Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

create the fabric of a biome

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "create the fabric of a biome"— Transcript presentasi:

1 create the fabric of a biome
IKLIM Iklim menentukan jenis tanaman apa yang akan ditanam dan hewan apa yang akan diternakan? create the fabric of a biome Iklim Tanaman Ternak/hewan

2 IKLIM DI INDONESIA Ciri Umum Panas dan lembab Sering turun hujan, pada periode tertentu disertai angin topan Curah hujan tahunan tinggi, walaupun daerah-daerah tertentu (misalnya NTT) memiliki curah hujan rendah

3 Menerima banyak penyinaran matahari
Suhu udara bervariasi 22oC – 35oC Memiliki musim hujan (panas & basah) dan musim kemarau (dingin & kering) Mempunyai 3 tipe curah hujan Iklim bervariasi dari satu tempat ke tempat lain

4 Variasi dan tipe curah hujan di wilayah Indonesia
Dipengaruhi oleh kondisi fisiografis wilayah Indonesia dan sekitarnya, seperti: posisi lintang, ketinggian, pola angin, sebaran bentang darat dan perairan, serta pegunungan atau gunung-gunung yang tinggi Variasi dan tipe curah hujan di wilayah Indonesia

5 Berdasarkan pola umum terjadinya, terdapat 3 (tiga) tipe curah hujan di Indonesia, yakni:
tipe ekuatorial, tipe monsoon dan tipe lokal.

6 Berdasarkan pola umum terjadinya, terdapat 3 (tiga) tipe curah hujan di Indonesia, yakni:
tipe ekuatorial, tipe monsoon dan tipe lokal.

7 Tipe Ekuatorial Tipe ekuatorial proses terjadinya berhubungan dengan pergerakan zona konvergensi ke utara dan selatan

8 Wilayah sebarannya adalah Sumatra dan Kalimantan.
Dicirikan oleh dua kali maksimum curah hujan bulanan dalam setahun (dua puncak). Wilayah sebarannya adalah Sumatra dan Kalimantan. Puncak 2 Puncak 1 Pontianak

9 Tipe Monsoon Tipe hujan ini dicirikan oleh adanya perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan kemarau dalam setahun, dan Hanya terjadi satu kali maksimum curah hujan bulanan dalam setahun Wilayah sebarannya adalah di pulau Jawa, Bali dan Nusa tenggara.

10 Puncak Surabaya, satu puncak curah hujan

11 Tipe lokal Tipe lokal dicirikan dengan besarnya pengaruh kondisi lingkungan fisik setempat, seperti bentang perairan atau lautan, pegunungan yang tinggi, serta pemanasan lokal yang intensif. Pola ini hanya terjadi satu kali maksimum curah hujan bulanan dalam waktu satu tahun, dan terjadi beberapa bulan kering yang bertepatan dengan bertiupnya angin Monsoon Barat. Wilayah sebarannya meliputi Papua, Maluku dan sebagian Sulawesi.

12 Region A :Type monsoon Region B :Type ekuatorial Region C : Type lokal (Bayong,1999)

13 Tipe Cuah Hujan di Indonesia

14 POLA UMUM CURAH HUJAN DI INDONESIA
Indonesia memiliki curah hujan yang cukup besar terutama di Indonesia bagian barat, dengan rata curah hujannya – m/tahun. Semakin ke arah timur curah hujannya semakin kecil kecuali Maluku dan Papua.

15 Pantai sebelah barat setiap pulau memperoleh jumlah hujan selalu lebih banyak daripada pantai sebelah timur. E B = Basah C = Agak Basah D = Sedang E = Agak Kering D B C

16

17 Curah hujan di Indonesia bagian barat lebih besar daripada Indonesia bagian timur. Sebagai contoh, deretan pulau-pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT yang dihubungkan oleh selat-selat sempit, jumlah curah hujan yang terbanyak adalah Jawa Barat.

18 Curah hujan juga bertambah sesuai dengan ketinggian tempat
Curah hujan juga bertambah sesuai dengan ketinggian tempat. Curah hujan terbanyak umumnya berada pada ketinggian antara 600 – 900 m di atas permukaan laut.

19

20 Rata-rata curah hujan di Indonesia untuk setiap tahunnya tidak sama.
Begitu pula antara tempat yang satu dengan tempat yang lain rata-rata curah hujannya tidak sama.

