Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MODEL PENELITIAN EFEK MEDIA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MODEL PENELITIAN EFEK MEDIA"— Transcript presentasi:

1 MODEL PENELITIAN EFEK MEDIA
Alexis S Tan, Bab XII; W. Lawrence Neuman, Bab X.

2 Model Penelitian Efek Media
Belajar melalui Media Massa Teori Belajar Sosial Proses Atensi Proses Retensi Motor Reproduction process Proses Motivasional

3 Belajar melalui Media Massa
Seseorang dapat dipengaruhi media massa melalui berbagai cara di samping persuasi. Beberapa bentuk sikap yang ditimbulkan media massa adalah: perubahan atau memperkuat opini, sikap dan tingkah laku. Media massa menjadi agen penting sosialisasi: dalam mencipta dan membentuk sikap, nilai-nilai, tingkah laku dan persepsi atas realitas sosial. Pengaruh media massa yang diperoleh tersebut, disebut “efek sosial”.

4 Teori Belajar Sosial Asumsi Teori Belajar menyatakan, bahwa seseorang tidak lahir dengan sikap, nilai dan persepsi terhadap dunia; respons itu cenderung harus dipelajari. Teori Belajar Tradisional berasumsi, belajar terjadi melalui pembelajaran secara langsung. Teori Belajar dapat menjelaskan perolehan dan penghapusan tingkah laku binatang dan manusia.

5 Teori Belajar . . . Terdapat dua kritik yang berkaitan dengan media massa dan Teori Belajar: Terdapat bentuk radikal Teori Belajar yang mengurangi nilai manusia menjadi robot, yang menjadikan hasil penelitian dianggap tidak relevan karena tidak dapat diteliti kembali Tingkah laku radikal hanya dapat dijelaskan melalui bagian kecil dari tingkah laku kita sehari-hari.

6 Teori Belajar . . . Albert Bandura, secara umum menjelaskan tingkah laku manusia yang disebut dengan “Social Learning Theory” (Teori Belajar Sosial). Teori Belajar Sosial menjelaskan tingkah laku yang dihasilkan oleh lingkungan dan faktor kognitif. Bandura menjelaskan teorinya berdasarkan gambar yang ditampilkan berikut:

7 Bandura’s Social Learning Theory
ATTENTIONAL PROCESS RETENTIONAL PROCESS MOTOR REPRODUCTION PROCESS MOTIVATIONAL PROCESS symbolic coding Cognitive Organization Symbolic Rehearsal Motor Rehearsal Physical Capability Availability of Componen Responses Sefl Observation Of Reproduction Accuracy Feedback External Reinfor- cement Vicarious Reinfor- Self Reinfor- Modelling Stimuli Distinctiveness Affective Valence Complexity Prevalence MODELED EVENTS MATCING PERFORMANCE Observer Characteristic Sensory capacities Arousal level Perseptual set Past Reinforcement

8 Proses Atensi Proses atensi merupakan starting point dari teori ini, yang merupakan kejadian yang dapat diobservasi, baik langsung maupun tidak langsung. Kejadian ini berlangsung dalam aktifitas seseorang yang direpsentasikan berkaitan dengan televisi, buku, bioskop dan media massa lainnya.

9 Proses . . . Kejadian ini mungkin menyangkut performa tingkah laku (misalnya: novel yang agresif); atau yang disebut ukuran tingkah laku (yang disebut Bandura sebagai model “abstract”). Media massa memiliki peran sentral dalam Teori Belajar Sosial. Media massa yang banyak diobservasi berkaitan dengan Teori Belajar Sosial adalah media visual.

10 Proses . . . Media massa dapat melakukan transmisi tingkah laku baru dan ukuran tingkah laku secara simultan kepada banyak kelompok orang. Teori Belajar Sosial berkaitan dengan fungsi media sebagai agen sosialisasi di samping keluarga, kerabat, dan guru di ruang sekolah Menurut Albert Bandura, perhatian terhadap kejadian merupakan faktor yang menentukan karakteristik atas kejadian tersebut (atau model stimuli) atas karakter yang diobservasi.

11 Proses . . . Karakteristik yang diteliti, juga ditentukan oleh perhatian, yang dihubungkan dengan usia dan “intelligence” Konsep perseptual, ditentukan oleh needs, moods, valeus, and previous experiences yang berpengaruh pada cara belajar dari subyek. Karakteristik yang diobservasi juga diukur berdasarkan tingkatan yang ditimbulkan.

