Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP"— Transcript presentasi:

1 INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP
TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Manajemen Keuangan Dosen : Drs. Muhammad Masruri, MM Disusun oleh: Dominico Heryan Kristanto Ahmad Reza Noor Nawawi Rochman Faela Sulfa Iana Fatkhul Mujib FAKULTAS EKONOMI PROGDI MANAJEMEN SEMESTER 4 PARAREL UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2015

2 Pendahuluan Investasi aktiva tetap adalah suatu proses yang lebih mengarah pada sebuah penganggaran modal. Sedangkan penganggaran modal merupakan keseluruhan proses dalam menganalisa proyek-proyek tersebut yang nantinya akan di masukan ke dalam anggaran modal (capital budget). Investasi aktiva tetap harus dinilai apakah akan memberikan pengaruh yang baik terhadap arus kas perusahaan. Keputusan untuk menerima atau menolak suatu proposal investasi proyek harus mengacu pada penganggaran modal.

3 RUMUSAN MASALAH Beberapa Pengertian dalam Investasi Aktiva Tetap
Perputaran Dana yang diinvestasikan dalam Aktiva Tetap Capital Budgeting (Anggaran Belanja Modal) Penggolongan Investasi dalam Aktiva Tetap Analisis Arus Kas (Cashflow Analysis) Beberapa metode yang digunakan untuk menyeleksi usulan investasi Metode Payback Periode (PP) Net Present Value (NPV) Profitability Index (PI) Internal Rate of Return (IRR) Accounting Rate of Return (ARR) Hubungan antara NPV dan IRR Pencatuan Modal Perluasan Penggunaan Konsep Nilai Sekarang ( Present Value)

4 Beberapa Pengertian 1) Operating Expenditure (Belanja Operasi)
Pengeluaran dana, dimana jangka waktu kembalinya kurang dari 1 tahun. 2) Capital Expenditure (Belanja modal) Capital expenditure merupakan pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh perusahan dengan harapan bahwa pengeluaran tersebut akan memberikan manfaat atau hasil (benefit) untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun. Adapun motif utama dalam melakukan capital expenditure, antara lain: Pembelian akitiva tetap yang baru; Penggantian aktiva tetap yang lama; Perbaikan atau modernisasi atas aktiva tetap yang lama. Untuk menilai alternatif capital expenditure maka sebagai dasar perhitungan cash inflow dan cash outflow sesudah pajak. Usulan-usulan untuk capital expenditure dapat merupakan proyek-proyek yang sifatnya independen maupun mutually exclusive. Mexclusive apabila dengan diterimanya salah satu proyek akan menutup kemungkinan diterimanya proyek lain. independent projects tidak akan menghilangkan kesempatan proyek yang lain selama proyek-proyek tersebut dapat memenuhi kriteria minimum yang sudah ditetapkan oleh perusahaan sebelumnya.

5 Perputaran Dana yang diinvestasikan dalam Aktiva Tetap
Perputaran dana investasi dalam aktiva tetap biasanya berbentuk bangunan, mesin, kendaraan, dll yang akan diterima kembali oleh perusahaan secara berangsur-angsur dalam beberapa tahun melalui depresiasi. Secara sederhana perputaran dana di kedua aktiva dapat digambarkan sebagai berikut : Perputaran dana dalam aktiva tetap

6 Capital Budgeting (Anggaran Belanja Modal)
Penganggaran modal atau capital budgeting merupakan keseluruhan proses dari perencanaan dan pengambilan keputusan dalam hal pengeluaran dana dimana durasi untuk mengembalikan dana tersebut lebih dari satu tahun. Capital budgeting memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Tahap-tahap dalam capital budgeting: Menyusun daftar usulan investasi; Menilai dan menyeleksi investasi-investasi yang diusulkan berdasarkan criteria seleksi yang telah ditentukan; Memilih investasi diantara alternatif-alternatif yang diusulkan. Manfaat capital budgeting: Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari 1 tahun; Agar tidak terjadi over investment atau under investment; Dapat lebih terencana, teliti, karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar; Mencegah terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan (decision making).

