Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Tahap Perkembangan Keluarga

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Tahap Perkembangan Keluarga"— Transcript presentasi:

1 Tahap Perkembangan Keluarga
By: Kelompok V

2 Asumsi Dasar Teori Perkembangan Keluarga
Teori perkembangan keluarga menjelaskan perkembangan keluarga secara dinamis dan mengklasifikasikannya ke dalam satu rangkaian tahap perkembangan yang jelas. developmental processes are inevitable and important in understanding family (proses perkembangan tidak dapat di elakkan dan penting dalam memahami keluarga) .

3 Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga meliputi: perubahan pola interaksi dan hubungan antara anggotanya di sepanjang waktu. Minichin,1947 menggambarkan siklus perkembangan keluarga merupakan komponen kunci dalam setiap kerangka kerja yang memandang keluarga sebagai suatu sistem

4 Teori perkembangan keluarga ≠ teori perkembangan individu dari Freud dan Piaget yang dipelajari dalam Psikologi. Fokus utama: perkembangan keluarga sebagai sebuah kelompok sosial yang terdiri dari individu-individu yang saling berinteraksi yang diatur oleh norma-norma sosial.

5 Dimensi utama teori ini adalah waktu perodik
Dimensi utama teori ini adalah waktu perodik. Diskusi tentang waktu dalam teori ini dilihat berdasarkan jam, proses sosial serta kejadian-kejadian dianggap mempunyai makna sejarah. Dimensi lainnya dalam teori ini  bentuk-bentuk perubahan keluarga. Termasuk di dalamnya perubahan peran2 sosial dan struktur keanggotaan dalam keluarga

6 Beberapa Konsep Utama Family Change and Development
Positions, Norms, Roles, and Transitions Developmental Tasks.

7 Beberapa Konsep Utama Family Change and Development.
Pengertian Sosiologi tentang development difokuskan pada peristiwa-peristiwa keluarga yang terjadi secara normative. Featherman (1985) mendefinisikan development sebagai tahapan keluarga serta lamanya waktu keberadaan keluarga pada tahapan keluarga tertentu. Menurut pendekatan Sosiologis, perkembangan keluarga merupakan suatu proses yang diikuti oleh usia serta tahapan yang sesuai dengan berlakunya norma-norma sosial.

8 Positions, Norms, Roles and Transitions
Positions melekat pada pembahasan tentang struktur kekerabatan (kinship), yang didefinisikan sebagai hubungan perkawinan, hubungan darah, serta hubungan-hubungan antar generasi. Posisi-posisi utama dalam keluarga adalah : suami, isteri, ayah, ibu, anak laki-laki, anak perempuan, saudara perempuan, saudara laki-laki.

9 Norms (norma-norma) aturan2 sosial yang mengatur perilaku kelompok dan perilaku individu. Norma2 ini tidak berlaku sama pada setiap usia dan tahapan kehidupan, misalnya : peraturan terhadap kanak-kanak tidak dapat diberlakukan pada anak usia remaja.

10 Roles didefinisikan sebagai semua norma yang diberlakukan pada seseorang yang menempati posisi tertentu dalam struktur kekerabatan. Misalnya peran sebagai seorang ibu diikuti oleh norma yang mengatur tugas ibu untuk merawat anak.

11 Transitions bermakna perubahan tahapan keluarga dari tahap sebelumnya ke tahapan berikutnya. Transisi dari satu tahap ke tahap berikutnya ditandai oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi diantara tahapan-tahapan tersebut.

12 Developmental Tasks. Konsep ini awalnya dikaitkan dengan transitions yang muncul di dalam kehidupan individu-individu dan keluarga. Pada perkembangan berikutnya, konsep ini mencoba untuk mengintegrasikan norma-norma social berdasarkan tahapan usia dan keluarga dengan ontogenetic maturation individu anggota keluarga. Pada perkembangan terakhir, konsep ini didefinisikan sebagai kumpulan norma (role expectations) yang timbul pada tahapan khusus dalam karir keluarga.

