Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Pelaksanaan PPRG Provinsi Sumatera Barat
BAPPEDA Provinsi Sumatera Barat Rapat Persiapan Pelaksanaan PPRG di SKPD Provinsi Sumatera Barat Pelaksanaan PPRG Provinsi Sumatera Barat Disampaikan Oleh : BAPPEDA PROVINSI SUMATERA BARAT Padang, 24 Juni 2015
2
Tahapan Pelaksanaan PPRG Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015
Penetapan Instruksi Gubernur No.9 Tahun 2014 tentang Implementasi GAP (Gender Analysis Pathway) dan GBS (Gender Budget Statement) dalam Rencana Kerja Anggaran di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Berlaku pada seluruh SKPD Provinsi Penetapan Keputusan Gubernur Sumatera Barat No tentang Pembentukan Pokja PUG dan Focal Point Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tahun 2015 Penetapan Keputusan Gubernur Sumatera Barat No tentang Pembentukan Tim Penggerak PPRG Provinsi Sumatera Barat Rapat Persiapan Pelaksanaan PPRG tanggal 19 Juni 2015 khusus Tim Penggerak PPRG Rapat Penjelasan Pelaksanaan PPRG tanggal 24 Juni kepada seluruh SKPD Provinsi Sumatera Barat Review / Verifikasi GAP dan GBS pada DPA SKPD Provinsi Sumbar mulai tgl 1-10 Juli 2015
3
1. Kondisi Umum
4
Rata-rata lama Sekolah Pengeluaran riil per kapita yg disesuaikan
Perkembangan INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) Menurut Provinsi PROVINSI Angka Harapan Hidup ( Tahun ) Angka Melek huruf ( Persen ) Rata-rata lama Sekolah Pengeluaran riil per kapita yg disesuaikan ( Rp. 000 ) I P M Rangking 2011 2012 2013 1. NAD 68,80 68,94 96,95 96,99 8,90 8,93 615,60 618,79 72,16 72,51 73,05 18 19 20 2. SUMUT 69,65 69,81 97,46 97,51 8,91 9,07 640,23 643,63 74,65 75,13 75,55 8 3. SUMBAR 69,76 70,02 97,16 97,23 8,57 8,60 638,73 641,85 74,28 74,70 75,01 9 4. RIAU 71,55 71,69 98,42 98,45 8,63 8,64 650,83 654,48 76,53 76,90 77,25 3 5 5. JAMBI 69,25 69,44 96,16 96,20 8,05 8,20 637,60 640,82 73,30 73,78 74,35 13 6. SUMSEL 69,80 70,05 97,44 97,50 7,84 7,99 633,57 637,47 73,42 73,99 74,36 10 12 7. BENGKULU 70,16 70,39 95,40 95,69 8,33 8,48 631,86 634,74 73,40 73,93 74,41 11 8. LAMPUNG 69,75 95,02 95,13 7,82 7,87 621,77 625,52 71,94 72,45 72,87 21 9. BABEL 69,05 69,21 95,83 95,88 7,58 7,68 645,37 648,49 73,37 74,29 14 10. KEPRI 69,85 69,91 97,67 97,80 9,73 9,81 644,96 648,92 75,78 76,20 76,56 6 11. DKI Jakarta 73,35 73,49 99,15 99,21 10,95 10,98 632,17 635,29 77,97 78,33 78,59 1 12.YOGYA 73,27 73,33 91,49 92,02 9,20 9,21 650,16 653,78 76,32 76,75 77,37 4 2 13. KALTIM 71,40 71,58 97,21 97,55 9,19 9,22 646,01 649,85 76,22 76,71 77,33 14. SULUT 72,33 72,44 99,46 99,53 8,92 9,00 639,57 643,20 76,54 76,95 77,36 INDONESIA 69,87 92,99 93,25 7,94 8,08 638,05 641,04 72,77 73,29 73,81 Sumber : BPS, 2014
5
Rata-rata lama Sekolah Pengeluaran riil per kapita yg disesuaikan
