Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSudomo Hendra Kusuma Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SARAF
2
KOMPONEN SEL SYARAF (Neuron)
Neuron terdiri atas : Dendrit Badan Sel (soma) Axon Terminal
3
VARIASI DAN FUNGSI NEURON
5
ANATOMI OTAK
8
CAIRAN SEREBROSPINAL (CSF)
9
SEREBRUM Area substansia grisea dan Alba Fungsi ‘Higher brain’
Hemisfer Corpus callosum- interkoneksi Lateralisasi Cerebral Otak kiri- bahasa Otak kanan – kemampuan khsusus
12
Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Perifer Bagian Aferen Organ RESEPTOR
Otak & Med. Spinalis Bagian Aferen Somatik Viseral Organ RESEPTOR Otot Rangka Organ EFEKTOR Bagian Eferen Saraf Motorik Otonom Parasimpatis Simpatis Otot Polos Otot Jantung Kelenjar Saraf Motorik Somatik Sistem Saraf Perifer
13
Proses Transmisi Impuls
BIOLISTRIK Proses Transmisi Impuls
14
SIFAT SARAF DAN OTOT Seperti sel tubuh lainnya, sel saraf dan otot memiliki potensial membran yang berkaitan dengan distribusi ion-ion tubuh yang tidak merata dan perbedaan permeabilitas ion Na+ dan K+ dan anion besar intrasel. Sel saraf dan otot mampu mengalami perubahan yang cepat pada satu saat (eksitasi) pada potensial membrannyabila distimulasi, shg dapat berfungsi sebagai sinyal listrik Fluktuasi potensial mempunyai 2 bentuk dasar yaitu potensial berjenjang dan potensial aksi. Potensial berjenjang adalah perubahan lokal pot membran yg terjadi dlm berbagai tingkat kekuatan Potensial aksi adalah pembalikan singkat pot membran akibat perubahan cepat permeabilitas membran.
17
Penghantaran Kegiatan Listrik ke Pusat Saraf
RANGSANG MEKANIK SUHU LISTRIK KIMIA PROSES TRANSDUKSI RESEPTOR RESPONS Perubahan Kegiatan Listrik Membran Reseptor Penghantaran Kegiatan Listrik ke Pusat Saraf
18
KATA KUNCI Komunikasi melalui saraf Integrasi Analisis informasi
Pengendalian kegiatan tubuh
19
Hodgkin Cycle Permiabilitas membran Depolarisasi Na+ masuk intrasel
RANGSANG Permiabilitas membran Hodgkin Cycle Depolarisasi Na+ masuk intrasel
20
POLARISASI (Isoelektris)
Potensial Listrik Sel pada Keadaan yang Berbeda “ISTIRAHAT” Perpindahan ion antar ekstrasel dan intrasel (melalui membran sel) Beda potensial listrik antara ekstrasel dan intrasel: mantap POLARISASI (Isoelektris) Na+ Cl- K+ Pasif: Aktif: _ _ _ _ Beda Kadar Na+ Cl- K+ - 70 mV Beda Muatan Listrik Kemudahan menembus membran (saluran ion) Pompa Na - K Ekstrasel: Na+ Cl - K+ Intrasel: Na+ Cl - K+
21
TAHAP-TAHAP POTENSIAL AKSI
22
POLARISASI (Isoelektris)
Potensial Listrik Sel pada Keadaan yang Berbeda “ISTIRAHAT” Perpindahan ion antar ekstrasel dan intrasel (melalui membran sel) POLARISASI (Isoelektris) Beda potensial listrik antara ekstrasel dan intrasel: mantap HIPER POLARISASI Peningkatan beda potensial listrik antara ekstrasel dan intrasel DIRANGSANG Penurunan beda potensial listrik antara ekstrasel dan intrasel DEPOLARISASI Beda potensial listrik antara ekstrasel dan intrasel ke polarisasi REPOLARISASI PEMULIHAN
23
Perubahan Potensial Pascasinaps
Tanpa perangsangan di Prasinaps (tidak ada potensial aksi prasinaps) Penglepasan Neurotransmiter (jumlah sedikit) Ikatan Neurotransmitor-Receptor site di Pascasinaps Perubahan permiabilitas membran Pascasinaps Perubahan Potensial Pascasinaps
24
Prasinaps melepaskan Neurotransmiter
Perubahan permiabilitas membran Pascasinaps Permiabilitas Pascasinaps meningkat Permiabilitas Pascasinaps menurun DEPOLARISASI Excitatory Postsynaptic Potential HIPERPOLARISASI Inhibitory Postsynaptic Potential POTENSIAL AKSI
25
TAHAP-TAHAP POTENSIAL AKSI
26
Hubungan satu sel saraf (neuron) dengan sel saraf lainnya.
