Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYulia Dewi Kusuma Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
KELAINAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
2
Kahartik Yoganingrum Norma Yuniar Mahendra Aulia Rahman
3
Penyebab Masalah pada Pembuluh Darah
Berbagai masalah yang terjadi pada Pembuluh Darah disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Sistem peredaran darah terdiri atas jaringan dari organ, darah, dan pembuluh darah. Organ dan pembuluh darah bertanggung jawab untuk mengalirkan darah yang berisi, nutrisi, oksigen, hormon dan gas-gas lain menuju sel.
4
Kolesterol dan Pola Makan
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan oleh tubuh (organ hati) dan 20% dihasilkan dari luar tubuh berupa zat makanan. Kolesterol yang berasal dari zat makanan dapat meningkatan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi jika konsumsi seimbang dengan kebutuhan, maka tubuh akan tetap sehat. Kolesterol tidak larut dalam darah. Untuk itu, agar dapat dikirim ke seluruh tubuh, kolesterol dikemas bersama protein menjadi partikel lipoprotein. Kolesterol terbagi menjadi dua jenis, yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein
5
LDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah dikenal sebagai kolesterol jahat karena kolesterol LDL melekat pada dinding arteri dan bisa menyebabkan terjadinya penutupan arteri serta menyebabkan peyempitan dan penyumbatan aliran darah. Akibatnya, jantung kesulitan untuk memompa darah dan akhirnya berlanjut ke gejala serangan jantung. Bila penyumbatan itu terjadi di otak, maka akan menyebabkan stroke. HDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan tinggi dikenal sebagai kolesterol baik karena membawa kembali kolesterol buruk ke organ hati untuk pemrosesan lebih lanjut.
6
Rokok Bahaya rokok bukan saja berdampak pada perokok aktif, namun juga pada perokok pasif. Perokok aktif adalah orang yang merokok, sedangkan perokok pasif adalah orang yang terkena imbas secara langsung dari kegiatan merokok. Saat merokok, segala zat beracun yang ada dalam rokok akan mengalir dalam darah dan juga menyebabkan terkontaminasinya zat-zat penting dalam darah. Dan akan terjadi penggumpalan dalam pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi tidak lancar dan tersumbat. Rokok terbuat dari tembakau (Nicotiana Tobaccum L.). Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia berbahaya. Zat kimia yang dikeluarkan terdiri dari komponen gas (85%) dan partikel.
7
KELAINAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
8
Anemia Anemia adalah penyakit akibat kekurangan hemoglobin dalam darah. Penyebab anemia adalah kurangnya kandungan hemoglobin dalam eritrosit, kurangnya eritrosit dalam darah, dan atau kurangnya volume darah dari volume normal. Anemia dapat terjadi pada tubuh seseorang yang terluka dan mengeluarkan banyak darah, misalnya akibat kecelakaan. Anemia juga dapat terjadi karena kekurangan ion besi (anemia gizi), kekurangan vitamin B12 karena tubuh tidak mampu menyerap vitamin B12 (anemia pernisiosa), dan anemia aplastik yaitu anemia yang disebabkan oleh kegagalan sumsum tulang memproduksi sel darah merah.
10
Hemofilia Hemofilia adalah penyakit darah yang sulit membeku. Luka sedikit saja darah dapat mengucur terus, sehingga penderita mengalami kurang darah, bahkan bisa menyebabkan kematian. Penyakit ini bersifat menurun, diwariskan orang tua kepada anaknya. Kaum laki-laki besar kemungkinan mendapat warisan penyakit ini, karena gen hemofilia cenderung menampakkan pengaruhnya pada laki-laki. Hemofilia bersifat mematikan sehingga kaum perempuan akan mati sebelum dewasa jika menderita penyakit ini.
12
Leukimia Leukimia atau kanker darah adalah penyakit yang disebabkan oleh bertambahnya sel darah putih yang tak terkendali. Disamping itu, sel darah putih akan memakan sel darah merah (eritrosit) sehingga penderita mengalami anemia berat. Gejala leukimia yaitu: demam, kedinginan, badan lemah dan sakit kepala, sering mengalami infeksi, penurunan berat badan, nyeri tulang dan sendi, berkeringat terutama di malam hari.
