Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSudirman Jayadi Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Teori Organismik Andras Angyal dan Kurt Goldstein
Nadya Erika Universitas Persada Indonesia YAI
2
Orientasi Pengantar Teori Organismik dapat dipandang sebagai perluasan daripada Psikologi Gestalt, walaupun banyak juga unsur-unsurnya yang bersumber di luar aliran Gestalt. Hall dan Lindzey mengikhtisarkan prinsip teori organismik dalam lapangan psikologi sbb : Teori organismik menekankan unitas, integrasi, ketetapan, dan coherence daripada kepribadian normal. Teori organismik bertolak dari organisme sebagai sistem yang terorganisasi menuju ke analisis mengenai bagian-bagian yang membentuk keseluruhan itu. Dalam hal pendorong tingkah laku, teori organismik berpendirian monistis. Walaupun tidak menganggap individu sebagai sistem yang tertutup, namun teori organismik berpendapat bahwa dalam perkembangan organisme potensi-potensi inherent lebih menentukan daripada faktor lingkungan. Teori organismik menggunakan prinsip aliran Gestalt, tapi beranggapan bahwa aliran Gestalt masih mengandung kelemahan. Teori organismik berpendapat bahwa orang akan lebih banyak mencapai hasil kalau mempelajari satu pribadi secara menyeluruh dan mendalam. Universitas Persada Indonesia YAI
3
Kerangka Pendapat Goldstein
Pendapat Goldstein dapat diikhtisarkan dalam struktur, dinamika, dan perkembangan organisme. Universitas Persada Indonesia YAI
4
Struktur Organisme Organisme terdiri atas anggota-anggota yang satu sama lain berhubungan dalam struktur arti tertentu; anggota-anggota ini tidak akan lepas dan terpisah satu sama lain, kecuali dalam keadaan yang tidak normal atau sangat dibuat-buat, misalnya dalam ketakutan yang amat sangat. Organisasi pokok daripada berfungsinya organisme yaitu bentuk dan dasar. Suatu bentuk yaitu setiap proses yang timbul dan muncul dari suatu dasar yang merupakan latar belakangnya. Pada organisme, suatu anggota organisme mungkin muncul menjadi Gestalt, sedangkan sisanya menjadi latar belakangnya. Hal tersebut ditentukan oleh tugas yang dilakukan oleh organisme pada suatu waktu atau keadaan. Goldstein membedakan antara Gestalt wajar dan Gestalt yang tak wajar. Universitas Persada Indonesia YAI
5
Gestalt wajar adalah Gestalt yang secara fungsional terdapat totalitas organisme sebagai latar belakang, sedangkan Gestalt tak wajar adalah Gestalt yang terpisah dari keseluruhan organisme yang terpisah. Hestalt tak wajar timbul sebagai akibat dari kejadian traumatis atau latihan berulang yang tak ada artinya bagi pribadi. Karena pendapat yang demikian itu maka Goldstein beranggapan bahwa eksperimen-eksperimen mengenai perangsang dan reaksi itu sedikit sekali artinya untuk dapat memahami organisme. Goldstein mengemukakan bahwa suatu Gestalt akan bersifat wajar kalau menunjukan pilihan si pribadi sendiri dan bila tingkah laku yang dijalankan bersifat teratur, flexible dan sesuai dengan situasi. Dan suatu Gestalt akan bersifat tak wajar kalau tugas dipaksakan terhadap pribadi dan billa tingkah laku yang dijalankan tegar dan mekanis. Universitas Persada Indonesia YAI
6
Selanjutnya Goldstein membedakan 3 macam tingkah laku :
Kedatipun menekankan fleksibilitas dan plastisitas sebagai sifat pokok Gestalt wajar, namun Goldstein mengakui bahwa aktivitas individu kurang lebih konstan selama hidup tanpa kehilangan hubungannya yang erat dengan keseluruhan organisme. Selanjutnya Goldstein membedakan 3 macam tingkah laku : Perbuatan sekehendak, yaitu aktivitas yang dilakukan secara sadar Sikap yang mencakup perasaan, suasana hati, dan lain-lain. Proses, yaitu fungsi-fungsi jasmaniah yang hanya dapat dihayati secara tak langsung. Pembedaan struktural yang lain yang dilakukan oleh Goldstein adalah pembedaan antara tingkah laku konkret dan tingkah laku abstrak. Tingkah laku konkret berupa bereaksi terhadap perangsang dengan cara yang otomatis atau langsung, sedang tingkah laku abstrak adalah aksi terhadap perangsang oleh organisme. Universitas Persada Indonesia YAI
