Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSonny Kurniawan Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
PEMERIKSAAN LABORATORIUM TORCH, HIV/AIDS, DAN HBV/C
ELLYZA NASRUL
2
TORCH Infeksi yang disebabkan oleh: - Toxoplasma - Rubella
- Citomegali - Herpes
3
TOKSOPLASMOSIS Etiologi : Toxoplasma gondii
Protozoa yng hidup intraseluler Siklus seksual definitifkucing Siklus aseksualhospes peran-taramanusia, mamalia, burung dll Ookista keluar dari feses kucing sporulasi infeksius (ookista, bradizoid, takizoid) tertelan infeksi
5
protozoa intraselular
Toxoplasma gondii protozoa intraselular burung & mamalia (manusia) Imunokompeten (-) Kehamilan: transmisi ke janin
6
Citomegali virus TRANSMISI : - SALIVA - KONTAK SEKSUAL - PLASENTA
- ASI - TRANSFUSI DARAH - TRANSPLANTASI ORGAN
7
TARGET SEL 1. MONOSIT 2. MAKROFAG 3. ENDOTEL 4. SEL DENDRIT
5. SUMSUM TULANG 6. LIMFOSIT
8
Pemeriksaan laboratorium
pemeriksaan serologi isolasi mikroorganisme langsung PCR: deteksi DNA parasit dari cairan amnion immunobloting dalam kehamilan: serologi
9
PEMERIKSAAN SEROLOGI MELIPUTI: 1. IgG 2. IgM 3. IgA 4. Aviditas IgG METODE ELISA
10
Pemeriksaan Mikroskopik Diagnosis toksoplasmosis berdasarkan penemuan Toksoplasma langsung dari spesimen
11
HIV/AIDS
12
PENDAHULUAN: - PENYAKIT YG SANGAT DITAKUTI
- ANGKA KESAKITAN & KEMATIAN TERUS↑ - MENGINFEKSI SEKITAR 50 – 60 JUTA PENDUDUK DUNIA - MENYEBABKAN KEMATIAN LEBIH DR 22 JUTA DEWASA DAN ANAK ( HAMPIR 3 JUTA/TH ) - DIPERKIRAKAN ± KASUS BARU TERINFEKSI HIV/HARI - DARI 5 JUTA KASUS BARU/TAHUN, SEPARUHNYA USIA DEWASA MUDA ( TAHUN ) (Abbas et al, 2007)
13
ETIOLOGI - HIV (HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS)
* MERUPAKAN VIRUS RIBO NUCLEIC ACID (RNA) * BERSIFAT MERUSAK SEL (SITOPATIK) * HIV-1 DAN HIV-2
14
STRUKTUR HIV (Abbas et al, 2007)
15
TARGET HIV MENGINFEKSI SEL SISTIM IMUN: 1. SEL TCD4+ (Th) 2. MAKROFAG
3. SEL DENDRIT
16
Siklus hidup virus HIV PARTIKEL VIRUS TERDAPAT DIDALAM: 1. DARAH
2. CAIRAN SPERMA 3. CAIRAN TUBUH LAINNYA DITULARKAN MELALUI: 1. KONTAK SEKSUAL 2. JARUM SUNTIK 3. PLASENTA DR IBU KE ANAK
17
FAKTOR RISIKO 1. PENGGUNAAN OBAT TERLARANG (NARKOBA SUNTIK)
2. PSK (PEKERJA SEKS KOMERSIAL) 3. PEMAKAI TATO 4. TENAGA KESEHATAN 5. HOMOSEKSUAL 6. DONOR DARAH 7. HEMOFILIA 8. PEMAKAIAN BERSAMA PISAU CUKUR, GUNTING KUKU 9. DLL
18
PATOGENESIS INFEKSI HIV
* Penyakit HIV dimulai dgn infeksi akut * HIV masuk melalui epitel mukosa * Hanya sebagian dapat dikontrol oleh respon imun spesifik * Berlanjut menjadi infeksi kronik yg progresif di jaringan limfoid perifer
19
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. TES ANTIBODI HIV - MERUPAKAN TES PENYARING THD INFEKSI HIV - METODE: A. RAPID HIV TESTING B. ENZYME LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY (ELISA) C. WESTERN BLOT ASSAY - RESPON Ab THD Ag HIV DIDETEKSI 6-9 MINGGU STLH INFEKSI, MENCAPAI PUNCAK MG KE 12
20
2. POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