15
Siklemia Sicklemia (Anemia Sel Sabit) adalah penyakit turunan berupa kelainan hemoglobin (hemoglobinopati), yaitu terbentuknya hemoglobin S yang fungsinya terganggu sehingga sel darah merah berbentuk bulan sabit. Hemoglobin normal seharusnya mengandung asam glutamat, tetapi karena terjadi kesalahan dalam penerjemahan, hemoglobin mengandung valin atau lisin. Hal ini menyebabkan hemoglobin menghasilkan sel sabit. Anemia sel sabit merupakan kelainan genetik terkait gen resesif.
17
Thalassemia Thalasemia merupakan suatu penyakit kelainan darah resesif autosomal atau bersifat genetik dimana kerusakan DNA akan menyebabkan ketidakseimbangan pembuatan salah satu dari keempat rantai asam amino yang memproduksi sel darah merah (hemoglobin) penderitanya, serta mudah rusak sehingga kerap menyebabkan anemia.
18
Hemoglobin merupakan salah satu pembentuk sel darah merah, yang terdiri dari 4 rantai asam amino (2 rantai amino alpha dan 2 rantai amino beta) yang bekerja bersama-sama untuk mengikat dan mengangkut oksigen keseluruh tubuh. Kegagalan pembentukkan rantai asam amino menyebabkan thalasemia, hal tersebut ditandai oleh defisiensi produksi globin pada hemoglobin, dimana terjadi kerusakan sel darah merah didalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi pendek (kurang dari 100 hari).
20
Hipertensi Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi jika tekanan darah sistole dan diastole di atas normal, yaitu sistole lebih besar dari 140 mm Hg atau tekanan diastole lebih besar dari 99 mmHg. Tekanan darah yang ideal adalah tekanan sistole 120 mmHg, dan tekanan diastole 80 mmHg. Penyebabnya antara lain adalah penyakit ginjal, banyak merokok, kegemukan, gangguan dalam transpor garam-garam dan hormon. Tetapi dapat pula karena faktor keturunan. Hipertensi dapat menyebabkan jantung harus bekerja keras sehingga otot-ototnya menebal, beban terhadap arteri semakin besar sehingga mudah pecah. Bila arteri yang menuju otak pecah dapat menimbulkan stroke. Hipertensi ditandai dengan badan lemah, pusing, napas pendek, dan palpitasi jantung.
21
Hipotensi Hipotensi atau tekanan darah rendah merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan sistole dan diastolnya di bawah ukuran normal (<90/70 mmHg). Tekanan darah rendah ditandai dengan gejala mudah pusing ketika bangun tidur, badan cepat lelah atau lesu, tangan dan kaki terasa dingin, mata berkunang-kunang terutama setelah jongkok lalu berdiri, atau pingsan. Hipotensi dapat disebabkan oleh pendarahan, diare yang disertai muntah, kekurangan mineral dalam makanan (diet terlalu ketat), atau mengkonsumsi obat penurun tekanan darah secara berlebihan.
22
Arteriosklerosis Arteriosklerosis disebabkan oleh tumpukan lemak di bagian bawah lapisan dinding arteri. Arteriosklerosis bisa terjadi di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya, dan lengan serta tungkai. Jika arteriosklerosis terjadi di arteri yang menuju otak (arteri karotid), maka bisa menyebabkan stroke. Jika arteriosklerosis terjadi dalam arteri yang menuju jantung (arteri koroner), maka bisa menyebabkan serangan jantung. Arteriosklerosis bermula saat sel darah putih (monosit) pindah dari aliran darah ke dinding arteri dan berubah menjadi sel-sel penumpuk lemak. Penumpukan ini menyebabkan penebalan di lapisan arteri.
