Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

INFLASI DAN INDEKS HARGA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "INFLASI DAN INDEKS HARGA"— Transcript presentasi:

1 INFLASI DAN INDEKS HARGA
BAB 8 INFLASI DAN INDEKS HARGA

2

3 Pengertian Inflasi Inflasi adalah sesuatu yang kita hadapi setiap hari. Ketika kita ke pasar dan merasakan perbedaan harga kemarin dan hari ini, maka itulah inflasi. Kita juga menyadari kehadiran inflasi ketika hendak membayar uang sekolah dan sadar bahwa uang sekolah kita lebih mahal dibandingkan beberapa tahun yang lalu.

4 Laju Inflasi di Indonesia (%)

5 Jenis Inflasi No. Jenis Inflasi Persentase 1
Inflasi ringan (creeping inflation) di bawah 10% setahun 2 Inflasi sedang 10% - 30% setahun 3 Inflasi berat 30% - 100% setahun 4 Hiperinflasi (hyperinflation) di atas 100% setahun

6 Asal Terjadinya Inflasi
Luar Negeri (Imported Inflation) Inflasi ini terjadi akibat adanya kenaikan harga di luar negeri yang menyebabkan kenaikan harga di dalam negeri. Inflasi semacam ini biasanya dialami negara-negara berkembang yang sebagian bahan bakunya berasal dari luar negeri. Inflasi semacam ini terjadi karena adanya aktivitas perdagangan internasional yang melibatkan dua negara atau lebih. Dalam Negeri (Domestic Inflation) Inflasi ini semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor dalam negeri, antara lain : Terjadi defisit anggaran secara terus menerus. Terjadi gagal panen. Kredit untuk keperluan produksi dibatasi.

7 Ilustrasi Imported Inflation dan Domestic Inflation
Harga di luar negeri Harga di dalam negeri (a) Harga barang naik karena kenaikan bahan baku di luar negeri. Gagal Panen Stok Kurang Harga Naik = Inflasi (b) Gagal panen menyebabkan stok berkurang. Stok yang berkurang ini apabila tidak dapat menampung permintaan yang ada akan menyebabkan harga menjadi naik.

8 Penyebab Inflasi Penjelasan klasik mengenai terjadinya inflasi adalah masuknya uang terlalu banyak ke masyarakat sehingga masyarakat semakin ingin membelanjakan uang mereka. Secara umum, ada tiga hal yang dapat menjelaskan mengapa inflasi dapat terjadi, yaitu karena permintaan yang meningkat (demand-pull inflation), kenaikan biaya produksi (cost push inflation), dan ekspektasi masyarakat (expectation).

9 Kenaikan Permintaan Inflasi terjadi karena permintaan masyarakat terhadap berbagai barang lebih besar daripada penawaran barang, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran. Supaya keseimbangan terjadi maka harga barang naik. Inflasi karena kenaikan permintaan ini disebut sebagai demand-pull inflation. Meningkatnya anggaran belanja negara dan ekspansi bisnis juga dapat meningkatkan permintaan barang secara keseluruhan. Inflasi juga dapat terjadi jika pajak diturunkan atau konsumen enggan menabung dan suka membeli barang lebih banyak.

10 Demand Pull Inflation Inflasi disebabkan oleh permintaan agregat yang bertambah sehingga kurva AD (aggregate demand) ke kanan. Sebagai akibatnya, harga naik dari P1 ke P2.

11 Kenaikan Biaya Produksi
Kenaikan biaya produksi dapat juga menyebabkan inflasi, yang sering disebut dengan cost-push inflation. Kenaikan harga-harga faktor produksi yang menyebabkan kenaikan biaya produksi, mendorong produsen untuk menaikkan harga jual di setiap titik produksinya. Kenaikan harga jual ini akan mengakibatkan keseimbangan pasar berubah, di mana harga sekarang menjadi lebih mahal dibandingkan keseimbangan sebelumnya.

