Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAlfian Permata Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
PENELITIAN KUANTITATIF DI BIDANG KEPERAWATAN
Kelompok II Caroline Dwi Handayani Luh Mas Sukeningsih Mufiana Ari Utami Munawarohthus Sholikha
2
Pendidikan dan Desain Kuantitatif
Riset Keperawatan Pendidikan dan Desain Kuantitatif Berkembang pengembangan pengetahuan metode penelitian lebih canggih pencarian kualitas dan pelayanan kesehatan yang cost-effective semua aspek perawatan kesehatan meningkatkan kesehatan dan pencegahan penyakit sampai peningkatan kualitas perawatan dan memaksimalkan hasil dan biaya kesehatan 1990
3
kerangka atau panduan yang digunakan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan analisis penelitian
rancangan untuk menjawab pertanyaan penelitian atau hipotesis desain penelitian kualitatif dan kuantitatif Desain penelitian
4
metode ilmiah yang digunakan dalam ilmu fisika
Definisi penelitian kuantitatif ‘empirisme’ dan ‘positivisme’ metode ilmiah yang digunakan dalam ilmu fisika proses yang obyektif, formal dan sistematis dimana data numerik digunakan untuk menghitung atau mengukur fenomena dan menghasilkan temuan mendeskripsikan, menguji dan memeriksa hubungan sebab-akibat, menggunakan proses deduktif dari pencapaian pengetahuan
5
Riwayat bias menghasilkan jawaban ilmiah yang logis, dan sebagai hasilnya, dilakukan tindakan dan terjadilah perubahan kualitatif menghasilkan data lunak, yang masih dideskripsikan oleh sebagian orang, tidak memadai dalam memberikan jawaban dan menggeneralisasi perubahan apapun menunjukkan bahwa analisis dengan angka memiliki kualitas yang lebih unggul daripada analisis dengan perkataan
6
Sampling Prosedur sampling bersifat rumit dan harus memenuhi kriteria dari strategi pengumpulan data Penelitian kuantitatif sampel lebih besar, pemilihan sampel acak dari populasi uji dan penugasan acak sampel pada berbagai kelompok uji Keuntungan generalisasi kekurangan memakan waktu
7
Hubungan antara peneliti dengan subyek
menjaga sudut pandang yang obyektif dan tidak terikat untuk memahami fakta tidak diperlukan kontak langsung dengan subyek Keuntungan menghindari keterlibatan peneliti, mencegah terjadinya bias dalam penelitian dan menjamin obyektivitas Digunakan oleh percobaan manajemen perineum West Berkshire oleh Sleep et al (1984) Spencer (1983) hubungan peneliti-subyek secara tidak langsung terutama pada bidang pelayanan kesehatan dan memperlakukan partisipan sebagai obyek semata Cormack (1991) kelemahan pendekatan tersebut, dimana partisipan tidak mengetahui tentang penelitian yang dilakukan, dan seringkali dibiarkan tidak tersentuh oleh penelitian itu sendiri namun diharapkan untuk mentransfer temuan penelitian untuk diterapkan dalam praktik
8
Metodologi Deskriptif Korelasional quasi-eksperimental eksperimental
+ percobaan sebenarnya dan memberikan informasi mengenai hubungan antar variabel prediksi dan kontrol terhadap hasil yang akan dicapai memanipulasi variabel independen untuk mempelajari efeknya pada variabel dependen - meniadakan pengalaman individu karena dianggap tidak penting, menganggap manusia hanya bereaksi dan merespons lingkungan keperawatan menggunakan sudut pandang holistik terhadap manusia dan lingkungannya Metodologi
9
Data ‘data keras’ dan numerik menghasilkan angka sebagai data menunjukkan sebuh sistem yang teratur Spencer (1983), mempersiapkan rotasi bebas tugas untuk 5000 pegawai memerlukan metode kuantitatif dan komputer Kileen (1981) mengenai ibu baru dimana diperlukan penggunaan data numerik untuk mengidentifikasi sumber daya perawat yang diperlukan, jumlah perawat yang terlibat temuan numeris tidak valid
