Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
BEDAH REFRAKSI KORNEA BAGIAN I. K. MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2
BEDAH REFRAKSI MERUBAH BENTUK KORNEA MERUBAH KEKUATAN KORNEA
OPERASI INTRA OKULER
3
BEDAH REFRAKTIF KORNEA
RADIAL KERATOTOMI KERATOMILEUSIS KERATOFAKI FOTOREFRAKTIF KERATEKTOMI = EXCIMER LASER LASER ASSISTED INSITU KERATOMILEUSIS (LASIK)
4
PEMERIKSAAN KORNEA
5
PEMERIKSAAN KORNEA
6
KERATOSCOPE
7
RADIAL KERATOTOMI UNTUK MIOPIA RENDAH SAMPAI SEDANG DAN ASTIGMATISMA (CYLINDER) DENGAN MELAKUKAN SAYATAN PADA KORNEA SEBANYAK 2, 4, 6 ATAU 8 DILUAR OPTICAL CLEAR ZONE ( 8 MM) UNTUK MENGKOREKSI BENTUK KORNEA DISESUAIKAN DENGAN IDEALNYA
8
TEKNIK RADIAL KERATOTOMI
9
TEKNIK RADIAL KERATOTOMI
10
TEKNIK RADIAL KERATOTOMI
11
TEKNIK RADIAL KERATOTOMI
12
TEKNIK RADIAL KERATOTOMI
13
POSISI RK TIDAK TEPAT
14
PASCA RADIAL KERATOTOMI
15
KOMPLIKASI RK KEKERUHAN KORNEA INFEKSI (ULKUS KORNEA, ABSES KORNEA)
ANGKA REKURENSI TINGGI ASTIGMATISME IREGULER BERAT ENDOFTALMITIS ROBEKAN TEMBUS BOLA MATA KATARAK
16
KERATOMILEUSIS SEBAGIAN DARI KETEBALAN KORNEA DIAMBIL (0,30-0,50) DENGAN MIKRO KERATOME KORNEA YANG DIAMBIL DILAKUKAN PENIPISAN SEHINGGA SESUAI DENGAN BENTUK KORNEA EMMETROPIA DIJAHITKAN PADA BEKAS LUKA KORNEA BISA AUTOLOGUS (KORNEA SENDIRI) ATAU HOMONIMUS (KORNEA DONOR)
17
TEKNIK KERATOMILEUSIS
18
TEKNIK KERATOMILEUSIS
19
KOMPLIKASI KERATOMILEUSIS
HASIL PASCA OPERASI SERING TIDAK SESUAI DENGAN YANG DIHARAPKAN SULIT MELAKUKAN CRYOLATHING PADA KORNEA YANG DIAMBIL TIMBUL KEKERUHAN KORNEA AKIBAT PROSES PENYEMBUHAN LUKA JAHITAN SERING MENYEBABKAN ASTIGMAT PASCA OPERASI
20
KERATOFAKIA MEMBUANG EPITEL KORNEA RESIPIEN, KEMUDIAN MEMBUAT SAYATAN PADA MEMBRANA BOWMAN MEMASANG KORNEA DONOR YANG TELAH DIATUR KEKUATAN REFRAKSINYA (KETEBALANNYA SAMPAI MEMBRANA BOWMAN) MENJAHIT KORNEA DONOR PADA KORNEA RESIPIEN
21
TEKNIK KERATOFAKIA
22
KOMPLIKASI KERATOFAKIA
SERING TERJADI REAKSI KORNEA DONOR-RESIPIEN, BAHKAN SAMPAI DENGAN NEKROSIS DONOR JAHITAN BISA MENIMBULKAN ASTIGMAT TINGGI TIMBUL KEKERUHAN KORNEA INFEKSI KORNEA PREDIKSI REFRAKSI TIDAK DAPAT SEMPURNA
23
PHOTOREFRAKTIF KERATEKTOMI (PRK)
= EXCIMER LASER EPITEL KORNEA DIKEROK (DIBUANG SEBAGIAN), KEMUDIAN STROMA KORNEA DIABLASI DENGAN ARGON FLUORIDE (AF) DAN KRYPTON FLUORIDE (KrF), SEHINGGA KEKUATAN REFRAKSI KORNEA SESUAI YANG DIINGINKAN
24
TEKNIK PHOTO REFRAKTIF KERATEKTOMI
25
PRK VS LASIK
26
KOMPLIKASI PRK PENYEMBUHAN EPITEL BISA MENYEBABKAN REKURENSI, PENEBALAN KORNEA LAGI PASCA OPERASI, BUTUH WAKTU 4-5 HARI UNTUK MENYEMBUHKAN EPITEL, NYERI DAN HARUS MEMAKAI LENSA KONTAK AGAR TIDAK TEREKSPOSE (PADA BEBERAPA ORANG YANG SENSITIF HARUS DIBEBAT)
