Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANTI JAMUR & ANTELMENTIK

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANTI JAMUR & ANTELMENTIK"— Transcript presentasi:

1 ANTI JAMUR & ANTELMENTIK
INFEKSI NOSOKOMIAL ANTI JAMUR & ANTELMENTIK RAHMATINI Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang

2 INFEKSI NOSOKOMIAL (Nosocomial Infection)
Aquired hospital infection Definisi : -Infeksi yang terjadi di rumah sakit. -Infeksi didapat atau timbul saat pasien dirawat di rumah sakit.

3 PENDAHULUAN 1.Meningkatkan angka kesakitan
Merupakan masalah serius, karena : 1.Meningkatkan angka kesakitan 2.Memperpanjang lama perawatan 3.Meningkatkan biaya kesehatan

4 SUMBER INFEKSI Setiap orang yang berada di rumah sakit. Mikrooganisme yang ada di rumah sakit dan yang dibawa oleh pasien. Alat atau benda di lingkungan rumah sakit.

5 RANTAI PENULARAN

6 ETIOLOGI Bakteri, virus, jamur dan parasit  -Pseudomonas aeruginosa,
-Proteus -Salmonella,Shigella sp. -Hepatitis -Candida albicans dll.

7 1.Infeksi saluran kencing 34 % 2.Infeksi kulit 22 %
KEJADIAN INFEKSI NOSOKOMIAL 1.Infeksi saluran kencing 34 % 2.Infeksi kulit % 3.Infeksi tempat operasi % 4.Bakterimia % 5.Lain-lain %

8 USAHA PENCEGAHAN Meningkatkan higiene & sanitasi

9 USAHA PENCEGAHAN Antibiotika adekuat Nutrisi yang cukup Vaksinasi Membatasi risiko infeksi Meminimalkan tindakan invasif

10 USAHA PENCEGAHAN Pengawasan infeksi (Infection Control Commitee).
Meminimalkan penggunaan obat immunosupresif. Identifikasi penyakit & kontrol penyebaran.

11 ASPEK FARMAKOLOGI ANTI JAMUR

12 KLASIFIKASI INFEKSI JAMUR
1.MIKOSIS SISTEMIK (PROFUNDA) jarang , fatal Aspergilosis Paru

13 KLASIFIKASI INFEKSI JAMUR
2.DERMATOFITOSIS Kulit , rambut dan kuku 3.INFEKSI MUKOKUTAN Mukosa dan lipatan kulit

14 Beberapa jamur penyebab infeksi

15 Beberapa jamur penyebab infeksi

16 ANTI JAMUR SISTEMIK  AMFOTERISIN B FLUSITOSIN IMIDAZOL & TRIAZOL
DERMATOFIT & MUKOKUTAN GRISEOFULVIN NISTATIN dll

17 AMFOTERISIN B Bersifat fungistatik /fungisidal tergantung dosis & sensivitivitas jamur

18 AMFOTERISIN B Absorpsi melalui saluran cerna sedikit.
T ½ jam ekskresi lambat Kadar mantap dicapai setelah beberapa bulan. Dapat melewati plasenta,CSS & vitreus.

19 EFEK SAMPING Infus  kulit panas, keringatan, sakit kepala, demam, flebitis ,penurunan fungsi ginjal > 80% pasien Derajat kerusakan ginjal tergantung dosis. Efek toksik ginjal dapat ditekan dengan pemberian bersama flusitosin.

20 Indikasi 1.Terapi awal infeksi jamur yang mengancam kehidupan
2.Koksidiomikosis,Aspergilosis, kandidiasis . 3.Drug of choice untuk Blastomikosis.

21 Perhatian rawat di rumah sakit
1.Selama pengobatan pasien harus di rawat di rumah sakit 2.Monitoring ketat urinalisis, darah dan kimia darah (K,Mg,ureum dan kreatinin) menjelang tercapai dosis optimal 3.Bila terjadi insuffisiensi ginjalterapi stop

22 FLUSITOSIN Spektrum sempit
Efektif untuk kriptokokosis, kandidiasis, Aspergilosis Bila diberikan bersama Amfoterisin B bersifat supraaditif.