21 Variasi Curah Hujan Tahunan di Indonesia
Besarnya Curah Hujan/tahun (mm) Wilayah Cakupan < 1000 Sebanyak 0,6% dari wilayah Indonesia, diantaranya Nusa Tenggara, dan 2 daerah di Sulawesi (lembah Palu dan Luwuk) Diantaranya sebagian Nusa Tenggara, daerah sempit di Merauke, Kepulauan Aru, dan Tanibar.

22 Besarnya Curah Hujan/tahun (mm)
Lanjutan Besarnya Curah Hujan/tahun (mm) Wilayah Cakupan Meliputi Sumatera Timur, Kalimantan Selatan, dan Timur sebagian besar Jawa Barat dan Jawa Tengah, sebagian Irian Jaya, Kepulauan Maluku dan sebagaian besar Sulawesi > 3000 Meliputi dataran tinggi di Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, dataran tinggi Irian bagian tengah, dan beberapa daerah di Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba

23 Daerah yang paling banyak mendapatkan curah hujan adalah Batu Raden Jawa Tengah yaitu mm/ tahun, sedangkan yang paling sedikit mendapatkan curah hujan adalah Palu yaitu hanya 547 mm/tahun 

24  Daerah Persebaran Hujan
Gambar : Curah hujan di Indonesia

25

26 Jumlah curah hujan juga dipengaruhi oleh arah datang angin, pada sisi pegunungan atau gunung yang menghadap arah datang angin lembab (windward side) curah hujannya tinggi dan pada sisi sebelahnya (leeward side) curah hujannya sangat rendah atau rendah.

27 PERGESERAN AWAL MUSIM HUJAN DI INDONESIA
Saat mulai turunnya hujan bergeser dari barat ke timur Mendapat hujan terbanyak pada bulan Nopember Pantai barat Sumatra sampai ke Bengkulu Mendapat hujan terbanyak pada bulan Desember Lampung – Bangka yang letaknya ke timur

28 Mendapat hujan terbanyak pada bulan Januari-Februari
Jawa bagian utara, Bali, NTB, NTT Musim hujannya bulan Mei-Juni. Pada saat itu, daerah lain sedang mengalami musim kering Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Tengah

29 KLASIFIKASI IKLIM DI INDONESIA
Klasifikasi Iklim Menurut Köppen Klasifikasi iklim menurut Köppen digunakan secara meluas untuk klasifikasi iklim dunia. Köppen mengklasifikasikan iklim berdasarkan rata-rata bulanan suhu dan curah hujan Menurut Köppen ada 5 tipe utama klasifikasi iklim yang masing-masing disimbulkann (huruf besar): A, B, C, D, dan E

30 Klasifikasi iklim menurut Köppen
Moist Tropical Climates are known for their high temperatures year round and for their large amount of year round rain B Dry Climates are characterized by little rain and a huge daily temperature range. Two subgroups, S - semiarid or steppe, and W - arid or desert, are used with the B climates. C In Humid Middle Latitude Climates land/water differences play a large part. These climates have warm,dry summers and cool, wet winters. D Continental Climates can be found in the interior regions of large land masses. Total precipitation is not very high and seasonal temperatures vary widely. E Cold Climates describe this climate type perfectly. These climates are part of areas where permanent ice and tundra are always present. Only about four months of the year have above freezing temperatures.

31 Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt – Ferguson (1950)
Mereka berdua membuat klasifikasi iklim ini dengan alasan sistem klasifikasi yang telah dikenal seperti Koppen, Thornwaite dan Thornwaite kurang sesuai dengan keadaan di Indonesia khususnya mengenai teknik menilai curah hujan. 

32 Schmidt dan Ferguson membagi iklim berdasarkan banyaknya curah hujan pada tiap bulan yang dirumuskan sebagai berikut : Bulan kering adalah bulan dengan presipitasi total di bawah 60 mm dan Bulan basah adalah bulan dengan presipitasi total di atas 100 mm.