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI` Angka Harapan Hidup ( Tahun ) Angka Melek huruf ( Persen ) Rata-rata lama Sekolah Pengeluaran riil per kapita yg disesuaikan ( Rp. 000 ) I P M Rangking (Provinsi) Rangking (Nasional) 2011 2012 2013 2010 Kep. Mentawai 68,54 68,63 68,72 93,67 93,69 93,88 6,52 6,76 609,56 611,43 613,89 69,06 69,26 69,72 19 373 383 392 Pesisir Selatan 67,59 67,88 67,92 95,01 96,00 96,56 8,12 8,23 8,43 632,30 634,99 638,20 71,77 72,43 72,98 13 12 11 251 244 234 Kab.Solok 66,95 67,30 67,33 97,21 97,24 97,30 8,03 8,04 8,06 631,02 633,78 637,14 71,73 72,15 72,46 14 260 247 250 Sijunjung 67,25 67,58 67,63 94,79 94,80 94,83 7,50 7,51 7,59 636,58 639,31 642,70 71,40 71,80 15 261 265 271 Tanah Datar 71,30 71,67 71,75 97,25 97,27 97,41 8,40 8,41 632,89 635,60 638,22 74,58 75,00 75,29 8 116 112 111 Pdg Pariaman 69,01 69,38 69,44 94,51 94,53 94,86 7,31 7,46 7,47 634,09 637,05 640,82 71,98 72,53 72,93 231 232 Agam 69,23 69,43 97,86 97,87 98,36 8,59 8,61 8,63 633,28 636,57 640,06 73,74 74,11 74,50 9 146 151 Lima Puluhkota 68,81 69,18 69,20 98,99 99,01 99,08 8,00 8,01 8,02 613,39 616,54 620,00 71,78 72,24 72,54 243 Pasaman 67,77 68,11 68,17 98,82 98,84 98,93 7,66 7,87 642,90 646,09 649,47 73,19 73,78 74,10 10 173 175 168 Solok Selatan 64,74 64,88 64,94 97,60 97,63 97,72 7,84 7,86 8,17 616,62 616,84 623,15 69,34 69,69 70,23 18 359 364 376 Dharmasraya 66,25 66,50 66,55 97,29 97,33 8,24 8,26 610,06 612,72 615,50 69,89 70,25 70,52 17 357 346 351 Pasaman Barat 65,41 65,68 65,77 98,29 98,32 98,37 624,64 628,04 631,43 70,62 71,07 71,39 16 308 313 315 Padang 71,14 71,44 99,50 99,51 99,52 10,92 10,94 649,62 652,88 656,01 78,15 78,55 78,82 2 Kota Solok 69,86 70,03 70,05 98,52 99,21 99,32 10,48 10,49 10,51 638,63 641,79 645,09 76,04 76,54 76,85 5 67 68 Sawahlunto 71,86 72,08 72,11 98,62 98,63 98,64 9,23 9,42 627,79 630,20 633,06 75,41 75,87 76,11 6 85 86 Pdg Panjang 71,66 72,01 99,31 99,35 10,73 10,74 10,76 647,98 650,36 653,52 78,12 78,51 78,81 3 25 20 Bukitinggi 71,69 71,85 71,89 99,93 99,94 10,58 10,59 655,31 658,39 660,99 78,73 79,07 79,29 1 Payakumbuh 70,78 70,94 70,96 99,19 99,20 99,36 9,72 9,91 640,51 643,67 76,29 76,76 76,99 4 61 62 Pariaman 69,25 69,48 69,54 98,94 99,05 9,92 9,93 10,04 632,35 634,90 636,08 74,89 75,23 75,46 7 98 101 106 SUMATERA BARAT 69,76 70,02 70,09 97,16 97,23 97,38 8,57 8,60 638,73 641,85 644,59 74,28 74,70 75,01 Sumber : BPS Provinsi Sumaera Barat, 8 Agustus 2014
6
Bertempat tinggal di : - Kabupaten = 73,10%
JUMLAH PENDUDUK SUMATERA BARAT TAHUN 2012 (SBDA 2013) No KAB/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH Sex Rasio Kepadatan Jiwa/Km2 Jiwa % 1 Kep. Mentawai 40.684 37.827 78.511 1,58 107,55 13,06 2 Pesisir Selatan 8,83 97,81 75,52 3 Solok 7,16 97,14 94,99 4 Sijunjung 4,18 99,72 66,27 5 Tanah Datar 6,92 94,88 256,73 6 Padang Pariaman 8,01 96,38 298,68 7 Agam 9,35 96,23 207,73 8 Limapuluh Kota 7,18 97,96 106,11 9 Pasaman 5,22 97,74 58,22 10 Solok Selatan 