7
Dinamika Organisme Pengertian untuk membahas dinamika adalah:
Proses ekualisasi goldstein merumuskan bahwa banyaknya energi dalam organisme adalah tetap dan cenderung untuk terbagi rata pada seluruh organisme. Apabila ada perangsang, maka keadaan merata ini akan terganggu, sebab energi akan memusat pada bagian atau fungsi khusus tertentu dalam organisme, dan ini mendorong organisme untuk melakukan tingkah laku supaya energi kembali merata lagi, kembali ke dalam keadaan energi terbagi merata atau keadaan seimbang inilah yang disebut proses ekualisasi diri. Universitas Persada Indonesia YAI
8
2. Aktualisasi diri aktualisasi diri ini adalah motif pokok, atau malah Aktualisasi diri ini adalah motif pokok, atau malah salah satunya motif yang mendorong tingkah laku individu (organisme). yang nampak dorongan-dorongan yang berbeda-beda seperti misalnya dorongan untuk makan, seksual, ingin tahu, ingin memiliki, sebenarnya hanyalah manifestasi satu tujuan hidup pokok, yaitu aktualisasi diri. Apabila seseorang lapar, dia mengaktualisasikan dirinya dengan makan, apabila dia ingin tahu, dia mengaktualisasikan diri dengan belajar. Universitas Persada Indonesia YAI
9
3. Perjumpaan dengan lingkungan Goldstein menekankan pentingnya faktor dalam sebagai determinan tingkah laku serta prinsip bahwa organisme mendapatkan lingkungan yang paling serasi untuk aktualisasi diri, namun tidak berpendirian ekstrem dan menganggap individu umum terhadap pengaruh luar. Goldstein mengakui pentingnya dunia objektif, baik sebagai sumber gangguan yang harus diatasi individu maupun sebagai sumber pelengkap (supply) yang dipergunakan individu untuk memenuhi cita- citanya. jadi, lingkungan menggangu organisme dengan merangsangnya sehingga perkembangan organisnya terganggu, pada sisi lain organisme yang terganggu keseimbangannya itu mencari dalam lingkungan apa yang dibutuhkannya supaya dapat mendapatkan keseimbangan batinnya. Dengan kata lain ada interaksi antara organisme dan lingkungan. Universitas Persada Indonesia YAI
10
Perkembangan Organisme
Walaupun pendapat Goldstein tentang aktualisasi diri itu mengandung arti bahwa ada pola atau taraf perkembangan yang dilewati oleh individu, namun Goldstein sendiri sedikit sekali berbicara mengenai hal ini. Dia hanya berbicara secara umum, yaitu bahwa makin lama tingkah laku makin teratur dan makin sesuai dengan lingkungan. Ada tugas yang sesuai taraf perkembangan tertentu, tapi Goldstein tidak memberikan uraian terperinci mengenai hal tersebut. Tentang pentingnya keturunan juga dikemukaan oleh Goldstein, namun juga dalam lapangan ini ia tidak memberikan tumusan yang eksplisit. Menurut Goldstein apabila anak dihadapkan pada situasi yang dapat dikuasainya, maka ia akan berkembang normal. Tapi apabila kondisi lingkungan terlalu berat, maka ia akan mengembangkan reaksi yang tak serasi dengan prinsip aktualisasi diri. Universitas Persada Indonesia YAI
11