27
KOMPLIKASI PRK SERING TERJADI KEKERUHAN KORNEA INFEKSI KORNEA
EPITHELIAL INGROWTH ASTIGMATISMA PASCA OPERASI HASIL TIDAK SESUAI PREDIKSI KEBERHASILAN 60-90% DISARANKAN UNTUK MEREKA YANG KORNEANYA TIPIS, TIDAK BISA LASIK
28
KERATOPLASTY PENCANGKOKAN KORNEA
KORNEA RESIPIEN DIANGKAT SELURUH KETEBALANNYA, LALU DIGANTI DENGAN KORNEA DONOR UNTUK MEMPERBAIKI VISUS PADA PENDERITA DENGAN KELAINAN KORNEA SENTRAL (MAKULA, LEKOMA KORNEA, HERPES SIMPLEK, ENDOTELIAL DAMAGE
29
TEKNIK KERATOPLASTY
30
TEKNIK JAHITAN KERATOPLASTY
31
HASIL PASCA KERATOPLASTY
32
KOMPLIKASI KERATOPLASTY
REAKSI DONOR-RESIPIEN TIDAK DAPAT DIPREDIKSI KEKERUHAN KORNEA GRAFT BELUM TENTU HIDUP BAIK JAHITAN BANYAK, ASTIGMAT TINGGI NEOVASKULARISASI INFEKSI KORNEA
33
New Treatment, Less Risk, Perfect Vision
Lasik New Treatment, Less Risk, Perfect Vision
34
PENDAHULUAN TUJUAN Ketergantungan Kacamata / Lensa Kontak
Bebas Kaca Mata Bebas Lensa Kontak Peningkatan Kualitas Hidup
35
.:: Visual Freedom .:: See better anytime, anywhere .:: Better quality of life
36
LASIK Laser Assisted In Situ Keratomileusis
Perpaduan bedah konvensional dan bedah laser. Mulai 1989 – sekarang, terus berkembang. US. Food and Drug Administration (FDA) menyetujui sebagai metode yang aman dan efektif untuk memperbaiki beberapa kondisi mata (myopia, hipermetropia, astigmatism)
37
Merubah gaya hidup dan membuka cakrawala baru
38
How LASIK Works …???
39
PROSEDUR LASIK 1 2 3
40
PROSEDUR LASIK
41
MANFAAT LASIK Lasik aman, efisien, tanpa nyeri yang berarti
Rawat Jalan menit saja Pemulihan penglihatan cepat, 99% mengalami pemulihan dalam waktu 12 jam (memulai kembali aktifitas rutin tanpa bantuan kacamata) Kedua mata dapat diobati pada hari yang sama Perubahan bersifat permanen : Dapat dilakukan “enhancement” bila hasil kurang memuaskan Hasil yang stabil biasanya tercapai hingga tiga bulan, kecuali pasien yang menjalani koreksi dalam skala besar, mungkin memerlukan waktu lebih lama
42
Harapan yang realistis dan
KETERBATASAN LASIK Harapan yang realistis dan Tidak berlebihan Usia Presbiopia, katarak Kondisi kesehatan pasien (diabetes, penyakit lain) Proses penyembuhan jaringan (healing process) Degenerasi Retina Pertambahan minus yang masih belum berhenti Persepsi pusat penglihatan di otak Lazy Eye (Ambliopia)
43
RESIKO DAN KOMPLIKASI Under Correction – Over Correction (2 -3 %).
Disebabkan penyerapan energi yang tidak sempurna Dapat diatasi dengan “enhancement” Regresi Penurunan tajam penglihatan Flap yang tidak sempurna Kekeruhan kornea Infeksi
44
BISAKAH SAYA MENJALANI LASIK?
