Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

METODE PENELITIAN KUANTITATIF

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "METODE PENELITIAN KUANTITATIF"— Transcript presentasi:

1 METODE PENELITIAN KUANTITATIF

2 PROSES PENELITIAN DENGAN METODE KUANTITATIF
PENGUJIAN INSTRUMEN LATAR BELAKANG MASALAH POPULASI & SAMPEL PENGEMBANGAN INSTRUMEN RUMUSAN MASALAH LANDASAN TEORI PERUMUSAN HIPOTESIS PENGUMPULAN DATA ANALISIS DATA SIMPULAN DAN SARAN PEMBAHASAN HASIL ANALISIS DATA

3 PERTEMUAN SEKARANG.………..
PENGUJIAN INSTRUMEN POPULASI & SAMPEL PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA ANALISIS DATA PEMBAHASAN HASIL ANALISIS DATA SIMPULAN DAN SARAN

4 PENGUMPULAN DATA METODE PENELITIAN

5 METODE PENELITIAN Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah

6 METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIAN
IDENTIFIKASI VARIABEL : VARIABEL BEBAS VARIABEL TERGANTUNG PENYUSUNAN / PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENGUJIAN INSTRUMEN PENELITIAN MENENTUKAN INDIKATOR MEMBUAT RANCANGAN (BLUE-PRINT) INSTRUMEN PENELITIAN

7 VARIABEL Variabel  atribut seseorang atau obyek yang mempunyai “variasi”, ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut dan selanjutnya dapat ditarik kesimpulan

8 VARIABEL Pada penelitian kuantitatif 
Variabel Bebas dan Variabel Terikat Variabel Bebas variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan atau timbulnya variabel terikat Variabel Terikat variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

9 Definisi Operasional Variabel
Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan lainnya dan pengukurannya. Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran variable yang masih bersifat konseptual.

10 Definisi Operasional Variabel
Suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau “mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya”

11 Definisi Operasional Variabel
Dapat disusun didasarkan pada bagaimana obyek tertentu yang didefinisikan dapat dioperasionalisasikan  berupa apa yang dilakukannya Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai seorang yang mendapatkan nilai-nilai tinggi di sekolahnya.

12 Definisi Operasional Variabel
Juga dapat disusun didasarkan pada penampakan seperti apa obyek atau gejala yang didefinisikan tersebut, yaitu apa saja yang menyusun karakteristik-karakteristiknya Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai orang yang mempunyai ingatan kuat, menguasai beberapa bahasa asing, kemampuan berpikir baik, sistematis dan mempunyai kemampuan menghitung secara cepat.

13 Indikator Variabel Penelitian
Setelah ditentukan definisi operasional dari variabel yang akan diteliti, maka selanjutnya ditentukan indikator-indikator dari variabel yang akan diukur Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan

14 Contoh………… VARIABEL PENELITIAN : Komitmen Organisasi
INDIKATOR : 1. Identifikasi, yaitu kepercayaan pekerja terhadap nilai-nilai organisasi, dengan ciri-ciri: Menyetujui dan mau menerima setiap kebijakan organisasi, Adanya kesesuaian nilai pribadi dengan nilai-nilai organisasi. Mempunyai rasa bangga menjadi bagian dari organisasi. 2. Keterlibatan, yaitu kesediaan pekerja untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi ditandai dengan ciri-ciri : Bersedia bekerja maksimal dengan menyelesaikan tugas yang telah diberikan Bertanggung jawab atas tugas organisasi. 3. Loyalitas, yaitu keinginan pekerja untuk tetap menjadi anggota organisasi , dengan ciri-ciri sebagai berikut: Mempunyai ikatan emosional dan keterikatan dengan organisasi dan anggota organisasi. Adanya rasa memiliki pada diri pekerja terhadap organisasi. Contoh………… VARIABEL PENELITIAN : Komitmen Organisasi DEFINISI OPERASIONAL : dinamika perilaku individu di dalam organisasi untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi

15 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
MENYUSUN BLUE-PRINT Variabel Penelitian : Komitmen Organisasi DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL INDIKATOR NO AITEM JUMLAH AITEM

16 PENYUSUNAN INSTRUMEN PENELITIAN
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik Alat ukur dalam penelitian disebut INSTRUMEN PENELITIAN

