Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehLinda Zainal Telah diubah "9 tahun yang lalu
0
16 Oligopoly P R I N C I P L E S O F F O U R T H E D I T I O N
Oligopoly 16 P R I N C I P L E S O F F O U R T H E D I T I O N At this point, students have learned about the costs of production, and they have seen how these costs affect production and pricing decisions in two extreme market structures: perfect competition and monopoly. This chapter and the next explore the intermediate market structures of oligopoly and monopolistic competition. As with the PowerPoint presentations for most of the other chapters, this one illustrates the textbook material using (mostly) different examples than students will find when they read the textbook. (An exception is the Bonnie & Clyde example that introduces the prisoners’ dilemma.) Mostly, students find this chapter to be of average difficulty. Some students, however, have a little extra trouble with the simple game theory concepts introduced in the chapter, such as understanding how to read a payoff matrix. I’ve included an Active Learning exercise on this material, and there are more good exercises among the end-of-chapter problems and study guide.
1
Pada bab ini, lihatlah jawaban atas pertanyaan ini
Pada bab ini, lihatlah jawaban atas pertanyaan ini Apakah struktur pasar yang terletak diamtara kompetisi sempurna dan monopoli, dan apa karakeristiknya? Apa hasil yang keluar dari pasar oligopoly? Kenapa sulit bagi perusahaan oligopoly untuk bekerja sama? Bagaimana hukum antitrust terbiasa dengan kompetisi yang semakin meningkat? CHAPTER OLIGOPOLY
2
Pengantar: Antara Monopoli and Kompetitif
Pebedaan Pasar kompetitif : banyak perusahaan, produk identik Monopoly: satu perusahaan Diantara dua perbedaan ini Oligopoly: hanya beberapa penjual yang menawarkan produk yang identik. Kopetisi Monopolistik : banyak perusahaan menjual mirip teta many firms sell similar but not identical products. In the preceding two chapters, we studied the two extremes of the competition spectrum. This chapter focuses on oligopoly, one of the market structures in between the two extremes. Examples of each market type: * perfect competition: wheat, milk * monopoly: tap water, cable TV * oligopoly: tennis balls, cigarettes * monopolistic competition: novels, movies CHAPTER OLIGOPOLY
3
Mengukur Konsentrasi Pasar
Rasio konsentrasi : persentase dari total output pasar yang disupply empat perusahaan terbesar. Rasio konsentrasi yang semakin besar maka kompetisi semakin berkurang. Bab ini akan berfolus kepada oligopoli, struktur pasar dengan rasio konsentrasi yang tinggi. CHAPTER OLIGOPOLY
4
Concentration Ratios in Selected U.S. Industries
Industry Concentration ratio Video Game 100% Bola Tenis Kartu Kredit 99% Batere 94% Soft Drink 93% Mesin pencari web 92% Sereal sarapam Rokok 89% Kartu selamat 88% Bir 85% Jasa handphone 82% Autos 79% Sources: U.S. Census Bureau ( Federal Trade Commission ( and various periodicals and microeconomics textbooks.
5
EXAMPLE: Cell Phone Duopoly in Smalltown
P Q $0 140 5 130 10 120 15 110 20 100 25 90 30 80 35 70 40 60 45 50 Kota kecil mempunyai 140 penduduk “Barang”: jasa handphone dengan menit apapun yang tidak terbatas dan telrpon gratis Smalltown’s demand schedule Dua Perusahaan:Telkomsel,Indosat (duopoly: oligopoly dengan dua perusahaan) Setiap biaya perusahaan: FC = $0, MC = $10 To understand the behavior of oligopoly, we will consider an oligopoly with just two members – a duopoly. The textbook’s example (water) is simpler, because it uses zero marginal cost (as well as zero fixed cost). This is appropriate, because students will not have the instructor’s assistance when reading the textbook. But in class, with the instructor’s guidance, a slightly more complex example is appropriate. The added complexity in this example is non-zero marginal cost. (However, fixed costs are still zero.) Students probably think cell phones are more interesting than water, so they may like this example better than the one in the textbook. To keep the example manageably simple, we assume unlimited anytime minutes & free cell phone. Without either of these assumptions, then the “product” consumers buy would not have a single well-defined price, but the price would vary based on how many minutes the customer used, or what kind of phone the customer wanted with her service plan. Regarding the zero fixed cost assumption: This merely makes the math easier. As students will recall from Chapter 13, fixed costs are sunk costs and do not affect decisions or outcomes. CHAPTER OLIGOPOLY
