Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehUtami Sudjarwadi Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Mendorong Peningkatan Akses Perempuan pada Pencegahan Kanker Serviks Tri Hastuti Nur R ‘AISYIYAH Jakarta, 20 Mei 2015
2
PeP ² Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Akses Layanan Pencegahan Kanker Serviks Kompetensi Tenaga Kesehatan Fasilitas Kesehatan (alkes) Edukasi Pembiayaan
3
TEMUAN PERSOALAN Akses Layanan Pencegahan Kanker Serviks
4
Kompetensi Tenaga Kesehatan Minimnya tenaga kesehatan yang mampu melakukan tes IVA/Pap Smear di Jawa, bahkan kondisinya lebih buruk ‘Aisyiyah di Sulawesi Selatan (Bantaeng, Takalar, Pangkep). Minimnya alokasi anggaran di Pemerintah Kabupaten untuk melakukan pelatihan IVA/Pap Smear bagi tenaga kesehatan. Di Blitar, terakhir tahun 2007 mereka mendapatkan pelatihan dari Dinkes. Di Puskesmas di Bantaeng, alat untuk melakukan IVA tersedia, tetapi tidak ada tenakes yang dapat menggunakannya karena belum memiliki kompetensi pemeriksaan IVA
5
Fasilitas Kesehatan Belum semua Puskesmas memiliki alat untuk melakukan IVA/Pap Smear. Jika tersedia, bahan asam asetat dalam kondisi kadaluarsa karena jarang digunakan seperti terjadi di Cilacap. Belum semua kabupaten memiliki fasilitas laboratorium patologi anatomi sehingga hasil pap smear harus dibawa hingga ke luar kabupaten bahkan harus ke provinsi (Sulsel, Ngawi, Cilacap) yang berdampak pada lamanya hasil pap smear keluar dan tingginya biaya pap smear.
6
Lanjutan Layanan IVA/Pap Smear belum semua tersedia di Puskesmas atau menjadi layanan reguler Puskesmas sebagaimana terjadi di Puskesmas Bantaeng, Takalar, Pangkep, Cilacap, Ngawi, Cianjur, Cirebon, Tegal, Blitar, Demak.
7
Edukasi MINIMNYA EDUKASI PENCEGAHAN KANKER SERVIKS Program Pemeriksaan IVA/Pap Smear Gratis yang dilakukan pemerintah tidak diikuti dengan kegiatan edukasi sehingga capaian peserta tes IVA/Pap Smear rendah sebagaimana terjadi di Cirebon, Kota Tegal, Takalar, Bantaeng. Idealnya, alokasi anggaran untuk preventif sebesar 70% dalam pembangunan kesehatan, tapi anggaran preventif di Indonesia minim. Sebagian tenakes menyatakan tidak afa budget untuk edukasi
8
lanjutan Tantangan Edukasi Malu Khawatir akan ketahuan penyakitnya Pemahaman agama bahwa vagina itu aurat sehingga tidak boleh dibuka selain untuk melahirkan (Cianjur)
9
Pembiayaan Biaya pemeriksaan IVA dan Pap Smear belum terjangkau khususnya warga perempuan miskin yang belum menjadi peserta jaminan kesehatan Meski deteksi dini (kanker serviks) masuk dalam cakupan JKN sehingga harusnya GRATIS, tetapi belum berlaku di semua fasilitas kesehatan yang menerima peserta JKN sebagaimana terjadi di Ngawi, Pangkep. Di Ngawi, peserta JKN baru dapat gratis jika tes IVA dilakukan dengan menggunakan spekulum yang disteril, dan tetap dipungut biaya jika menggunakan spekulum habis pakai. Di Pangkep, tes IVA baru bisa gratis, jika dilakukan secara kolektif di bulan-bulan tertentu (Agustus-November)
10
Pengalaman Áisyiyah Penguatan Kelembagaan Pemberdayaan di Komunitas Advokasi Penguatan leadership
11
Penguatan leadership (Motivator dan Kader Áisyiyah) Dialog bersama Pimpinan Muhammadiyah maupun Tokoh Agama dan Masyarakat untuk mendapatkan dukungan dalam mendorong peningkatan kualitas kesehatan reproduksi perempuan
12
Forum warga di Cirebon untuk mengusulkan kebutuhan perempuan di Desa Berkoordinasi dengan Perangkat Desa sebelum Musrenbang
13