74.662 73.775 2,99 101,20 44,36 11 Dharmasraya 95.876 4,01 107,16 67,07 12 Pasaman Barat 7,60 101,58 111,15 13 Padang 17,23 97,45 1.229,33 14 30.211 30.941 61.152 1,23 97,64 1.060,93 15 Sawahlunto 28.856 29.212 58.068 1,17 98,78 212,35 16 Padang Panjang 23.284 24.903 48.187 0,97 93,50 2.095,09 17 Bukittinggi 56.643 57.772 2,31 98,05 4.533,08 18 Payakumbuh 58.945 60.997 2,42 96,64 1.491,26 19 Pariaman 40.113 40.757 80.870 1,63 98,42 1.102,37 100,00 98,16 117,21 Bertempat tinggal di : - Kabupaten = 73,10% - Kota = 26,90%
7
PROYEKSI PENDUDUK SUMATERA BARAT TAHUN 2014
No KAB/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH Sex Rasio Kepadatan Jiwa/Km2 Jiwa % 1 Kep. Mentawai 43.392 40.211 83.603 1,63 107,91 13,91 2 Pesisir Selatan 8,70 98,10 77,05 3 Solok 7,04 97,52 96,60 4 Sijunjung 4,26 99,97 69,82 5 Tanah Datar 6,70 95,16 257,39 6 Padang Pariaman 7,86 96,64 303,68 7 Agam 9,22 96,50 211,89 8 Limapuluh Kota 7,12 98,38 108,93 9 Pasaman 5,20 98,19 60,01 10 Solok Selatan 79.070 77.831 3,06 101,59 46,89 11 Dharmasraya 4,23 107,18 73,26 12 Pasaman Barat 7,83 101,90 118,55 13 Padang 17,33 99,60 1 280,02 14 32.126 32.693 64.819 1,26 98,27 1 124,55 15 Sawahlunto 29.580 30.028 59.608 1,16 98,51 217,99 16 Padang Panjang 25.019 25.189 50.208 0,98 99,33 2 182,96 17 Bukittinggi 58.408 62.083 2,35 94,08 4 773,81 18 Payakumbuh 62.391 63.299 2,45 98,57 1 562,73 19 Pariaman 41.230 42.380 83.610 97,29 1 139,72 100,00 98,80 121,33 Sumber :
8
LAJU PERTUMBUHAN KEPADATAN PENDUDUK
TAHUN 2010
9
PERBANDINGAN TINGKAT KEMISKINAN
MENURUT KAB/KOTA TAHUN 2013, PROVINSI DAN NASIONAL Sept 2014 9 9
10
BUKAN ANGKT KERJA(Org) Sumber : Berita Resmi BPS
PROFIL SUMBER DAYA MANUSIA SUMATERA BARAT- INDONESIA TAHUN 2009 – 2015 (Kondisi Februari) BEKERJA (Org) NAS : 120,85 juta (15) SUMBAR : (09) (10) (11) (12) (13) (14) (15) ANGKATAN KERJA(Org) NAS : 128,30 juta (15) SUMBAR : (09) (10) (11) (12) (13) (14) (15) PDDK USIA KERJA > 15 th - NAS : 181,17 juta (14) SUMBAR: (09) (10) (11) (12) (13) (14) PENGANGGUR NAS : 7,45 juta (15) SUMBAR : (09) (10) (11) (12) (13) (14) (15) BUKAN ANGKT KERJA(Org) NAS : 55,85 juta (14) SUMBAR: (09) (10) (11) (12) (13) (14) PENDUDUK (Orang) - NAS : 237,56 juta (10) SUMBAR : (11) (12) Sekolah Mengurus RT Lainnya Sumber : Berita Resmi BPS
11
Perkembangan Tingkat Pengangguran Tahun 2005 – 2015 (Februari)
`
12
Perkembangan Komponen IPG,
13
Hubungan antara IPM dengan IPG
Dari hasil analisis kuadran terlihat bahwa ada beberapa daerah yang memiliki gap yang besar antara IPM 2010 dan IPG 2010 terutama pada daerah-daerah yang berada di kuadran II dan IV. KUADRAN II : IPM di atas rata-rata nasional dan IPG di bawah rata-rata nasional. Provinsi yang berada di kategori ini mengindikasikan bahwa secara umum capaian pembangunan manusia di daerah tersebut sudah cukup bagus, namun terjadi kesenjangan antara capaian laki-laki dan perempuan sehingga angka IPGnya menjadi rendah. KUADRAN IV : IPM di bawah rata-rata nasional tetapi IPG di atas rata-rata nasional. Satu-satunya provinsi yang masuk ke dalam kategori ini adalah Maluku. IPG
