Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAlfajar Pratiwi Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Dinamika Organisasi Forum Studi Islam FISIP UI Pada Tingkatan Norma dan Tujuan Kelompok
Ilham Abrar Lely Amalia Mario Maulana Sri Lusiana S Riantiarno
2
Kerangka Konsep Lima level group process: Perilaku Emosi Norma Tujuan
Nilai
3
Norma Ide tentang bagaimana seharusnya seseorang berperilaku, membentuk perasaan dan dan mengekspresikan perasaannya terhadap anggota kelompok. Norma merupakan pemaknaan yang diberikan kelompok kepada anggotanya, dan dipengaruhi oleh privileges yang dimiliki setiap anggota.
4
Norma (2) Klasifikasi norma (Parson dalam Mills,74):
Apakah hubungan berdasarkan perasaan terhadap anggota lain atau karena tekanan dan kontrol Apakah anggota dilibatkan secara penuh atau berada di bawah tekanan Apakah hubungan ada keterikatan khusus atau merepresentasikan tipe dan kelas Apakah hubungan berdasarkan pertimbangan kualitas atau performa anggota
5
Norma(3) Deviance: Perilaku yang melanggar ide-ide yang telah disepakati bersama, tentang apa yang harus dan tidak harus dilakukan. Sanctions: Respon terhadap pelanggaran norma yang ada dalam kelompok. Sistem normatif: bagaimana norma dipertahankan, diperkuat, atau bahkan diubah Kontrol normatif: deviant dalam kelompok dapat diubah sesuai dengan norma kelompok atau dapat ditolak
6
Tujuan Ide tentang apa yang paling diinginkan untuk kelompok, akan menjadi seperti apa kedepannya. Group goals: tujuan yang dibentuk oleh dasar pemikiran dari setiap kebutuhan, harapan dan tujuan individu.
7
Tujuan (2) Instrumental role: Memahami tujuan kelompok, menerimanya, menjalankan sumber daya personal, dan meberikan prioritas lebih terhadap tujuan kelompok Efektifitas kelompok: dapat dicapai dengan memprioritaskan tujuan kelompok, terkoordinasinya fungsi dalam kelompok, adanya kecocokan (fit) antar anggota kelompok.
8
Kaitan Norma dan Tujan dengan Level sebelumnya (Perilaku dan Emosi)
Setiap perilaku individu dipengaruhi oleh emosi pribadi, dan setiap perilaku tersebut diatur oleh norma kelompok. Perilaku individu diarahkan sesuai dengan tujuan kelompok, individu dituntut untuk memprioitaskan tujuan kelompok di atas tujuan pribadi. Norma dan aturan dapat berubah sesuai dengan perubahan tujuan kelompok, perubahan tujuan kelompok akan menyebabkan perubahan emosi dan perilaku anggota kelompok.
9
Group Performance Group peformance: kinerja suatu kelompok dalam mencapai tujuan mereka. Kinerja kelompok sangat dipengaruhi oleh kinerja dari anggota kelompok. Kinerja kelompok berdasarkan tipe tugas: Additive task : Joint Effort Disjunctive task : best of individual Conjuctive task : worst of individual Complementary task : combination
10
Polarisasi Kelompok Penyatuan informasi didasarkan pada argumen-argumen yang muncul selama diskusi kelompok. Saat individu membuat keputusan pribadi, mereka mengembangkan pendapat mengikuti keputusan mereka Penyatuan informasi didasarkan pada teori perbandingan sosial, orang-orang akan meniru orang lain untuk menunjukkan kemampuan dan kebenaan opini mereka. Dalam diskusi, setiap orang akan semakin yakin mengenai pandangan mereka saat pendapat tersebut dibagikan dengan oranglain
11
Leadership Fungsi utama seorang pemimpin adalah untuk menigkatkan kinerja kelompoknya, dengan cara memberikan arahan, dukungan dan motivasi kepada anggota kelompoknya. Pemimpin kharismatik: pemimpin yang dipercaya oleh anggota kelompoknya memiliki kemampuan yang luar biasa dan mereka juga dapat menginspirasi pengikutnya.
12
Leadership (2) Tipe dasar kepemimpinan Bales: Task Leader
Socioemotional Leader Tipe lain dasar kepemimpinan: Democratic Leadership Autocratic Leadership Jenis kepemimpinan: Supportive Leadership Participative Leadership Directive Leadership
13
Analisa Kasus Majelis Pertimbangan Ketua Sekjen Deputi Danus Kestari
Ketua Keputrian Sekjen Bendum Deputi Danus Kestari PSDM Kemuslimahan Pembinaan Humas Kastrat MJI Syiar Pengmas
14
Analisa Kasus (2) FSI memiliki norma-norma tertentu yang dapat menjaga setiap perilaku anggota Setiap anggota diatur dengan norma yang ada untuk mencapai tujuan FSI. Kondisi kinerja organisasi FSI lebih cenderung terkait dengan adanya complementary task. Tidak menutup kemungkinan mereka mengalami kondisi yang sulit sehingga kinerjanya buruk terkait dengan conjuntive task.
15
Analisa Kasus (3) Dalam FSI terdapat polarisasi kepemimpinan, namun kondisi ini berhasil ditangani dengan baik sehingga tidak mengarah pada perpecahan. Kepemimpinan FSI bersifat demokratis karena dalam pengambilan kebijakannya biasa dilakukan melalui rapat (syura)
16
Catatan Kritis Norma dipengaruhi oleh privileges, namun tidak dijelaskan bagaimana penyelesaiannya dan kemungkinan terjadinya konflik. Pada conjucntive task tidak dijelaskan pemecahan masalah dari anggota yang low-ability Tidak jelasnya dampak dari polarisasi Pemimpin sebagai titik sentral sangat dipengaruhi oleh lingkungan kelompok, akan tetapi tidak dijelaskan secara rinci.
17
Analisa Kasus (3) Kepemimpinan menjadi titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam FSI. Dalam FSI juga terdapat polarisasi dalam kepemimpinan, dalam artian terdapat koordinator untuk putra (ikhwan) dan koordinator putri (akhwat).
18
Kesimpulan FSI memiliki norma-norma yang mengatur perilaku individunya. Perilaku dan emosi setiap anggota diarahkan untuk mencapai tujuan dari FSI. Norma dalam FSI dapat diterima secara baik oleh setiap anggota sehingga mampu meningkatkan kinerja organisasi untuk pencapaian tujuan FSI. Dengan adanya majelis pertimbangan, FSI dapat mengatasi polarisasi yang ada.
19
Daftar Pustaka Mills. Theodore The Sociology of Small Groups. New Jersey: Prentica-Hall, Inc. Stephan,W and Stephan, G Two Social Psychologies. California: A Division of Wadsworth Inc.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.