Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHandoko Hermanto Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Biofarmasi sediaan obat yang diberikan secara optalmik (melalui mata)
Nuryanti, M.Sc, Apt Laboratorium Farmasetika Jurusan Farmasi FKIK Unsoed
2
Anatomi dan Fisiologi mata.
3
Kornea Tersusun seperti sandwich yg terdiri atas suatu lapisan hidrofilik stroma diantara 2 lapisan lipofilik, yaitu: Epitelium : tersusun dari 5-6 lapisan sel Endotelium: lapisan tunggal pd bagian dalam kornea Tebal kornea 0,5 mm pd bagian pusat & sedikit agak menebal pd bagian perifer Lapisan air mata prekorneal yg dihasilkan dari sekresi air mata membuat kornea selalu basah, jernih & sehat
4
Perlu diperhatikan Mekanisme perlindungan mata yg berkontribusi terhadap eliminasi segera jika ada: debu, insek, benda asing, Menyebabkan formulasi sediaan/obat yg bersinggungan dgn mata sukar berkontak lama dengan mata
5
Pembilasan nasolakrimal
Merupakan reflek mata utk melindungi mata dari serangan luar penutupan/pengedipan mata & kekaburan penglihatan Tjd kekaburan penglihatan krn sekresi air mata Air mata secara kontinyu membilas permukaan mata Pembilasan nasolakrimal: Merupakan aktivitas & mekanisme antiinfeksi mll kandungan lisozsim & immunoglobulin dlm kandungan air mata Cairan lakrimal akan disalurkan mengikuti alur nasolakrimal, menuju faring & esofagus Akibat pembilasan nasolakrimal: Sebagian dosis obat yg diberikan menjadi tidak aktif , krn obat berikatan dgn protein dlm air mata & musin konjunktival. Kehilangan selanjutnya dpt meningkat krn hal yg bersifat fisik Kantung mata hanya mampu mengakomodasi sekitar 20µl cairan tambahan
6
Penghantaran Obat ke Bagian Internal Mata
Jika obat tidak bertujuan utk pengobatan bagian luar mata, maka obat harus masuk ke bagian dalam mata Penetrasi obat mata yg diberikan secara: Lokal sistemik
7
Penetrasi Obat Mata yang Diberikan Secara Lokal
Rute : Transkorneal (utama): pilokarpin (pKa 7,5) Non korneal: utk obat timolol & inulin Bagian Sklera: permeabilitas tinggi utk obat β-bloker
8
Penetrasi Obat Mata yang Diberikan Secara Sistemik
Untuk obat antiinfeksi & antiinflamasi Proses penetrasi dihalangi oleh : darah mata, halangan antara darah – retina darah – humor vitreous viskositas tinggi : Mencegah difusi obat pd bagian posterior mata z.cair dalam bilik mata depan & ultra filtrat belakang inti mata (aquous hummor) yg dihasilkan oleh epitelium silier pd proses silieri, mencegah lewatnya molekul besar, protein plasma & kebanyakan antibiotika
9
Sediaan Mata : larutan atau suspensi, digunakan untuk mata, dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata di sekitar kelopak mata dan bola mata. (FI III) larutan steril, bebas partikel asing , merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata. (FI IV) merupakan produk steril, tidak mengandung partikel asing, dalam campuran dan wadah yang cocok untuk digunakan pada mata larutan atau suspensi dengan pembawa air atau minyak steril yang mengandung satu atau lebih zat aktif yang dibutuhkan untuk digunakan pada mata.
10
Suspensi optalmik adalah sediaan cair steril yang mengandung partikel- partikel yg terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada obat mata seperti yg tertera pada Suspensiones .(FI IV hal 14) Larutan optalmik adalah larutan steril basis lemak atau air dari alkaloid, garam alkaloid,antibiotik, atau zat lain yang dimasukkan ke dalam mata.
11
KEUNTUNGAN memiliki kelebihan dalam hal kehomogenan, bioavailabilitas dan kemudahan penangananan. adanya partikel zat aktif dapat memperpanjang waktu tinggal pada mata sehingga dapat : meningkatkan waktu terdisolusinya oleh air mata, terjadi peningkatan bioavailabilitas dan efek terapinya
12
KEKURANGAN umumnya sediaan untuk mata efeknya lokal/ topikal, karena:
Volume larutan yang dapat ditampung oleh mata sangat terbatas yaitu 7 µL : larutan yang berlebih dapat masuk ke nasal cavity, lalumasuk ke jalur GI menghasilkan absorpsi sistemik yang tidak diinginkan. Mis.β-bloker untuk perawatan glaukoma dapat menjadi masalah bagi pasien gangguan jantung atau asma bronkhial.( Codex, 162) Kornea dan rongga mata sangat kurang tervaskularisasi , kapiler pada retina dan iris relatif non permeabel
13
Persyaratan Obat Mata Memenuhi persyaratan sterilitas obat mata
Tidak boleh ada toksisitas lokal Kemudahan pemberian Menggunakan pengawet antimikroba utk formulasi multiguna Memenuhi persyaratan iso osmolaritas untuk formulasi berbasis air
14
Eksipien Jaringan luar kornea mata dan konjuktiva sangat mudah mengalami kerusakan akibat bahan kimia Mata sangat peka terhadap iritasi bahan aktif & eksipien
15
Pertimbangan formulasi lain
Formulasi opthalmik harus steril Cara sterilisasi yg disukai : otoklaf, tp banyak polimer yg tidak tahan dgn otoklaf Hambatan viskositas tidak memungkinkan utk sterilisasi cara filtrasi Formulasi opthalmik multiguna harus mgd pengawet (benzalkonium klorida) : 5% pasien tdk tahan dgn pengawet tsb Solusi : Formulasi tanpa pengawet: utk sediaan mata tunggal sekali pakai.
16
Penilaian Kinerja Formulasi opthalmik
Berdasarkan perubahan ketersediaan hayati Dilakukan secara farmakokinetika & farmakodinamika
17
Studi Farmakokinetika
Disposisi obat secara prekorneal dpt diteliti use sampel air mata & mengukur kadar obat dlm air mata, tantangan studi : Dpt msbbkan pengedipan mata secara berlebihan mningkatkan produksi air mata pd subjek yg peka terkena pipet pengambilan sampel shg hsl penelitian mjd bias Jika formulasi tdk dpt bercampur dgn cepat pd lapisan tipis air mata, maka dpt terambilnya sampel yg merupakan bagian dari formulasi itu sendiri Cara lain utk meneliti hilangnya obat dr bagian depan mata dgn menyedot formulasi atau pembawanya dgn zat penanda yg mudah diukur Penanda adl zat yg berfluoresensi or radioaktif yg mudah diukur
18
Studi Farmakodinamika
Digunakan jika studi farmakokinetika tidak dapat digunakan Respon biologis : miosis, midriasis, tekanan intraokular & aktivitas antibakterisida mudah dinilai secara kuantitatif
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.