13 Empat asumsi dasar tentang teori perkembangan keluarga: 1
Empat asumsi dasar tentang teori perkembangan keluarga: 1. Keluarga berkembang dan berubah dari waktu ke waktu dengan cara-cara yang sama dan dapat diprediksi. 2. Manusia menjadi matur dan berinteraksi dengan orang lain, sehingga mereka memulai tindakan-tindakan serta reaksi terhadap tuntutan lingkungannya. 3. Keluarga dan anggotanya melakukan tugas-tugas tertentu yang ditetapkan oleh mereka sendiri atau oleh konteks budaya dan masyarakat. 4. Kecenderungan keluarga untuk memulai dengan sebuah awal dan akhir yang kelihatan jelas.

14 Perawat akan mendapat pedoman untuk menganalisis pertumbuhan dan kebutuhan promosi kesehatan keluarga dari hasil pengkajian terhadap tahap perkembangan keluarga dan pelaksanaan tugas-tugas yang sesuai dengan setiap tahap tersebut. Perawat akan lebih mampu untuk memberikan dukungan yang diperlukan untuk kemajuan dari satu tahap ke tahap lain dengan baik.

15 Siklus Kehidupan Keluarga
Tahap I, Keluarga pemula (pasangan pada tahap pernikahan) Tahap II, Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi-30 bln). Tahap III, Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berusia 2-6 tahun). Tahap IV, Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6-13 tahun). Tahap V, Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur tahun). Tahap VI, Keluarga melepas anak usia dewasa muda (anak yang meninggalkan rumah). Tahap VII, Orangtua usia pertengahan (pensiunan). Tahap VIII, Keluarga dalam masa pensiun dan lansia.

16 Tugas-tugas Perkembangan
Tugas perkembangan keluarga merupakan tanggungjawab yang harus dicapai oleh keluarga dalam setiap tahap perkembangannya sehingga dapat memenuhi kebutuhan biologis, imperative budaya, dan aspirasi serta nilai-nilai keluarga. Tugas perkembangan keluarga meliputi tugas-tugas spesifik pada setiap tahap yang melekat dalam pelaksanaan 5 fungsi dasar keluarga: fungsi afektif, fungsi sosialisasi dan penempatan sosial, fungsi perawatan kesehatan, penyediaan, dan pengalokasian kebutuhan fisik dan perawatan kesehatan, fungsi reproduksi, dan fungsi ekonomi.

17 Perkembangan Keluarga menurut Evelyn Duvall ( Sociological Perspective )
1.Keluarga baru 2.Keluarga dengan anak baru lahir (child bearing) 3.Keluarga dengan anak pra sekolah 4.Keluarga dengan anak usia sekolah 5.Keluarga dengan anak remaja 6.Keluarga dengan anak dewasa 7.Keluarga dengan usia pertengahan 8.Keluarga dengan usia lanjut

18 Tahap I keluarga baru Dalam arti secara psikologis:
Pasangan baru menikah dan belum memiliki anak. Perkawinan syah Meninggalkan keluarga yg lama dan memiliki keluarga yg baru Masing-masing pasangan mulai membina hub. baru dg keluarga & kelompok sosial pasangan masing-masing.

19 Suami istri yang membentuk keluarga baru perlu penyesuaian peran dan fungsi sehari – hari
Masing masing pasangan menghadapi perpisahan dengan keluarga dan belajar hidup bersama dan beradaptasi dengan kebiasaan diri dan pasangannya. Misalnya kebiasaan : makan, tidur, bangun pagi, bekerja, dan sebagainya

20 Tugas : Menurut Wahit dkk, 2006:
Membina hubungan intim & kepuasan bersama Menetapkan tujuan bersama Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, dan kelompok sosial Merencanakan anak-KB Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri utk mjd org tua.