17 PENYUSUNAN INSTRUMEN PENELITIAN
Prinsip utama pemilihan instrumen adalah memahami sepenuhnya tujuan penelitian, sehingga peneliti dapat memilih instrumen yang diharapkan dapat mengantar ke tujuan penelitian  digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti Instrumen-instrumen penelitian sudah ada yang dibakukan, namun sudah ada yang harus dibuat sendiri oleh peneliti

18 SKALA PENGUKURAN Beberapa skala sikap yang dapat digunakan untuk pengukuran dalam penelitian sosial dan antara lain : Skala Likert Skala Guttman Semantic Defferensial Skala Thurstone

19 SKALA PENGUKURAN 1. SKALA LIKERT
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap fenomena sosial Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari SANGAT POSITIF sampai SANGAT NEGATIF Skala disusun berdasarkan aitem-aitem favorable dan un-favorable. Pernyataan yang bersifat favorable adalah pernyataan yang bersifat mendukung atau memihak pada obyek sikap, sedangkan pernyataan yang bersifat un-favorable adalah pernyataan yang bersifat kurang mendukung atau memihak pada obyek sikap

20 Nilai/ Kategori Respon
SKALA PENGUKURAN 1. SKALA LIKERT Penilaian dalam Skala Likert : Instrumen yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist Nilai/ Kategori Respon Item Sangat Setuju Setuju Netral / Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju SS S R TS STS Favorable 5 4 3 2 1 Unfavorable

21 SKALA PENGUKURAN 2. SKALA GUTTMAN
Skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas : “benar – salah” , “positif – negatif” Data yang diperoleh dalam bentuk data rasio dikotomi Penelitian menggunakan skala Guttman bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap permasalahan penelitian Contoh : “ Bagaimana pendapat anda tentang penyelenggaraan Miss Universe di Indonesia ? “ a. Setuju b. Tidak Setuju

22 SKALA PENGUKURAN 3. SEMANTIC DEFFERENSIAL
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, namun bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist namun tersusun dalam satu baris yang kontimum jawabannya “SANGAT POSITIF” terletak di sebelah kanan, dan jawaban “SANGAT NEGATIF “ terletak di sebelah kiri, atau sebaliknya Data yang diperoleh adalah data interval Contoh : “ Cara dosen mengajar di kelas …………………….. “ Sangat jelas Sangat tidak jelas

23 SKALA PENGUKURAN 4. SKALA THURSTONE
Skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala interval. Skala Thurstone dibuat dalam bentuk sejumlah pernyataan yang relevan dengan variable yang hendak diukur Rater dalam skala ini adalah orang yang ahli atau memiliki pemahaman tentang variabel penelitian yang akan diteliti Kemudian sejumlah ahli menilai relevansi pernyataan itu dengan konten atau konstruk yang hendak diukur. Contoh skala penilaian model Thurstone adalah seperti gambar di bawah ini. Nilai 1 pada skala di atas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 11 menyatakan sangat relevan.

24 INSTRUMEN PENELITIAN Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur variabel penelitian Instrumen yg digunakan utk mengukur variabel sudah ada yang tersedia namun ada pula yang disusun sendiri oleh peneliti Suatu instrumen penelitian harus memiliki validitas dan reliabilitas yang teruji

25 VALIDITAS DAN RELIABILITAS
VALIDITAS / KESAHIHAN Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya Agar data yg diperoleh bisa relevan/sesuai dengan tujuan diadakanpengukuran tsb  harus memiliki validitas tinggi Untuk menguji validitas digunakan korelasi product momen: korelasi antar item dengan skor total dalam satu variabel Validitas tinggi menurut Azwar > 0,3. Dalam output SPSS dilihat pada kolom corrected item total corelation

26 VALIDITAS DAN RELIABILITAS
RELIABILITAS / KEANDALAN Menunjuk pada pengertian apakah sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu  konsistensi, keajegan, atau tidak berubah-ubah. Sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, Bagaimana konsistensi (keajegan dalam hal ketelitian) alat ukur ketika dipakai dalam proses pengukuran

27 VALIDITAS DAN RELIABILITAS
RELIABILITAS / KEANDALAN Tinggi/rendahnya reliabilitas secara empirik ditunjukkan oleh angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas Reliabilitas yg tinggi ditunjukkan dg nilai 1,00, reliabilitas yg dianggap sudah cukup memuaskan adalah > 0,6 Ada beberapa teknik yg dipakai untuk menghitung reliabilitas di antaranya: alpha croncbach, splith half