Usia telah mencapai ≥ 19 Tahun Ukuran kacamata masih dalam jangkauan kemampuan mesin Myopia (minus) : Sph. -0,50 s/d -14,00 D dengan/ tanpa Cyl -0,50 s/d -5,00 D Hypermetropia (plus) : Sph +0,50 s/d +5,00 D dengan/ tanpa Cyl +0,50 s/d +3,00 D
45
BISAKAH......(NEXT) Ukuran kacamata telah stabil dalam satu tahun terakhir Tidak memiliki riwayat penyakit lain (infeksi mata; glaukoma; penyakit kolagen; autoimun atau immunodeficiency; diabetes) Tidak hamil atau menyusui Memahami tujuan LASIK Pemeriksaan Pra LASIK penting. Apakah layak dan aman untuk LASIK?
46
DI MANA SAYA BISA MENJALANI LASIK?
Tips Alat/mesin yang akurat dan mutakhir. Alat/mesin yang aman Tenaga yang terlatih dengan sertifikasi penuh dari perusahaan mesin/alat yang dipakai sebagai jaminan “Quality Control” Transparansi Tarif Bukan Jaminan
47
Surabaya Advanced Lasik Center
Wavefront Guided Lasik (CustomeVue Lasik) dengan menggunakan mesin Laser VISX Star S-4 Mengkoreksi ketidak-sempurnaan daya bias secara individual Tercapainya “SuperVision”
48
TEKNOLOGI WAVESCAN 25 kali lebih akurat dibandingkan metode standart
49
…………individualized 20/20 20/20 20/20 20/20
50
………the technology behind
51
…………Night Vision Normal Glare Ghosting Halos
52
VISX STAR S-4 Mesin laser generasi terakhir
VISX perusahaan laser terbesar dan terkemuka saat ini Variable Spot Scanning Dimana energi laser dapat diatur sedemikian rupa (Customized) agar persis sesuai keunikan tiap mata seperti yang diidentifikasi oleh WaveScan
53
Variable Spot Scanning
54
PRE VUE LASIK Untuk Meyakinkan/ memperkirakan hasil Lasik
55
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
BEDAH REFRAKSI LENSA BAGIAN I.P. MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
56
LENSA MATA PEMBENTUKAN PERTAMA KALI DARI LENSA DAPAT DILIHAT PADA EMBRIO 4 mm, YAITU BERUPA SUATU PENEBALAN DARI “SURFACE ECTODERM“ YANG DISEBUT “LENS PLATE”. PADA EMBRIO 5 mm BAGIAN SENTRAL DARI LENS PLATE MENGADAKAN DEPRESI, DISEBUT “LENS PITS”. SEMENTARA ITU “ OPTIC VESICLE” JUGA MENGADAKAN INVAGINASI & MEMBENTUK “OPTIC CUP “.
57
INVAGINASI LENS VESICLE MAKIN LAMA MAKIN DALAM, SEHINGGA TERBENTUK SUATU LENS VESICLE YANG DIHUBUNGKAN DENGAN SURFACE ECTODERM OLEH SUATU STALK. STALK INI MENGADAKAN KONTRAKSI SEHINGGA LUMENNYA MENGHILANG & PADA EMBRIO 9 mm LENS VESICLE LEPAS DARI SURFACE ECTODERM. SETELAH LENS VESICLE LEPAS DARI SURFACE ECTODERM, SEGERA JARINGAN MESODERM MENGISI RUANGAN DI ANTARANYA.
58
MULAI STADIUM INI SEL-SEL LENS VESICLE BAGIAN SENTRAL MENGADAKAN DIFERENSIASI, MEMPERPANJANG DIRI KE ARAH ANTERIOR & MENGISI RUANGAN VESICLE. KAPSUL LENSA MULAI TERBENTUK PADA AKHIR MINGGU KE-5 (EMBRIO 15 mm), YANG MUNGKIN BERASAL DARI SUATU SEKRESI LENS EPITHEL DAN LENS FIBER.
