Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
YUNA PHILITA SAVSAVUBUN
KELOMPOK 5 : ARI AGUS HARYANTO MERYANA ROMULUS MARIA IDA FANGOHOI YUNA PHILITA SAVSAVUBUN
2
Teori Hipotesis Fitur Semantik
Menurut ahli psikolinguistik perkembangan, kanak-kanak memperoleh makna suatu kata dengan cara menguasai fitur-fitur semantic kata itu satu demi satu sampai semua fitur semantic itu semua dikuasai, seperti orang dewasa.
3
Contoh : mulanya anak yang berbahasa inggris menyebut semua binatang berkaki empat doggie atau kitty. Karena, pada mulanya anak hanya menguasai beberapa fitur semantic saja, yaitu [+human], [+animal] dan [+four legend].
4
Asumsi-asumsi yang menjadi dasar hipotesis fitur-fitur semantik
1. Fitur-fitur makna yang digunakan kanak-kanak dianggap sama dengan beberapa fitur makna yang digunakan oleh orang dewasa. 2. Karena pengalaman kanak-kanak megenai dunia ini dan mengenai bahasa masih sangat terbatas bila dibandingkan dengan pengalaman orang dewasa, maka kanak-kanak hanya akan menggunakan dua atau tiga fitur makna saja untuk sebuah kata sebagai masukan leksikon.
5
Sambungan 3. Karena pemilihan fitur-fitur yang berkaitan ini didasarkan pada pengalaman kanak-kanak sebelumnya, maka fitur-fitur ini pada umumnya didasarkan pada informasi persepsi atau pengamatan.
6
Clark (1977) menyimpulkan perkembangan pemerolehan semantik ke dalam empat tahap yaitu :
1. Tahap penyempitan makna kata 2. Tahap generalisasi berlebihan 3. Tahap medan semantik 4. Tahap generalisasi
7
Teori Hipotesis Hubungan-hubungan Gramatikal
Teori ini diperkenalkan oleh Mc. Neil (1970). Menurutnya pada waktu dilahirkan kanak-kanak telah dilengkapi dengan hubungan-hubungan gramatikal dalam-yang nurani. Karena itu, anak pada awal proses pemerolehan bahasanya telah berusaha membentuk satu “kamus makna kalimat”. Yaitu setiap butir leksikal dicantumkan dengan semua hubungan gramatikal yang digunakan secara lengkap pada tahap holofrasis.
8
Sambungan Secara horizontal pada mulanya anak hanya memasukan beberapa fitur semantic untuk setiap butir leksikal ke dalam kamusnya. Selanjutnya barulaj terjadi penambahan fitur-fitur lainya secara berangsur-angsur.
9
Teori Hipotesis Generalisasi
Teori ini diperkenalkan oleh Anglin (1975, 1977). Menurutnya perkembangan semantik anak mengikuti suatu proses generalisasi, yakni kemampuan anak melihat hubungan-hubungan semantik antara nama-nama benda mulai dari yang konkret sampai pada yang abstrak.
10
Teori Hipotesis Primitif-Primitif Universal
Teori ini diperkenalkan oleh postal (1966), lalu dikembangkan oleh Bierwisch (1970) dengan lebih terperinci. Menurut postal, semua bahasa yang ada di dunia ini dilandasi oleh satu perangkat primitive-primitif semantic universal dan rumus-rumus untuk menggabungkan primitive-primitif semantik ini dengan butir-butir leksikal. Sedangkan setiap primitif semantik ini mempunyai satu hubungan yang sudah ditetapkan sejak awal dengan dunia yang ditentukan oleh struktur biologi manusia itu sendiri.
11
Bierwisch (1970) menyatakan bahwa primitive-primitif semantic atau komponen-komponen semantik ini mewakili kategori-kategori atau prinsip-prinsip yang sudah ada sejak awal yang digunakan oleh manusia untuk menggolong-golongkan struktur benda-benda atau situasi-situasi yang diamati oleh manusia itu.
12
Sambungan Dengan demikian, hipotesis primitif-primitif universal ini mau tidak mau harus menghubungkan perkembangan semantic kanak-kanak dengan perkembangan kongnitif umum kanak-kanak itu.
13
Sekian dan Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.