28 METODE PENELITIAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN MENENTUKAN POPULASI
MENENTUKAN KARAKTERISITIK POPULASI MENENTUKAN SAMPLE MENENTUKAN KARAKTERISITIK SAMPLE MENENTUKAN TEKNIK SAMPLING

29 METODE PENELITIAN POPULASI PENELITIAN
Merupakan keseluruhan wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek / obyek dalam penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

30 METODE PENELITIAN MENENTUKAN KARAKTERISTIK POPULASI
Peneliti menetapkan karakteristik tertentu dari populasi untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Contoh : Populasi  karyawan di PT “X” Kriteria : Pekerja PT. X, baik yang berstatus pekerja tetap maupun pekerja kontrak. Masa kerja minimal lima tahun Bekerja di bagian produksi

31 METODE PENELITIAN SAMPEL PENELITIAN
Sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti Merupakan bagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki oleh populasi tersebut

32 ALUR PEMIKIRAN POPULASI DAN SAMPEL
HASIL TEMUAN / HASIL PENELITIAN

33 METODE PENELITIAN SAMPEL PENELITIAN
Untuk mendapatkan sampel penelitian yang representatif, diperlukan pemahaman tentang TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN (SAMPLING TECHNIQUES) yang tepat

34 NON PROBABILITY SAMPLING
TEKNIK SAMPLING TEKNIK SAMPLING PROBABILITY SAMPLING NON PROBABILITY SAMPLING SIMPLE RANDOM SAMPLING PROPORTIONATE STRATIFIED RANDOM SAMPLING DISPROPORTIONATE STRATIFIED RANDOM SAMPLING AREA (CLUSTER) SAMPLING SAMPLING SISTEMATIS SAMPLING KUOTA SAMPLING INCIDENTIL PURPOSIVE SAMPLING SAMPLING JENUH SNOWBALL SAMPLING

35 PROBABILITY SAMPLING Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel

36 PROBABILITY SAMPLING A. SIMPLE RANDOM SAMPLING Pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut Dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen Dapat dilakukan dengan cara undian atau diacak dengan komputer

37 PROBABILITY SAMPLING A. SIMPLE RANDOM SAMPLING
POPULASI YANG RELATIF HOMOGEN SAMPEL YANG REPRESENTATIF DIAMBIL SECARA RANDOM

38 PROBABILITY SAMPLING B. PROPORTIONATE STRATIFIED RANDOM SAMPLING
Ada kalanya banyaknya subyek yang terdapat pada setiap strata atau wilayah penelitian tidak sama Digunakan bila populasi mempunyai anggota / unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional Untuk mendapatkan sampel yang representatif, pengambilan subyek dari setiap strata atau wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dari masing-masing strata atau wilayah

39 SAMPEL YANG REPRESENTATIF
PROBABILITY SAMPLING B. PROPORTIONATE STRATIFIED RANDOM SAMPLING POPULASI SAMPEL YANG REPRESENTATIF DIAMBIL SECARA RANDOM PROPORSIONAL

40 PROBABILITY SAMPLING C. DISPROPORTIONATE STRATIFIED RANDOM SAMPLING Digunakan bila populasi berstrata namun kurang proporsional Penentuan sampel dilakukan TIDAK dengan mengambil sampel dalam proporsi yang sama bagi setiap sub kelompok, namun untuk mencapai jumlah tertentu dari masing-masing strata

41 PROBABILITY SAMPLING D. CLUSTER SAMPLING (AREA SAMPLING) Digunakan untuk menentukan sampel bila subyek / obyek penelitian yang akan diteliti (sumber data) sangat luas Misalnya : penduduk negara, propinsi atau kabupaten Teknik sampling area ini sering digunakan melalui 2 tahap : Menentukan sampel daerah Menentukan orang-orang di daerah itu sebagai sampel secara sampling juga

42 BANYAKNYA KOTA DI JAWA TIMUR
PROBABILITY SAMPLING D. CLUSTER SAMPLING (AREA SAMPLING) BANYAKNYA KOTA DI JAWA TIMUR MALANG SURABAYA JEMBER TUBAN NGAWI FINAL SAMPLE SAMPEL INDIVIDU SAMPEL DAERAH POPULASI DAERAH DIAMBIL SECARA RANDOM DIAMBIL SECARA RANDOM