59
JADI SEJAK EMBRIO 13 mm PROTEIN LENSA SUDAH TERPISAH DARI PROTEIN TUBUH LAINNYA & MERUPAKAN SATU-SATUNYA PROTEIN ASING YANG TERDAPAT DALAM TUBUH, KARENA SEJAK ITU PROTEIN TUBUH LAINNYA, TIDAK MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MENGENALNYA. MAKA BILA WAKTU DEWASA TERJADI RUDA PAKSA DISERTAI DENGAN ROBEKNYA KAPSUL LENSA KE DALAM BILIK MATA DEPAN ( KAMERA OCULI ANTERIOR ).
60
1. TIDAK TIMBUL REAKSI APA-APA.
KARENA PROTEIN INI MERUPAKAN PROTEIN ASING, MAKA AKAN TIMBUL 2 KEMUNGKINAN : 1. TIDAK TIMBUL REAKSI APA-APA. 2. TIMBUL REAKSI ALERGI SEHINGGA TERJADI “ LENS INDUCED UVEITIS “.
61
PERSIAPAN OPERASI STATUS LOKALIS.
- MATA HARUS DIBEBASKAN DARI KERADANGAN DAHULU. - DIPERIKSA APAKAH SALURAN AIR MATA BUNTU / TIDAK. BILA BUNTU, HAL INI DAPAT MERUPAKAN SUMBER INFEKSI MAKA PADA WAKTU OPERASI SUMBER INFEKSI INI HARUS DIBANTU DENGAN JALAN MENUTUP PUNCTUM LACRIMALIS ( KAUTERISASI ).
62
TEKNIK OPERASI PENGAMBILAN LENSA
1. ENZYM ZONULOLYSIS ( OLEH BARRAQUER, SEORANG AHLI MATA BANGSA SPANYOL ), YAITU SUATU ENZYM ALPHA CHYMOTRYPSIN YANG MEMPUNYAI SIFAT PROTEOLYTIC. ENSIM INI MENGADAKAN LISIS DARI ZONULAR FIBER, SEHINGGA MEMUDAHKAN PENGELUARAN LENSA. TETAPI CARA INI KONTRA INDIKASI UNTUK PENDERITA DI BAWAH 20 TAHUN, KARENA LENSA MASIH MELEKAT DENGAN VITREUS / MEMBRANS HYALODEA.
63
2. TEKNIK OPERASI CRYO SURGERY
DENGAN CARA INI TEKNIK OPERASI INTRA KAPSULER DAPAT DIPERMUDAH, MISALNYA KATARAK SENILIS STADIUM INTUMESEN & DISLOKASI LENSA KE KAMERA OKULI ANTERIOR.
64
3. EKSTRAKSI LENSA EKSTRA KAPSULAR
MASSA LENSA DIKELUARKAN DENGAN MEROBEK BAGIAN ANTERIOR & MENINGGALKAN KAPSUL BAGIAN POSTERIOR KEUNTUNGAN : KAPSUL POSTERIOR TETAP DITEMPATNYA SEHINGGA IOL DAPAT DIPASANG PADA POSISI “IN THE BAG”, SEHINGGA MENYERUPAI POSISI LENSA SEBENARNYA
65
KERUGIAN LUKA INSISI LEBAR (1,2 CM), PROSES PENYEMBUHAN LUKA LAMA DAN RESIKO LEPASNYA JAHITAN BESAR AKIBAT TEKANAN BOLA MATA YANG MENDADAK TINGGI (MENGEJAN DLL.) JAHITAN BANYAK, APOSISI LUKA BELUM TENTU BAIK, ASTIGMAT PASCA OPERASI BESAR KARENA TARIKAN JAHITAN KORNEA MOBILISASI PASIEN LEBIH LAMA
66
KERUGIAN REHABILITASI VISUS LEBIH LAMA MANIPULASI LEBIH BANYAK
MENUNGGU LENSA AGAK MATANG KEKERUHANNNYA (LEBIH KERAS) SERING TERJADI KEKERUHAN KORNEA AKIBAT PERSENTUHAN DENGAN LENSA SAAT EKSPRESI ASTIGMAT YANG BESAR HARUS DIIKUTI PENGAMBILAN JAHITAN KORNEA SKLERA SETELAH 6 MINGGU
67
EKSTRAKSI LENSA EKSTRA KAPSULER
68
EKSTRAKSI LENSA EKSTRA KAPSULER
69
4. EKSTRAKSI LENSA INTRA KAPSULAR (ICCE)
MASSA LENSA & KAPSUL DIKELUARKAN SECARA IN TOTO (KESELURUHAN), SEHINGGA KAPSUL POSTERIOR TIDAK ADA LAGI DILAKUKAN PADA SUBLUKSASI/LUKSASI LENSA DENGAN VITREOUS PROLAPS KERUGIAN : KAPSUL POSTERIOR YANG TIDAK ADA, MENYEBABKAN IOL TIDAK BISA DIPASANG “IN THE BAG”, TETAPI DI ANTERIOR CHAMBER