7 Penggolongan Investasi dalam Aktiva Tetap
Investasi Penggantian Investasi Penambahan Kapasitas Investasi Penambahan Produk Baru Investasi Lain-lain

8 Analisis Arus Kas (Cashflow Analysis)
dalam proses ini adalah mempertimbangkan arus kas selisih (incremental cash flow) yang didefinisikan sebagai perbedaan antara arus kas perusahaan jangka proyek yang diambil dan arus kas perusahaan tanpa proyek. Arus kas suatu proyek dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga): Arus kas permulaan (initial cash flow) Arus kas operasi (operating cash flow) Arus kas terminal (terminal cash flow)

9 Kriteria apa saja yang dibutuhkan dalam penilaian Investasi Modal Tetap ?
Dalam menilai suatu investasi yang akan dipakai untuk mengambil keputusan investasi ada beberapa kriteria yang digunakan. Pada dasarnya kriteria penilaian investasi dapat digolongkan menjadi 2 (dua) golongan yaitu: Kriteria investasi yang mendasarkan pada konsep cash flow, terdiri dari : Konsep cash flow yang tidak memperhatikan nilai waktu dari uang atau faktor diskonto (nondiscounted cash flow) yaitu metode pay back periode. Konsep cash flow yang memperhatikan nilai waktu dari uang atau kaktor diskonto (discounted cash flow), yaitu: Nilai sekarang bersih/neto atau Net Present Value (NPV) Indek keuntungan/Profitabilitas Indeks (PI) Internal Rate of Return (IRR) Kriteria investasi yang mendasarkan pada konsep keuntungan/income adalah Average Rate of Return (ARR)/Accounting Rate of Return (ARR).

10 a. Metode Payback Periode (PP)
Payback Periode merupakan periode yang dibutuhkan supaya mampu menutup kembali pengeluaran investasi dengan memanfaatkan aliran kas neto (net cash flow) atau proceed. Resiko akan semakin kecil apabila modal yang dikeluarkan dapat segera kembali. Kriteria penerimaan proyek yang akan diterima adalah jika perbandingan antara periode pengembalian lebih rendah dari periode pengembalian maksimum. Contoh : Ada usul investasi dalam suatu proyek yang membutuhkan investasi sebesar Rp ,00 yang diprerkirakan mempunyai proceeds selama usianya seperti nampak dibawah ini. Pola proceeds (keuntungan neto sesudah pajak plus depresiasi). Tahun proceeds: Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Payback period dari investasi dihitung : Jumlah Investasi Rp ,00 Proceeds tahun 1 Rp ,00 Rp ,00 Proceeds tahun 2 Rp ,00 Investasi yang belum tertutup sesudah akhir tahun Ke-2 Rp ,00 Proceeds tahun ke 3 Rp ,00 Dana yang dibutuhkan Rp ,00 Waktu yang dibutuhkan Rp ,00 pada tahun ke- 3 adalah Rp ,00 x 1 tahun = 3 bulan Rp ,00 Maka Payback Period dari investasi adalah 2 tahun 3 bulan.

11 b. Net Present Value (NPV)
Net Present Value merupakan selisih yang terjadi antara nilai arus kas masuk sekarang yang akan diterima di periode yang akan datang dengan nilai arus kas keluar. Rumus : Contoh : Perhitungan NPV atas dasar discount rate 10% Untuk kriteria penerimaannya dapat di lihat dari NPV yang positif, ini menjelaskan bahwa Rate of Return dari investasi nilainya lebih tinggi jika dibanding dengan Discount Rate, dan juga sebaliknya.