Kegiatan pemberdayaan perempuan di komunitas melalui edukasi tentang kesehatan di Cirebon dan Pangkep
14
Pemeriksaan IVA di komunitas Bantaeng Pelatihan IVA dan Pap Smear bagi Tenaga Kesehatan agar memiliki ketrampilan
15
Koordinasi dengan Puskesmas untuk mendorong layanan reguler IVA Reguler meeting stake holder di kabupaten agar layanan IVA reguler terdapat di semua Puskesmas di Kabupaten
16
Pendampingan kepesertaan JKN untuk PBI Sebanyak 161 warga miskin diterima sebagai peserta JKN-PBI setelah proses pendataan yang hanya diberi waktu 3 hari; dan diterima oleh BPJS
17
’Aisyiyah Tegal memfasilitasi 275 PUS peserta JKN untuk dapat melakukan pemeriksaan Pap Smear gratis bekerjasama dengan lab. Klinik Cito. Melakukan hearing dengan layanan kesehatan dan laboratorium. Hasilnya, pemeriksaan Pap Smear dapat dilakukan secara gratis, dengan syarat menghadirkan minimal 30 orang PUS. Namun kegiatan ini tidak bersifat reguler oleh penyedia layanan, dan hanya akan dilakukan jika didesak dari masyarakat Pendampingan penggunaan JKN untuk Layanan Kespro
18
Mendorong Layanan IVA di Puskesmas ‘Aisyiyah Cilacap berhasil mendorong adanya layanan IVA di Puskesmas Jeruk Legi 2, Kabupaten Cilacap. ‘Aisyiyah Cirebon berhasil mendorong adanya layanan IVA di Puskesmas Ciperna, Puskesmas Ciledug, Puskesmas Losari; dan sebulan sekali Puskesmas membuka layanan IVA di Polindes Kerandon, untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat yang secara geografis letaknya kauh dari Puskesmas.
19
Lanjutan…. ‘Aisyiyah bekerjasama dengan Pusat Layanan Kesehatan mengadakan tes IVA di Kab. Cianjur, Lamongan, Blitar, Demak, Kota Tegal, Takalar, Pangkep, dan Bantaeng, dari semula tidak pernah menyediakan layanan tes IVA; maupun menyediakan layanan tapi jarang sekali perempuan yang melakukan tes IVA (Cilacap dan Ngawi).
20
Lanjutan….. Adanya MoU antara Pimpinan Aisyiyah propinsi Jawa Timur dengan Dinas Kesehatan untuk pencegahan CA cervix dan CA payudara Adanya MoU antara Pimpinan Aisyiyah kabupaten Pangkep dengan bupati untuk Pelayanan pemeriksaaan IVA di pusat layanan kesehatan dasar
21
REKOMENDASI Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk pelatihan IVA dan Pap Smear bagi tenaga kesehatan di Kabupaten, karena selama ini jika ada berlangsung di tingkat provinsi sehingga hanya sedikit tenaga kesehatan yang bisa mengikuti PuskesmasPemerintah menjadikan layanan IVA/Pap Smear sebagai layanan reguler di
22
REKOMENDASI Pemerintah menyediakan alat kesehatan untuk tes IVA/Pap Smear di Puskesmas, dan mengupayakan adanya laboratorium patologis di tingkat kabupaten Pemerintah menyediakan alokasi anggaran untuk melakukan edukasi pencegahan kanker serviks di komunitas oleh tenaga kesehatan maupun kerjasama dengan organisasi masyarakat
23
REKOMENDASI Pemerintah daerah menetapkan harga tes IVA/Pap Smear yang lebih terjangkau bagi perempuan Pemerintah menyediakan lebih banyak alokasi anggaran bagi pelaksanaan IVA secara gratis khususnya bagi warga kurang mampu yang belum masuk sebagai peserta JKN
24
REKOMENDASI Pemerintah kabupaten memastikan bahwa peserta JKN Pemerintah Daerah mengeluarkan kebijakan alokasi APBD untuk membiayai warga miskin yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-PBI sehingga dapat menjadi peserta JKN-PBI. Dengan demikian perempuan dapat mengakses layanan kespro secara gratis (kasus di Ngawi dan kebijakan pemerintah propinsi Jawa Timur). dapat mengakses layanan IVA/Pap Smear secara gratis
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.