70
KERUGIAN VITREOUS PROLAPS KE ANTERIOR CHAMBER, SERING TERJADI PEMBUNTUAN SALURAN TRABEKLUM MESHWORK DI SUDUT BILIK MATA DEPAN PENYEBAB GLAUKOMA, SEHINGGA HARUS DISERTAI TINDAKAN IRIDEKTOMI PERIFER PREVENTIF SENTUHAN VITREOUS PADA ENDOTEL KORNEA SERING MENGAKIBATKAN DISTROFI YANG PROGRESIF MEMBURUK DAN MENGURANGI TAJAM PENGLIHATAN BILAMANA TIDAK DIPASANG LENSA, REHABILITASI VISUS HANYA 1/60
71
4. EKSTRAKSI LENSA INTRA KAPSULAR (ICCE)
Dikutip dari Hersh, Peter
72
4. EKSTRAKSI LENSA INTRA KAPSULAR (ICCE)
Dikutip dari Hersh, Peter
73
4. EKSTRAKSI LENSA INTRA KAPSULAR (ICCE)
Dikutip dari Hersh, Peter
74
4. EKSTRAKSI LENSA INTRA KAPSULAR (ICCE)
Dikutip dari Hersh, Peter
75
4. EKSTRAKSI LENSA INTRA KAPSULAR (ICCE)
76
5. EKSTRAKSI LENSA INSISI KECIL (SMALL INCISION CATARACT SURGERY)
PENGAMBILAN LENSA SAMA DENGAN ELEK, BEDANYA LUKA KORNEA SKLERA DIGANTIKAN DENGAN INSISI SKLERAL TUNNEL, DENGAN MEMBUAT TEROWONGAN SKLERA YANG BERFUNGSI SEBAGAI KATUP LUKA LEBIH KEDAP DAN LEBIH CEPAT SEMBUH, INSISI TIDAK PERLU TERLALU BESAR, KIRA2 3,5 - 6 MM SAJA
77
KERUGIAN BILA DIDAPATKAN SINEKIA POSTERIOR ATAU SIKATRIKS IRIS, SULIT UNTUK EKSPRESI LENSA KE ANTERIOR CHAMBER KAPSULOTOMI ANTERIOR HARUS CUKUP LEBAR, SEHINGGA MUDAH ROBEK KE POSTERIOR BILA UKURAN LENSA CUKUP BESAR MANIPULASI LENSA TERHADAP ENDOTEL KORNEA CUKUP BESAR
78
5. EKSTRAKSI LENSA INSISI KECIL
79
TEHNIK ELIK/SICS
80
6. PHACOEMULSIFIKASI TEKNIK OPERASI YANG DINAMAKAN PHACO EMULSIFICATION. DENGAN TEKNIK INI LENSA DIHANCURKAN DENGAN ULTRASOUND, KEMUDIAN DIASPIRASI. TEHNIK INI MEMBUTUHKAN LEARNING CURVE YANG PANJANG, TINGKAT KESULITAN TINGGI DAN TIDAK SEMUA DOKTER SPESIALIS MATA MAMPU MENGERJAKAN
81
KEUNTUNGAN PHACO LUKA INSISI KECIL (2,2-3,5MM), LUKA KORNEA SEMBUH DALAM 1X24 JAM REHABILITASI VISUS CEPAT MOBILISASI PASIEN TINGGI MANIPULASI LEBIH SEDIKIT TINGKAT KEAMANAN TINGGI BAIK PADA SEMUA TINGKATAN KATARAK, BAHKAN LENSA JERNIHPUN TIDAK MENJADI MASALAH (MIOPIA TINGGI)
82
6. PHACOEMULSIFIKASI
83
TEHNIK FAKOEMULSIFIKASI
84
INTRA OKULAR LENS LENSA INI DIMASUKKAN KE DALAM ANTERIOR ATAU POSTERIOR CHAMBER SETELAH OPERASI PENGANGKATAN LENSA, TERGANTUNG SITUASI PASCA OPERASI INDIKASI PEMASANGAN LENSA INI UNTUK REHABILITASI VISUS MENDEKATI NORMAL
85
BEBERAPA MANFAAT DARI INTRA OKULAR LENS :
A. LETAKNYA PERMANEN & TIDAK MEMBUTUHKAN PERAWATAN. B. DISTORSI & PEMBESARAN BAYANGAN DIPERKECIL. C. SANGAT MEMBANTU PADA PENDERITA YANG SECARA FISIK & MENTAL TIDAK DAPAT MEMAKAI KONTAK LENSA / KACAMATA
86
INTRA OKULER LENS
87
INTRA OKULER LENS
88
APHAKIA MATA YANG TELAH DIKELUARKAN LENSANYA DISEBUT APHAKIA.