10
Reabilitas bertujuan untuk mengontrol atau mengeliminasi variabel-variabel yang tidak ada hubungannya dalam struktur internal penelitian, dan data yang dihasilkan juga dapat dinilai dengan pengujian terstandar + analisis komparatif pada persepsi pasien dan perawat mengenai aktivitas keperawatan pada unit post partum, yang dilakukan oleh Morales-Mann (1989) dapat dipertanyakan data dikeluarkan dari konteks natural atau terjadi peristiwa acak atau kecelakaan yang diasumsikan tidak terjadi
11
Validitas Masalah Etik
semakin ketat penelitian itu dikontrol, maka akan semakin sulit untuk mengkonfirmasi bahwa situasi penelitian tersebut seperti realitanya Masalah Etik keamanan dan perlindungan hak asasi manusia informed consent – problematis formulasi hipotesis ??? pertimbangan etik yang sangat luas
12
CONTOH PENELITIAN KUANTITATIF DALAM BIDANG KEPERAWATAN
13
Efek slow-stroke back massage pada ansietas dan nyeri bahu pada pasien stroke lanjut usia (Mok & Woo, 2004) Desain penelitian Desain kuantitatif eksperimental, perbandingan nilai level ansietas, tekanan darah, denyut jantung dan nyeri dari dua kelompok pasien segera sebelum dan sesudah, dan tiga hari setelah intervensi pijatan (kelompok kontrol dan kelompok percobaan) Tujuan penelitian Menentukan apakah SSBM memiliki efek pada penurunan leval ansietas subyektif pada pasien segera dan tiga hari setelah penghentian SSBM. Menentukan apakah SSBM memiliki efek pada penurunan tekanan darah dan denyut jantung pada pasien segera dan tiga hari setelah penghentian SSBM. Menentukan apakah SSBM memiliki efek pada penurunan persepsi subyektif pasien terhadap nyeri segera dan tiga hari setelah penghentian SSBM. Mengeksplorasi persepsi pasien terhadap SSBM setelah intervensi.
14
Efek slow-stroke back massage pada ansietas dan nyeri bahu pada pasien stroke lanjut usia (Mok & Woo, 2004) Lanjutan Metodologi penelitian Penelitian ini diterima oleh komisi etik The Hong Kong Polytechnic University dan rumah sakit tempat dilakukannya penelitian. Intervensi dilakukan selama enam bulan. Sebelum melakukan penelitian utama, dilakukan pilot study terhadap 12 pasien dan dihasilkan efek berukuran sedang. Hasil pilot study mengindikasikan bahwa untuk 80% kekuatan pada level signifikansi 0,05 diperlukan sedikitnya 55 subyek pada tiap kelompok (analisis kekuatan-PASS 6.0). Sampel uji Pasien stroke yang mengalami nyeri bahu. Pasien berumur 65 tahun atau lebih. Tidak memiliki riwayat bradikardi, hipotensi, kelainan tulang belakang dan kulit dan juga penyakit ruas tulang belakang yang malignan. Tidak mendapatkan pengukuran peringanan nyeri jenis apapun. Mampu untuk memahami instruksi verbal
15
Efek slow-stroke back massage pada ansietas dan nyeri bahu pada pasien stroke lanjut usia (Mok & Woo, 2004) Lanjutan Slow-stroke back massage (SSBM) Efektivitas pijat dinilai dengan mengukur tanda vital pasien, laporan ansietas dan persepsi nyeri sebelum dan setelah intervensi, dan tiga hari setelah selesainya intervensi. Perawat peneliti mengukur tekanan darah dan denyut jantung pasien dengan menggunakan monitor tekanan darah dan denyut jantung Dinamap portabel otomatis. Sebelum penelitian, mesin dikalibrasi sesuai dengan tingkat toleransi yang ditetapkan produsen Kuesioner evaluasi Kuesioner semi-terstruktur dengan pertanyaan open-ended terkait dengan persepsi pasien terhadap SSBM diberikan pada kelompok percobaan tiga hari setelah intervensi SSBM selesai dilakukan Prosedur sampling sukarela - informed consent
16
