Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

CHAPTER 2 BUNYI (SOUND WAVE).

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "CHAPTER 2 BUNYI (SOUND WAVE)."— Transcript presentasi:

1 CHAPTER 2 BUNYI (SOUND WAVE)

2 Sifat-sifat gelombang bunyi:
a. mengalami pemantulan b. mengalami pembiasan c. mengalami interferensi

3 Pemantulan Bunyi Perhatikan percobaan sederhana berikut:

4 Pembiasan Bunyi Balon berisi karbondioksida

5 Interferensi Bunyi F = 500 Hz – 2 kHz Pembangkit frekuensi
Pengeras suara Pengeras suara 0,5 – 1 meter lintasan

6 Pada interferensi bunyi akan terjadi dua peristiwa, yaitu:
a. penguatan bunyi ( interferensi konstruktif) b. pelemahan bunyi ( interferensi distruktif)

7 Contoh Sebuah petir terdengar 4 s setelah kilat terlihat di langit. Berapakah jarak petir tersebut dari kita ? Kecepatan bunyi di udara sama dengan 330 m/s. Jawab: s = v x t = 330 x 4 = 1320 m

8 The Propagation Speed of Sound Wafe (Cepat Rambat Gelombang Bunyi)

9 Frekuensi dan Tinggi Nada
Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi dua, yaitu: a. nada adalah: bunyi yang frekuensinya teratur b. desah (noise) adalah: bunyi yang frekuensinya tidak teratur

10 Berdasarkan tinggi-rendahnya frekuensi, bunyi dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. infrasonik ( f  20 Hz) b. audiosonik (20 Hz  f  Hz) c. ultrasonik (f  Hz)

11 Penggunaan gelombang ultrasonik:
a. oleh kelelawar b. kacamata tunanetra untuk menentukan jarak benda. c. teknik pantulan pulsa ultrasonik untuk menentukan ke dalaman air di bawah kapal dan alatnya disebut fathometer. dirumuskan: d = ½ vt

12 d. untuk mengetahui keretakan pada titik- titik sambungan las.
e. Di bidang industri untuk membuat bentuk atau ukuran lubang pada gelas dan baja. f. Di bidang kedokteran untuk USG (ultrasonografi)

13 Melde’s experimen

14 Cepat rambat gelombang bunyi pada dawai
Berdasarkan percobaan Melde, dapat disimpulkan bahwa: 1. cepat rambat gelombang v berbanding lurus dengan akar tegangan dawai F. 2. cepat rambat gelombang v berbanding terbalik dengan akar massa dawai m 3. cepat rambat gelombang v berbanding lurus dengan akar panjang dawai l

15 secara matematis dirumuskan:
Dengan : v = cepat rambat gelombang bunyi pada dawai (m/s) F = gaya tegangan dawai (N) l = panjang dawai (m) m = massa dawai (kg)  = massa tiap satuan panjang (kg/m) = m/l

16 Sources of Sound (Sumber-Sumber Bunyi)

17 Dawai (String) l = 1 atau 1 = l Pola Gelombang pada senar
Nada Dasar/Base Tone (fo) /harmonik pertama: Nada atas pertama /The First Overtone (f1)/harmonik kedua: P P S S S P S S l = 1 atau 1 = l atau

18 Nada atas kedua/ The Second Overtone (f2) / harmonik ketiga:
Nada atas ketiga (f3) / harmonik ke empat: P P P P P P P S S S S S S S S S l= 23 atau 3 = ½ l atau

19 Frekuensi yang dihasilkan:
a. nada dasar

20 b. nada atas pertama

21 c. nada atas ke kedua

22 d. nada atas ke tiga

23 sehingga perbandingan frekuensi dapat dirumuskan:

24 jika: maka frekuensi nada dasar dapat dirumuskan ( hukum Marsene):

25 dari uraian di atas dapat disimpulkan:

26 Uji nyali Dawai piano yang panjangnya 0,5 m dan massanya 10-2 kg ditegangkan 200 N, maka nada dasar piano adalah berfrekuensi…….. Known : Unknown : fo l = 0,5 m m = 10-2 kg F = 200 N