SINAPS: Hubungan satu sel saraf (neuron) dengan sel saraf lainnya. Initial segmen Akson Soma Terminal button Dendrit PRASINAPS PASCASINAPS
27
SISTEM KONDUKSI SYARAF : SINAPS
28
PROSES KONDUKSI SINAPS
29
SISTEM SARAF PUSAT OTAK 1.Serebrum MEDULA SPINALIS 2.Dienceplalon
korteks serebrum basal ganglia 2.Dienceplalon talamus hipolamus hipofisa 3. Batang otak - Mid Brain - Pons - Medulla oblongata 4. Serebelum MEDULA SPINALIS - Cervikal - Thorakal - Lumbal - Sakral
30
FUNGSI BAGIAN2 OTAK ?
31
BATANG OTAK (MID BRAIN)
Dibagi menjadi area putih dan kelabu (subs. Grisea dan alba) yang mirip dengan medula spinalis 11 dari 12 nervus kranial berasal dari batang otak Nuclei (badan sel neuron) di batang otak mempengaruhi proses-proses dasar utama seperti : - arousal dan tidur - tonus otot - refleks regang - koordinasi pernapasan - kord tekanan darah - modulasi nyeri
32
BAGIAN2 BATANG OTAK Medula Oblongata Pons Mid Brain
Medulla oblongata terdiri atas subs. Kelabu dan putih * Subs. Putih terdiri atas traktus asenden somatosensorik yang membawa informasi ke otak dan traktus desenden membawa informasi dari otak ke medula spinalis. * subs. Kelabu terdiri atas nuclei yang mengontrol fungsi-fungsi involunter seperti tekanan darah, pernapasan, menelan dan muntah. Merupakan tonjolan berbentuk bulbus pada area ventral batang otak, diatas medula dan dibawah mid brain. Fungsi utama sebagai station relay untuk transfer informasi antara serebelum dengan serebrum Mrp Area kecil antara batang otak dan diencephalon. Fungsi utama untuk pergerakan mata, merelay sinyal-sinyal untuk pendengaran dan refleks visual
37
DIENSEPHALON TALAMUS HIPO Terletak antara batang otak dan serebrum, terdiri atas talamus, hipotalamus, hipofisa dan pineal. * menerima persarafan dari sensorik dan traktus optikus, telinga dan medula spinalis, dan informasi motorik dari serebelum. * memproyeksikan serat-serat saraf ke serebelum dimana informasi akan diproses * disebut station relay karena hampir semua informasi akan diproses disini. * Merupakan pusat homeostasis dan pusat berbagai kontrol perilaku seperti lapar dan haus. * Output dari hipotalamus mempengaruhi fungsi-fungsi otonom * Mendapat input dari berbagai sumber seperti korteks serebri, formatio retikularis dan reseptor sensorik.
38
SEREBRUM Merupakan bagian terbesar dari otak, dan mengisi hampir seluruh rongga kranial. * terdiri atas dua hemisfer yang dihubungkan oleh corpus callosum. * mempunyai empat lobus yang dibagi berdasarkan bagian kranial yang melindunginya :frontal,parietal,oksipital dan temporal. * memiliki sulkus (cekungan) yang membentuk girus (tonjolan). * permukaan luar setebal bbrp mm, membentuk gray mater yang disebur korteks serebri. * Neuron-neuron korteks tersusun secara anatomi menjadi kolom-kolom dan lapisan horizontal atau lamina, sebagai area fungsi otak tertinggi (fungsi kognitif).