6
EXAMPLE: Cell Phone Duopoly in Smalltown
50 45 60 40 70 35 80 30 90 25 100 20 110 15 120 10 130 5 140 $0 Q P 2,250 2,400 2,450 2,000 1,650 1,200 650 $0 Revenue 500 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 $1,400 Cost 1,750 1,800 1,600 1,350 1,000 550 –650 –1,400 Profit Competitive outcome: P = MC = $10 Q = 120 Profit = $0 Monopoly outcome: P = $40 Q = 60 Profit = $1,800 CHAPTER OLIGOPOLY
7
EXAMPLE: Cell Phone Duopoly in Smalltown
Hasil yang terjadi dari duopoly: kolusi Kolusi:Persetujuan antar perusahaan dalam pasar mengenai kuantitas untuk produk atau harga yang ditetapkan Cingular and Verizon dapat menyetujui masing-masing produksi sebagian dari output monopoli : Untuk tiap perusahaan: Q = 30, P = $40, keuntungan= $900 Cartel: grup perusahaan yang melakukan persekutuan, contoh, Cingular dan Verizon hasil dari kolusi CHAPTER OLIGOPOLY
8
A C T I V E L E A R N I N G 1: Collusion vs. self-interest
P Q $0 140 5 130 10 120 15 110 20 100 25 90 30 80 35 70 40 60 45 50 Hasil duopoly dengan kolusi: Tiap perusahaan setuju untuk memproduksi Q = 30, mendapat profit = $900. Jika Cingular ingkar akan janjinya dan produksi Q = 40, apa yang terjadi dengan harga pasar? Profit Cingular’s? Ini ada pada kepentingan Cingular untuk ingkar pada perjanjian? Jika kedua perusahaan ingkar dan produksi Q = 40, tentukan profit tiap perusahaan. This exercise leads students to discover that each firm has an incentive to cheat on the agreement, causing a breakdown of the profit-maximizing cartel outcome. 8
9
A C T I V E L E A R N I N G 1: Answers
Jika tiap perusahaan menepati janji, profit perusahaan = $900 Jika Cingular ingkar pada perjanjian dan produksi Q = 40: Kuantitas pasar= 70, P = $35 Profit Cingular= 40 x ($35 – 10) = $1000 Keuntungan Cingular’s lebih tinggi jika ingkar. Verizon akan melakukan hal yang sama, maka tiap perusahaan ingkat, dan produksi Q = 40: Kuantitas pasar = 80, P = $30 Profit tiap usaha = 40 x ($30 – 10) = $800 P Q $0 140 5 130 10 120 15 110 20 100 25 90 30 80 35 70 40 60 45 50
10
Collusion vs. Self-Interest
Tiap perusahaan akan better off jika keduanya tetap pada persetujuan kartel Tetapi tiap perusahaan punya insentif untuk ingkar akan perjanjian. Pelajaran: Sulit untuk perusahaan oligopoli untuk menciptakan kartel dan menghargai perjanjiannya. CHAPTER OLIGOPOLY
11
A C T I V E L E A R N I N G 2: The oligopoly equilibrium
P Q $0 140 5 130 10 120 15 110 20 100 25 90 30 80 35 70 40 60 45 50 Jika tiap perusahaan memprodQ = 40, market quantity = 80 P = $30 Profit tiap perusahaan= $800 Apakah kepentingan Cingular’s meningkatkan output kedepan, menjadi Q = 50? Apakah kepentingan Verizon untuk meningkatkan ouput pada Q = 50? This exercise shows students that Q = 40 is the profit-maximizing output for each firm. In the previous exercise, students were instructed to find the new market price – an important intermediate step – before determining the effect on profit. In this exercise, the instructions do not ask students to determine the effect on market price. The intention is to see if they will remember to do this critical intermediate step themselves. 11
12
A C T I V E L E A R N I N G 2: Answers
P Q $0 140 5 130 10 120 15 110 20 100 25 90 30 80 35 70 40 60 45 50 Jika tiap perusahaan produksi Q = 40, maka keuntungan tiap usaha = $800. Jika Cingular meningkatkan output pada Q = 50: Kuantitas pasar = 90, P = $25 Profit Cingular= 50 x ($25 – 10) = $750 Profit Cingular lebih tinggi pada Q = 40 daripada Q = 50. Hal yang sama terjadi pada Verizon. 12
13
The Equilibrium for an Oligopoly
Nash equilibrium: situasi dimana partisipan ekonomi berinteraksi dengan lainnya masing-masing memilih strategi terbaik dengan asumsi lainnya sudah dipilih Contoh duopoly yang diberikan mempunyai Nash equilibrium dimana tiap perusahaan produksi Q = 40. Dengan itu Verizon produksi Q = 40, Gerakan terbaik Cingular memproduksi Q = 40. Adanya itu Cingular memproduksi Q = 40, Gerakan terbaik Verizon memproduksi Q = 40. CHAPTER OLIGOPOLY