12 c. Profitability Index (PI)
Merupakan pembagian antara nilai arus kas masuk sekarang yang akan diterima di periode yang akan datang dengan nilai arus kas keluar. Untuk kriteria penerimaannya investasi dapat dilihat dari profitability index yang lebih dari satu dan juga sebaliknya. Contoh : Dari contoh soal NPV, kita dapat menghitung “Profitability Index (PI)” = Rp ,00 Rp ,00 = 1,37

13 d. Internal Rate of Return (IRR)
Didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari prooceeds yang diharapkan akan diterima (PV of Future Proceeds ) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV of capital outlays ). Internal Rate of Return (IRR) harus dicari dengan trial and error / coba coba. Jumlah investasi = Rp ,00 Jumlah proceeds tahunan selama 3 tahun= Rp ,00 Rumus Misalnya kita menggunakan tingkat bunga 20% untuk menghitung PV dari proceeds. Dengan menggunakan bantuan dari tabel A-2 ( lihat buku) kita dapat menghitung NPV-nya sebagai berikut: PV dari proceeds = 2,106 x Rp , = Rp ,00 PV dari Outlays = Rp ,00 NPV = Rp ,00 coba1. Dimana : IO = Initial outlays (nilai investasi mula-mula) Pt = Net cash flow (proceed) pada tahun ke-t i = Tingkat diskonto n = Lama waktu / periode umur investasi coba2. Oleh karena hasil positif maka kita coba untuk menggunakan bunga yang lebih tinggi, misalnya kita menggunakan tingkat bunga 24% untuk menghitung PV dari proceeds. kita dapat menghitung NPV-nya sebagai berikut: PV dari proceeds = 1,981 x Rp , = Rp ,00 PV dari Outlays = Rp ,00 NPV = Rp ,00 coba3. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa NPV-nya positif, ini berarti bahwa tingkat bunga yang sebenarnya diatas 23% dan dibawah 24%. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa NPV negatif ini, berarti bahwa tingkat bunga yang sebenarnya lebih kecil dari 24%. Kita coba menggunakan tingkat bunga 23 maka NPV sebagai berikut: PV dari proceeds = 2,011 x Rp , = Rp ,00 PV dari Outlays = Rp ,00 NPV = Rp ,00

14 4. Internal Rate of Return (IRR) Lanjutan
Internal rate yang sebenarnya dapat dihitung dengan mengadakan interpolasi dari dua tingkat bunga (23% dan 24%) sebagai berikut: 248 x 1% = 0,37% 675 IRR ( internal Rate of Return ) =23% + 0,37% = 23,37% Metode ke-2: Misalkan PV factor = x = x X = 2,0 2) Dalam tabel A-2 pada deretan tahun ke-3 dicari PV factor 2,0 3) Dalam tabel tersebut dapat ditemukan angka 2,0 adalah terletak pada angka 2,011 (23%) dan 1,981 (24%). Ini berarti Internal rate of return terletak pada tingkat bunga antara 23% dan 24%.

15 e. Average Rate of Return (ARR)/Accounting Rate of Return (ARR)
Dari contoh 9.1 (lihat buku) kita dapat menghitung besarnya “accounting rate of return”-nya sebagai berikut: a. Accounting rate of return atas dasar initial investment : = Kebaikan dari metode ini adalah pada kesederhanaanya dan mudah dimengerti. Namun kelemahan dari metode ini adalah: Tidak memperhatikan “ time value of money” Menitikberatkan pada masalah accounting, dan kurang memperhatikan data cash flows dari investasi yang bersangkutan. Merupakan pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-rata yang menyesatkan. Kurang memperhatikan panjangnya jangka waktu investasi. = 16,67% b. Accounting rate of return atas dasar investasi rata-rata (average in invesment) = = 33,34% Kalau kita harus memilih salah satu dari beberapa usul investasi dengan menggunakan metode ini, maka akan memilih investasi yang dapat menghasilkan “accounting rate of return” yang paling besar.

16 Hubungan antara NPV – PI dan IRR
Metode NPV adalah memperhitungkan selisih antara present value dan net cash flow / proceed pada tingkat diskonto tertentu dengan present value dari initial outlays. Metode IRR adalah memperhitungkan besarnya tingkat diskonto yang menjadikan net present value sama dengan nol, sehingga perbedaannya terletak pada discount rate / tingkat diskonto yang dipergunakan. Dari gambar tersebut terlihat hubungan-hubungan net present value IRR dan tingkat diskonto sebagai berikut : Sumbu tegak adalah kondisi NPV pada tingkat diskonto 0% yaitu sebesar Rp ,00 Titik IRR pada titik A sebesar 18,562% saat NPV = 0. Dengan tingkat diskonto di bawah IRR maka NPV positif dan dengan tingkat diskonto di atas IRR maka NPV negatif. Semakin besar tingkat diskonto semakin kecil NPV dan di atas tingkat diskonto yang menjadikan NPV = 0 atau IRR maka NPV menjadi negatif. Besarnya sudut X tergantung besar kecilnya tingkat IRR, apabila tingkat IRR semakin kecil maka sudut X semakin besar dan sebaliknya apabila tingkat IRR semakin besar maka sudut X semakin kecil.

