Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFanny Setiawan Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Pertemuan ke-12 Pengantar: Akreditasi baru berstandar internasional
Elemen penilaian 4/16/2017
2
Tujuan Instruksional Umum: Mahasiswa mampu memahami standar
akreditasi baru berstandar internasional Khusus Memahami: Standar akreditasi baru berstandar internasional Elemen penilaian 4/16/2017
3
Standar Akreditasi Rumah Sakit
I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK) Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK) Bab 3. Asesmen Pasien (AP) Bab 4. Pelayanan Pasien (PP) Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO) Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK) II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP) Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) Procedures were laid down for documenting hospitalisation for other illnesses whether cardiac or non-cardiac, and for events requiring the stopping of trial medication. Procedures were also defined for cases of worsening heart failure or renal function. For the former, sequential options included increasing the dose of diuretics, decreasing or discontinuing calcium channel blockers, adjustment of the digoxin dose, increasing the dose of other non-ACE inhibitor vasodilators and increasing the background lisinopril dose from 2.5 to 5 mg. For the latter, decreasing or discontinuing diuretics or calcium channel blockers or non-ACE inhibitor vasodilators was considered together with a decrease in background lisinopril therapy. Detailed procedures also existed for the starting and stopping of trial medication following an acute myocardial infarction. A listing of allowed and disallowed concomitant medication was provided and the procedure for recording serious adverse events was detailed. 4/16/2017
4
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
I Ketepatan identifikasi pasien II Peningkatan komunikasi yang efektif III Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert) lV Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi V Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan VI Pengurangan risiko pasien jatuh IV. Sasaran Milenium Development Goals I Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan Kesehatan Ibu II Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS III Penurunan Angka Kesakitan TB Procedures were laid down for documenting hospitalisation for other illnesses whether cardiac or non-cardiac, and for events requiring the stopping of trial medication. Procedures were also defined for cases of worsening heart failure or renal function. For the former, sequential options included increasing the dose of diuretics, decreasing or discontinuing calcium channel blockers, adjustment of the digoxin dose, increasing the dose of other non-ACE inhibitor vasodilators and increasing the background lisinopril dose from 2.5 to 5 mg. For the latter, decreasing or discontinuing diuretics or calcium channel blockers or non-ACE inhibitor vasodilators was considered together with a decrease in background lisinopril therapy. Detailed procedures also existed for the starting and stopping of trial medication following an acute myocardial infarction. A listing of allowed and disallowed concomitant medication was provided and the procedure for recording serious adverse events was detailed. 4/16/2017
5
CONTOH I.KELOMPOK STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN
4/16/2017
6
23 STANDAR, 85 ELEMEN PENILAIAN
1. AKSES PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN (APK) 23 STANDAR, 85 ELEMEN PENILAIAN 4/16/2017
7
KELOMPOK STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN
NO BAB JML STD JML EP 1 AKSES PELAYANAN DAN KONTINUAITAS PELAYANAN (APK) 23 85 2 HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK) 30 100 3 ASSESSMEN PASIEN (AP) 44 184 4 PELAYANAN PASIEN (PP) 22 74 5 PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB) 14 51 6 MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT (MPO) 21 84 7 PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA (PPK) 28 TOTAL 161 436 4/16/2017
8
BAB 1. AKSES KE PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN (APK)
No Standar Elemen Penilaian 1 APK.1. 6 2 APK.1.1. 7 3 APK.1.1.1 4 APK.1.1.2 5 APK.1.1.3 APK.1.2. APK.1.3 8 APK.1.4 9 APK.2 10 APK.2.1 11 APK.3. 12 APK.3.1 No Standar Elemen Penilaian 13 APK.3.2 6 14 APK.3.2.1 15 APK.3.3 5 16 APK.3.4 4 17 APK.3.5 3 18 APK.4 19 APK.4.1 2 20 APK.4.2 21 APK.4.3 22 APK.4.4 23 APK.5 23 Std 85 EP 4/16/2017
9
GAMBARAN UMUM Pelayanan kesehatan di RS merupakan Subsistem yankes yg terintegrasi dg sistem pelayanan, para praktisi dan profesional yankes dan tingkat pelayanan yang akan membangun suatu kontinuitas pelayanan. Maksud dan tujuannya: menyelaraskan kebutuhan pasien di bidang yankes dg pelayanan yg tersedia di RS, mengkoordinasikan pelayanan, kemudian merencanakan pemulangan dan tindakan selanjutnya.. 4/16/2017
10
GAMBARAN UMUM Kebutuhan pasien yang dapat dilayani RS.