24
Deep Vein Trombosis DEFINISI
Trombosis Vena Dalam (Deep Vein Thrombosis (DVT)) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan ditemukannya bekuan darah di dalam vena dalam. Bekuan yang terbentuk di dalam suatu pembuluh darah disebut trombus. Trombus bisa terjadi baik di vena superfisial (vena permukaan) maupun di vena dalam, tetapi yang berbahaya adalah yang terbentuk di vena dalam. Trombosis vena dalam sangat berbahaya karena seluruh atau sebagian dari trombus bisa pecah, mengikuti aliran darah dan tersangkut di dalam arteri yang sempit di paru-paru sehingga menyumbat aliran darah. Trombus yang berpindah-pindah disebut emboli.
25
Semakin sedikit peradangan di sekitar suatu trombus, semakin longgar trombus melekat ke dinding vena dan semakin mudah membentuk emboli. Penekanan pada otot betis bisa membebaskan trombus yang tersangkut, terutama ketika penderita kembali aktif. Darah di dalam vena tungkai akan mengalir ke jantung lalu ke paru-paru, karena itu emboli yang berasal dari vena tungkai bisa menyumbat satu atau lebih arteri di paru-paru. Keadaan ini disebut emboli paru. Emboli paru yang besar bisa menghalangi seluruh atau hampir seluruh darah yang berasal dari jantung sebelah kanan dan dengan cepat menyebabkan kematian.
27
PENYEBAB Ditemukan 3 faktor yang berperan dalam terjadinya trombosis vena dalam: Cedera pada lapisan vena Meningkatnya kecenderungan pembekuan darah : terjadi pada beberapa kanker dan pemakaian pil KB (lebih jarang). Cedera atau pembedahan mayor juga bisa meningkatkan kecenderungan terbentuknya bekuan darah. Melambatnya aliran darah di dalam vena : terjadi pada pasien yang menjalani tirah baring dalam waktu yang lama karena otot betis tidak berkontraksi dan memompa darah menuju jantung. Misalnya trombosis vena dalam bisa terjadi pada penderita serangan jantung yang berbaring selama beberapa hari dimana tungkai sangat sedikit digerakkan; atau pada penderita lumpuh yang duduk terus menerus dan ototnya tidak berfungsi.
28
Trombosis juga bisa terjadi pada orang sehat yang duduk terlalu lama (misalnya ketika menempuh perjalanan atau penerbangan jauh). Beberapa faktor resiko lainnya adalah Riwayat trauma pada tubuh daerah bawah, seperti fraktur pinggul, tulang paha dan kaki Obesitas Gagal jantung Berada pada ketinggian sekitar diatas kaki Pada pengguna estrogen, seperti pada obat – obatan kontrasepsi Kanker Pada pasien dengan DIC (gangguan pembekuan intravaskuler) yang biasanya disertai infeksi atau gagal organ Usia lanjut
29
Jantung Koroner Jantung koroner adalah tersumbatnya arteri koroner sehingga aliran darah yang mencapai sel-sel otot jantung hanya berjumlah sedikit. Jantung koroner dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok, makanan berkolesterol tinggi, kegemukan, diabetes mellitus, penuaan, tekanan darah tinggi, dan faktor keturunan.
31
Varises Varises adalah pelebaran pembuluh darah vena.
Varises dapat terjadi dimana saja pada bagian tubuh, pada kaki, tangan, esophagus, scrotum dan vulva. Biasanya pada anggota tubuh bawah ( misalnya betis)
32
Penyebab Varises Penyebab utama varises adalah lemah/rusaknya katup pembuluh vena. Pada pembuluh vena terdapat katup – katup yang berfungsi untuk menahan agar darah tidak turun/bergerak mundur. Dengan adanya katup pada pembuluh vena menyebabkan darah akan terus mengalir ke arah jantung. Katup yang rusak atau lemah akan membuat darah bergerak mundur yang mengakibatkan darah berkumpul di dalam dan menyebabkan gumpalan yang mengganggu aliran darah yang disebut sebagai Varises.
33
Faktor Penyebab Varises
Faktor genetik/keturunan. Varises yang terjadi pada usia muda dan tidak diketahui penyebabnya kemungkinan besar varises tersebut disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan. Kehamilan. Kehamilan menyebabkan berat badan bertambah yang akan membebani kaki dan pembuluh darah vena yang mengakibatkan aliran darah dari kaki terhambat. Umur. Semakin tua umur semakin beresiko menderita varises karena semakin tua elastisitas pembuluh darah termasuk pembuluh darah vena semakin berkurang.