27 Solution

28 Pola Gelombang pada Pipa Organa
Pipa Organa Terbuka nada dasar (fo): nada atas pertama (f1): P P P P P S S S l = 1 atau 1 = l f1 = v/l l= ½ o atau o= 2l f0= v/2l

29 maka perbandingan frekuensinya:
nada atas ke dua (f2): maka perbandingan frekuensinya: f0 : f1 : f2: : 1 : 2 : 3 : . Hukum Bernoulli I P P P P S S S

30 Dari uraian di atas dapat disimpulkan:

31 Pipa Organa Tertutup nada dasar (f0): nada atas pertama (f1): P P P S

32 Frekuensi yang dihasilkan pada setiap pola gelombang:
nada atas ke dua (f2): Frekuensi yang dihasilkan pada setiap pola gelombang: nada dasar: nada atas pertama: P P P S S S

33 nada atas ke dua (f2): perbandingan frekuensi: f0: f1: f2: =1: 3: 5: . . . Hukum Bernoulli II berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan:

34 Resonansi ialah : peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain bergetar.
syarat terjadinya resonansi : kedua frekuensi sama atau frekuensi yang satu merupakan kelipatan frekuensi yang lain. contoh peristiwa resonansi: a. dua garpu tala yang kotak bunyinya dipasang berhadapan akan menyebabkan garpu lain bergetar ketika salah satu garpu digetarkan. b. senar gitar yang digetarkan akan menggetarkan udara yang ada di dalam kotak . c. Udara yang ada di dalam kolom udara akan bergetar jika garpu tala di atasnya digetarkan.

35 Perhatikan gambar: dirumuska: P P l0=(1/4) S l1= (3/4) S P air S air

36 Iki contohe rek Sepotong dawai yang kedua ujungnya terikat memiliki panjang l = 5 m, massa jenis linear  = 40 g/m menghasilkan frekuensi nada dasar f0 = 20 Hz. a. Hitung gaya tegangan dawai! b. Berapa besar frekuensi dan panjang gelombang pada nada dasar atas pertama? c. Tentukan frekuensi dan panjang gelombang pada dawai untuk nada atas kedua.

37 Penyelesaian : diket: l = 5 m  = 40g/m = 40 x 10-3kg/m f0 = 20 Hz
ditanya: a. F b. f1 dan 1 c. f2 dan 2. jawab : a. gaya tegangan tali

38 b. frekuensi nada atas pertama (n =1)
fn = (n +1)f0 f1 = (1 +1)20 f1 = 40 Hz l =(n +1)½n 5 = (1 + 1) ½1 1 = 5 m c. frekuensi nada atas kedua (n =2) fn = (n +1)f0 f2 = (2 + 1)20 f2 = 60 Hz l =(n +1)½n 5 = (2 + 1) ½2 2 = (2/3)5 m 2 = 3,33 m

39 Sebuah pipa organa terbuka yang panjangnya 2 m menghasilkan dua frekuensi harmonik yang berturut-turut adalah 410 Hz dan 495 Hz. Berapa cepat rambat bunyi pada pipa organa tersebut?

40 diket: l = 2 m fn = 410 Hz fn+1 = 495 Hz ditanya: v jawab:

41 Sebuah pipa organa tertutup memiliki panjang 50 cm
Sebuah pipa organa tertutup memiliki panjang 50 cm. Jika cepat rambat bunyi di udara saat itu 340 m/s, tentukan frekuensi nada dasar f0, nada atas pertama f1 dan nada atas ke dua f2. diket: ditanya: f0, f1, f2 l = 50 cm = 0,5 m v = 340 m/s

42 nada atas pertama (n=1) fn = (2n + 1)f0 f1 = (2x1 + 1) 170 f1 = 3 x 170 = 510 Hz nada atas kedua (n=2) f2 = (2x2 + 1)170 f2 = 5 x 170 f2 = 850 Hz

43 jawab: nada dasar (n = 0)

44 Sebuah pipa organa terbuka (A) dengan panjang 45 cm terjadi 3 buah simpul. Nada pipa organa ini beresonansi dengan pipa organa lain yang tertutup (B) serta membentuk 2 buah simpul. Tentukan panjang pipa organa tertutup.