Hasilnya adalah meningkatkan mutu pelayanan pasien dan efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia di RS. Informasi diperlukan untuk membuat keputusan yang benar tentang : Kebutuhan pasien yang dapat dilayani RS. Pemberian pelayanan yang efisien kepada pasien. Transfer dan pemulangan pasien yang tepat ke rumah atau ke pelayanan lain. 4/16/2017
11
1. AKSES PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN (APK)
Admisi ke rumah sakit Kontinuitas pelayanan Pemulangan pasien, rujukan dan tindak lanjut Transfer pasien Transportasi Standar, maksud dan tujuan 4/16/2017
12
ADMISI KE RUMAH SAKIT Standar APK 1.1.
CONTOH Standar APK 1.1. RS mempunyai standar prosedur untuk penerimaan pasien rawat inap dan pendaftaran rawat jalan. Maksud dan tujuan APK 1.1. Admisi pasien rawat inap ke RS untuk pelayanan dan untuk pendaftaran pelayanan rawat jalan distandarisasi lewat kebijakan dan prosedur tertulis. 4/16/2017
13
ADMISI KE RUMAH SAKIT Elemen penilaian APK 1.1.
Kebijakan dan prosedur digunakan untuk standarisasi cara pendaftaran pasien rawat jalan. Kebijakan dan prosedur digunakan untuk standarisasi cara pendaftaran pasien rawat inap. Kebijakan dan prosedur mencakup penerimaan pasien emergensi ke unit rawat inap. Kebijakan dan prosedur mencakup menahan pasien untuk observasi. Kebijakan dan prosedur mencakup penanganan pasien apabila tidak tersedia tempat tidur pada pelayanan yang dituju. Kebijakan dan prosedur tertulis mendukung proses penerimaan pasien rawat inap dan pendaftaran pasien rawat jalan. Petugas mengenal kebijakan dan prosedur dan melaksanakannya. 4/16/2017
14
BAB 2. HAK PASIEN DAN KELUARGA
(HPK) 15 HPK.2.5 2 16 HPK.3 5 17 HPK.4 18 HPK.5 3 19 HPK.6 20 HPK.6.1 21 HPK.6.2 22 HPK.6.3 23 HPK.6.4 6 24 HPK.6.4.1 25 HPK.7 7 26 HPK.7.1 4 27 HPK.8 28 HPK.9 29 HPK.10 30 HPK.11 30 Std 100 EP No Standar Elemen Penilaian 1 HPK.1 5 2 HPK.1.1 3 HPK.1.1.1 4 HPK.1.2 HPK.1.3 6 HPK.1.4 7 HPK.1.5 8 HPK.1.6 9 HPK.2 10 HPK.2.1. 11 HPK.2.1.1 12 HPK.2.2 13 HPK.2.3 14 HPK.2.4 4/16/2017
15
GAMBARAN UMUM Setiap pasien adalah unik, dng kebutuhan, kekuatan, budaya & kepercayaan masing-masing. RS membangun kepercayaan & komunikasi terbuka dengan pasien untuk memahami dan melindungi nilai budaya, psikososial serta nilai spiritual pasien. Hasil pelayanan pasien akan meningkat/bertambah baik bila pasien & keluarga atau mereka yg berhak mengambil keputusan diikut sertakan dalam keputusan pelayanan & proses dng cara yg sesuai dengan budaya. 4/16/2017
16
GAMBARAN UMUM Untuk meningkatkan hak pasien di RS, harus dimulai dg mendefinisikan hak tsb, kemudian mendidik pasien dan staf tentang hak tersebut. Pasien diberitahu hak mereka dan bagaimana harus bersikap. Staf dididik untuk mengerti dan menghormati kepercayaan dan nilai-nilai pasien dan memberikan pelayanan dg penuh perhatian dan hormat shg menjaga martabat pasien. 4/16/2017
17
GAMBARAN UMUM Bab ini mengemukakan proses untuk :
Mengidentifikasi, melindungi & meningkatkan hak pasien Memberitahukan pasien tentang hak mereka Melibatkan keluarga pasien, bila mungkin, dalam keputusan ttg pelayanan pasien Mendapatkan persetujuan tindakan (informed consent) Mendidik staf tentang hak pasien. 4/16/2017
18
Bagaimana proses tersebut dilaksanakan di RS sesuai ketentuan.