21 Menurut Carter & Mc. Goldrik, 1988; Duval & Miller, 1985:
Membangun perkawinan yg slg memuaskan Menghubungkan jaringan persaudaraan scr harmonis KB (keputusan ttg kedudukan sbg org tua)

22 menurut Spradley: •Membina hubungan dan kepuasan bersama •Menetapkan tujuan bersama •Mengembangkan keakraban •Membina hubungan dengan kelaurga lain, teman, kelompok sosial •Diskusi tentang anak yang diharapkan

23 Masalah Kesehatan Penyesuaian kebutuhan seksual Peran perkawinan
KB, pre natal Komunikasi

24 Diagnosa Keperawatan Perubahan proses keluarga
Perubahan pemeliharaan kesehatan. Perubahan penampilan peran

25 Fungsi Perawat: Melakukan kegiatan asuhan keperawatan.
Melakukan konsultasi, misalnya: tentang KB, perawatan prenatal, dan komunikasi. Kurangnya informasi tentang berbagai hal tersebut dapat menimbulkan masalah seksual, emosional, rasa takut atau cemas, rasa bersalah, kehamilan yang tidak direncanakan.

26 Tahap II: Keluarga dengan anak pertama
Keluarga yg menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan-kelahiran anak pertama & berlanjut hingga anak pertama berusia 30 bln (2,5 th). Kelahiran bayi pertama memberi perubahan yang besar dalam keluarga sehingga pasangan harus beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi kebutuhan bayi. Sering terjadi dengan kelahiran bayi,pasangan merasa terbaikan karena fokus perhatian tertuju pada bayi. suami merasa belum siap menjadi ayah atau istri belum siap menjadi ibu (wahit,2004)

27 Tugas : Menurut Wahit dkk, 2006: Persiapan mjd org tua
Membagi peran & tanggung jwb Menata ruang utk anak/mengembangkan suasana rumah yg menyenangkan Mempersiapkan biaya/dana Child Bearing Memfasilitasi role learning anggota keluarga Bertanggung jwb memenuhi kebutuhan bayi-balita Mengadakan kebiasaan keagamaan scr rutin

28 Menurut Carter & Mc. Goldrik, 1988; Duval & Miller, 1985:
Membentuk keluarga muda sbg sbuah unit yg mantap Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yg bertentangan & kebutuhan anggota keluarga Mempertahankan hub. perkawinan yg memuaskan Memperluas persahabatan dg keluarga besar dg me+ kan peran2 org tua, kakek, nenek

29 menurut Spradley: •Persiapan untuk bayi •Role masing-masing dan tanggung jawab •Persiapan biaya •Adaptasi dengan pola hubungan seksual •Pengetahuan tentang kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua

30 Masalah yang muncul : 1.Suami merasa diabaikan.
2.Perselisihan meningkat. 3.Kehidupan seksual dan sosial terganggu dan menurun. 4.Perawatan bayi 5.Pemahaman tentang: imunisasi, KB, tumbang. 6.Gaya hidup.

31 Diagnosa Perawat Perubahan proses keluarga Perubahan menjadi orang tua
Potensial peningkatan mjd org tua Konflik peran org tua Perubahan pemeliharaan kesehatan. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan Perubahan penampilan peran

32 Fungsi Perawat: Melakukan perawatan
Konsultasi terutama merawat bayi, mengenali gangguan keshatan bayi secara dini dan cara mengatasinya, imunisasi, tumbuh kembang anak, interaksi keluarga, KB, pemenuhan kebutuhan anak terutama pada ibu yang bekerja.

33 Tahap III: Keluarga dengan anak usia Pra Sekolah
Dimulai dari anak 1 berusia 2,5 th s.d. 5 th. Pada tahap ini anak mulai mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman sebayanya, tetapi sangat rawan dengan masalah kesehatan. Anak sensitif terhadap pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai menanamkan norma-norma kehidupan, norma-norma agama, norma-norma sosial budaya.