ANDRAS ANGYAL Agyal berpendapat bahwa sebenarnya kita membutuhkan ilmu pengetahuan baru mengenai manusia, yang sifat terutamanya tidak psikologis, sosiologis ataupun fisiologis tapi yang mencakup pribadi sebagai keseluruhan. Jadi pikiran ini juga langsung membantah pendirian dualistis yang dikemukakan oleh Descartes. Tapi mengenai hubungan antara organisme dengan lingkungannya, Angyal punya pendapat yang berbeda dari Goldstein. Menurut Angyal adalah tidak mungkin untuk membuat diferensiasi antara organisme dengan lingkungannya karena kedua hal itu saling memasuki dalam cara yang sedemikian kompleks sehingga tiap usaha untuk mengurai keduanya akan merusakkan kesatuan yang wajar dari keseluruhannya danmenimbulkan pembedaan yang tak wajar. Universitas Persada Indonesia YAI
12
Struktur Biosphere Karya Andras Angyal adalah Foundations for a science of Personality. Dalam buku tersebut, Angyal mengemukakan istilah baru yaitu Biosphere. Biosfer adalah pengertian yang dipakainya untuk memberi nama sesuatu yang holistis yangmencakup individu dan lingkungannya. Menurut Angyal biosphere adalah suatu hal yang nolistis yang mencakup individu dan lingkungannya, tidak sebagai bagian yang salng berintegrasi, tak pula sebagai bahan bangunan yang punya eksistensi sendiri, tapi sebagian satu realitas yang hanya dapat dipisahkan dalam abstraksi. Meskpun biosfer merupakan suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, namun ia memiliki organisasi yang terdiri dari system – system yang secara struktual saling berhubungan. Universitas Persada Indonesia YAI
13
Tugas ilmuan organismik adalah menentukan garis – garis pembatasan antara system – system tersebut dalam biosfer yang ditentukan oleh struktur alamiah dari keseluruhan itu sendiri. Garis – garis pembeda ini membentuk kesatuan – kesatuan holistic yang real dalam biosfer. Pembedaan yang paling besar dan paling pokok yang dapat dibuat dalam biosfer adalah pembedaan antara organisme yang disebut subjek, dan lingkungan yang disebut objek. Angyal mengakui bahwa orang bisa membedakan proses – prose yang berada lebih dibawah pengaruh organisme dari proses – proses yang lebih berada dibawah pengaruh lingkungan, meskipun proses – proses itu tidak pernah sama sekali berdiri sendiri – sendiri. proses – proses itu senantiasa bersifat biosferis. Biosfer menunjuk pada proses somatik, proses psikologis, dan proses sosial Universitas Persada Indonesia YAI
14
Komponen suatu sistem terikat satu sama lain.
Angyal menganggap bahwa biosphere terbentuk dari sistem yang menjadi unit bagian. Untuk analisis psikologis, ia lebih suka metode analisis sitem dari pada analisis hubungan dengan alasan sbb : Suatu sistem dapat mencakup anggota sebanyak yyang diperlukan untuk menjelaskan suatu gejala, sedangkan hubungan hanya dapat mencakup 2 anggota. Komponen suatu sistem terikat satu sama lain. Anggota suatu sistem tidak harus punya koneksi langsung satu sama lain, sedangkan anggota suatu hubungan harus punya koneksi langsung satu sama lain. sistem biosphere dapat digambarkan menurut sifat pokoknya, yaitu taraf plastisitasnya, diferensialnya, kelengkapan dan posisinya. Universitas Persada Indonesia YAI
15
Dimensi-dimensi Struktur Kepribadian 3 dimensi pokok, yaitu :
Plastisitas suatu sistem Istilah plastis dilawankan dengan tegar (rigid). Taraf Diferensiasi suatu sistem terdiri atas bagian yang taraf diferensiasinya bermacam-macam Kelengkapan dan Posisi suatu bagian daripada keseluruhan harus memiliki kelengkapan dan posisi, artinya bagian itu harus merupakan suatu Gestalt yang berdiri sendiri, merupakan unit kecil pada keseluruhan yang lebih besar, dan bagian itu harus menduduki posisi tertentu di antara bagian lainnya. Dimensi-dimensi Struktur Kepribadian 3 dimensi pokok, yaitu : 1. Dimensi Vertikal 2. Dimensi Progresif 3. Dimensi Transvers Universitas Persada Indonesia YAI
16