GAMBARAN UMUM Bagaimana proses tersebut dilaksanakan di RS sesuai ketentuan. Proses ini berkaitan dg bagaimana RS menyediakan yankes dg cara yang wajar, sesuai kerangka yankes dan mekanisme pembiayaan yankes. Bab ini juga berisi hak pasien dan keluarganya berkaitan dg penelitian dan donasi dan transplantasi organ serta jaringan tubuh. 4/16/2017
19
2. HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)
Informed consent Penelitian Donasi organ 4/16/2017
20
Donasi organ CONTOH 1. Standar HPK.10
RS memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya ttg bagaimana memilih untuk menyumbangkan organ dan jaringan tubuh lainnya. Maksud HPK.10 RS mendukung pilihan pasien dan keluarganya untuk menyumbangkan organ dan jaringan tubuh lainnya untuk penelitian atau transplantasi. lnformasi disediakan pada proses donasi dan jika RS merupakan tempat untuk mendapatkannya, bagi masyarakat, regional atau nasional. Elemen Penilaian HPK.I0 RS mendukung pilihan pasien dan keluarganya untuk menyumbangkan organ tubuh dan jaringan tubuh lainnya. RS menyediakan informasi untuk mendukung pilihan tersebut. 4/16/2017
21
BAB 3. ASESMEN PASIEN (AP)
No Standar Elemen Penilaian 1 AP.1 3 2 AP.1.1 4 AP.1.2 AP.1.3 5 AP.1.3.1 6 AP.1.4 7 AP.1.4.1 8 AP.1.5 9 AP.1.5.1 10 AP.1.6 11 AP.1.7 12 AP.1.8 13 AP.1.9 14 AP.1.10 15 AP.1.11 BAB 3. ASESMEN PASIEN (AP) 16 AP.2 6 17 AP.3 5 18 AP.4 2 19 AP.4.1 3 20 AP.5 21 AP.5.1 22 AP.5.2 23 AP.5.3 24 AP.5.3.1 25 AP.5.4 7 26 AP.5.5 27 AP.5.6 28 AP.5.7 29 AP.5.8 30 AP.5.9 31 AP.5.9.1 2 32 AP.5.10 4 33 AP.5.11 34 AP.6 3 35 AP.6.1 36 AP.6.2 7 37 AP.6.3 6 38 AP.6.4 39 AP.6.5 40 AP.6.6 5 41 AP.6.7 42 AP.6.8 43 AP.6.9 44 AP.6.10 44 Std 184 EP 4/16/2017
22
GAMBARAN UMUM Proses asesmen pasien yg efektif akan menghasilkan keputusan tentang pengobatan pasien yg harus segera dilakukan dan kebutuhan pengobatan lanjutan untuk emergensi, elektif atau pelayanan terencana, bahkan ketika kondisi pasien berubah. Proses asesmen pasien adalah proses yang terus menerus dan digunakan pada sebagian besar unit kerja rawat inap dan rawat 4/16/2017
23
GAMBARAN UMUM Asesmen pasien t.d atas 3 proses utama :
Mengumpulkan informasi dari data keadaan fisik, psikologis, sosial, dan riwayat kesehatan pasien. Analisis informasi dan data termasuk hasil laboratorium dan “Imajing Diagnostic” (Radiologi) untuk mengidentifikasi kebutuhan yankes pasien. Membuat rencana pelayanan untuk memenuhi semua kebutuhan pasien yang telah diidentifikasi. 4/16/2017
24
Pelayanan Laboratorium Pelayanan Radiologi dan diagnostik imaging
3. ASSESSMEN PASIEN (AP) Assessmen pasien Pelayanan Laboratorium Pelayanan Radiologi dan diagnostik imaging 4/16/2017
25
Pelayanan Radiologi dan diagnostik imaging
Standar AP.6.6 Film X-ray dan perbekalan lain tersedia secara teratur. Maksud dan tujuan RS telah menetapkan film, reagensia dan perbekalan lain yg diperlukan utk pelayanan radiologi dan diagnostik imajing kpd pasien secara teratur. Suatu proses memesan atau menjamin tersedianya film, reagensia dan perbekalan lain berlangsung efektif. Semua perbekalan disimpan dan distribusi sesuai prosedur. Evaluasi periodik dari reagen menjamin akurasi dan presisi hasil pemeriksaan. 4/16/2017
26
Pelayanan Radiologi dan diagnostik imaging
Elemen Penilaian AP.6.6 X-ray film, reagensia dan perbekalan ditetapkan. X-ray film, reagensia dan perbekalan lain tersedia Semua perbekalan di simpan dan didistribusi sesuai dengan pedoman. Semua perbekalan dievaluasi periodik untuk akurasi dan hasil. Semua perbekalan diberi label lengkap dan akurat. 4/16/2017
27
BAB 4. PELAYANAN PASIEN (PP) No Standar Elemen Penilaian 1 PP.1 3 2