45 diket: pipa organa terbuka (A): lA = 45 cm; ∑ simpul : 3 pipa organa tertutup (B): ∑ simpul : 2 ditanya: lB

46 jawab: pipa organa terbuka (A): ∑ simpul = 3 n + 1 = 3 n = 2 maka:

47 pipa organa tertutup (B):
∑ simpul = 2 n + 1 = 2 n = 1 maka:

48 karena terjadi resonansi maka:

49 Intensitas dan Taraf Intensitas Bunyi
Intensitas Gelombang Bunyi adalah: energi yang dipindahkan per satuan luas per satuan waktu atau daya per satuan luas. secara matematis dirumuskan:

50 I = intensitas gelombang bunyi (W/m2) P = daya gelombang (W)
dengan: I = intensitas gelombang bunyi (W/m2) P = daya gelombang (W) A = luas penampang bola (m2) 2 1 Sumber bunyi

51 pengurangan intensitas sumber bunyi akibat pertambahan jarak dari sumber bunyi dirumuskan:

52 karena intensitas berbanding lurus dengan kuadrat amplitudo ym, maka diperoleh:

53 jika terdapat n sumber bunyi maka intensitas total sumber bunyi dirumuskan:
Itot = I1 + I2 +…… + In = nI

54 Taraf Intensitas Bunyi
adalah logaritma perbandingan antara intensitas bunyi dengan intensitas ambang pendengaran. Dirumuskan: dengan: TI : taraf intensitas (dB) I : intensitas bunyi (W/m2) I0 : intensitas ambang pendengaran :10-12 W/m2

55 Contoh: Taraf intensitas bunyi yang dihasilkan oleh nyamuk di suatu tempat adalah 40 dB. a. Apabila ada n ekor nyamuk yang indentik, tentukan hubungan jumlah nyamuk terhadap taraf intensitas secara matematik. b. Berapa taraf intensitas yang baru jika ada 20 ekor nyamuk?

56 Penyelesaian: jawab: a. b. n = 20 ekor TIn = TI1 + 10 log n
= 53 dB

57 Hubungan antara taraf intensitas dan jarak sumber bunyi:
dari pers: maka:

58 Pelayangan Bunyi: adalah: interferensi yang terjadi akibat superposisi dua buah gelombang dengan frekuensi yang sedikit berbeda dan merambat dalam arah yang sama sehingga menghasilkan kenyaringan bunyi yang berubah-ubah secara periodik. Satu layangan bunyi terdiri dari: dua bunyi keras atau dua bunyi lemah yang terjadi secara berurutan. 1 layangan: keras–lemah-keras atau lemah-keras-lemah

59 Frekuensi pelayangan dirumuskan:
fp = f1 – f2 dengan: fp = frekuensi pelayangan (banyak layangan/sekon) f1 = frekuensi gelombang 1 (Hz) f2 = frekuensi gelombang 2 (Hz)

60 Contoh: Dua buah senar yang indentik memberikan nada dasar dengan frekuensi 400 Hz. Bila tegangan salah satu dawai ditambah 2 % , berapa frekuensi pelayangan yang terjadi ? Diket: f1 = 400 Hz; F1 = F F2 = 102 %F = 1,02F Ditanya: fp

61 Jawab: dari pers: Diperoleh: Maka: fp = f1 – f2 = 400 – 404 = 4 Hz

62 Efek Doppler Secara umum dirumuaskan: dengan:
fp = frekuensi yang diterima pendengar fs = frekuensi sumber bunyi v = cepat rambat bunyi vs= kecepatan sumber bunyi vp = kecepatan pendengar

63 bila terdapat angin yang berhembus dengan kecepatan va, maka efek doppler dirumuskan:

64 Contoh: Sebuah ambulans bergerak dengan kecepatan 33,5 m/s sambil membunyikan sirenenya pada frekuensi 400 Hz. Seorang pengemudi truk yang bergerak berlawanan arah dengan dengan kecepatan 24,6 m/s mendengar bunyi sirene ambulan. Berapa frekuensi yang dia dengar saat mobil saling mendekat ?


Download ppt "CHAPTER 2 BUNYI (SOUND WAVE)."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google