VISUS MATA APHAKIA BIASANYA 1/60. MATA APHAKIA AKAN MENJADI : HIPERMETROP ( BERKISAR 10 DIOPTRI ). KEHILANGAN DAYA AKOMODASINYA, KARENANYA UNTUK MELIHAT DEKAT HARUS DITAMBAH +3 DIOPTRI.
89
PENGOBATAN SETELAH OPERASI KATARAK
DIBERIKAN KACAMATA APABILA : - TANDA-TANDA IRITASI SUDAH HILANG. - SUDAH TIDAK ADA PERUBAHAN REFRAKSI, DGN MEMPERHITUNGKAN KELAINAN REFRAKSI SEBELUM OPERASI (KIRA2 6-8 MINGGU PASCA OPERASI).
90
BEDAH REFRAKSI LENSA SUATU TINDAKAN OPERATIF YANG BERTUJUAN UNTUK MEMPERBAIKI TAJAM PENGLIHATAN (REFRAKSI) DENGAN MENAMBAHKAN LENSA KEDALAM BOLA MATA TINDAKAN INI DAPAT DISERTAI ATAU TANPA PENGELUARAN LENSA MATA PENDERITA
91
BEDAH REFRAKSI LENSA TANPA PENGGANTIAN LENSA DENGAN PENGELUARAN LENSA
ANTERIOR PHAKIC LENS POSTERIOR PHAKIC LENS DENGAN PENGELUARAN LENSA ANTERIOR APHAKIC LENS POSTERIOR APHAKIC LENS IN THE BAG IN THE SULCUS SCLERAL FIXATION IOL
92
ANTERIOR CHAMBER PHAKIC LENS
INDIKASI : KELAINAN REFRAKSI SANGAT TINGGI, DI ATAS S-10 ATAU S+6 YANG TIDAK DAPAT DIKOREKSI DENGAN LASIK LENSA IOL DIMASUKKAN KE BMD (ANTERIOR CHAMBER), DIJEPITKAN PADA IRIS ATAU DILETAKKAN SAJA DI ATAS IRIS, TANPA PENGANGKATAN LENSA (LENSANYA TANDEM)
93
MASALAH LENSA IOL BISA MENYEBABKAN REAKSI ALERGI (UVEITIS)
POSISI LENSA BISA MENUTUP (BLOK) PUPIL, SEHINGGA ALIRAN HUMOR AKUOS TERGANGGU (TIO MENINGKAT), DISARANKAN MELAKUKAN IRIDEKTOMI PERIFER PREVENTIF PADA SAAT PEMASANGAN TERJADI GORESAN PADA LENSA (KATARAK)
94
ANTERIOR PHAKIC LENS
95
POSTERIOR CHAMBER PHAKIC LENS
INDIKASI : KELAINAN REFRAKSI SANGAT TINGGI, DIATAS S-10 ATAU S+6 YANG TIDAK DAPAT DIKOREKSI DENGAN LASIK, DENGAN KELAINAN IRIS, SEHINGGA TIDAK BISA DIPASANG DI BMD LENSA DIPASANG DIANTARA IRIS DAN KAPSUL ANTERIOR LENSA (IN THE SULCUS)
96
KERUGIAN PC IOL BAHAYA MENYENTUH LENSA, SEHINGGA SERING MENYEBABKAN KATARAK MEMPERSULIT OPERASI KATARAK, KARENA POSISI LENSA DAN KAKI LENSA MENDEKATI KAPSUL ANTERIOR LENSA KESULITAN MEMASANG, KARENA RESIKO MEMASANG IOL BISA MENYENTUH IRIS (BLEEDING)
97
POSTERIOR CHAMBER PHAKIC LENS
98
ANTERIOR APHAKIC LENS DIPASANG IOL PADA ANTERIOR CHAMBER, BISA DILETAKKAN SAJA DIDEPAN IRIS DENGAN KONSEKUENSI TRAUMA IRIS TERUS MENERUS ATAU DIJEPITKAN KE IRIS RESIKO GLAUKOMA BESAR, AKIBAT IRITIS ATAUPUN BLOK PUPIL HARUS DISERTAI MANAJEMEN VITREOUS YANG OPTIMAL DAN IRIDEKTOMI PREVENTIF
99
ANTERIOR APHAKIC LENS
100
ANTERIOR APHAKIC LENS
101
POSTERIOR CHAMBER APHAKIC LENS
DIPASANG LENSA DI BELAKANG IRIS, BISA DI SULCUS (ANTARA IRIS DAN KAPSUL ANTERIOR LENSA ATAU “IN THE BAG”, YAITU SESUAI ANATOMISNYA, PADA KANTUNG LENSA POSISI YANG PALING AMAN DAN NYAMAN, PALING SEDIKIT KOMPLIKASI DAN RESIKO
102
POSTERIOR CHAMBER APHAKIC LENS