34 Tugas : Menurut Wahit dkk, 2006
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga: sandang, pangan, papan, privasi, rasa aman. Membantu anak bersosialisasi. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, smentara kebutuhan ank yg lain jg hrs terpenuhi Mempertahankan hub. yg sehat baik didlm maupun diluar keluarga Pembagian waktu utk individu, pasangan dan anak Pembagian tanggung jwb anggota keluarga Kegiatan & waktu utk stimulasi tum-bang anak

35 Menurut Carter & Mc. Goldrik, 1988; Duval & Miller, 1985:
1.Memenuhi kebutuhan anggota keluarga. 2. ensosialisasikan anak. Mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain. Mempertahankan hubungan yang sehat didlm & diluar keluarga.

36 menurut Spradley: •Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan keluarga •Merencanakan kelahiran anak kemudian •Pembagian tanggung jawab dengan anggota keluarga

37 Masalah kesehatan yang mungkin muncul :
Pemahaman tentang tumbang. Kurang bersosialisasi. Pembagian waktu kurang. Melempar tanggung jawab.

38 Diagnosa Keperawatan Kerusakan interaksi sosial
Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan Koping keluarga tdk efektif, menurun Perilaku mencari bantuan kesehatan.

39 Fungsi Perawat: Melakukan perawatan dan penyuluhan kepada orang tua tentang penyakit dan kecelakaan yang biasanya terjadi pada anak-anak. Sibling rivaly tumbuh kembang anak, keluarga berencana, peningkatan kesehatan dan mensosialisasikan anak.

40 Tahap IV: Keluarga dengan anak usia Sekolah
Dimulai dari anak 1 berusia 6 th s.d. 12 th Pd fase ini umumnya keluarga mncapai jmlh anggota keluarga maks, shg keluarga sgt sibuk & perlu bekerjasama utk mncapai tgs perkembangan. Keluarga (org tua) perlu belajar berpisah dg anak, mmberi ksempatan pd anak utk bersosialisasi disekolah/diluar sekolah.

41 Menurut Wahit dkk,2006: Memberikan perhatian ttg kegiatan sosial anak, pendidikan, semangat belajar. Tetap mempertahankan hub. Yg harmonis dlm perkawinan. Mendorong anak utk mncapai pengembangan daya intelektual. Menyediakan aktifitas utk anak Menyesuaikan pd aktifitas komuniti dg mengikutsertakan anak.

42 Menurut Carter & Mc. Goldrik, 1988; Duval & Miller, 1985:
Mensosialisasikan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah & mngembangkan hub dg tmn sebaya yg sehat. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.

43 menurut Spradley: •Menyediakan aktivitas untuk anak •Biaya yang diperlukan semakin meningkat •Kerjasama dengan penyelenggara kerja •Memperhatikan kepuasan anggota kelaurga dan pasangan •Sistem komunikasi keluarga

44 Masalah Kesehatan: 1. Pemahaman tentang tumbang. 2. Imunitas.

45 Diagnosa Keperawatan Perilaku mencari bantuan kesehatan
Resiko penularan penyakit Kurang pengetahuan Perubahan pertumbuhan dan perkembangan

46 Fungsi Perawat: Melalukan perawatan dan konsultasi baik dalam keluarga maupun di sekolah, misalnya: pada anak yang mengalami gangguan kesehatan. Perawat bekerja sama dengan guru sekolah dan orang tua anak.

47 Tahap V: Keluarga dengan anak Remaja
Dimulai dari anak 1 berusia 13 th s.d. 19/20 th, yaitu pd saat anak meninggalkan rmh org tuanya. Tahap ini paling rawan, karena pada tahap ini anak akan mencari identitas diri dalam membentuk kepribadiannya, oleh karena itu suri tauladan dari kedua orangtua sangat diperlukan. Komunikasi dan saling pengertian antara kedua orang tua dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan.