14
Perbandingan pada Market Outcome
Saat perusahaan pada oligopoli individu memilih produksi untuk memaksimumkan profit, Q lebih besar daripada Q monopoli tetapi lebih kecil daripada Q pada pasar kompetitif P lebih besar daripada pasar P kompetitif tetapi kurang daripada P monopoli Our cell phone duopoly example demonstrates that the noncooperative oligopoly outcome falls in between the monopoly and competitive outcomes. CHAPTER OLIGOPOLY
15
The Output & Price Effects
Output yang meningkat mempunyai dua dampak pada profit perusahaan: Efek output: Jika P > MC, menjual le. price effect: Meningkatnya produksi meningkatkan kuantitas pasar, yang akan mengurangi harga pasar dan mengurangi keuntungan dari tiap unit yang dijual. Jika efek output> efek harga, perusahaan meningkatkan produksi. Jika efek harga> efek output, perusahaan mengurangi produksi. CHAPTER OLIGOPOLY
16
Ukuran Oligopoli Saat jumlah perusahaan di pasar meningkat, Efek harga menjadi lebih kecil Oligopoli terlihat menjadi lebih dan lebih seperti persaingan sempurna P mendekati MC Jumlah pasar mendekati kuantitas sosial yang efisien Example from the textbook: Suppose the U.S., Germany, and Japan each have two automakers: * Ford and GM in the U.S. * BMW and Mercedes in Germany * Honda and Toyota in Japan Without international trade in autos, each country has a duopoly. With international trade, the number of sellers competing with each other increases to six, which drives prices down toward marginal cost and increases the market quantity toward the socially efficient quantity. Keuntungan lain dari perdagangan internasional: Perdagangan meningkatkan jumlah perusahaan yang berkompetisi meningkatkan Q, membuat P mendekati biaya marginal CHAPTER OLIGOPOLY
17
Game Theory Game theory: Studi yang mempelajari perilaku orang2 di situasi strategis Dominant strategy: Strategi yang terbaik bagi pemain di game tanpa melihat strategi yang dipilih oleh pemain lain Prisoners’ dilemma: “game” antara dua kriminal yang tertangkap dan diilustrasikan mengapa kerjasama sulit bahkan saat sama2 saling menguntungkan CHAPTER OLIGOPOLY
18
Prisoners’ Dilemma Example
Polisi menangkap Surti dan Tejo, dua tersangka bank, tetapi hanya mempunyai cukup bukti untuk memenjarakan masing2 1 tahun. Polisi menanyakan pertanyaan di ruangan terpisah, menawarkan kesepakatan berikut: Jika mengaku dan melibatkan partner, maka akan bebas. Jika tidak mengaku tetapi partner melibatkanmu, maka akan mendapat hukuman 20 tahun. Jika kedua-duanya mengaku, masing-masing mendapat 8 tahun penjara. CHAPTER OLIGOPOLY
19
Prisoners’ Dilemma Example
Mengaku adalah strategi dominan untuk kedua pemain. Nash equilibrium: kedua-duanya mengaku Bonnie’s decision Confess Remain silent Bonnie gets 8 years Bonnie gets 20 years Confess Clyde gets 8 years Clyde goes free Clyde’s decision This slide is animated carefully as follows: 1) If Clyde confesses, then Bonnie gets 8 years if she confesses or 20 years if she does not. 2) If Clyde remains silent, Bonnie goes free if she confesses or gets 1 year if she does not. At this point, it may be worth mentioning that Bonnie’s best move is to confess, regardless of Clyde’s decision – hence, “confess” is Bonnie’s dominant strategy. 3) If Bonnie confesses, Clyde gets 8 years if he confesses or 20 years if he does not. 4) If Bonnie remains silent, Clyde goes free if he confesses or gets 1 year if he does not. Regardless of Bonnie’s decision, Clyde’s best move is to confess. Both players have a dominant strategy of confessing. Bonnie goes free Bonnie gets 1 year Remain silent Clyde gets 20 years Clyde gets 1 year CHAPTER OLIGOPOLY
20
Contoh Prisoner’s Dillema
Outcome: Surti dan Tejo mengaku, masing2 mendapat 8 tahun penjara Kedua-duanya akan lebih baik jika diam. Tetapi jika kedua-duanya setuju sebelumnya untuk tetap diam, maka logika untuk kepentingan sendiri akan membawa mereka kepada mengaku. The prisoners’ dilemma illustrates why cooperation is so difficult even when it is in both players’ mutual interest. CHAPTER OLIGOPOLY
21
Oligopolies sebagai Prisoners’ Dilemma