12 Proses . . . Seseorang yang emosionalnya bangkit, misalnya marah, takut, adalah mereka yang sangat memperhatikan stimuli. Teori Belajar Sosial mempertimbangkan munculnya facilitator of, dibanding condition for, bagi model; belajar dapat terjadi tanpa proses “membangkitkan”.

13 Proses Retensi Proses retensi dikaitkan dengan proses belajar sosial dengan delayed modelling- pencapaian peristiwa yang diamati ketika model tidak lagi hadir Menurut Bandura, kita dapat merepresentasi ukuran respons (tindakan model atau kejadian), dalam dua sistem: imaginal dan verbal. Representasi imaginal, merujuk pada perumpamaan visual, menyangkut penggambaran mental atas tindakan yang diteliti dan penyimpanan dalam memori seseorang.

14 Proses . . . Penggambaran imaginal, merupakan “sesuatu yang ada dalam kepala kita”; tentang pengalaman, perasaan sedih dan gembira, dan lain-lain. Imaginasi visual, tentu saja tidak dapat diamati. Observasi proses belajar dapat difasilitasi melalui kemampuan penggunaan kata-kata verbal.

15 Proses . . . Kita dapat menggunakan simbol melalui kode verbal, dengan melakukan penyederhanaan pada proses penyimpanan informasi dan perolehan kembali (informasi tersebut, Pen.). Peneliti, tidak hanya merepresentasikan kejadian dalam bentuk verbal dan visual, yang dapat disimpan dalam memori, tetapi juga harus dapat “melatih mental”. Penelitian menunjukkan Observasi Belajar akan sangat akurat jika organisasi kognitif dan latihan mental tingkah laku model dilakukan secara terbuka.

16 Motor Reproduction Process
Menurut Bandura, kesuksesan dalam proses respons, imitasi, monitoring dan perbaikan berdasar atas umpan balik informatif. Dalam model Bandura, seseorang akan berpikir sebelum bertindak. Berpikir, diartikan sebagai “organizing the responses that have been learned so that the actual behavior can be initiated or performed” (Bandura, dalam Tan, 1998: 208)

17 Motor . . . Organisasi kognitif dan inisiasi tingkah laku tergantung pada keterampilan individu. Hal ini menyangkut kognitif dan motor skill Kemampuan kognitif dan motor skill berbeda antara satu dengan yang lainnya.

18 Proses Motivasional Proses motivasional, menurut Bandura, tergantung pada penguatan. Menurutnya, terdapat tiga jenis penguatan: External Reinforcements Vicarious Reinforcements Self-Reinforcements

19 Proses . . . Penguatan eksternal, menyangkut penguatan yang berkaitan dengan reward yang mungkin diperoleh, misalnya: persetujuan sosial, uang, perlakuan khusus, dan menghindari punishment. Vicarious Reinforcements adalah hasil ketika kita mengobservasi tingkah laku seseorang yang diperkuat oleh tingkah laku terntentu. Hasil penelitian memperlihatkan, model yang diberi reward akan melakukan imitasi ketimbang yang tidak diberi reward.

20 Proses . . . Self-Reinforcements juga merupakan ukuran Belajar Tingkah laku. “Self-Satisfaction” dan “inner peace” adalah self-reinforcements yang umum. Dicontohkan Bandura, ketika seseorang ditanya mengapa ia harus mendaki gunung? Mungkin ia akan menjawab “Because is it there”

21 Soal-soal Jelaskan proses belajar sosial melalui media massa!
Menurut saudara, apakah media massa di Indonesia dapat menggambarkan realitas secara benar? Jelaskan dengan contoh! Buatlah satu desain penelitian berdasarkan Teori Belajar Sosial! Tentukan komponen yang akan diteliti, dan jelaskan proses yang akan saudara lakukan!

22 Soal-soal Terdapat empat komponen proses dalam Teori Belajar Sosial dari Bandura! Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen tersebut! Proses atensi merupakan hal penting dalam penelitian Teori Belajar Sosial Bandura! Jelaskan dengan contoh tentang proses atensi ini dalam sebuah penelitian! Apa yang dimaksud dengan proses motivasional dalam penelitian Belajar Sosial! Jelaskan dengan contoh! n


Download ppt "MODEL PENELITIAN EFEK MEDIA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google