Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSudirman Budiman Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Pentingnya Pelatihan Kaitan Pelatihan Dengan Manajemen Sumber
Daya Manusia Menurut Raymond A. Noe et.al., (2010:5), human resources management (HRM) mengacu pada kebijakan-kebijakan, praktik-praktik, serta sistem-sistem yang mempengaruhi perilaku, sikap, dan kinerja karyawan. Menurut Raymond A. Noe et.al., (2010:64), praktik-praktik MSDM yang mendukung system pekerjaan berkinerja tinggi meliputi seleksi karyawan, manajemen kinerja, pelatihan, perancangan pekerjaan, dan kompensasi.
2
Pelatihan (training) adalah sebuah proses sistematis untuk mengubah perilaku kerja seseorang/kelompok karyawan dalam usaha meningkatkan kinerja organisasi. Pelatihan terkait dengan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk pekerjaan yang sekarang dilakukan. Pelatihan berorientasi ke masa sekarang dan membantu karyawan untuk menguasai keterampilan dan kemampuan (kompetensi) yang spesifik untuk berhasil dalam pekerjaannya.
3
Peran Pelatihan (Role Of Training)
Pelatihan berperan untuk memudahkan seorang pekerja untuk mengisi kekosongan jabatan dalam perusahaan. Meningkatkan prestasi kerja dari karyawan sehingga akan dapat menimbulkan peningkatan upah karyawan. Meningkatkan moril kerja karyawan untuk lebih tanggung jawab terhadap tugasnya. Peran pelatihan juga bisa mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan kerja dalam suatu perusahaan sehingga suasana kerja yang tenang, aman, dan adanya stabilitas pada sikap mental mereka. Pelatihan mendorong inisiatif dan kreativitas tenaga kerja.
4
Analisis Kebutuhan Pelatihan
Langkah analisis kebutuhan adalah mengetahui keterampilan kerja yang spesifik yang dibutuhkan, menganalisis keterampilan dan kebutuhan calon yang akan dilatih, dan mengembangkan keahlian khusus yang terukur serta tujuan prestasi. Pada tahap ini terdapat tiga macam kebutuhan akan pelatihan : General treatment need. penilaian kebutuhan pelatihan bagi semua pegawai dalam suatu klasifikasi pekerjaan tanpa memperhatikan data mengenai kinerja dari seorang pegawai tertentu. Observable performance discrepancies, yaitu jenis penilaian kebutuhan pelatihan yang didasarkan pada hasil pengamatan terhadap berbagai permasalahan, wawancara, daftar pertanyaan, dan evaluasi/penilaian kinerja, dan dengan cara meminta para pekerja untuk mengawasi (to keep track) sendiri hasil kerjanya sendiri.
5
Future human resources need
Future human resources need. Jenis keperluan pelatihan ini tidak berkaitan dengan ketidaksesuaian kinerja, tetapi lebih berkaitan dengan keperluan sumber daya manusia untuk waktu yang akan datang. Teknik utama menentukan kebutuhan training, terdiri dari : Analisis organisasi Analisis tugas Analisis Individual Analisis prestasi kerja Tujuan dari Analisis Kebutuhan : Mengidentifikasi keterampilan prestasi kerja khusus yang dibutuhkan untuk memperbaiki kinerja dan produktivitas. Menganalisis karakteristik peserta Mengembangkan pengetahuan khusus yang dapat diukur dan objektif
6
Pertanyaan Shefanny Nur Layla : Bagaimana membuat para karyawan bisa mengimplementasikan pelatihan yang telah dilaksanakan ke dalam pekerjaan yang dijalankan oleh karyawan yang bersangkutan? Awalien Dhea S : Siapa yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelatihan? Permasalahan apa saja yang sering ditemukan saat menganalisis kebutuhan pelatihan, lalu bagaimana cara mengatasinya? Tiswantono : Bagaimana memberikan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan keterampilan yang hanya dialami oleh beberapa individu saja? Nur Ulfah : Apa contoh pengetahuan khusus yang dapat diukur dan bagaimana mengembangkan pengetahuan khusus yang dapat diukur tersebut? Nur Fauziah : Bagaimana mengawasi penerapan jenis analisis kebutuhan tipe observable performance discrepancies?
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.