48 Tugas Menurut Wahit dkk, 2006:
Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab. Mempertahankan keintiman. Komunikasi terbuka antara anak & org tua Hindari: debat, curiga, musuh. Mempersiapkan perubahan peran Memenuhi kebutuhan tumbang.

49 Menurut Carter & Mc. Goldrik, 1988; Duval & Miller, 1985:
1. Menyeimbangkan kebebasan dan tanggungjawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri. 2. Memfokuskan kembali hubungan perkawinan. 3. Berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-anak.

50 menurut Spradley: •Menyediakan fasilitas dengan kebutuhan yang berbeda •Menyertakan remaja untuk tanggung jawab dalam keluarga •Mencegah adanya gap komunikasi •Mempertahankan filosuf hidup dalam keluarga

51 Masalah: Konflik antara orang tua dan remaja karena anak menginginkan kebebasana melakukan aktivitas. Masalah kesehatan yang timbul pada remaja: sering yang berkaitan dengan obat-obatan terlarang, minuman keras, sex bebas dan kecelakaan. Komunikasi yang tidak efektif antara anak dan orang tua

52 Diagnosa Keperawatan Komunikasi keluarga disfungsional
Gangguan identitas diri Resiko terhadap tindakan kekerasan Koping keluarga tidak efektif, menurun Perubahan pertumbuhan dan perkembangan Perubahan penampilan peran

53 Fungsi Perawat: Diarahkan kepada peningkatan dan pencegahan penyakit.
Pada orang tua penyakit kardiovaskuler, pada remaja: penyluhan tentang obat-obatan terlarang, minuman keras, seks, pecegahan kecelakaan serta membantu terciptanya komunikasi yang lebih efektif antara orang tua dan anak remajanya.

54 Tahap VI: Keluarga dengan anak usia Dewasa Pelepasan
Dimulai sejak anak 1 meninggalkan rumah (menikah). Berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya, tergantung jumlah anak. Tujuan : mengorganisasi keluarga. Keluarga mempersiapkan anak tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan tetap membantu anak terakhir utk lebih mandiri. Orang tua akan merasa kehilangan peran dalam merawat anak dan merasa kosong karena anak-anak sudah tidak tinggal serumah lagi

55 Tugas Menurut Wahit dkk, 2006:
1.Memperluas keluarga inti mjd keluarga besar 2.Mempertahankan keintiman pasangan. 3.Membantu orang tua suami/istri yg sdg sakit & memasuki masa tua. 4.Mempersiapkan anak utk hidup mandiri & menerima kepergian anaknya. 5.Menata kembali fasilitas & sumber yg ada pd keluarga. Berperan suami-istri,kakek dan nenek Menciptakan lingkungan rmh yg dpt mjd contoh bagi anak-anaknya.

56 Menurut Carter & Mc. Goldrik, 1988; Duval & Miller, 1985:
1. Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak. 2. Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan. 3. Membantu orangtua lanjut usia dari pihak suami maupun istri.

57 menurut Spradley: •Penataan kembali fasilitas dan sumber-sumber •Penataan kembali tanggung jawab antar anak •Kembali suasana suami istri •Mempertahankan komunikasi terbuka •Meluasnya keluarga dengan pelepasan anak dan mendapatkan menantu

58 Masalah kesehatan : 1.Komunikasi anak – orang tua. 2.Transisi peran.
3.Perawatan kesehatan : lansia, Ht, menopause, dll.

59 Diagnosa Keperawatan Komunikasi keluarga disfungsional
Berduka dan antisipasi Perubahan menjadi orang tua Perubahan penampilan peran Perubahan pemeliharaan kesehatan

60 Fungsi Perawat: Memberi konsultasi penyakit-penyakit yang dapat timbul, misalnya: penyakit kronis atau faktor-faktor predisposisi misalnya kolesterol tinggi, obesitas, hipertensi, masalah menopause, juga peningkatan kesehatan serta pola hidup sehat.