Saat oligopoli dari kartel tertentu berharap akan mencapai outcome monopoli, mereka menjadi pemain di prisoner’s dilemma. Contoh sebelumnya: Cingular dan Verizon adalah duopolis di Smalltown. Hasil cartel adalah maksimisasi profit: Tiap perusahaan setuju jika Q = 30 customers. Ada “payoff matrix” untuk contoh ini… The term “payoff matrix” is fairly standard in microeconomics, so it may be worth mentioning to your students. However, the textbook does not use this term, so you may wish to delete it from this presentation. If so, please note that the term appears in two different places in this presentation – once on this slide, and once on the bottom of the slide containing the instructions for Active Learning 3. CHAPTER OLIGOPOLY
22
Cingular & Verizon in the Prisoners’ Dilemma
Strategi dominan tiap perusahaan: ingkar terhadap perjanjian, menciptakan Q = 40. Cingular Q = 30 Q = 40 Cingular’s profit = $900 Cingular’s profit = $1000 Q = 30 Verizon’s profit = $900 Verizon’s profit = $750 Verizon Cingular’s profit = $750 Cingular’s profit = $800 Q = 40 Verizon’s profit = $1000 Verizon’s profit = $800 CHAPTER OLIGOPOLY
23
A C T I V E L E A R N I N G 3: The “fare wars” game
The players: American Airlines dan United Airlines The choice: memotong biaya 50% atau biarkan. Jika tiap maskapai memotong biaya, profit tiap maskapai= $400 million Jika tidak memotong biaya, profit tiap maskapai= $600 million Jika hany satu maskapai memotong biaya, profit= $800 million profit maskpai lainnyaa= $200 million Gambar matrix payoff, temukan Nash Equilibrium. The title I have given this game (the “fare wars” game) kind of tips off what will happen in the Nash equilibrium. 23
24
A C T I V E L E A R N I N G 3: Answers
Nash equilibrium: kedua perusahaan memotong biaya American Airlines Cut fares Don’t cut fares $400 million $200 million Cut fares United Airlines $400 million $800 million Understanding the Nash equilibrium: Consider American’s decision. If United cuts fares, American is better off cutting fares (profit = $400) rather than not cutting fares (profit = $200). If United doesn’t cut fares, American is better off cutting fares than not. Hence, cutting fares is American’s dominant strategy. United is is the same position: cutting fares is the dominant strategy. So, in the Nash equilibrium, both airlines cut their fares and a fare war ensures, even though both firms would have higher profits if neither cut its fares. This game illustrates why fare wars (or, more generally, price wars) are so common. $800 million $600 million Don’t cut fares $200 million $600 million 24
25
Other Examples of the Prisoners’ Dilemma
Perang iklan Dua perusahaan menghabiskan jutaan pada iklan TV untuk mengambil bisnis dari yang lainnya. Setiap iklan perusahaan membatalkan efek dari yang lain, dan profit kedua perushaaan jatuh dari biaya iklan Mengatur negara ekspotir minyak Negara anngota berusaha bertindak seperti cartel, menyetujui untuk membatasi produksi minyak untuk meningkatkan harga dan keuntungan. Tetapi persetujuan terkadang pecah saat negara-negara ingkar. The first example, “ad wars,” is not mentioned in the textbook. An interesting note: When Congress banned cigarette advertising on television in 1971, cigarette manufacturers’ profits rose. Prior to the ban, cigarette companies were stuck in a Nash equilibrium in which all were spending heavily on TV ads to steal business from each other. The ban, in effect, forced cigarette manufacturers to switch to the cooperative outcome in which none advertises on TV. The next three examples (OPEC on this slide, arms race & common resources on the next slide) are discussed in much more detail in the textbook. Instead of covering these same examples in detail in this PowerPoint, I chose to present different examples, so that students who read the book still have a reason to attend class (and vice versa). However, it’s still useful to mention the book’s examples here, and briefly discuss them if you wish, so they will be familiar to students when students read the chapter. CHAPTER OLIGOPOLY
26
Other Examples of the Prisoners’ Dilemma
Perlombaan senjata antara superpower militer Setiap negara akan lebih baik jika tidak memiliki senjata, tetapi dominan strategy yang dimiliki negara adalah memiliki senjata. Sumber daya umum Semua akan lebih baik jika masing-masing menjaga sumber daya umumunya, tetapi dominan strategy tiap orang adalah mengambil sumber daya berlebihan. CHAPTER OLIGOPOLY
