Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSugiarto Hadiman Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Konseling Remaja Anggota : Rizka Ayu Larasati 2011.08.0.00
Sella Putri Nastiti Hisyam Taufik H Sarah Aulia S Rikza Novita M Soraya Aisyah A
2
Latar Belakang Pada masa remaja terjadi perubahan fisik dan kepribadian yang signifikan sehingga berdampak pada perubahan emosional yang besar. Periode yang berlangsung antara usia ini sering disebut masa yang penuh gejolak, masa yang penuh pemberontakan (revolt and rebel). Pada masa kanak – kanak, konselor yang paling sering berhubungan dengan remaja adalah konselor sekolah. Hal ini karena sebagian besar waktu remaja dihabiskan di sekolah dan konselor sekolah memiliki lebih banyak kesempatan untuk melakukan observasi dan mengidentifikasi masalah – masalah yang dihadapi remaja.
3
Tantangan yang dihadapi remaja
Biologis : Perubahan fisiologis Perubahan seksual Perubahan emosional Kognitif : Perkembangan pemikiran abstrak Pemikiran egosentris Kemampuan untuk berfikir tentang orang lain Kemampaun untuk berfikir kritis Kemampaun untuk berfikir kreatif Psikologis : Pembentukan identitas baru Individuasi Respon Emosional Identitas Etnis dan penyesuaian psikologis
4
Sosial Pengaharapan Masyarakat Pengaharapan Orang Tua Pengaharapan Remaja Moral dan Spiritual Perkembangan Moral Perkembangan Spiritual
5
Membuat Konseling Relevan bagi Anak Muda
Konseling anak muda berberbeda dengan konseling anak – anak dan orang dewasa dalam beberapa hal berikut : Berbeda dengan anak-anak, anak muda tidak lagi terlalu bergantung pada keluarga mereka. Bagi kebanyakan anak muda, system social mereka melibatkan hubungan pertemanan, bersama dengan hubungan lain yang berkembang dalam system pendidikan atau di tempat kerja. Tingkat keberfungsian kognitif yang lebih matang, memungkinkan konselor untuk memilih strategi intervensi kognitif yang lebih maju yang biasanya tidak dapat diterapkan ketika memberikan konseling pada anak. Hubungan konseling harus memberikan kepada remaja hak untuk membuat keputusan berkenaan dengan keterlibatan mereka dalam proses konseling dan harus memberikan kesempatan pada mereka untuk memiliki rasa tanggung jawab pribadi yang sesungguhnya atas hasil konseling.
6
Perbedaan Konseling Anak Muda dengan Orang Dewasa Orang dewasa umumnya relative memiliki kebebasan dalam membuat keputusan dan pilihan tanpa pengaruh yang besar dari kieluarga dan orang lain. Sedangkan remaja berada dalam suatu proses perkembangan pembentukan identitas dan individuasi dan berada dalam proses yang cenderung menghalangi mereka untuk meyakini dapat memiliki kuasaan yang lebih besar atas hidup mereka.
7
Karakteristik perilaku konselor remaja Terdapat empat karakteristik dasar perilaku konselor yang pantas ketika bekerja dengan remaja : a. Bersikap responsive terhadap kebutuhan perkembangan remaja. b. Memadukan gaya berkomunikasi remaja c. Bersikap Proaktif d. Menghormati proses remaja dalam mengungkapakan dirinya
8
Fungsi Konseling Remaja
Fungsi Konseling yang utama dalam konseling remaja : a. Mendengar kisah yang diceritakan remaja dan mempercayainya b. Mengidentifikasi tema, isu dan masalah c. Mengevaluasi keadaan emosional remaja.
9
Mendorong Perilaku Mengurus Diri Sendiri
Agar dapat mengurusi dirinya sendiri, remaja harus mampu: Mengembangkan dan memelihara sebuah sistem dukungan sosial. Membangun hubungan yang positif Memelihara hubungan yang positif di dalam keluarganya Mengembangkan batas-batas yang tepat-guna Belajar bagaimana bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Mengelola dan mengatasi stres.
10
Contoh kasus Telah terjadi tindakan bullying saat Masa Orientasi Siswa (MOS) di SMA Don Bosco. Korbannya merupakan siswa baru dan pelakunya adalah kakak kelas yang berjumlah 18 orang. Hasil visum menunjukkan pada salah satu korban yang bernama Ary yaitu dibagian tengkuk akibat luka sundutan dan korban mengalami luka lebam. Korban bullying di SMA Don Bosco tidak hanya disiksa oleh para seniornya. Para korban ternyata juga dipaksa untuk menenggak minuman keras oleh para pelaku.
11
Analisis kasus konsep konseling behavioral. Menurut Gerald corey bahwa : “terapi tingkah laku (konseling behaviour) adalah penerapan aneka ragam teknik dan prosedur yang berakar pada berbagai teori tentang belajar. Sedangkan menurut Kramboltz dan Khoresen yang di kutip oleh H. Moch Surya (1992) bahwa : “Terapi behaviour adalah suatu proses membantu orang untuk belajar memecahkan masalah interpersonal, emosional dan kepentingan tertentu”.
12
Konsep dasar konseling behavioral
(1). Manusia adalah makhluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor – faktor dari luar. (2). Manusia memulai kehidupan dengan memberikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola – pola perilaku yang kemudian membentuk kepribadian. (3). Tingkah laku seseorang ditentukan oleh banyak dan macamnya penguatan yang diterima dalam situasi hidupnya. (4). Tingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan lingkungan melalui hukum – hukum belajar ( pembiasaan klasik, pembiasaan operan dan peniruan ). (5). Tingkah laku tertentu pada individu dipengaruhi oleh kepuasan dan ketidakpuasan yang diperolehnya. (6). Manusia bukanlah hasil dari dorongan tidak sadar melainkan merupakan hasil belajar, sehingga ia dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi – kondisi pembentuk tingkah laku.
13
kesimpulan Remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosio-emosional (Santrock, 2003:26). Pada umumnya remaja lebih memilih mencari pertolongan dari teman- teman mereka lebih dulu daripada orang tua mereka atau orang dewasa lain (Buhrmenster & Prager, 1995; Gibson-Cline, 1996; Turner, 1999). Konseling bagi remaja melibatkan beberapa hal berikut : Memberi nasihat Bimbingan Psikoterapi
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.