Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehLiana Setiawan Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
MENGIKUT YESUS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Lesson 10 for June 6, 2015
2
Apa yang seharusnya tidak saya lakukan? Pemikiran orang Farisi
MENGIKUT YESUS Apa yang seharusnya tidak saya lakukan? Pemikiran orang Farisi Apa yang seharusnya saya lakukan? Takut akan Tuhan Menetapkan prioritas yang tepat Menggunakan waktu saya dengan sebaik-baiknya Bagaimana untuk bersaksi? Menjadi seorang saksi Menjadi seorang hamba
3
PEMIKIRAN ORANG FARISI
“Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya.” (Lukas 11:44) PEMIKIRAN ORANG FARISI Mengapa Yesus menyalahkan tindakan keagamaan dari para ahli Taurat dan orang Farisi? Kehidupan orang-orang Farisi itu didasarkan pada hal- hal eksternal, legalisme, gaya hidup mewah dan kemunafikan. Mereka tidak memahami tentang kasih, kemurahan dan keadilan. Memelihara hukum dengan ketat tanpa kasih (Lukas 11:42) Mereka suka untuk dihormati (Lukas 11:43) Dosa tersembunyi mereka membuat mereka najis (Lukas 11:44) Mereka menetapkan aturan dengan ketat tetap tidak melakukannya (Lukas 11:46) Mereka mengkritik dosa orang lain, tetapi mereka melakukan hal yang sama (Lukas 11:47-48) Mereka mengajarkan keagamaan yang “dingin” yang memisahkan orang dari kebenaran (Lukas 11:52)
4
TAKUT AKAN ALLAH “Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.” (Lukas 12:6-7) Jangan takut terhadap mereka yang tidak bisa mengambil hidup kekal kita (Lukas 12: 4). Takutlah pada Dia yang dapat mencegah kita dari jalan menuju kehidupan kekal (Lukas 12: 5). Jangan takut terhadap hidup kita, karena hidup adalah di tangan Allah (Lukas 12: 6-7)? Jangan takut mengakui Kristus (Lukas 12: 8-10). Jangan takut berbicara tentang Tuhan kepada mereka yang bertanya tentang iman kita (Lukas 12: 11-12). Takut akan Allah (yaitu, menghormati dan memuliakan Allah, Wahyu 14: 7) ketakutan lenyap (takut, kecurigaan, perasaan was-was ...). Takut akan Tuhan membuang ketakutan duniawi kita. Yesus mengajarkan kepada kita apa yang harus ditakuti:
5
E.G.W. (Testimonies for the Church, vol. 3, cp. 33, pg. 402)
MENETAPKAN PRIORITAS “Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.’” (Lukas 12:15) Yesus menceritakan perumpamaan tentang Orang Kaya Yang Bodoh untuk menjelaskan pentingnya menetapkan prioritas yang tepat (Lukas 12: 16-21). “Orang kaya yang bodoh ini dalam keegoisannya yang tertinggi telah meletakkan bagi dirinya sendiri harta yang ia tidak bisa gunakan. Dia telah hidup hanya untuk dirinya sendiri. Dia telah melampau batas dalam perdagangan, telah membuat penawaran yang menipu, dan tidak melakukan rahmat atau kasih Allah ... Mereka yang rendah hati menggunakan kekayaan yang Dia percakan kepada mereka untuk kemuliaan Allah akan menerima harta mereka dari tangan Sang Guru dengan ucapan berkat: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, ... Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.’” E.G.W. (Testimonies for the Church, vol. 3, cp. 33, pg. 402)
6
MENGGUNAKAN WAKTU SAYA DENGAN SEBAIK-BAIKNYA
“Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.” (Lukas 12:35) Pada zaman Yesus, orang-orang mengenakan jubah. Untuk memudahkan dalam bergerak pada waktu bekerja, mereka perlu untuk “hendaklah pinggangmu tetap berikat”; yaitu, untuk menahan jubah dengan ikat pinggang. Mereka juga perlu agar menyalakan pelita pada malam hari agar tetap terjaga. Yesus menggunakan contoh-contoh dan tiga perumpamaan (Lukas 12:36-38, , 42-48) untuk mengajar kita bahwa kita harus senantiasa rela dalam melakukan setiap pekerjaan, untuk senantiasa berjaga dan untuk tidak pernah kecewa ketika menantikan kedatanganNya. Menantikan sang Tuan untuk datang dari perkawinan. Lukas 12:36-38 Tuan rumah yang berjaga untuk melindungi rumahnya. Lukas 12:39-40 Seorang penatalayan yang tidak setia atau yang setia. Lukas 12:42-48
7
E.G.W. (God’s Amazing Grace, December 11)
“Sekarang adalah waktu untuk bersiap untuk kedatangan Tuhan kita. Bersiap untuk bertemu dengan Dia tidak dapat dicapai dalam sekejap waktu. Persiapan untuk peristiwa yang khidmat itu haruslah menanti dan memperhatikan dengan waspada, ditambah dengan bekerja dengan tekun. Sehingga anak-anak Allah memuliakan Dia. Ditengah-tengah keadaan hidup yang sibuk, suara mereka harus terdengar berbicara tentang dorongan, iman dan pengharapan. Semua mereka serta yang mereka miliki diabdikan dalam pelayanan sang Guru.”
8
MENJADI SEORANG SAKSI Kewajiban untuk bersaksi. Lukas 8:4-15
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."” (Kisah Para Rasul 1:8) Berkhotbah dan kesaksian pribadi adalah alat-alat yang Allah telah pilih untuk membuat rencana KeselamatanNya dikenal (1 Korintus 1:21) Menabur Firman Allah. Menerima Firman Allah tergantung pada penerimaan orang (tanah) tersebut akan Firman Allah. Kewajiban untuk bersaksi. Lukas 8:4-15 Mereka yang mempersembahkan hidup mereka untuk melayani Allah akan “menerima kembali lipat ganda pada masa ini juga, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.” (Lukas 18:30) Upah dari bersaksi. Lukas 18:24-30 Allah telah memberi kita talenta (mina) untuk melayani Dia. Kita bertanggung jawab untuk menggunakan mina tersebut untuk kemuliaanNya. Tanggung jawab dari bersaksi. Lukas 19:11-27
9
MENJADI SEORANG HAMBA “Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.” (Lukas 22:26) Apakah yang menjadi sikap kita ketika kita menduduki suatu posisi pimpinan di dalam Gereja? Tidak seperti memimpin pemerintahan sekular, memimpin Gereja Kristus artinya melayani. Hanya mereka yang memahami keistimewaan melayani orang lain yang layak untuk menjadi seorang Kristen yang baik.
10
E.G.W. (This Day with God, December 13)
“Kristus memberi murid-Nya pelajaran yang paling penting dalam hal siapa yang harus menjadi murid-Nya. 'Dalam kerajaan yang akan Aku dirikan,’ Dia berkata, ‘perselisihan untuk merasa lebih unggul tidaklah memiliki tempat. Kamu semua adalah bersaudara. Semua hambaKu adalah sama. Satu-satunya kebesaran yang diakui yaitu kebesaran akan kerendahan hati dan pengabdian untuk melayani orang lain. Dia yang merendahkan dirinya akan ditinggikan, dan dia yang meninggikan diri akan direndahkan. Dia yang berusaha untuk melayani orang lain dengan penyangkalan diri dan pengorbanan diri akan diberikan perlengkapan dari karakter yang menghargai diri mereka kepada Allah, dan mengembangkan kebijaksanaan, kesabaran sejati, menahan nafsu, kebaikan, belas kasih. Ini memberinya tempat termurah dalam kerajaan Allah.’” E.G.W. (This Day with God, December 13)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.