27
Prisoners’ Dilemma and Society’s Welfare
Equilibrium oligopoli non kperatif Buruk untuk perusahaan oligopoli: Mecegah mereka untuk mencapai profit monopoli Baik untuk masyarakat: Q lebih dekat kepada output yang efisien secara sosial P lebih dekat kepada MC Di prissoner dillema yang lain,ketidakmampuan untuk bekerja sama akan mengurangi kesejahteraan sosial. e.g., perlombaan perang, penggunaan sumber daya berlebihan In the arms race “game,” each of the superpowers would be better off if they could cooperate and sign an agreement to disarm. But the logic of self-interest dictates that each country will arm itself to the teeth. As a result, both countries are worse off for two reasons: 1) the risk of nuclear annihilation is higher 2) resources consumed in the arms race could have been used elsewhere CHAPTER OLIGOPOLY
28
Kenapa kadang-kadang orang bekerja sama
Saat permainan diulang beberapa kali, bekerja menjadi mungkin. Strategi yang akan membawa kerja sama: Jika lawan ingkar pada satu ronde maka akan ingkar . “Tit-for-tat” Apapunn yang lawan lakukan pada satu ronde (apakah ingkar atau kerja sama),kamu lakukan di ronde selanjutnya. CHAPTER OLIGOPOLY
29
Public Policy Toward Oligopolies
Bila melihat satu dari sepuluh prinsip dari bab 1: Pemerintah terkadang meningkatkan outcome pasar. Di oligopoli, produksi terlalu rendah dan harga terlalu tinggi, relatif terhadap optimum sosial. Peran dari pembuat kebijakan: Mempromosikan kompetisi, mencegah koperasi yang menuju oligopoli kepada outcome yang efisien. CHAPTER OLIGOPOLY
30
Restraint of Trade and Antitrust Laws
Sherman Antitrust Act (1890): Melarang kolusi antar perusahaan Clayton Antitrust Act (1914): Menguatkan hak dari kerugian yang dihadapi individu oleh perjanjian antikompetitif antar perusahaan If you’re so inclined, this might be a good place to mention the infamous phone call in which Robert Crandall, CEO of American Airlines, tried to convince Braniff’s CEO Howard Putnam to raise fares 20%. If you can dig up a transcript of the conversation to read in class (try a simple Google search), students will find it interesting: it has lots of curse words. CHAPTER OLIGOPOLY
31
Kontroversi akan kebijakan antitrust
Banyak orang yang setuju bahwa perjanjian penyesuaian harga antar kompetitor seharusnya ilegal. Beberapa ekonomis berpendapat bahwa pembuat kebijakan terlalu jauh saat menggunakan hukum antitrust untuk merugikan praktek bisnis yang tidak seharusnya menyakitkan dan mempunyai objek yang benar. Terdapat tiga praktek CHAPTER OLIGOPOLY
32
1. Resale Price Maintenance (“Fair Trade”)
Terjadi saat manufaktur melakukan pembatasan yang rendah pada harga retailer yang bisa ditetapkan Seringkali berlawanan karena sepertinya menurunkan kompetisi pada tingkat retail Bahkan, kekuatan pasar apapun yang dipunyai manufaktur adalah pada tingkat wholesale; manufaktur tidak memperoleh keuntungan dari pembatasan kompetisi di tingkat retail. Praktek mempunyai objek yang legitimate: mencegah diskon retailer dari free riding pada jasa yang diberikan oleh full service retailer As I prepare this PowerPoint, I am shopping for a home theater sound system. My experience is relevant to this slide, and students have have had similar experiences when shopping for stereo components, computers, or other products. I visited a local store to check out different brands and models. The salesman at this store is very knowledgeable, and the store provided several comfortable, sound-proofed rooms where I could spend as much time as I wanted “auditioning” the various components without the intrusion of outside noise. Based on this shopping experience, I have selected a particular model made by Denon, a high-end brand that you really have to hear to appreciate. Now that I have decided on a brand and model, my incentive is to buy from a discount retailer. If I do, the discount retailer is, in effect, free-riding off of the full-service retailer I visited. If all consumers used the full-service retailers only for information, and then purchased from discount superstores, then full-service retailers would all go out of business. Denon knows this. They