12 Cost Push Inflation Inflasi disebabkan oleh kenaikan biaya produksi sehingga menggeser kurva AS (aggregate supply) ke atas. Sebagai akibatnya, harga naik dari P1 ke P2.

13 Bagan Proses Inflasi Spiral (Cost-Push Inflation)
Inflasi spiral terjadi ketika muncul kenaikan tingkat upah. Pada kondisi ini inflasi terjadi secara terus menerus.

14 Ekspektasi Masyarakat
Apa yang masyarakat prediksikan di masa yang akan datang ternyata berpengaruh terhadap keputusannya sekarang. Misalkan sebuah perusahaan berekspektasi bahwa perusahaan pesaingnya akan menaikkan harga sebesar 5 persen, maka perusahaan tersebut kemungkinan besar akan meningkatkan harga barangnya sebesar 5 persen pula. Ketika terjadi kenaikan harga,masyarakat akan terus bereskspektasi bahwa harga akan terus naik.

15 Membandingkan Laju Inflasi
Untuk membandingkan laju inflasi daat dilakukan melalui tiga cara, yaitu : Membandingkan inflasi rata-rata tahunan. Membandingkan inflasi bulan ini dengan bulan yang sama tahun lalu. Membandingkan inflasi bulan ini dengan bulan yang lalu.

16 Cara Mengatasi Inflasi
Kebijakan Moneter Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah di bidang keuangan (melalui bank sentral) untuk mengatur jumlah uang yang beredar agar sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kebijakan Fiskal Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang mengatur pengeluaran pemerintah dan perpajakan. Kebijakan Non Moneter atau Kebijaka Riil Kebijakan riil merupakan kebijakan di luar kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.

17 Bentuk Kebijakan Moneter
Penetapan Cadangan Minimum (Reserve Requirement Policy). Bank sentral mewajibkan bank umum untuk menaruh sejumlah dananya di bank sentral. Bila bank sentral ingin memperkecil jumlah uang yang beredar di masyarakat, bank sentral bisa menaikkan tingkat cadangan minimum yang harus dipenuhi oleh bank umum. Dengan demikian, dana yang dapat disalurkan oleh bank umum semakin kecil, sehingga uang yang beredar di masyarakat semakin sedikit. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation). Bank sentral melakukan intervensi di pasar uang melalui operasi pasar terbuka, antara lain dilakukan dengan menjual berbagai surat berharga seperti obligasi,SBI, dan SBPU. Kebijakan Diskonto (Discount Policy). Sebagai the lender of last resort, bank sentral dapat memijamkan dananya kepada bank umum yang mengalami kesulitan likuiditas, dengan mengenakan tingkat bunga (discount rate) tertentu. Untuk mengatasi inflasi, bank sentral dapat menaikkan tingkat bunga peminjaman yang dikenakan kepada bank umum. Sebagai akibatnya, bank umum akan mengurangi pinjaman uangnya kepada bank sentral sehingga uang yang beredar semakin sedikit.

18 Bentuk Kebijakan Fiskal
Menurunkan pengeluaran pemerintah. Pengurangan pengeluaran pemerintah akan menyebabkan berkurangnya permintaan barang dan jasa. Pada saat permintaan tersebut berkurang, maka jumlah uang beredar di masyarakat akan berkurang yang pada akhirnya akan menekan tingkat inflasi. Menaikkan pajak. Kebijakan pemerintah menaikkan pajak akan mengurangi pendapatan masyarakat yang dapat dibelanjakan (disposable income). Turunnya pendapatan masyarakat ini akan mendorong masyarakat untuk mengurangi permintaan konsumsinya. Pada akhirnya, jumlah uang yang beredar di masyarakat akan berkurang dan inflasi dapat diturunkan.