Efek slow-stroke back massage pada ansietas dan nyeri bahu pada pasien stroke lanjut usia (Mok & Woo, 2004) Lanjutan Pengumpulan data untuk kelompok percobaan Tekanan darah sistolik dan diastolik, dan denyut jantung oleh penilai independen, skala C-STAI dan VAS sebelum menjalani intervensi pijat -- diberikan sebelum tidur selama 10 menit, selama tujuh hari berturut-turut, di samping perawatan rutin oleh perawat Pada hari ketujuh, pasien diminta untuk menilai beberapa poin dari skala STAI dan skor nyeri dan pengukuran fisiologis -- diulang tiga hari setelah penghentian pijat -- komentar tentang persepsi mereka terhadap intervensi SSBM dengan menyelesaikan kuesioner. Pengumpulan data untuk kelompok kontrol Tanda-tanda vital pasien diukur dan melengkapi skala STAI dan VAS -- kuisioner evaluasi tidak harus
17
Efek slow-stroke back massage pada ansietas dan nyeri bahu pada pasien stroke lanjut usia (Mok & Woo, 2004) Lanjutan
18
Efek slow-stroke back massage pada ansietas dan nyeri bahu pada pasien stroke lanjut usia (Mok & Woo, 2004) Lanjutan
19
Efek slow-stroke back massage pada ansietas dan nyeri bahu pada pasien stroke lanjut usia (Mok & Woo, 2004) Lanjutan
20
Efek slow-stroke back massage pada ansietas dan nyeri bahu pada pasien stroke lanjut usia (Mok & Woo, 2004) Lanjutan
21
Efek slow-stroke back massage pada ansietas dan nyeri bahu pada pasien stroke lanjut usia (Mok & Woo, 2004) Lanjutan
22
Penelitian single-blind mengatasi efek diferensial dari dua teknik refleksologi dibandingkan dengan istirahat, pada edema pergelangan kaki dan kaki pada akhir kehamilan (Mollart,2003) Metode dan analisis Tempat Rumah Sakit Gosford dan Wyong, Australia Waktu September 1999 dan Agustus 2001 Subyek : kehamilan normal lebih besar dari 30 minggu terlihat edema pada pergelangan kaki dan kaki dapat berbicara, membaca dan menulis bahasa Inggris periksa di klinik CCH untuk perawatan kehamilan Dibagi dalam 3 kelompok teknik refleksi relaksasi, teknik refleksi limfatik dan kontrol Evaluasi lingkar kaki, tekanan darah dan kuesioner
23
Penelitian single-blind mengatasi efek diferensial dari dua teknik refleksologi dibandingkan dengan istirahat, pada edema pergelangan kaki dan kaki pada akhir kehamilan (Mollart,2003) Lanjutan
24
Penelitian single-blind mengatasi efek diferensial dari dua teknik refleksologi dibandingkan dengan istirahat, pada edema pergelangan kaki dan kaki pada akhir kehamilan (Mollart,2003) Lanjutan
25
Penelitian single-blind mengatasi efek diferensial dari dua teknik refleksologi dibandingkan dengan istirahat, pada edema pergelangan kaki dan kaki pada akhir kehamilan (Mollart,2003) Lanjutan
26
Penelitian single-blind mengatasi efek diferensial dari dua teknik refleksologi dibandingkan dengan istirahat, pada edema pergelangan kaki dan kaki pada akhir kehamilan (Mollart,2003) Lanjutan
27
Penggunaan akupuntur pada perawatan bersalin: pilot study dalam mengevaluasi perawatan akupuntur pada klinik bersalin di Rumah Sakit Australia (Hope-Allan et al, 2004) Metode dan analisis Tempat Rumah Sakit Umum di Australia Waktu September 2001-Mei 2003 Subyek dirujuk oleh bidan atau dokter kandungan Evaluasi kuesioner
28
Penggunaan akupuntur pada perawatan bersalin: pilot study dalam mengevaluasi perawatan akupuntur pada klinik bersalin di Rumah Sakit Australia (Hope-Allan et al, 2004) Lanjutan
29
Penggunaan akupuntur pada perawatan bersalin: pilot study dalam mengevaluasi perawatan akupuntur pada klinik bersalin di Rumah Sakit Australia (Hope-Allan et al, 2004) Lanjutan
30
Penggunaan akupuntur pada perawatan bersalin: pilot study dalam mengevaluasi perawatan akupuntur pada klinik bersalin di Rumah Sakit Australia (Hope-Allan et al, 2004) Lanjutan
31
Sekian Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.