also know that consumers are less likely to choose their equipment over cheaper brands if consumers do not have the opportunity to hear how great Denon’s gear sounds. So, to prevent discount retailers from driving full-service retailers out of business, Denon engages in a variation of the “fair trade” practice discussed on this slide: Denon only honors its warranty if the consumer purchased the product from an “authorized retailer.” For a retailer to be “authorized,” it must agree to sell Denon’s products at prices not lower than Denon specifies. I can find unauthorized retailers who will sell me Denon gear at lower prices, but Denon’s practice of not honoring the warranty gives me an incentive to pay a few extra bucks to buy it from an “authorized” seller of Denon products. CHAPTER OLIGOPOLY
33
2. Predatory Pricing Terjadi pada saat perusahaan memotong harga untuk mencegah masuknya atau membuat kompetitor keluar dari pasar, jadi bisa memberikan harga monopoli nantinya. Ilegal dibawah undang-undang antitrust, tetapi berat bagi pengadilan untuk menentukan kapan price cut predatory dan kapan kompetitif dan menguntungkan bagi konsumen. Banyak ekonom yang ragu bahwa harga predator ada strategi rasional: Melibatkan penjualan pada kondisi yang merugi, yang sangat berbiaya bagi perusahaan. Dapat merugikan diri sendiri. Regarding the last two points: Predatory pricing requires selling products below cost, generating losses. The firm must have deep pockets to sustain such losses and survive until its competitor leaves the market. Afterward, there is no guarantee that the economic profits from charging the monopoly price will make up for the losses sustained during the period of predatory pricing. Suppose a firm engages in predatory pricing and sustains deep losses for a period of time, but succeeds in driving its competitor out of business. Even then, the pressure is not off – a potential entrant may be standing by, ready to jump into the market to take a share of the monopoly profits the firm would otherwise enjoy all to itself. If so, then the firm is less likely to recover the losses it endures while it is engaging in predatory pricing. Economists have done a fair amount of research on predatory pricing, and there is not yet any consensus. Until there is, it might not be a good idea to prosecute predatory pricing under the antitrust laws. CHAPTER OLIGOPOLY
34
3. Tying Terjadi saat manufaktur membundle dua produk bersama dan menjualnya untuk satu harag (cth: microsoft memasukkan browser di OSnya) Pengkritik menyatakan bahwa memberikan perusahaan lebih banyak kekuatan pasar dengan menghubungkan produk lemah dengan yang kuat. Serangan lain dari tying merubah kekuatan pasar: pembeli tidak mau membayar lebih dari dua barang bersama daripada barang tersebut terpisah. Perusahaan mungkin menggunakan tying untuk diskriminasi harga, yang tidak ilegal, dan terkadang meningkatkan efisiensi ekonomi. CHAPTER OLIGOPOLY
35
Kesimpulan Oligopolies can end up looking like monopolies or like competitive markets, depending on the number of firms and how cooperative they are. Prisonner dilema menunjukkan bagaimana sulitnya bagi perusahaan untuk mengatur kerja sama, bahkan saat melakukan adalah hal terbaik. Pembuat kebijakan menggunakan antitrust law untuk mengatur perilaku oligopoli. Scope yang sesuai untuk undang-undang ini adalah subkect yang mengalami kontroversi. CHAPTER OLIGOPOLY
36
Rangkuman Bab Oligopolis dapat memaksimumkan profit jika membentuk kartel dan bertindak seperti monopolis. Dan, kepentingan diri sendiri aka membawa oligopoli kepada jumlah yang lebih besar dan menurunkan. Lebih besar jumlah perusahaan, maka akan lebih dekat kuantitas dan harga kepada tingkat yang menunjukkan dibawah kompetisi. CHAPTER OLIGOPOLY
37
CHAPTER SUMMARY Prisoner’s dilemma menunjukkan bahwa kepentingan sendiri dapat mencegah dari kerja sama, bahkan saat sama-sama saling menguntungkan. Logika dari prisonner’s dilemma dapat diunakan di banyak situasi Pembuat kebijakan menggunakan undang-undang antitrust untuk mencegah oligopoli dari melakukan sikap antikompetisi seperti penyesuaian harga. Tetapi penetapan hukum ini terkadang kontroversial CHAPTER OLIGOPOLY
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.