Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB 4 Menjelajah Masyarakat Indonesia

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB 4 Menjelajah Masyarakat Indonesia"— Transcript presentasi:

1 BAB 4 Menjelajah Masyarakat Indonesia
Pertemuan : 1

2 Kebersamaan antar masyarakat memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia

3 Tujuan Pembelajaran Menjelaskan norma yang berlaku di berbagai daerah di Indonesia Mengidentifikasi perbedaan norma antardaerah di Indonesia Mengidentifikasi persamaan norma antardaerah di Indonesia Menyusun hasil telaah tentang norma antardaerah di Indonesia Menyajikan hasil telaah tentang norma antardaerah di Indonesia Menyajikan simulasi norma antardaerah di Indonesia

4 NO PERTANYAAN

5

6 Bermasyarakat Dalam pergaluan sering terjadi gesekan – gesekan kecil yang dapat menimbulkan konflik seperti ; pertengkaran, perkelahian, kesalahpahaman, pertikaian dll.. Untuk memperkecil terjadinya konflik, maka di butuhkan peraturan dalam bentuk NORMA

7 Mahluk sosial Mahluk individu

8 Berpendapat bahwa manusia adalah makhluk sosial atau zoon politicon.
ARISTOTELES Berpendapat bahwa manusia adalah makhluk sosial atau zoon politicon.

9 Zoon Politicon Artinya manusia merupakan mahluk yang suka bergaul dan bermasyarakat, karena manusia tidak dapat hidup sendirian. Manusia saling bergantung satu sama lain sejak di lahirkan. Contoh : .....

10 NEXT norma Adat istiadat Kebiasaan Norma agama Norma hukum
Norma kesusilaan Norma kesopananan NEXT

11 NORMA Adalah aturan berperilaku dalam suatu masyarakat yang mengikat masyarakat tersebut dan mengandung sanksi (hukuman) bila dilanggar. Contoh : ... NEXT

12 Norma Norma Agama Norma Kesusilaan Norma Kesopanan Norma Hukum

13 Norma Agama Serangkaian petunjuk hidup manusia yang dipercayai oleh sebuah kelompok keagamaan tertentu. Norma itu dipercayai datang dari Tuhan (wahyu). Bersifat individu Berdosa bila dilanggar Tertulis di dalam kitab suci masing2 agama Contoh : ... NEXT

14 Norma Kesusilaan Serangkaian petunjuk hidup manusia yang berasal dari hati nurani kita. Bersifat individu Merasa bersalah atau menyesal jika di langgar Bukan peraturan tertulis, murni dari dalam hati Contoh : ... NEXT

15 Norma Kesopanan Petunjuk hidup manusia yang berasal dari masyarakat, berupa adat istiadat dan kebiasaan yang sudah ada sejak dulu kala. Bersifat umum karena berlaku pada setiap masyarakat itu sendiri Sanksi bila melanggar akan dikucilkan dari masyarakat Bukan peraturan tertulis Contoh : ... NEXT

16 Norma Hukum Suatu peraturan yang dibuat oleh lembaga, orang, atau badan yang berwenang. Yang berisi larangan dan perintah. Bersifat mengikat dan memaksa Sanksi nya tegas yaitu hukuman penjara ataupun denda Tertulis dalam kitab hukum Contoh :... NEXT

17 Adat Istiadat Adalah tata kelakuan yang bersifat turun menurun dan kekal. 34 Provinsi di Indonesia memiliki adat istiadatnya sendiri. Contoh : ... NEXT

18 Kebiasaan Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama. Contoh : ... NEXT

19 Masyarakat Sulawesi Utara umumnya dan secara khusus kota Manado sangat menyadari dan memahami bahwa perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan, dan berbagai perbedaan lainnya bukan ancaman untuk hidup bersama. Masyarakat Sulawesi Utara dan Manado sebagai ibukotanya memandang tidak ada untungnya jika mengancam dan merasa terancam dengan perbedaan. Di dunia mana pun, tidak ada manusia yang sama, bahkan yang kembar sekali pun tetap berbeda, karena manusia diciptakan oleh Tuhan dengan sejumlah perbedaan di dalam dirinya. Istilah Torang Samua Basudara bukan untuk menyatukan perbedaan atau untuk menyamakan keberagaman, tetapi untuk mengakui dan memahami bahwa perbedaan adalah hal yang indah dan mengandung nilai kehidupan.

20 Rambu solo - Toraja Ngaben - Bali

21 Kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat suatu daerah. Pada umumnya, kebudayaan daerah merupakan budaya asli dan telah lama ada serta diwariskan turun-temurun kepada generasi berikutnya. Kebudayaan kita sekarang ini sebenarnya merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan masa lampau.

22 Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

23 Perbedaan norma antardaerah di Indonesia
Cara makan

24 Cara makan Bajamba atau Barapak Minangkabau
Tradisi makan bersama ini, dilakukan dengan cara duduk bersama-sama dalam suatu ruangan atau tempat yang telah ditentukan. Tradisi ini umumnya dilangsungkan di hari-hari besar agama Islam dan dalam berbagai upacara adat, pesta adat, dan pertemuan penting lainnya. Secara harafiah makan bajamba mengandung makna sangat dalam, dalam tradisi makan bersama ini akan memunculkan rasa kebersamaan tanpa melihat perbedaan status sosial.