Standar Elemen Penilaian 1 PP.1 3 2 PP.2 PP.2.1 7 4 PP.2.2 5 PP.2.3 6 PP.2.4 PP.3 8 PP.3.1 9 PP.3.2 10 PP.3.3 11 PP.3.4 12 PP.3.5 3 13 PP.3.6 2 14 PP.3.7 15 PP.3.8 6 16 PP.3.9 17 PP.4 5 18 PP.4.1 19 PP.5 4 20 PP.6 21 PP.7 22 PP.7.1 22 Std 74 EP 4/16/2017
28
GAMBARAN UMUM Tujuan utama yankes RS: pelayanan pasien. Penyediaan pelayanan yang paling sesuai di suatu RS untuk mendukung dan merespon terhadap kebutuhan pasien yang unik, memerlukan perencanaan dan koordinasi tingkat tinggi. Beberapa aktivitas tertentu bersifat dasar bagi pelayanan. 4/16/2017
29
GAMBARAN UMUM Untuk semua disiplin yang memberikan pelayanan pasien, aktivitas ini termasuk : Perencanaan dan pemberian pelayanan kepada setiap/masing-masing pasien; Pemantauan pasien untuk mengetahui hasil pelayanan pasien; Modifikasi pelayanan pasien bila perlu; Penuntasan pelayanan pasien; dan Perencanaan tindak lanjut. 4/16/2017
30
GAMBARAN UMUM Banyak dokter, perawat, apoteker, terapis rehabilitasi, & pemberi yankes lain melaksanakan aktivitas tsb. Masing2 pemberi yankes mempunyai peran yang jelas dalam yan pasien. Peran tsb ditentukan o/ lisensi, kredensial, sertifikat, undang-2 & peraturan, ketrampilan(skill) individu, pengetahuan & pengalaman, kebijakan & uraian tugas dari RS. Sebagian pelayanan bisa dilaksanakan oleh pasien, keluarganya, atau pembantu pelaksana pelayanan lainnya. 4/16/2017
31
GAMBARAN UMUM Standar Asesmen Pasien (AP) menguraikan dasar pemberian pelayanan, suatu rencana untuk masing-2 pasien berdasarkan asesmen atas kebutuhannya. Pelayanan tsb dapat berupa upaya pencegahan, paliatif, kuratif, rehabilitatif, termasuk anestesia, tindakan bedah, pengobatan, terapi suportif, atau kombinasinya. Suatu rencana pelayanan pasien tidak cukup untuk mencapai hasil optimal. Pemberian pelayanan pasien harus dikoordinir dan diintegrasikan oleh semua individu yang terkait. 4/16/2017
32
4. PELAYANAN PASIEN Pemberian pelayanan untuk semua pasien
Pelayanan pasien risiko tinggi dan penyediaan pelayanan risiko tinggi Makanan dan terapi nutrisi Pengelolaan pelayanan rasa nyeri Pelayanan pada tahap terminal (akhir hidup) 4/16/2017
33
PEMBERIAN PELAYANAN UNTUK SEMUA PASIEN
CONTOH PEMBERIAN PELAYANAN UNTUK SEMUA PASIEN Standar PP.2.3 Prosedur yang dilaksanakan harus dicatat dalam rekam medis pasien. Maksud dan tujuan Diagnostik dan tindakan lain yang dilakukan dan hasilnya, dicatat dalam rekam medis pasien. Tindakan tersebut termasuk endoskopi, kateterisasi jantung dan tindakan invasif lain dan tindakan diagnostik non invasif dan prosedur terapi. 4/16/2017
34
PEMBERIAN PELAYANAN UNTUK SEMUA PASIEN
CONTOH PEMBERIAN PELAYANAN UNTUK SEMUA PASIEN Elemen Penilaian PP.2.3 Tindakan yang dilakukan harus dicantumkan dalam rekam medis pasien. Hasil tindakan yang dilakukan dicatat dalam rekam medis pasien. 4/16/2017
35
Millennium Development Goals (MDGs)
Nation political commitment 189 negara Indonesia menandatangani kesepakatan pembangunan MDGs (tahun 2000) Tujuan mempercepat pembangunan manusia dan pemberantasan kemiskinan 4/16/2017
36
8 MISI MDGs 4/16/2017
37
3 Sasaran MDGs di Bidang Kesehatan
Sasaran I : Penurunan angka kematian bayi dan Peningkatan kesehatan ibu Sasaran II: Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS Sasaran III: Penurunan angka kesakitan TB 4/16/2017
38
Penurunan angka kematian bayi dan peningkatan kesehatan ibu
Standar SMDGs .1. RS melaksanakan PONEK Maksud dan Tujuan Proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu dalam bentuk pelayanan obstetrik & neonatus komprehensif (PONEK) di rumah sakit dan pelayanan obstetrik dan neonatus dasar (PONED) di Puskesmas 4/16/2017
39
Langkah-langkah PONEK