34
Terlalu lama berdiri. Terlalu lama berdiri menyebabkan kaki terlalu lama menahan beban tubuh yang mengakibatkan beban pembuluh darah vena bertambah berat, akibatnya vena mengalami pelebaran. Memakai sepatu hak terlalu tinggi. Memakai sepatu dengan hak tinggi menyebabkan otot tumit tidak dapat bekerja secara maaksimal membantu pembuluh darah vena. Obesitas. Kelebihan berat badan akan membuat beban pembuluh darah vena semakin tinggi sehingga beresiko menderita varises pada betis kaki.
36
Hemoroid Hemoroid atau sering juga disebut wasir/ambien adalah pembengkakan dan peradangan pembuluh darah vena di sekitar anus dan bagian rektum bawah. Hemoroid mirip varises
37
Penyebab Hemoroid (Wasir) Hemoroid disebabkan oleh tekanan yang terlalu banyak pada dubur, sehingga memaksa darah untuk meregangkan pembuluh darah hingga mengalami pembengkakan. Biasanya seseorang dimana orangtuanya mengalami hemoroid, kemungkinan juga ia dapat mengalaminya juga.
38
Penyebab Hemoroid paling umum:
Berusaha untuk buang air besar karena sembelit atau feses yang keras Sering mengalami diare Duduk yang terlalu lama Duduk di toilet untuk waktu yang lama Waktu persalinan/melahirkan Tekanan dari janin pada wanita hamil Sering angkat beban yang berat Kecenderungan ada riwayat keluarga yang juga mengalami hemoroid Obesitas
40
Limfangitis Limfangitis (lymphangitis) adalah peradangan pada satu atau beberapa pembuluh limfe (atau disebut juga pembuluh getah bening). Pembuluh getah bening merupakan saluran kecil yang membawa getah bening dari jaringan ke kelenjar getah bening dan ke seluruh tubuh.
41
Adanya luka yang terinfeksi dapat menyebabkan organisme patogen masuk ke dalam pembuluh limfe danmenimbulkan peradangan lokal serta penjalaran infeksi yang bermanifestasi sebagai garis-garis merah pada kulit. Peradangan atau infeksi ini akan menjalar naik ke kelenjar getah bening regional. Bakteri dapat tumbuh dengan cepat di dalam sistem limfatik. Pada orang dengan daya tahan tubuh yang normal, bakteri streptokokus (jenis streptokokus grup A beta hemolitikus) merupakan penyebab paling sering terjadinya limfangitis. Bakteri streptokokus biasanya memasuki pembuluh-pembuluh ini melalui gesekan, luka atau infeksi (terutama selulitis) di lengan atau tungkai. Kadangkala, limfangitis juga dapat disebabkan oleh staphylococci atau bakteri lain, seperti jenis Pseudomonas.
43
Edema Edema adalah penimbunan cairan secara berlebihan di antara sel-sel tubuh atau di dalam berbagai rongga tubuh. Keadaan ini sering dijumpai pada praktek klinik sehari-hari yang terjadi sebagai akibat ketidakseimbangan faktor-faktor yang mengontrol perpindahan cairan tubuh, antara lain gangguan hemodinamik system kapiler yang menyebabkan retensi natrium dan air, penyakit ginjal serta perpindahannya air dari intravascular ke intestinum. Pembengkakan jaringan akibat kelebihan cairan interstisium dikenal sebagai edema.
44
Penyebab Edema Penurunan konsentrasi protein plasma menyebabkan penurunan tekanan osmotic plasma. Penurunan ini menyebabkan filtrasi cairan yang keluar dari pembuluh lebih tinggi, sementara jumlah cairan yang direabsorpsi kurang dari normal ; dengan demikian terdapat cairan tambahan yang tertinggal diruang –ruang interstisium. Edema yang disebabkan oleh penurunan konsentrasi protein plasma dapat terjadi melalui beberapa cara : pengeluaran berlebihan protein plasma di urin akibat penyakit ginjal ; penurunan sintesis protein plasma akibat penyakit hati ( hati mensintesis hampir semua protein plasma ); makanan yang kurang mengandung protein ; atau pengeluaran protein akibat luka bakar yang luas .