23 Efek samping Toksisitas < amfoterisin B Dapat menimbulkan anemia,
leukopenia dan trombositopeni Keamanan pada ibu hamil belum terbukti.

24 3.Imidazol & Triazol Spektrum luas ketokonazol, mikonazol, fluokonazol
Banyak digunakan sebagai anti jamur sistemik. Vorikonazol  relatif baru, toksisitas lebih rendah

25 GRISEOFULVIN in vitro efektif terhadap berbagai jenis jamur. Absorpsi melalui sal cerna kurang baik Efek samping : Leukopenia & granulo sitopenia. Sediaan tablet 125 mg & 500mg

26 ANTI JAMUR TOPIKAL AAV (Whitfield)  Asam benzoat : Asam salisilat (2 :1) Asam undesilinat Haloprogin

27 PEMILIHAN OBAT Lesi hiperkeratosis kuku & telapak tangan  Topikal + zat keratolitik Tinea versikolor  selenium sulfid Infeksi jamur dengan peradangan Topikal anti jamur + kortikosteroid

28 ANTELMENTIK Obat untuk memberantas atau mengurangi
infestasi cacing dalam lumen usus atau jaringan tubuh Antelmentik lama  kurang aman kurang efektif Antelmentik baru  lebih aman & efektif rasa tidak mengganggu, sebagian dapat diberikan oral, dosis tunggal.

29

30 MEBENDAZOL Spektrum luas,
Drug of choice enterobiasis,ankilostomiasis & trichuriasis. Mekanisme kerja : 1.menyebabkan kerusakan struktur subseluler & menghambat sekresi asetilkolinesterase cacing. 2.Menghambat ambilan glukosa secara irreversibel.

31 PIRANTEL PAMOAT Drug of Choice enterobiasis, askariasis,ankilostomiasis. Mekanisme kerja : depolarisasi otot cacing dan meningkatkan frekuensi impuls Cacing mati dalam keadaan spastis

32 PIRANTEL PAMOAT

33 Dietilkarbamazin Drug of choice filariasis Mekanisme kerja : 1.Menurunkan aktivitas otot cacing  paralisis 2.Menyebabkan perubahan pada permukaan membran mikrofilaria sehingga mudah dihancurkan.

34 EFEK SAMPING Relatif aman pada dosis terapi Pusing,ggn sal cerna, sakit kepala dll Reaksi alergi  karena matinya parasit dan substansi yang dilepaskan oleh mikrofilaria yang hancur.

35 POMP Program Minum Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis selama 5 tahun berturut-turut Obat yang diminum adalah Dietil Carbamazine Citrate (DEC) dan Albendazol anak usia <2 tahun, Ibu Hamil, Ibu Menyusui, Sakit Berat, Filariasis kronik, Balita Marasmus, kwasiorkor, gizi buruk pengobatan ditunda.

36 ALBENDAZOL Spektrum Luas Efektif dosis tunggal
Drug of choice : Kista hidatid Sistiserkosis Studi toksisitas kronik  hipotensi, kelainan hepar,depresi ss tulang,embriotoksik & teratogenik

37 TIABENDAZOL Spektrum luas
Efek samping berat  hematuria, Gangguan penglihatan,Ikterus, Sindrom Stevens-Johnson fatal dll  hindari, karena ada yang lebih aman

38 ANTELMENTIK PILIHAN JENIS INFESTASI OBAT PILIHAN I OBAT PILIHAN II
DOSIS ASCARIASIS PIRANTEL PAMOAT MEBENDAZOL PIPERAZIN ALBENDAZOL ? ENTEROBIASIS ANKILOSTOMIASIS MEBENDAZOL PIRANTEL PAMOAT TRIKHURIASIS FILARIASIS Dll…… DIETIL KARBAMAZIN

39


Download ppt "ANTI JAMUR & ANTELMENTIK"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google