17 5. Average Rate of Return (ARR)/Accounting Rate of Return (ARR).
Average rate of return disebut juga accounting rate of return atau accounting return to investment adalah metode penilaian investasi yang berusaha menunjukkan ratio atau perbandingan antara keuntungan neto tahunan terhadap nilai investasi yang diperlukan untuk memperoleh laba / keuntungan tersebut baik diperhitungkan dengan nilai awal investasi / initial investment) atau rata-rata investasi, (average investment). Kriteria penerimaan investasi di lihat dari nilai ARR yang lebih dari 100%, bila nilai ARR kurang dari 100% maka investasi tidak diterima.

18 Pencatuan Modal Pencatuan modal Menyusun skala prioritas investasi dikarenakan keterbatasan dana perusahaan dimana terjadi setiap waktu kalau ada kendala mengenai jumlah dana yang dapat diinvestasikan selama suatu periode tertentu. Contoh :

19 Perluasan Penggunaan Konsep Nilai Sekarang (Present Value)
Investasi merupakan keputusan pemilih alternativ. Konsep nilai-sekarang arus-kas banyak membantu pimpinan perusahaan dalam melakukan keputusan pemilihan alternatif,misal: Apakah perusahaan akan tetap menggunakan mesin yang sekarang digunakan atau akan menggantinya dengan mesin jenis baru yangb lebih efisien? Apakah perusahaan akan menerima usul untuk mengadakan ekspansi atau tetap mempertahankan tingkat kapasitas yang ada sekarang. Dalam rangka usaha mengadakan komputerisasi,apakah sebaiknya perusaaan membeli seperangkat komputer ,atau mengadakan kontrak leasing(buy-or-lease proposals). Dalam hal perusahaan mendapatkan tawaran beberapa beberapa model peralatan model manakah yang akan dipilih.? Contoh :

20 Kesimpulan Investasi aktiva tetap adalah suatu proses yang lebih mengarah pada sebuah penganggaran modal. Sedangkan penganggaran modal merupakan keseluruhan proses dalam menganalisa proyek-proyek tersebut yang nantinya akan di masukan ke dalam anggaran modal (capital budget). Motif utama dalam melakukan capital expenditure, antara lain: Pembelian akitiva tetap yang baru. Penggantian aktiva tetap yang lama. Perbaikan atau modernisasi atas aktiva tetap yang lama. Dalam menilai suatu investasi yang akan dipakai untuk mengambil keputusan investasi ada beberapa kriteria yang digunakan. Pada dasarnya kriteria penilaian investasi dapat digolongkan menjadi 2 (dua) golongan A. Kriteria investasi yang mendasarkan pada konsep cash flow, terdiri dari : Konsep cash flow yang tidak memperhatikan nilai waktu dari uang atau faktor diskonto (nondiscounted cash flow) yaitu metode pay back periode. Konsep cash flow yang memperhatikan nilai waktu dari uang atau kaktor diskonto (discounted cash flow), yaitu: Nilai sekarang bersih/neto atau Net Present Value (NPV) Indek keuntungan/Profitabilitas Indeks (PI) Internal Rate of Return (IRR) B. Kriteria investasi yang mendasarkan pada konsep keuntungan/income adalah Average Rate of Return (ARR)/Accounting Rate of Return (ARR). 5. Pemanfaatan dan penggunaan metode pengambilan keputusan dalam investasi aktiva tetap. Hubungan antara NPV dan IRR Pencatuan Modal Penggunaan Konsep Nilai Sekarang ( Present Value)


Download ppt "INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google