39
LATERALISASI SEREBRAL
41
SEREBRUM Basal Nuclei Sistem Limbik
Mrp Grey mater (subt kelabu) lain yg terdapat pada basal nuclei dan sistem limbik. Basal nuclei (gangglia basal) berfungsi untuk kontrol pergerakan. * Mewakili area yang paling primitif di otak yang berfungsi sebagai penghubung antara fungsi kognitif yang lebih tinggi seperti penalaran dengan respon takut. * White mater di area interior,dan ganglia saraf memungkinkan komunikasi dan transfer informasi antar hemisfer melalui corpus callosum.
42
SISTEM LIMBIK Merupakan struktur yang mengacu pd sebuah bentuk cincin interkoneksi yg terdiri atas struktur-struktur: otak depan (mengelilingi batang otak batang otak ( dihubungkan oleh jalur-jalur yang rumit), yaitu : lobus2 korteks serebri, basal nuclei, talamus dan hipotalamus. Berfungsi mengontrol ekspresi emosi, pola perilaku sosioseksual dan fungsi hidup dasar (perilaku makan, berhubungan dg perubahan somatik dan otonom tubuh (Perilaku instingtif)
43
KORTEKS SEREBRI Area sensorik Area motorik Area Asosiasi
Sebagai pusat integrasi untuk sistem informasi sensorik dan untuk berbagai output motorik. Mempunyai luas permukaan 2,2 m, Terdiri atas 6 lapisan, 1-10 milyard neuron dan sel glia, terbagi atas 50 area (mnrt Brodmann) Mempunyai luas permukaan 2,2 m, Terdiri atas 6 lapisan, 1-10 milyard neuron dan sel glia, terbagi atas 50 area (mnrt Brodmann) - menerima input sensorik dan menterjemahkan menjadi persepsi - mengarahkan gerakan –gerakan pada otot skelet - mengintegrasikan informasi dari berbagai area sensorik dan Fungsi lateralisasi serebral mengacu pada dominansi serebri : dominan kiri/ kanan. - Koneksi saraf pada korteks menggambarkan derajat plastisitas atau kemampuan untuk mengubah koneksi neuron yang rusak/tidak terpakai.
44
PERSARAFAN PERIFER
47
SYARAF-SYARAF KRANIAL
49
SYARAF-SYARAF KRANIAL
50
SISTEM SYARAF OTONOM
51
PUSAT KONTROL SYARAF OTONOM
Hypothalamus Keseimbangan cairan suhu Rasa lapar Pons Pernapasan Jantung Vasokonstriksi Medulla Oblongata
52
KESEIMBANGAN HOMEOSTATIK
53
JALUR OTONOM
54
NEURON2 EFEREN OTONOM SSP Neuron preganglion Ganglion
Neuron Posganglion Jaringan target (efektor)
55
Percabangan syaraf Otonom: Simpatis dan Parasimpatis berfungsi:
Mengatur fungsi kelenjar, otot polos, & otot jantung. Bekerja sama dengan sistem endokrin untuk mengatur homeostasis tubuh. Diatur oleh kerja hypothalamus, pons & medulla oblongata Memiliki jalur (jaras) dengan dua neuron dan satu ganglion. Mempunyai tonjolan untuk penglepasan Neurotransmiter Mempunyai reseptor yang berbeda: tonik & regulasi yang bersifat antagonistik.
56
SIMPATIS DAN PARASIMPATIS
Neurotrans-mitter Reseptor
57
JALUR SISTEM SYARAF OTONOM
58
KERJA SYARAF PARASIMPATIS
Menimbulkankan Konstriksi pada: Pupil Bronkiolus Memperlambat kerja jantung Menstimulasi: Proses Pencernaan (Digesti) Penglepasan Insulin Proses berkemih (Urinasi) Terjadinya Ereksi
59
JALUR- JALUR EFEREN
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.