Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAdi Wibowo Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
EJAAN Ejaan: kaidah bahasa yang mengatur penulisan huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca. Misalnya, penempatan tanda baca pada kalimat berikut akan mempengaruhi informasi yang disampaikan. Menurut kabar burung Pak Amat mati Ibu memasak ayam mati di dapur
2
Penulisan Huruf Penulisan Huruf Miring
Untuk menuliskan judul buku, nama majalah, dan nama surat kabar yang dikutip di dalam naskah. Untuk menuliskan huruf, kata, atau istilah yang dikhususkan/ditegaskan. Untuk menuliskan kata atau istilah asing, termasuk istilah ilmiah, dan kata atau istilah dari bahasa daerah.
3
Huruf Kapital Huruf kapital seluruhnya digunakan untuk menuliskan a. judul utama b. judul bab c. judul kata pengantar, daftar isi, dan daftar pustaka
4
Huruf Kapital Awal Kata
Huruf kapital pada setiap awal kata digunakan untuk menuliskan a. judul-judul subbab b. nama Tuhan, nabi, agama, dan kitab suci c. nama diri d. nama tahun, bulan, dan hari e. nama gelar, jabatan, dan pangkat f. nama-nama geografi dan sapaan
5
Penulisan Kata Depan di
Sebagai kata depan, di ditulis terpisah dari unsur yang mengikutinya. Ciri-cirinya: a. menyatakan makna 'tempat' b. berpasangan dengan ke dan dari c. menjadi jawaban pertanyaan di mana Misalnya: di samping ke samping dari samping di kantor ke kantor dari kantor di atas ke atas dari atas di bawah ke bawah dari bawah
6
Penulisan Awalan di- Sebagai awalan, di- ditulis serangkai dengan unsur yang mengikutinya. Ciri-cirinya: a. merupakan kata kerja b. berpasangan dengan awalan me- Misalnya: ditulis menulis dilaksanakan melaksanakan diantisipasi mengantisipasi
7
Penulisan Bentuk per 1. Bentuk per ditulis terpisah dari unsur yang mengikutinya jika berarti (a) 'mulai', (b) 'demi', (c) 'tiap', dan (d) 'melalui' Misalnya: (1) Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April (2) Semua orang yang diduga terlibat peristiwa itu dipanggil satu per satu. (3) Harga buku itu Rp 5.000,00 per eksemplar. (4) Pesan itu saya terima per telepon. 2. Bentuk per ditulis serangkai dengan unsur yang mengikutinya jika menyatakan bilangan pecahan atau sebagai imbuhan. dua pertiga pertanian tiga perempat perkebunan satu persepuluh pertapa
8
Penulisan Bentuk pun 1. Bentuk pun ditulis terpisah jika berarti 'juga' atau 'saja' Misalnya: (1) Indonesia pun dapat bersaing di dalam pasar bebas. (2) Produk dalam negeri pun tidak kalah kualitasnya. (3) Siapa pun tidak perlu meragukan hal itu. (4) Jangankan bersaing, bertahan pun agak susah. 2. Bentuk pun ditulis serangkai jika sudah terpadu benar dengan unsur yang diikutinya. walaupun meskipun bagaimanapun biarpun sungguhpun kendatipun ataupun maupun adapun
9
Penulisan Bentuk Ulang
Bentuk ulang dalam bahasa Indonesia ditulis ulang dengan menggunakan tanda hubung (-), bukan angka dua (2). Misalnya: Baku Tidak Baku terus-menerus terus menerus prinsip-prinsip prinsip prinsip tiap-tiap tiap tiap masing-masing masing masing
10
Penulisan Singkatan Singkatan ialah kependekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dilafalkan huruf demi huruf maupun dilafalkan sesuai dengan bentuk lengkapnya. Misalnya: a. SMP [es-em-pe] b. sdr. [saudara] PT [pe-te] bpk. [bapak] KUD [ka-u-de] dsb. [dan sebagainya] c. a.n. [atas nama], bukan a/n u.p. [untuk perhatian], bukan u/p d.a. [dengan alamat], bukan d/a s.d. [sampai dengan], bukan s/d
11
Penulisan Akronim Akronim ialah kependekan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, atau huruf awal dan suku kata yang ditulis dan dilafalkan seperti kata biasa. Misalnya: a. tilang b. SIM rapim FISIP taplus IKIP c. Bappenas Depdiknas Kadin
12
Penulisan Angka dan Lambang Bilangan
Angka: berfungsi sebagai pengganti bilangan. Jenisnya a. angka Arab b. angka Romawi Angka Arab digunakan untuk a.menomori halaman utama karya tulis/laporan; b.menomori tabel, bagan, peta, atau grafik; c.menyatakan ukuran panjang, isi, berat, waktu, nilai uang, dan satuan jumlah. Angka Romawi digunakan untuk a. menomori halaman pelengkap karya tulis/laporan; b. menomori bab-bab dalam karya tulis/laporan.