PADA 30-40% KASUS PC IOL, DIDAPATKAN PCO (POSTERIOR CAPSULE OPACIFICATION), KEKERUHAN KAPSUL POSTERIOR AKIBAT PERSENTUHAN DENGAN LENSA SERING DIDIDENTIKKAN DENGAN KATARAK YANG TUMBUH LAGI KARENA KELUHANNYA SAMA DIATASI DENGAN LASER YAG
103
POSTERIOR CHAMBER APHAKIC LENS
104
SCLERAL FIXATION LENS INDIKASI : PROLAPS VITREOUS DENGAN RUPTUR KAPSUL POSTERIOR LENSA, SEHINGGA TIDAK BISA DIPASANG “IN THE BAG” POSISI HAMPIR SAMA DENGAN “IN THE BAG”, BERADA DI VITREOUS HARUS DILAKUKAN IRIDEKTOMI PREVENTIF
105
SCLERAL FIXATION LENS DIFIKSASI DENGAN JAHITAN PADA SKLERA MENGGUNAKAN BENANG YANG NON ABSORBABLE (PROLENE 8/0) SEHINGGA LENSA TETAP BERADA DI TEMPATNYA SERING TERJADI IRITASI, SAMPAI SKLEREKTASIS (PENIPISAN SKLERA) PASIEN MENGELUH NGGANJAL DAN NGERES DIDAERAH JAHITAN SKLERA
106
SCLERAL FIXATION LENS
107
SCLERAL FIXATION LENS
108
SCLERAL FIXATION LENS
109
SCLERAL FIXATION LENS
110
New Treatment, Less Risk, Perfect Vision
Lasik New Treatment, Less Risk, Perfect Vision
111
PENDAHULUAN Ketergantungan Kacamata/ Lensa Kontak
112
TUJUAN Bebas Kaca Mata Bebas Lensa Kontak Peningkatan Kualitas Hidup
113
.:: Visual Freedom .:: See better anytime, anywhere .:: Better quality of life
114
MATA NORMAL
115
KELAINAN REFRAKSI (1) Myopia (Mata Minus)
116
KELAINAN REFRAKSI (2) Hypermetropia (Mata Plus)
117
KELAINAN REFRAKSI (3) Astigmatism (Mata Silinder)
118
KELAINAN REFRAKSI (4) Presbyopia (Mata Tua)
119
LASIK Laser Assisted In Situ Keratomileusis
Perpaduan bedah konvensional dan bedah laser. Mulai 1989 – sekarang, terus berkembang. US. Food and Drug Administration (FDA) menyetujui sebagai metode yang aman dan efektif untuk memperbaiki beberapa kondisi mata (myopia, hipermetropia, astigmatism)
120
Merubah gaya hidup dan membuka cakrawala baru
121
PROSEDUR LASIK 1 2 3
122
MANFAAT LASIK Lasik aman, efisien, tanpa nyeri yang berarti
Rawat Jalan menit saja Pemulihan penglihatan cepat, 99% mengalami pemulihan dalam waktu 12 jam (memulai kembali aktifitas rutin tanpa bantuan kacamata) Kedua mata dapat diobati pada hari yang sama Perubahan bersifat permanen : Dapat dilakukan “enhancement” bila hasil kurang memuaskan Hasil yang stabil biasanya tercapai hingga tiga bulan, kecuali pasien yang menjalani koreksi dalam skala besar, mungkin memerlukan waktu lebih lama
123
Harapan yang realistis dan
KETERBATASAN LASIK Harapan yang realistis dan Tidak berlebihan Usia Presbiopia, katarak Kondisi kesehatan pasien (diabetes, penyakit lain) Proses penyembuhan jaringan (healing process) Degenerasi Retina Pertambahan minus yang masih belum berhenti Persepsi pusat penglihatan di otak Lazy Eye (Ambliopia)
124
RESIKO DAN KOMPLIKASI Under Correction – Over Correction (2 -3 %).