19 Bentuk Kebijakan Riil Menaikkan hasil produksi. Inflasi terjadi karena ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran. Permintaan akan barang terjadi lebih besar dibandingkan dengan penawaran sehingga harga naik. Bila produksi dapat ditingkatkan, maka permintaan masyarakat akan dapat dipenuhi sehingga pada akhirnya tidak terjadi inflasi. Mengendalikan harga. Agar harga tidak naik, pemerintah dapat mengendalikan harga dengan cara pengawasan. Pemerintah akan menetapkan harga tertinggi yang boleh ditetapkan pengusaha. Bila hal ini dilanggar, maka pemerintah akan mengambil tindakan.

20 Dampak Inflasi Pemilik Pendapatan Tetap dan Tidak Tetap. Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan karena uangnya tidak cukup untuk mencukupi kebutuhannya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan seperti pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Para Penabung. Inflasi menyebabkan orang enggan menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Debitur dan Kreditur. Bagi orang yang meminjamkan uang ke bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran hutang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya , kreditur akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian pinjaman lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman. Produsen. Inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya.

21 Deflasi Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, yaitu suatu keadaan di mana terjadi kecenderungan penurunan pengeluaran dan aktivitas ekonomi sehingga berakibat turunnya produksi, jumlah pekerjaan, investasi, perdagangan, keuntungan dan harga. Turunnya harga secara terus menerus akan mengakibatkan nilai uang naik.

22 Deflasi Menguntungkan atau Merugikan ?
Dalam beberapa kasus, deflasi bisa menguntungkan. Harga barang yang semakin murah akan membuat orang semakin mampu membeli barang dan akan meningkatkan standar hidup masyarakat. Namun, deflasi bisa menjadi merugikan bila orang menunda pembelian mereka hanya untuk menunggu harga yang lebih murah lagi. Penjualan akan menurun karena perusahaan tidak dapat menjual barang mereka. Perusahaan tidak akan memperoleh keuntungan dan bila deflasi terjadi secara terus menerus, perusahaan akan mengurangi produksi dan mengurangi pekerja. Bila hal ini terjadi, maka akan terjadi pengangguran.

23 Alur Terjadinya Deflasi

24 Indeks Harga Angka indeks adalah perbandingan antara dua angka pada periode waktu yang berbeda. Angka indeks diperlukan untuk menghitung indeks harga. Untuk menentukan indeks harga, kita dapat menggunakan dua metode, yaitu indeks harga tidak tertimbang dan indeks harga tertimbang.

25 Indeks Harga Tidak Tertimbang
Indeks menurut metode ini merupakan rasio antara penjumlahan harga-harga komoditi dalam satu kelompok pada tahun ke-n dengan penjumlahan harga-harga komoditi dalam kelompok tersebut pada tahun dasar. Rumusnya adalah sebagai berikut : Di mana : IA = indeks harga pada tahun ke-n menurut metode agregatif Pn = harga tahun tertentu Po = harga tahun dasar

26 Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat Negara X No Jenis Barang 2003 2004 1
Dari data tabel di samping, perhitungan indeks harga dengan metode agregratif sederhana untuk tahun dasar 2004 menggunakan tahun dasar 2003 adalah sebagai berikut : Ini berarti harga-harga dalam kelompok tersebut mengalami kenaikan sebesar 9,89% (109,89-100) dibandingkan tahun sebelumnya. No Jenis Barang 2003 2004 1 Beras 2.400 2.500 2 Telur 6.500 7.000 3 Gula Pasir 3.500 4.000 4 Ikan Asin 2.000 5 Minyak Goreng 3.800 18.200 20.000

27 Indeks Harga Tertimbang
Indeks Laspeyres. Metode ini menggunakan jumlah (kuantitas) barang pada tahun dasar sebagai timbangan terhadap harga, yakni jumlah barang pada tahun dasar dikalikan dengan harga barang pada tahun dasar dan tahun tertentu. Rumus Indeks Laspeyres adalah sebagai berikut : Di mana : Il = indeks Laspeyres yang dicari Pn = harga tahun tertentu Po = harga tahun dasar Qo = jumlah barang pada tahun dasar