- MERUPAKAN PEMERIKSAAN YG TERBAIK, KRN LANSUNG DPT MENDETEKSI HIV - DILAKUKAN PADA KEADAAN: 1. MASA WINDOW PERIOD MASA ANTA- RA TERJADI INFEKSI SP TERBENTUK Ab 2. MENENTUKAN JUMLAH VIRUS (VIRUS LOAD) SEBELUM PEMBERIAN TERAPI
21
3. MENENTUKAN JUMLAH VIRUS (VIRUS
LOAD) MINGGU SETELAH PEMBERIAN TH/ MENENTUKAN RESPON THD TH/ - INTERVAL 3-4 BULAN MENGETAHUI REGIMEN TERAPI - MEMPREDIKSI WAKTU PROGRESIVITAS DGN MENGHITUNG VIRUS LOAD SEMAKIN TINGGI CEPAT JATUH KETINGKAT AIDS DAN KEMATIAN
22
3. PEMERIKSAAN SEL TCD4+ DAN TCD8+
- DENGAN FLOWCYTOMETER - BERDASARKAN PETANDA PERMUKAAN SEL (CD) - FASE INFEKSI AKUT JUMLAH SEL TCD8+ ↑ HIV↓ - PENGUKURAN SEL TCD4+ DAN RASIO TCD4+/TCD8+ MEMANTAU PERJALANAN PENYAKIT
23
PERJANAN KLINIS PENYAKIT HIV (Abbas et al, 2007)
24
PEMBENTUKAN Ab TERHADAP HIV
25
HASILTES PENYARING DINYATAKAN POSITIF TES PENYARING SEBANYAK
HASIL TES HIV DINYATAKAN POSITIF TES PENYARING SEBANYAK 3 kali dg metode berbeda
26
VIRUS HEPATITIS B/C
27
PENYEBAB TERSERING VIRUS A VIRUS B VIRUS C SEMBUH SEMPURNA
DEWASA 10 % KRONIK ANAK HAMPIR 90 % KRONIK HAMPIR 90 % KRONIK VIRUS A VIRUS B VIRUS C
28
PETANDA HEPATITIS BERGUNA UNTUK : 2. PENENTUAN & PEMANTAUAN TERAPI
1. DIAGNOSIS 2. PENENTUAN & PEMANTAUAN TERAPI 3. PROGNOSIS
29
Virus Hepatitis B Hepadnavirus , diameter 42 nm
Tiga bentuk : sferis (Dane) ,tubulus dan partikel Pemeriksaan serologi mempunyai 3 pasang antigen-antibodi : 1. HBsAg - Anti-HBs 2. HBeAg - Anti-Hbe 3. HBcAg - Anti HBc Pemeriksaan biomol : DNA-HVB
30
Anti-HBc: Antibodi –HBcAg (HBcAg:protein core,dalam serum negatif)
MARKER VHB Anti-HBc: Antibodi –HBcAg (HBcAg:protein core,dalam serum negatif) Anti-HBc IgM: Antibodi IgM thd HBcAg (sinyal infek- si akut) Persisten >6 bulan Hepatitis kronik
31
HBsAg : Hepatitis B surface antigen Anti-HBs : Antibodi terhadap HBsAg
MARKER VHB HBsAg : Hepatitis B surface antigen Anti-HBs : Antibodi terhadap HBsAg HBeAg : Hepatitis B antigen (bgn core protein, petanda rep- likasi aktif) Anti_Hbe: Antibodi terhadap HBeAg (petanda eliminasi virus)
32
Anti-HBc + HBsAg + Hepatitis B Akut
MARKER HEPATITIS B AKUT Anti-HBc + HBsAg + Hepatitis B Akut
33
Hubungan petanda dan perjalanan hepatitis B kronik
Racenack ,2009
34
Hubungan perjalanan hepatitis akut dan petanda pada virus hepatitis-B.
35
. Hubungan petanda hepatitis B dengan arti
klinis penyakit hepatitis B virus
36
Hepatitis virus C MERUPAKAN VIRUS RNA TERMASUK KELUARGA FLAVIVIRIDAE
BENTUK SFERIS DIAMETER NM, MEMPUNYAI SELUBUNG LUAR ,DIDALAM TERDAPAT NUKLEOKAPSID DAN RNA ANTI-HCV DIPAKAI UNTUK SKRINING DAN DIAGNOSIS RNA-HVC SEBAGAI MARKER ( Regev,2005 ; Kuo ,2012 )
37
Anti-HCV (+) Anti-HCV(-) HCV-RNA(+) Hepatitis C akut Anti-HCV +
Ulang setelah 6 bulan Anti-HCV + Hepatitis C akut
38
Hubungan perjalanan klinis hepatitis C dan marker hepatitis ( anti-HCV ,HCV-DNA)
Racenack, 2009
39
ANAK BEBEK SAJA BISA ANTRI
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.