Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Akuntansi Dilusi Sekuritas dan Laba per Saham

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Akuntansi Dilusi Sekuritas dan Laba per Saham"— Transcript presentasi:

1 Akuntansi Dilusi Sekuritas dan Laba per Saham
Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM

2 Definisi SEKURITAS DILUTIF
Merupakan sekuritas yang dapat diubah menjadi saham biasa dan perubahan tersebut berakibat pada pengurangan (dilution) laba per lembar saham. Contoh sekuritas dilutif adalah : Utang yang dapat dikonversi Saham yang dapat dikonversi Waran Saham Kompensasi Saham POLITEKNIK NSC

3 Utang Yang Dapat Dikonversi
Dapat dikonversikan menjadi saham pada periode yang telah ditetapkan setelah penerbitan Perusahaan dapat melakukan pembiayaan dengan memberikan lebih sedikit proporsi kepemilikan jika utang dikonversi, di samping bunga yang dibayarkan lebih kecil untuk tipe utang serupa. Obligasi atau instrumen serupa dapat dikonversi oleh pemegangnya menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan. POLITEKNIK NSC

4 Akuntansi Untuk Convertible Bond
Convertible bonds adalah obligasi yang dapat ditukar dengan (dikonversi) sekuritas lain selama periode waktu tertentu setelah dikeluarkan. 2. Pemegang obligasi (Bondholders) memperoleh manfaat berupa hak istimewa untuk menukar obligasi dengan saham. 3. Biasanya dipilih oleh investor yang ingin memperoleh pendapatan bunga plus pilihan (option) untuk ditukar dengan saham apabila nilai saham mengalami kenaikan secara signifikan. Tujuan perusahaan mengeluarkan obligasi konversi: memperoleh dana tanpa memberikan hak kepemilikan memperoleh dana murah (tingkat bunga obligasi konversi umumnya lebih rendah dibanding straight debt obligation). POLITEKNIK NSC

5 Induced Conversion Merupakan konversi yang dipercepat (oleh issuer).
Tujuan: 1) mengurangi beban bunga; 2) menurunkan rasio debt to equity Dilakukan dengan cara memberikan perangsang (sweetener) berupa kas atau saham, yang akan dicatat sebagai biaya (beban) pada periode terjadinya sebesar nilai wajar. POLITEKNIK NSC

6 Induced Conversion Contoh:
PT DEF mengeluarkan obligasi yang dapat dikonversi dengan nilai par Rp 500 juta yang dapat dikonversi menjadi 200 ribu lembar saham biasa dengan nilai par Rp 1.500,- dan mencatat agio saham – koversi ekuitas sebesar Rp 70 juta. Dua tahun kemudian, PT DEF ingin mengurangi beban bunga dengan memberikan insentif kepada pemegang obligasi tersebut sebesar Rp 85 juta bagi yang mengkonversi obligasi mereka. Biaya untuk mengkonversi sebesar Rp 15 juta. Ketika konversi tersebut terjadi, maka PT DEF mencatat sebagai berikut: Beban konversi 15 juta Agio saham – ekuitas konversi 70 juta Utang obligasi 500 juta Saham – biasa 300 juta Agio saham biasa 500 juta Kas juta POLITEKNIK NSC

7 Saham Preferen Konversi
Saham Preferen Konversi diperlakukan sebagai bagian dari modal saham Pengkonversian atau pembelian kembali di dasarkan pada nilai buku, tidak diakui kerugian atau laba POLITEKNIK NSC

8 Waran Waran adalah sertifikat yang memberi hak kepada pemegang (holder) untuk membeli sejumlah saham pada harga tertentu dalam periode tertentu. Latar belakang dikeluarkannya Waran atau OPTIONS Agar pengeluaran sekuritas seperti obligasi atau saham preferen menjadi lebih “atraktif”. Sebagai BUKTI bahwa pemegang saham memiliki HAK ISTIMEWA untuk memperoleh atau membeli saham terlebih dahulu apabila perusahaan mengeluarkan saham. Waran tidak dikeluarkan sendiri melainkan dalam satu paket dengan sekuritas lain (misalnya obligasi) POLITEKNIK NSC

9 Akuntansi untuk Kompensai Saham
Menentukan beban kompensasi: dengan metode nilai wajar Mengalokasi beban kompensasi: selama periode karyawan bekerja Contoh: PT ABC merencanakan pemberian kompensasi kepada 10 anggota direksi untuk membeli saham masing-masing sebanyak 1000 lembar dengan nilai par Rp 600. Opsi diberikan tanggal 1 Januari 2012 dan dapat digunakan selama 6 tahun ke depan. Harga opsi per lembar saham adalah Rp 2000, dan harga pasar saham adalah Rp 3000 per lembar. Nilai wajar beban kompensasi adalah Rp 16 juta. Perkiraan masa bakti (expected period of benefit) direksi adalah 2 tahun lagi. POLITEKNIK NSC