Disebabkan penyerapan energi yang tidak sempurna Dapat diatasi dengan “enhancement” Regresi Penurunan tajam penglihatan Flap yang tidak sempurna Kekeruhan kornea Infeksi
125
BISAKAH SAYA MENJALANI LASIK ?
Usia telah mencapai ≥ 19 Tahun Ukuran kacamata masih dalam jangkauan kemampuan mesin Myopia (minus) : Sph. -0,50 s/d -14,00 D dengan/ tanpa Cyl -0,50 s/d -5,00 D Hypermetropia (plus) : Sph +0,50 s/d +5,00 D dengan/ tanpa Cyl +0,50 s/d +3,00 D
126
BISAKAH……… (NEXT) Ukuran kacamata telah stabil dalam satu tahun terakhir Tidak memiliki riwayat penyakit lain (infeksi mata; glaukoma; penyakit kolagen; autoimun atau immunodeficiency; diabetes) Tidak hamil atau menyusui Memahami tujuan LASIK Pemeriksaan Pra LASIK penting. Apakah layak dan aman untuk LASIK
127
Dimana saya bisa menjalani LASIK
Alat/mesin yang akurat dan mutakhir. Alat/mesin yang aman Tenaga yang terlatih dengan sertifikasi penuh dari perusahaan mesin/alat yang dipakai sebagai jaminan “Quality Control” Transparansi Tarif Bukan Jaminan Tips
128
Surabaya Advanced Lasik Center
Wavefront Guided Lasik (CustomeVue Lasik) dengan menggunakan mesin Laser VISX Star S-4 Mengoreksi ketidak-sempurnaan daya bias secara individual Tercapainya “SuperVision”
129
Teknologi WaveScan 25 Kali lebih akurat dibandingkan metode standart
130
………………individualized
20/20 20/20 20/20 20/20
131
………………the technology behind
132
……………Night Vision Normal Glare Ghosting Halos
133
VISX STAR S-4 Mesin laser generasi terakhir
VISX perusahaan laser terbesar dan terkemuka saat ini Variable Spot Scanning Dimana energi laser dapat diatur sedemikian rupa (Customized) agar persis sesuai keunikan tiap mata seperti yang diidentifikasi oleh WaveScan
134
Variable Spot Scanning
135
Permukaan kikisan lebih halus
VISX STAR S-4….. (next) Permukaan kikisan lebih halus Penyembuhan Lebih Cepat
136
VISX STAR S-4….. (next) Active 3 Dimension eye Tracker dan Automatic Centering Secara otomatis akan menghentikan sinar laser bila terjadi gerakan bola mata yang mengganggu centrasi laser sampai sejauh 50 mikron
137
“Moria” MICROKERATOM Disposable Single Use Compact Precise Aman
138
PRE VUE LASIK Untuk Meyakinkan/ memperkirakan hasil Lasik
139
MATUR NUWUN THANK YOU ARIGATO XIE – XIE
TERIMA KASIH MATUR NUWUN THANK YOU ARIGATO XIE – XIE
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.