Melaksanakan & menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu dan bayi secara terpadu & paripurna. Mengembangkan kebijakan & SPO sesuai standar Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu & bayi termasuk kepedulian terhadap ibu & bayi. Meningkatkan kesiapan RS dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetrik & neonatus termasuk pelayanan kegawat daruratan (PONEK 24 Jam) 4/16/2017
40
Meningkatkan fungsi RS dalam Perawatan Metode Kangguru (PMK) pada BBLR
Lanjutan Meningkatkan fungsi RS sbg model & pembina teknis dalam Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian ASI Eksklusif Meningkatkan fungsi RS sbg pusat rujukan yankes ibu & bayi bagi saryankes lain Meningkatkan fungsi RS dalam Perawatan Metode Kangguru (PMK) pada BBLR Melaksanakan sistem Monev pelaksanaan program Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi (RSSIB) 10 langkah menyusui & peningkatan kesehatan ibu 4/16/2017
41
Elemen Penilaian SMDG.I.
Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana PONEK Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan proses dalam program PONEK termasuk pelaporan Adanya kebijakan RS & dukungan penuh manajemen dalam pelayanan PONEK Terbentuk dan berfungsinya Tim PONEK RS Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis Tim PONEK sesuai standar Terlaksananya fungsi rujukan PONEK pada RS sesuai dgn kebijakan yang berlaku. 4/16/2017
42
PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS
Standar SMDGs .II. RS melaksanakan Penanggulangan HIV/AIDS sesuai pedoman rujukan ODHA Maksud dan Tujuan Kemudahan akses bagi ODHA untuk mendapatkan layanan pencegahan, pengobatan, dukungan & perawatan, shg diharapkan lebih banyak ODHA yang memperoleh pelayanan yang berkualitas di RS yang ditetapkan sbg RS rujukan ODHA. 4/16/2017
43
Langkah-langkah Penanggulangan HIV/AIDS
Meningkatkan fungsi pelayanan: VCT (Voluntary Counseling & Testing); ART (Antiretroviral Therapy); PMTCT (Prevention Mother to Child Transmision); Infeksi Oportunistik (IO); Pada Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) dengan faktor risiko Injection Drug User (IDU); & Penunjang: gizi, laboratorium, dan radiologi, pencatatan dan pelaporan. 4/16/2017
44
Elemen Penilaian SMDGs.II.
Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana pelayanan penanggulangan HIV/AIDS Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan proses pelayanan penanggulangan HIV/AIDS termasuk pelaporannya Adanya kebijakan RS & dukungan penuh manajemen dalam pelayanan penanggulangan HIV/AIDS Terbentuk dan berfungsinya Tim HIV/AIDS RS Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis Tim HIV/AIDS sesuai standar Terlaksananya fungsi rujukan HIV/AIDS pada RS sesuai kebijakan yg berlaku Terlaksananya pelayanan VCT, ART, PMTCT, IO, ODHA dgn faktor risiko IDU, penunjang sesuai kebijakan 4/16/2017
45
PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TB
Standar SMDGs .III. Rumah sakit melaksanakan Penanggulangan TB sesuai pedoman strategi DOTS Maksud dan Tujuan Penerapan strategi DOTS TB di RS dalam meningkatan angka: penemuan kasus (care detection rate, CDR), keberhasilan pengobatan (cure rate), dan keberhasilan rujukan (success referal rate). 4/16/2017
46
Elemen Penilaian SMDGs.III.
Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana pelayanan DOTS TB Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan proses/mekanisme dalam program pelayanan DOTS TB termasuk pelaporannya Adanya kebijakan RS & dukungan penuh manajemen dlm pelayanan DOTS TB sesuai stdr Terbentuk & berfungsinya Tim DOTS TB RS Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis Tim DOTS TB sesuai standar Terlaksananya fungsi rujukan TB DOTS pada RS sesuai kebijakan yang berlaku 4/16/2017
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.