10 Tidak ada pencatatan saat tanggal pemberian opsi (1 Januari 2012)
Akuntansi untuk Kompensai Saham Tidak ada pencatatan saat tanggal pemberian opsi (1 Januari 2012) Pencatatan beban kompensasi untuk 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2013 Beban kompensasi Agio saham – opsi (16 juta / 2 thn) Pencatatan saat direksi menggunakan 40% hak opsi (4.000 lembar) tanggal 25 Februari 2015 Kas (4.000 x Rp 2.000) Agio saham – opsi (40% x 16jt) Saham biasa (4.000 x Rp 600) Agio saham – biasa POLITEKNIK NSC

11 Akuntansi untuk Kompensai Saham
Pencatatan ketika direksi tidak menggunakan hak opsi sampai tanggal kadaluarsa (1 Januari 2018) Agio saham – opsi (60% x 16jt) Agio saham – opsi kadaluarsa POLITEKNIK NSC

12 Akuntansi untuk Kompensai Saham
Saham Terikat (Restricted Shares) Perusahaan memberikan saham kepada karyawan dengan syarat saham tersebut tidak dapat dijual, dipindahtangankan, atau dijaminkan sampai kondisi tertentu terpenuhi. Jika dilanggar, maka harus ditebus beserta dividen yang telah diterima. Kelebihan saham terikat dibandingkan opsi saham: Tidak akan menjadi percuma berapapun harga saham di pasar. Memberikan pengurangan ekuitas lebih sedikit kepada pemegang saham Menyelaraskan tujuan karyawan dengan tujuan perusahaan. POLITEKNIK NSC

13 Akuntansi untuk Kompensai Saham
Rencana Pembelian Saham Karyawan (Employee Share-Purchase Plans) Perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk membeli saham dengan potongan harga selama periode waktu tertentu. Rencana ini merupakan program kompensasi dan harus dicatat sebagai beban selama masa kerja. Pengungkapan Rencana Kompensasi Memastikan pengguna laporan keuangan memahami: Sifat dan tingkat penetapan pembayaran berbasis saham yang terjadi selama periode tersebut Cara penentuan nilai wajar untuk barang/jasa yang diterima atau instrumen ekuitas yang diberikan Dampak transaksi pembayaran berbasis saham terhadap laba/kerugian pada posisi keuangan perusahaan. Contoh soal menyusul POLITEKNIK NSC

14 Laba Per Saham Laba Per Saham (Earning Per Share/EPS) menunjukkan laba yang didapat oleh setiap lembar saham biasa (ordinary share). Perusahaan melaporkan EPS hanya untuk saham biasa Jika statemen laba berisi discontinued operations, perusahaan diharuskan untuk melaporkan EPS dari continuing operations dan laba bersihnya Earning per share Pendapatan dari operasi berjalan Rp 500 Pendapatan dari operasi yang tidak dilanjutkan Rp 100 Laba bersih Rp 600 POLITEKNIK NSC

15 Laba Per Saham Dividen Saham Preferen
Mengurangi laba bersih yang diperhitungkan untuk pemegang saham biasa POLITEKNIK NSC

16 Laba Per Saham Rerata Tertimbang Jumlah Saham yang Beredar
Perusahaan harus membobot saham dengan pecahan periode peredaran saham. Jika ada dividen saham atau pemecahan saham, maka perusahaan perlu menyesuaikan saham yang beredar sebelum tanggal dividen saham atau pemecahan saham. POLITEKNIK NSC

17 Laba Per Saham Contoh: Tanggal Keterangan Jumlah Saham Beredar
1 Januari 1 April 1 Juli 1 November 31 Desember Saldo awal Dikeluarkan lembar tunai Dibeli lembar Dikeluarkan lembar tunai Saldo akhir 90.000 30.000 39.000 81.000 60.000 POLITEKNIK NSC

18 Laba Per Saham Perhitungan Rata-rata Tertimbang Jumlah Lembar Saham yang Beredar Tanggal Beredar Jumlah Bulan Saham Pecahan Tahun Rata-rata Tertimbang 1/ /4 1/ /7 1/ /11 1/ /12 3 4 2 lembar lembar lembar lembar 3/12 4/12 2/12 lembar lembar lembar lembar lembar POLITEKNIK NSC


Download ppt "Akuntansi Dilusi Sekuritas dan Laba per Saham"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google