45
Peningkatan permeabilitas dinding kapiler menyebabkan protein plasma yang keluar dari kapiler ke cairan interstisium disekitarnya lebih banyak. Sebagai contoh, melalui pelebaran pori –pori kapiler yang dicetuskan oleh histamin pada cedera jaringan atau reaksi alergi . Terjadi penurunan tekanan osmotik koloid plasma yang menurunkan kearah dalam sementara peningkatan tekanan osmotik koloid cairan interstisium yang diseabkan oleh kelebihan protein dicairan interstisium meningkatkan tekanan kearah luar. ketidakseimbangan ini ikut berperan menimbulkan edema lokal yang berkaitan dengan cedera ( misalnya , lepuh ) dan respon alergi (misalnya , biduran) .
46
Peningkatan tekanan vena , misalnya darah terbendung di vena , akan disertai peningkatan tekanan darah kapiler, kerena kapiler mengalirkan isinya kedalam vena. peningkatan tekanan kearah dinding kapiler ini terutama berperan pada edema yang terjadi pada gagal jantung kongestif. Edema regional juga dapat terjadi karena restriksi lokal aliran balik vena. Salah satu contoh adalah adalah pembengkakan di tungkai dan kaki yang sering terjadi pada masa kehamilan. Uterus yang membesar menekan vena –vena besar yang mengalirkan darah dari ekstremitas bawah pada saat vena-vena tersebut masuk ke rongga abdomen. Pembendungan darah di vena ini menyebabkan kaki yang mendorong terjadinya edema regional di ekstremitas bawah.
47
Penyumbatan pembuluh limfe menimbulkan edema,karena kelebihan cairan yang difiltrasi keluar tertahan di cairan interstisium dan tidak dapat dikembalikan ke darah melalui sistem limfe. Akumulasi protein di cairan interstisium memperberat masalah melalui efek osmotiknya. Penyumbatan limfe lokal dapat terjadi, misalnya di lengan wanita yang saluran-saluran drainase limfenya dari lengan yang tersumbat akibat pengangkatan kelenjar limfe selama pembedahan untuk kanker payudara. Penyumbatan limfe yang lebih meluas terjadi pada filariasis, suatu penyakit parasitic yang ditularkan melalui nyamuk yang terutama dijumpai di daerah-daerah tropis. Pada penyakit ini, cacing-cacing filaria kecil mirip benang menginfeksi pembuluh limfe sehingga terjadi gangguan aliran limfe. Bagian tubuh yang terkena, terutama skrotum dan ekstremitas, mengalami edema hebat.Kelainan ini sering disebut sebagai elephantiasis,karena ekstremitas yang membengkak seperti kaki gajah.
49
Infark miokard (IM) Infark miokard (IM), umumnya dikenal sebagai serangan jantung, terjadi ketika sekelompok otot jantung mati karena penyumbatan mendadak dari arteri koroner (trombosis koroner). Hal ini biasanya disertai dengan nyeri dada luar biasa dan sejumlah kerusakan jantung.
50
Pemblokiran arteri koroner yang paling sering disebabkan oleh kondisi yang disebut aterosklerosis, yang merupakan penumpukan zat lemak secara bertahap dalam aliran darah di sepanjang lapisan dalam arteri yang membatasi aliran darah ke jantung. Zat-zat ini juga dapat membuat massa abnormal dari trombosit yang menjadi bekuan darah. Jaringan parut yang dihasilkan dari otot mati pada IM mengubah pola aktivitas listrik jantung. Perubahan-perubahan dalam pola listrik ini terlihat dengan jelas dalam uji elektrokardiografi (EKG), sehingga alat ini sangat penting untuk mendiagnosis IM.
53
DAFTAR PUSTAKA
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.