi, yaitu Allah.
8
Keberadaan Allah Immanuel Kant: Setiap kebudayaan dalam sejarah selalu memiliki sejenis hukum/peraturan. Setiap orang memiliki perasaan benar dan salah. Pembunuhan, berbohong, mencuri dan imoralitas hampir selalu ditolak secara universal. Dari manakah datangnya perasaan benar dan salah ini kalau bukan dari Allah yang suci.
9
Keberadaan Allah Jadi, keberadaan Allah dapat dijumpai dalam seluruh alam semesta, termasuk manusia, budaya, tradisi, dan ciptaan lainnya. Namun karena manusia (dan ciptaan lain) memiliki keterbatasan, maka pikiran/rasio manusia juga tidak sanggup “membayangkan” hakikat/jati diri Allah yang sebenarnya. Jika begitu, apakah manusia mampu mengenal Allah yang “tidak terbayangkan”?
10
Bandingkan...! Matius 11:27 “...Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.”
11
ALLAH BAPA ALLAH ANAK MANUSIA
12
ALLAH BAPA ALLAH ANAK MANUSIA
13
ALLAH BAPA ALLAH ANAK Menyatakan diri Mengenal MANUSIA
14
ALLAH ANAK BAPA Firman Tuhan/ Alkitab Mengenal MANUSIA
15
"Saya percaya agar dapat mengerti."
Iman Berperan Penting Anselmus: Untuk mengerti dan memahami Allah, manusia harus memiliki IMAN kepada Yesus Kristus terlebih dahulu. "Saya percaya agar dapat mengerti." Mereka yang mau mengenal Allah harus menaruh kepercayaannya pada Kristus dahulu. Iman menjadi dasar pengenalan manusia terhadap Yesus Kristus, sekaligus Allah.
16
Bagaimana kita yakin kalau kita sudah mengenal Anak?
Mematikan “EGO” Apakah “EGO” bisa dimatikan? (Gal 2:20) “Aku” atau “ego” MATI jika si “aku” itu MATI secara fisik atau tidak bernyawa. Keinginan, kesombongan, pementingan diri sendiri akan hilang jika manusia tidak bernyawa. Selama manusia hidup, “ego” selalu ada. Selama manusia hidup maka “ego” tidak dapat dimatikan.
17
Bagaimana kita yakin kalau kita sudah mengenal Anak?
Tanda seorang mengenal Anak = hidup tidak dikuasai oleh “ego” walaupun “ego” tetap ada. Hidup dikuasai oleh Kristus yang hidup di dalam “ego”. Jika “ego” ditaklukan maka kepentingan, kepuasan, nafsu, dan keinginan pribadi dapat ditekan demi kepentingan, kepuasan, dan kehendak Kristus. Bagaimana menaklukan “ego” dalam diri kita?
18
Bagaimana kita yakin kalau kita sudah mengenal Anak?
2. Menghadirkan Kasih Apa itu “KASIH”? (1 Kor 13) Sabar; murah hati; tidak cemburu,tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan, Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
19
Bagaimana kita yakin kalau kita sudah mengenal Anak?
2. Menghadirkan Kasih Bandingkan: 1Yoh 4:8 “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih” Bagaimana menyatakan kasih yang benar?
20
Tiga Tahap Relasi TAHU = satu arah; Kita tahu siapa Allah/siapa Kristus, tetapi apakah Allah juga tahu siapa kita. (Band Mat 7:23) MENGENAL = dua arah; dia tahu siapa saya dan saya tahu siapa dia. BERGAUL = MENGENAL terus menerus; saya dan dia saling memahami, tidak saling menyakiti, saling melengkapi, dan saling membutuhkan. Saya dan dia berjalan bersama.
21
Termasuk dalam tahap manakah kita?
Tiga Tahap Relasi Termasuk dalam tahap manakah kita? SEKEDAR TAHU....? MENGENAL....? BERGAUL....?
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.