33 Tipe/Klasifikasi Iklim Schmidt-Ferguson (Q model)

34 Jadi kota “X” beriklim B
Bulan 1998 1999 2000 Jml Rata-rata Jan 343 345 310 Pebruari 360 260 245 Maret 200 275 175 April 150 184 120 Mei 100* 93* 30* Juni 75* 60* 0* Juli 50* 44* Agustus 40** 112 84* September 153 125 Oktober 225 244 Nopember 280 Desember 322 350 JBB 8 9 25 8,33 JBK 2 1 3 6 2,0 JBL 5 1,67 Curah hujan Kota ”X” Nilai kota “X” = (2.0/8.33) = 0,24 Jadi kota “X” beriklim B

35 Tipe Iklim Schmidt-Ferguson
Klasifikasi Vegetasi A Daerah sangat basah hutan hujan tropis B Daerah basah C Daerah agak basah hutan rimba peluruh (daun gugur pada musim kemarau); D Daerah sedang hutan peluruh

36 Lanjutan Tipe Iklim Klasifikasi Vegetasi E Daerah agak kering padang sabana F Daerah kering padang sabana G Daerah sangat kering padang ilalang H Daerah ekstrim kering

37 Iklim hutan hujan tropis
Ditemui di wilyah katulistiwa, kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa Hutan basah ini tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1.200 m dpl., di atas tanah-tanah yang subur atau relatif subur, kering (tidak tergenang air dalam waktu lama), dan tidak memiliki musim kemarau yang nyata (jumlah bulan kering < 2)

38 Ciri-ciri iklim Hutan Hujan Tropis
Garis lintangnya berada dalam Jalur Tekanan Rendah Doldrum sepanjang tahun, maka tidak mengalami perubahan musim. Matahari tengah hari selalu dekat dengan garis tegak dan mencapai panas tertinggi dua kali setahun Suhu harian rata-rata adalah 26 ° C (79 ° F) Perubahan suhu harian adalah antara 2 ° C (36 ° F) dan 5 ° C (41 ° F), yaitu lebih besar dari kisaran suhu tahunan yaitu 2 ° C. Curahan hujan sangat lebat 

39 Hutan hujan tropika merupakan rumah untuk setengah spesies flora dan fauna di seluruh dunia. Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai "farmasi terbesar dunia" karena hampir 1/4 obat modern berasal dari tumbuhan di hutan hujan ini.

40 Hutan peluruh atau hutan gugur
Tumbuhan peluruh atau tumbuhan gugur merupakan sebutan bagi tumbuhan, terutama pepohonan, yang menggugurkan daun-daunnya pada musim kemarau atau keadaan iklim tertentu

41 Sabana adalah padang rumput yang dipenuhi oleh semak / perdu dan diselingi oleh beberapa jenis pohon yang tumbuh menyebar, seperti palem dan akasia Foto Savana di Loh Buaya Pulau Rinca Tipe iklim E atau F Agak kering-kering

42 Kurangnya curah hujan menjadi pendorong munculnya sabana
Kurangnya curah hujan menjadi pendorong munculnya sabana. Sehingga sabana dikenal juga padang rumput tropis.  Iklimnya tidak terlalu kering untuk menjadi gurun pasir, tetapi tidak cukup basah untuk menjadi hutan.

43 Daerah sangat kering sampai ektrim kering
Tipe iklim G atau H

44 Klasifikasi Iklim Menurut OLDEMAN
Oldeman membagi iklim menjadi 5 tipe iklim

45 Bulan basah bila curah hujan lebih dari 200 mm
Bulan lembab bila curah hujan 100 – 200 mm Bulan kering bila curah hujan kurang dari 100 mm 

46 Klasifikasi iklim Oldeman tergolong klasifikasi yang baru di Indonesia .
Klasifikasi iklim ini diarahkan kepada tanaman pangan seperti padi dan palawija, oleh karena itu untuk keperluan praktis, klasifikasi ini cukup berguna terutama dalam klasifikasi lahan pertanian tanaman pangan di Indonesia. 

47 TUGAS/PRAKTIKUM Membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 3 mahasiswa/i Masing-masing kelompok mencari dan mengumpulkan data curah hujan bulanan di suatu wilayah untuk selama 5 sampai 10 tahun, lebih dari 10 tahun lebih baik. Wilayah pengumpulan data diusahakan di wilayah jember dan sekitarnya, untuk memudahkan melakukan pengecekan lapangan Hasil pengumpulan data (data saja) dilaporkan minggu depan untuk pengembangan analisis selanjutnya

48


Download ppt "create the fabric of a biome"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google