Dinamika Biosphere Dinamika biosphere terjadi karena danya energi di dalamnya, energi itu ditimbulkan oleh tegangan yang timbul antara kutub pada lingkungan dan kutub pada organisme. Sedang tegangan tersebut timbul karena kedua kutub tersebut bekerja dalam arah antara organisme dan lingkungan. Hal yang demikian itu oleh Angyal disebut otonomi dan homonomi. Jalan ke arah otonomi terdiri atas ekspansi individu dengan jalan mengasimilasikan dan menguasai lingkungan Jalan ke arah homonomi mendorong pribadi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan berpartisipasi pada hal yang lebih luas dari pada diri sendiri. Universitas Persada Indonesia YAI
17
Dinamika Sistem Timbul dan Bekerjanya Tegangan
Tegangan timbul pafa sesuatu bagian dan merata pada seluruh sistem, atau mungkin juga timbul pada keseluruhan dan berpengaruh pada bagian-bagian. namun tegangan yang timbul pada suatu bagian tidak dapat langsung mempengaruhi bagian lain yang jauh letaknya. Yang terpengaruh dulu adalah bagian di sekitarnya, baru kemudian merata ke bagian yang lebih jauh. Universitas Persada Indonesia YAI
18
2. Mekanisme Setting dan Mekanisme Shifting Suatu bagian mungkin berfungsi pada lebih dari satu sistem. Misalnya, kecekatan motoris tertentu dapat berfungsi pada perbuatan main piano, menulis, mengetik, mengemudi, dan sebagainya. Bagian itu dikoordinasikan dalam suatu sistem dengan mekanisme setting. Jadi kalau seseorang harus menyelesaikan suatu tugas maka berbagai bagian dikoordinasikan oleh mekanisme setting itu untuk dapat mengerjakan tugas tersebut. Universitas Persada Indonesia YAI
19
3. Persaingan di antara Sistem Banyaknya energi yang dapat digunakan adalah terbatas. Karena itu walaupun mekanisme shifting dan setting itu membawa efisiensi yang sebesar-besarnya, namun toh terjadi semacam persaingan di antara sistem yang satu dengan yang lain apabila bagian yang sama pada waktu yang bersamaan diperlukan oleh lebih ari satu sistem. Universitas Persada Indonesia YAI
20
Segregasi pada dimensi progresif akan menimbulkan frustasi.
4. Segregasi Sistem Keutuhan biosphere dapat juga terganggu oleh segregasi sesuatu sistem sedemikian rupa, sehingga sistem tersebut kehilangan kekuatannya untuk berhubungan dengan sistem lainnya. Segregasi it mungkin terjadi pada ketiga dimensi kepribadian : Segregasi Vetikal berupa disosiasi antara ekspresi lahiriah dengan dorongan batiniah yang dapat berakibat pada bentuk tingkah laku yang kurang serasi. Segregasi pada dimensi progresif akan menimbulkan frustasi. Segregasi pada dimensi transvers mengakibatkan perbuatan yang kurang punya koordinasi Universitas Persada Indonesia YAI
21
5. Perisitwa Bionegatif Apabila satu atau lebih proses dalam bagian menggangu fungsi keseluruhan organisme maka hubungan antara bagian tersebut dengan keseluruhan disebut bionegatif. 6. Trauma Lingkungan mungkin memberikan trauma terhadap organisme. Trauma mungkin membawa pengaruh yang menguntungkan Universitas Persada Indonesia YAI
22
Perkembangan Kepribadian
Angyal tidak mengajukan teori belajar untuk mengembangkan kepribadian. Maka perkembangan kepribadian dijelaskan sebagai berikut: 1. Kepribadiaan dipandang sebagai Gestalt temporal, pola yang berisi masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang. 2. Manusia mempunyai rancangan hidup. Hasrat untuk membentuk eksistensi seseorang menjadi keseluruhan yang penuh arti dan benar-benar luas yang akan memberikan kesatuan dan keutuhan sempurna bagi hidupnya. 3. Perkembangan dalam pembentukan pola yang kuat, luas dan terintegrasi. Universitas Persada Indonesia YAI
23
Daftar Pustaka Allport, G.W., Personality: a Psychological Interpretation. Angyal, A., Foundations for a Science of Personality Drs. Sumadi Suryabrata, BA, MA, E.S, Ph.D. “Psikologi Kepribadian” Universitas Persada Indonesia YAI
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.