13
Penulisan Lambang Bilangan
Lambang bilangan ialah tanda atau lambang yang dipakai untuk menyatakan satuan bilangan atau jumlah. Angka atau lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika digunakan secara berturut-turut. Misalnya: (1) Mereka sudah tiga kali menyelenggarakan kongres. (2) Kami memerlukan 3 unit komputer, 5 buah meja, dan 10 mesin ketik. Angka tidak ditulis sekaligus dengan huruf , kecuali dalam dokumen resmi, seperti akta dan kuitansi.
14
Penggunaan Tanda Baca 1.Tanda Titik (.) Tanda titik digunakan untuk a. mengakhiri kalimat; b. memisahkan angka jam, menit, dan detik; c. memisahkan nama penulis, tahun penerbitan, dan judul buku dalam penulisan daftar pustaka.
15
Penggunaan Tanda Koma Tanda koma digunakan untuk
Memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian; Memisahkan kalimat setara, yang ditandai dengan kata penghubung tetapi, melainkan, dan sedangkan; menandai penghubung antarkalimat memisahkan kata seru; memisahkan bagian-bagian alamat yang ditulis ke samping; mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.
16
Penggunaan Tanda Hubung
Tanda hubung digunakan untuk Menghubungkan ke dengan angka Arab atau angka biasa; Misalnya: tahap ke-2, atau tahap II, bukan tahap ke-II HUT Ke-10 atau HUT X, bukan HUT Ke-X Merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, angka dengan -an, dan singkatan dengan imbuhan. (1) Se dengan kata berhuruf kapital se-DKI Jakarta se-Indonesia (2) Angka dengan –an tahun 1990-an uang an
17
Tanda Hubung (2) (3) Singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan ber-KTP DKI di-PTUN-kan ber-SIM palsu (4) Imbuhan bahasa Indonesia dan kata asing di-recall di-smash
18
adi-. adikarya. masterpiece. adikuasa. superpower antar-
adi- adikarya masterpiece adikuasa superpower antar- antardepartemen interdepartmental antarbangsa international awa- awaair dewater awalengas dehumidity lir- lirintan diamondlike liruang spacelike pasca- pascapanen postharvest pra- prasejarah prehistory prasangka prejudice pramu- pramugari stewardess pramuniaga salesperson pramuwisata tourist guide purna- purnawaktu full-time swa- swasembada self-reliance swalayan self-service -wan ilmuwan scientist -wati seniwati woman artist
19
Baku Tidak Baku subsektor sub-sektor subbagian sub-bagian nonmigas non-migas nonformal non-formal multiguna multi guna pramuniaga pramu niaga pramuwisma pramu wisma narapidana nara pidana narasumber nara sumber pascasarjana pasca-sarjana pascapanen pasca-panen purnajual purna-jual prasejarah pra-sejarah antarkota antar-kota antardaerah antar-daerah
20
Baku Tidak Baku tanggung jawab tanggungjawab tanda tangan tandatangan serah terima serah-terima tata usaha tatausaha uji coba uji-coba kerja sama kerjasama peran serta peranserta juru tulis jurutulis daya cipta dayacipta orang tua orangtua tolok ukur tolok-ukur sumber daya sumberdaya
21
KATA PENGHUBUNG INTRAKALIMAT
… dan …. … yang …. … bahwa …. … agar …. … sehingga …. … karena …. …, tetapi …. …, sedangkan ….
22
KATA PENGHUBUNG ANTARKALIMAT
…. Akan tetapi, …. …. Berkaitan dengan hal itu, …. …. Meskipun demikian, …. …. Oleh karena itu, …. …. Sebaliknya, …. …. Sehubungan dengan itu, …. …. Sehubungan dengan hal itu, …. …. Sesuai dengan itu, …. …. Sesuai dengan uraian tersebut, …. …. Walaupun demikian, …. Mereka telah berusaha untuk mencari pekerjaan. Akan tetapi, keberuntungan masih mereka raih.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.