61 Tahap VII: Keluarga dengan usia pertengahan.
Dimulai saat anak terakhir meninggalkan rumah. Berakhir saat pensiun atau salah satu meninggal. Setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggallah suami istri berdua saja. Dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi, dan bila tidak dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress. Pasangan berfokus mempertahankan kesehatan dengan pola hidup sehat, diet seimbang, olahraga rutin mengisi waktu dengan pekerjaan dan mempertahankan hub. dengan teman sebaya dan keluarga anak.

62 Tugas Menurut Wahit dkk,2006: Mempertahankan kesehatan.
Mempunyai lbh byk waktu &kebebasan dlm arti mengolah minat sosial & waktu santai Memulihkan hub antara generasi muda tua Keakraban dg pasangan Memelihara hub/kontak dg anak & keluarga Persiapan masa tua/pensiun & meningkatkan keakraban pasangan.

63 Menurut Carter & Mc. Goldrik, 1988; Duval & Miller, 1985:
1. Menyediakan lingkungan untuk meningkatkan kesehatan. 2. Mempertahankan hubungan memuaskan dan penuh arti dengan para orangtua lansia dan anak-anak. 3. Memperkokoh hubungan perkawinan.

64 menurut Spradley: •Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan •Tanggung jawab semua tugas rumah tangga •Keakraban pasangan •Mempertahankan kontak dengan anak •Partisipasi aktivitas sosial

65 Masalah : 1. Promosi kesehatan : a. Istirahat yang cukup
b. Penggunaan waktu luang c. O.R. teratur senam pra lansia d. BB turun, dll. 2. Komunikasi 3. Perawatan kesehatan

66 Diagnosa Keperawatan Perilaku mencari pertolongan kesehatan
Perubahan pemeliharaan kesehatan Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik atau pengobatan keluarga Resiko terhadap penularan penyakit Komunikasi keluarga disfungsional Perubahan dalam proses keluarga

67 Fungsi Perawat: Melaksanakan perawatan dan konsultasi yang terkait dengan upaya peningkatan kesehatan seperti: kebutuhan istirahat yang cukup, aktivitas ringan sesuai kemampuan, nutrisi yang baik, berat badan yang sesuai,dll.

68 Tahap VIII: Keluarga dengan Lansia
Dimulai : pensiun, salah satu pasangan meninggal. Stressor : Pendapatan menurun Hubungan sosial hilang Kehilangan pekerjaan Produktivitas menurun Tahap ini masuk ke tahap lansia, dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia fana ini. Lansia umumnya lbh dpt beradaptasi tinggal dirmh sndiri dr pd bersama anak. Hasil riset Day and Day 1993, wanita yg tinggal dg pasangannya memperlihatkan adaptasi yg lbh positif dlm memasuki masa tua dibanding wanita yg tgl dg tmn sebaya. Org tua jg perlu melakukan “File Review” dg mengenang pengalaman hidup dan keberhasilan dimasa lalu agar merasakan bahwa hidupnya berkualitas dan berarti.

69 Tugas Menurut Wahit dkk, 2006:
1. Mempertahankan suasana Rumah yg “happy” 2. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, fisik, pendapatan. 3. Pertahankan keakraban, hubungan suami-istri dan slg merawat 4. Melakukan file review Menerima kematian pasangan, kawan, & mempersiapkan kematian

70 Menurut Carter & Mc. Goldrik, 1988; Duval & Miller, 1985:
1. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan. 2. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun. 3. Mempertahankan hubungan perkawinan. 4. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan. 5. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi. 6. Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi hidup).