25 Makan Bajamba pada umumnya diikuti puluhan hingga ratusan orang yang kemudian dibagi dalam beberapa kelompok. Satu kelompok biasanya terdiri dari 3 sampai 7 orang yang duduk melingkar, dan di setiap kelompok telah tersedia satu dulang yang di dalamnya terdapat sejumlah piring yang telah berisikan nasi dan berbagai macam lauk. Makan bajamba biasanya dibuka dengan berbagai kesenian Minang, kemudian diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran, hingga acara berbalas pantun.

26 Tradisi berbalas pantun dilakukan sebelum proses Makan Bajamba dimulai
Tradisi berbalas pantun dilakukan sebelum proses Makan Bajamba dimulai. Dengan bahasa daerah setempat, nada, serta intonasi yang diakhiri dengan bunyi yang sama, mengandung kekayaan budaya Melayu yang khas. Mungkin bagi orang yang mengerti bahasa setempat menjadi lebih indah dalam menyelami bunyi dan makna.  Oleh karena itu, adab-adab yang ada dalam tradisi ini umumnya didasarkan pada ajaran Islam terutama hadits. Beberapa adab dalam tradisi ini di antaranya seseorang hanya boleh mengambil apa yang ada dihadapannya setelah mendahulukan orang yang lebih tua mengambilnya.(ima/R-2)

27 Cara bertamu

28 Cara bertamu Bertamu adat Tamiang
Bertamu adalah salah satu kegiatan mendatangi rumah seseorang denan tujuan ingin bertemu dengan tuan rumah untuk tujuan tertentu. Bertamu merupakan salah satu cara untuk mengenalkan diri dan lebih memperkuat jalinan tali silaturahmi antara tamu dengan tuan rumah.

29 Ada beberapa istilah yang digunakan masyarakat suku bangsa Tamiang untuk bertamu diantaranya adalah menjenguk, tukam, dan nupus. Menjenguk ini biasanya dilakukan dengan sukarela. Tukam merupakan istilah untuk bertamu ke tempat orang yang sedang dilanda musibah (kematian) atau bagi masyarakat yang beragama Islam sering disebut dengan takziah, dan nupus adalah bertamu ke tempat orang yang melahirkan.

30 Tata cara bertamu pada masyarakat Tamiang dimulai dengan mengetuk pintu terlebih dahulu sambil mengucapkan assalamu’alaikum. Mengetuk pintu dilakukan dengan cara yang wajar artinya tidak mengetuk dengan ketukan yang sangat keras dan terus menerus. Ketukan pintu yang keras dan terus menerus akan memberi kesan bahwa tamu bermaksud kurang baik atau dianggap tidak sopan. Setelah ada jawaban waalaikumsalam dari dalam rumah, maka tamu harus menunggu hingga dibukakan pintu.

31 Membuka pintu untuk tamu bukanlah merupakan tugas tertentu dari salah seorang anggota rumah, namun merupakan tugas setiap anggota rumah yang kebetulan berada di dalam rumah pada saat tamu datang. Oleh karena itu, setiap anggota keluarga seperti anak, ibu, bapak atau anggota keluarga lainnya yang ada di rumah dapat membuka pintu saat tamu datang. Meskipun dalam tata krama diperbolehkan, namun sang ibu biasanya jarang menjumpai tamu terlebih tamu yang belum dikenal. Untuk urusan adat dan kemasyarakatan, sebelum tamu datang mereka memberitahukan terlebih dahulu kedatangannya melalui penghubung.

32 Cara berbicara

33 Cara berbicara “ajining dhiri dumunung ing lathi ajining raga saka busana” - Jawa Artinya, ajining dhiri dumunung ing lathi (nilai pribadi terletak di bibir), ajining raga saka busana (nilai raga tercermin dari pakaian). Terjemahan bebasnya, nilai pribadi seseorang ditentukan oleh ucapan atau kata-katanya, sedangkan nilai penampilannya sering diukur dari busana yang dikenakannya.

34 Peribaha ini merupakan nasihat agar berhati-hati dalam bertutur kata
Peribaha ini merupakan nasihat agar berhati-hati dalam bertutur kata. Sebab, apa saja yang terucap dari mulut kita akan didengarkan, diperhatikan, dan dipercaya oleh orang lain.  Sebagai contoh, apabila kita sering berbohong maka lama-kelamaan akan menghilangkan kepercayaan. Siapa yang suka mengucapkan kata-kata pedas yang menyakitkan hati, ia akan sulit membangun persahabatan karena orang tidak akan senang dengan ucapannya yang sering menyakitkan hati.

35 Selain, ajining dhiri dumunung ing lathi, nilai seseorang dapat juga ditentukan oleh pakaiannya. Di Jawa, pakaian bukan saja sekadar penutup aurat, tetapi juga menjadi tolok ukur dari penampilan sesorang. Contonya, seseorang yang menghadiri pesta perkawinan, namun hanya menggunakan sandal jepit dan pakaian ala kadarnya, tentu akan menjadi rerasanan (bahan gunjingan). Bisa juga dianggap tidak menghargai yang punya hajat (tuan rumah) dan tamu undangan lainnya.

36 Kebiasaan antardaerah di Indonesia
Upacara Kelahiran Upacara Pernikahan Upacara Kematian Hukum waris Hukum Keluarga


Download ppt "BAB 4 Menjelajah Masyarakat Indonesia"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google