28 Harga dan Jumlah Beberapa Barang di Negara Y
No Jenis Barang Harga Kuantitas Po Qo Pn Q0 2003 (Po) 2004 (Pn) (Qo) (Qn) 1 Beras 2.400 2.500 10 8 24.000 25.000 2 Telur 6.500 7.000 15 20 97.500 3 Gula Pasir 3.500 4.000 18 70.000 80.000 4 Ikan Asin 2.000 1.750 25 30 50.000 43.750 5 Minyak Goreng 3.900 50 Jumlah Dari data tabel di samping, perhitungan indeks Laypeyes untuk tahun 2004 menggunakan tahun dasar 2003 adalah sebagai berikut : Ini berarti dalam, harga-harga dalam kelompok barang tersebut mengalami kenaikan sebesar 2,56% (102,56-100) dibandingkan tahun sebelumnya.

29 Indeks Paasche Selain indeks Laypeyres, ada indeks yang cukup sering digunakan, yaitu indeks Paasche. Indeks Paasche pada dasarnya mirip dengan Indeks Laypeyres. Perbedaannya adalah Indeks Paasche menggunakan jumlah barang pada tahun yang ditentukan dan tidak seperti Laypeyres yang menggunakan jumlah barang pada tahun dasar. Rumus yang digunakan indeks Paasche adalah sebagai berikut : Di mana : Ip = Indeks Paasche yang dicari Pn = harga tahun tertentu Po = harga tahun dasar Qo = jumlah barang pada tahun dasar

30 Perhatikan contoh tabel berikut : Harga Jumlah Beberapa Barang di Negara Z Dari data tabel di atas perhitungan Indeks Paasche untuk tahun 2004 menggunakan tahun dasar 2003 adalah sebagai berikut : Harga barang di atas, berarti harga-harga dalam kelompok barang tersebut mengalami kenaikan sebesar 1,55% (101,55 – 100) dibandingkan tahun sebelumnya. No Jenis Barang Harga Kuantitas Pn Qn Po Qn 2003 (Po) 2004 (Pn) (Qo) (Qn) 1 Beras 2.400 2.500 10 8 20.000 19.200 2 Telur 6.500 7.000 15 20 3 Gula Pasir 3.500 4.000 18 72.000 63.000 4 Ikan Asin 2.000 1.750 25 30 52.500 60.000 5 Minyak Goreng Jumlah 3.900 50

31 Perhitungan Inflasi dari Indeks Harga
Indeks harga merupakan dasar yang digunakan dalam menentukan besarnya inflasi. Bila kita perhatikan kembali, segala kenaikan besarnya indeks harga dibandingkan dengan tahun dasar, itu berarti telah terjadi inflasi. Pada kenyataannya,penghitungan inflasi tidak hanya dihitung berdasarkan perubahan harga satu atau dua barang saja. Seringkali inflasi dihitung melalui perubahan indeks harga barang dan jasa yang sering dipakai dalam sebuah rumah tangga dalam jangka waktu tertentu. Indeks ini sering disebut dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI). Jenis barang dan jasa yang dihitung indeks harganya, antara lain dikelompokkan menjadi : a. Bahan makanan b. Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau c. Perumahan d. Kesehatan e. Pendidikan, rekreasi, dan olahraga f. Transpportasi dan komunikasi

32 Indeks Harga Konsumen (IHK) Tahun 1998 – 2003 Menggunakan Tahun Dasar 1996
Grafik di samping memperlihatkan bahwa Indeks Harga Konsumen di Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun.

33 Dari besarnya Indeks Harga Konsumen (IHK) yang telah didapat, maka besarnya inflasi dapat diperoleh melalui rumus di bawah ini. Sebagai contoh, IHK bulan April 2004 adalah 111,91 sementara IHK bulan Maret 2004 adalah 110,83. Maka, laju inflasi bulan April 2004 adalah sebagai berikut :

34 Komponen Penyusun Indeks Harga
Tidak semua barang yang ada di Indonesia masuk dalam perhitungan Indeks Harga. Hanya kelompok-kelompok inilah yang masuk perhitungan tersebut.


Download ppt "INFLASI DAN INDEKS HARGA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google