71 menurut Spradley: •Persiapan dan menghadapi masa pensiun •Kesadaran untuk saling merawat •Persiapan suasana kesepian dan perpisahan •Pertahankan kontak dengan anak cucu •Menemukan arti hidup •Mempertahankan kontak dengan masyarakat

72 Masalah: Stressor: berkurangnya pendapatan dan hubungan sosial, Kehilangan pekerjaan, dan Perasaan menurunnya produktivitas dan fungsi kesehatan. Masalah penyakit yang mungkin timbul biasanya berkaitan dengan penyakit kronis seperti penyakit degeneratif. orang tua rentan mengalami kecelakaan di rumah.

73 Diagnosa Keperawatan Kerusakan interaksi sosial Resiko cidera
Gangguan citra tubuh Perubahan penampilan peran Perubahan pemeliharaan kesehatan Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan

74 Peran Perawat: Melakukan perawatan pada orang tua terutama tehadap penyakit-penyakit kronis dari fase akut sampai rehabilitasi. Memperhatikan peningkatan kesehatan seperti: nutrisi, aktivitas, istirahat, pemeriksaan mata, gigi, dan pencegahan kecelakaan di rumah.

75 Tahap lingkaran kehidupan keluarga
Mc Goldrick dan Carter (1985) mengembangkan model tahap kehidupan keluarga yang didasari oleh ekspansi, kontraksi, dan penyusunan kembali (realigment) dari hubungan keluarga yang memberikan support terhadap masuk, keluar dan perkembangan anggota keluarga. Model ini diberikan dengan menggunakan aspek emosional, transisi, perubahan dan tugas yang diperlukan untuk perkembangan keluarga.

76 Tahap lingkaran kehidupan keluarga Proses emosional transisi
Perubahan status keluarga yang dibutuhkan untuk perkembangan Keluarga dengan anak dewasa yang belum menikah Menerima pemisahan dengan orang tua · Mengembangkan hubungan saudara yang intim · Pemisahan dengan keluarga · Mampu bekerja sendiri Keluarga yang baru menikah Komitmen dengan sistem baru · Membentuk sistem keluarga · Menyusun kembali hubungan dengan ekstended family dan teman-teman

77 Keluarga dengan anak muda/anak yang masih kecil
Menerima generasi baru dari anggota yang ada dalam sistem · Mengambil peran orangtua · Menyusun kembali hubungan dengan ekstended family terhadap peran orangtua dan kakek nenek · Menyediakan tempat untuk anaknya Keluarga dengan anak remaja Meningkatkan fleksibilitas keluarga dari ketergantunga anak · Perubahan hubungan orang tua-anak dari masuk remaja ke arah dewasa · Memfokuskan kembali pada masa mencari teman dekat dan karir · Memulai perubahan perhatian untuk generasi yang lebih tua Keluar dan pindahnya anak-anak Menerima sistem yang keluar dan masukj dalam jumlah yang banyak ke dalam kelurga · Membicarakan kembalisistem perkawinan sebagai keluarga dyad · Mengembangkan hubungan orang dewasa ke orang dewasa diantara anak-anak yang sudah besar dengan orang tua · Menyesuaikan hubungan termasuk kepada menantu dan cucu · Menerima ketidakmampuan dan kematian dari orang tua (kakek/nenek)

78 Keluarga lansia Menerima perubahan dari peran generasi · Mempertahankan diri sendiri dan atau pasangan dalam fungsi dan minat dalam menghadapi penurunan fisiologis, eksplorasi terhdap keluarga baru dan pilihan peran sosial · Mendukung lebih banyak peran sentral untuk generasi pertengahan · Membuat ruang sistem untuk hal-hal yang bijaksana dan pengalaman pada saat dewasa akhir, mendukung generasi yang lebih tua tanpa memberikan fungsi yang berlebihan kepada mereka · Menerima kehilangan pasangan, sibling, dan teman sebaya dan mempersiapkan untuk kematian diri sendiri, menerima dengan pandangan dan keutuhan

79 TERIMA KASIH


Download ppt "Tahap Perkembangan Keluarga"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google