Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSusanti Yenny Dharmawijaya Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
FASE FARMASETIK FASE FARMAKOKINETIK FASE FARMAKODINAMIK
FASE KERJA OBAT FASE FARMASETIK FASE FARMAKOKINETIK FASE FARMAKODINAMIK
2
FASE FARMASETIK PIL/KAPLET/TABLET DISINTEGRASI DISSOLUSI Menembus Membran Biologis
3
DISINTEGRASI : Hancurnya bentuk sediaan obat oral menjadi partikel-partikel yg lebih kecil
DISSOLUSI : Melarutnya partikel-partikel yg lebih kecil kedalam cairan Gastrointestinal untuk selanjutnya siap diabsorpsi
4
RATE LIMITING : Waktu yg dibutuhkan oleh suatu sediaan obat oral untuk berdisintegrasi sampai siap untuk diabsorpsi oleh tubuh KONDISI ASAM >>> DISINTEGRASI >>> BASA
5
FASE FARMAKOKINETIKA Merupakan proses pergerakan obat yg mencakup nasib obat didalam tubuh Mempelajari perubahan-perubahan konsentrasi obat dalam tubuh terhadap waktu Dimana dan berapa cepat suatu obat diABSORPSI, bagaimana obat terDISTRIBUSI dalam tubuh, bagaimana enzim organisme mengubah struktur obat “METABOLISME” dan bagaimana proses EKSRESInya???
6
a. ABSORPSI Pergerakan partikel-partikel obat dari saluran gastrointestinal kedalam cairan tubuh ( darah) melalui mekanisme absorpsi
7
MEKANISME ABSORPSI ABSORPSI PASIF (Facilitated diffusion)
Difusi dari konsentrasi tinggi kerendah Tidak membutuhkan carier Tidak membutuhkan energi ABSORPSI AKTIF Melawan konsentrasi Membutuhkan carier Membutuhkan energi PINOSITOSIS Obat menembus membran dengan proses “menelan” -membentuk vesikel
8
Tempat Absorpsi Obat Tergantung pada rute pemberian obat
Utamanya pemberian obat secara peroral, tempat absorpsi utama di usus halus dengan permukaan absorpsi yg sangat luas, yakni 200m2 (panjang 280 cm, diameter 4 cm disertai vili dan mikrovili Pemberian obat secara Sublingual (co. Nitrogliserin), luas permukaan absorpsi kecil, untuk obat-obat yang sangat larut dalam lemak. Pemberian obat lainnya: perektal, topikal, parenteral, dll
9
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ABSORPSI
ALIRAN DARAH KELARUTAN OBAT RUTE PEMBERIAN OBAT KEMAMPUAN OBAT DIFUSI MELINTASI MEMBRAN MAKANAN SIFAT FISIKA KIMIA OBAT DAN JENIS BENTUK SEDIAAN OBAT
10
b. DISTRIBUSI Proses obat berada dalam cairan dan jaringan tubuh
Dibedakan menjadi 2 fase, yaitu : Distribusi Fase Pertama, terjadi segera setelah penyerapan yaitu keorgan yg perfusinya sangat baik seperti jantung, hati, ginjal dan otak 2. Distribusi Fase Kedua, jauh lebih luas lagi yaitu mencakup jaringan yg perfusinya tidak sebaik organ pd distribusi fase pertama, misalnya pada otot, kulit dan jaringan lemak.
11
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISTRIBUSI
ALIRAN DARAH AFINITAS- kekuatan penggabungan terhadap protein IKATAN PROTEIN dan albumin plasma-menurunkan jumlah obat bebas dalam tubuh Catatan : obat bebas- efek farmakologis obat terikat tidak menimbulkan efek farmakologis
12
C. BIOTRANSFORMASI Proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi dalam tubuh dan dikatalis oleh enzim Terutama terjadi dihati, tampat lainnya adalah : dinding usus, ginjal, paru, kulit dan lumen kolon Pada proses ini molekul obat diubah menjadi lebih polar (lebih mudah larut air) dan kurang larut dalam lemaksehingga mudah diekresikan
13
OBAT “ zat aktif” TRANSFORMASI metabolit inaktif (polar Larut air) Metabolit aktif Mengandung Enzim-enzim EKSRESI
14
MISAL : Paracetamol 500mg, t1/2nya adalah 1-3 jam
WAKTU PARUH (T1/2) Waktu yang dibutuhkan oleh ½ (setengah) konsentrasi obat untuk eliminasi MISAL : Paracetamol 500mg, t1/2nya adalah 1-3 jam Artinya maka diperlukan waktu 1-3jam untuk mengeliminasi Paracetamol menjadi 250mg
15
d. EKSRESI Rute utamanya melalui ginjal
Rute lain melalui empedu, paru-paru, saliva, keringat dan air susu ibu. pH urin mempengaruhi eksresi obat (pH 4,5-8)
16
Urin asam- meningkatkan eliminasi obat-obat bersifat basa lemah
Urin basa- meningkatkan eliminasi obat-obat bersifat asam lemah Contoh : pada keracunan aspirin (asam lemah), pasien diberi narium bikarbonaturin bersifat basa
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.