43 NONPROBABILITY SAMPLING
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang / kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel

44 NONPROBABILITY SAMPLING
A. SAMPLING SISTEMATIS Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut Contoh : SAMPEL 3 24 6 27 9 30 12 33 15 36 18 39 21 DIAMBIL SECARA SISTEMATIS

45 NONPROBABILITY SAMPLING
B. SAMPLING KUOTA Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan Contoh : Jumlah sampel ditentukan 300 orang Maka pengumpulan data haruslah 300 orang

46 NONPROBABILITY SAMPLING
C. SAMPLING INSIDENTAL Teknik sampling ini merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan Siapa saja yang secara kebetulan / insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang ditemui itu cocok sebagai sumber data

47 NONPROBABILITY SAMPLING
D. SAMPLING PURPOSIVE Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Dilakukan dengan cara mengambil subyek BUKAN didasarkan atas strata, random atau daerah TETAPI didasarkan atas adanya tujuan tertentu Beberapa syarat yang harus dipenuhi : Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi Subyek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subyek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi

48 NONPROBABILITY SAMPLING
E. SAMPLING JENUH Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil atau peneliti ingin membuat generalisasi dengan kesalahan sangat kecil

49 NONPROBABILITY SAMPLING
F. SNOWBALL SAMPLING Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel purposif atau snowball sampling

50 MENENTUKAN UKURAN SAMPEL
Menentukan ukuran sampel penelitian tergantung pada tingkat kesalahan dan ketelitian yang dikehendaki (1 %, 5 % atau 10 %) Selain itu juga tergantung pada sumber dana, waktu dan tenaga yang tersedia

51 ANALSISI DATA Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan-kegiatan dalam analisis data : mengelompokkan data mentabulasi data menyajikan data tiap variabel melakukan penghitungan

52 ANALISIS DATA Statistik Deskriptif
Macam Statistik untuk Analisis Data Kuantitatif Statistik Parametrik Statistik Inferensial Statistik Non Parametrik

53 ANALSISI DATA STATISTIK DESKRIPTIF
Digunakan untuk menganalis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, perhitungan modus, mean.

54 ANALSISI DATA STATISIK INFERENSIAL
Digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi Terdiri dari : Statistik Parametrik Statistik Non Parametrik

55 ANALSISI DATA STATISTIK PARAMETRIK & NON PARAMETRIK
Statistik Parametrik digunakan untuk menguji parameter populasi atau menguji ukuran populasi melalui data sampel Statistika non parametrik tidak menguji parameter populasi tetapi menguji distribusi. Statistika parametrik mengasumsikan bahwa populasi berdistribusi normal sedangkan statistika non parametrik tidak menuntut terpenuhinya banyak asumsi sehingga sering dinamakan bebas distribusi.

56 ANALSISI DATA STATISTIK PARAMETRIK & NON PARAMETRIK
Statistika parametrik kebanyakan untuk menganalisis data interval dan rasio sedangkan statistika non parametrik kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal atau ordinal.

57 PEMBAHASAN HASIL ANALISIS DATA
Setelah analisi data diperoleh, peneliti perlu membahas hasil analisa data yang diperoleh untuk melihat kesesuaian antara hipotesis yang telah dirumuskan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Dalam pembahasan peneliti juga dapat melakukan “introspeksi” terhadap metode penelitian yang digunakan.

58 PEMBAHASAN HASIL ANALISIS DATA
Hasil-hasil yang ditemukan dalam penelitian yang dianggap penting dan relevan dengan masalah penelitian, perlu dibahas dengan didukung teori-teori yang relevan untuk memperkaya bahasan dan melengkapi pemahaman tentang hasil utama penelitian Hasil penelitian yang tidak sesuai dengan hipotesa  BUKAN gagal, justru peneliti ditantang untuk dapat berpikir kritis tentang hal-hal yang kemungkinan dapat mempengaruhi hasil penelitiannya

59 SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN SARAN
Menarik simpulan dalam penelitian selalu harus didasarkan atas semua data yang diperoleh dari kegiatan penelitian. Penarikan simpulan hasil penelitian dilakukan sejalan dengan cara pengolahan data Saran dirumuskan dengan mengaju pada tujuan dan manfaat penelitian Diungkapkan secara terperinci dan dapat dioperasionalkan SARAN


Download ppt "METODE PENELITIAN KUANTITATIF"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google