14
Hubungan Antara IPM dan IDG
Kuadran II : IPM tinggi dan IDG rendah. Pembangunan manusia pada provinsi di kuadran ini sudah berjalan baik yang ditandai dengan nilai IPM yang tinggi namun tidak diikuti oleh pemberdayaan gender yang tercermin dari nilai IDG nya yang rendah. Kuadran IV : IPM rendah dan IDG tinggi. Provinsi pada kuadran ini merupakan daerah dengan capaian pembangunan manusia yang masih rendah. Namun demikian, kapabilitas laki-laki dan perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai aspek kehidupan cukup tinggi. IDG
15
Hubungan Antara IPG dan IDG
Kuadran II : IPG rendah dan IDG tinggi. Provinsi pada kuadran ini menunjukkan kondisi masih rendahnya pembangunan manusia berbasis gender tetapi tidak dibarengi rendahnya pemberdayaan gender yang tercermin pada nilai IDG nya yang tinggi. Kuadran IV : IPG tinggi dan IDG rendah. Pembangunan manusia berbasis gender pada provinsi di kuadran ini sudah berjalan baik yang ditandai dengan nilai IPG yang tinggi. Namun kondisi tersebut tidak diikuti oleh pemberdayan gender yang tercermin dari nilai IDG nya yang rendah. IPG IDG
16
PEDOMAN PUG Panduan Inpres No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional Perencanaan Penyusunan Pelaksanaan Pemantauan Evaluasi Permendagri No. 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Daerah. Bappeda mengkoordinasi penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Rencana Kerja SKPD berspektif Gender. Badan, Dinas yang membidangi tugas pemberdayaan masyarakat sebagai koordinator penyelenggaraan pengarusutamaan gender di daerah. Analisis Gender terhadap rencana kerja SKPD dilakukan oleh masing-masing SKPD bersangkutan. Atas kebijakan & program pembangunan Nasional yang perspektif gender dalam rangka Kesetaraan & Keadilan Gender (KKG)
17
- Permendagri 67/2011 - SK Gubernur Sumbar No TUGAS POKJA PUG Mempromosikan dan memfasilitasi PUG kepada masing-masing SKPD; Melaksanakan sosialisasi dan advokasi PUG kepada Pemerintah Kab/Kota; Menyusun program kerja setiap tahun; Mendorong terwujudnya perencanaan dan penganggaran yang responsif gender; Menyusun rencana kerja Pokja PUG setiap tahun; Merumuskan rekomendasi kebijakan kepada Bupati/Walikota; Menyusun Profil Gender Provinsi; Melakukan pemantauan pelaksanaan PUG di masing-masing instansi; Menetapkan tim teknis untuk melakukan analisis terhadap anggaran daerah; Menyusun Rencana Aksi Daerah (RANDA) PUG di Provinsi; Mendorong dilaksanakannya pemilihan dan penetapan focal point di masing-masing SKPD lingkup Pemerintah Provinsi
18
TUGAS FOCAL POINT PUG Mempromosikan pengarusutamaan gender pada unit kerja; Memfasilitasi penyusunan rencana kerja dan penganggaran SKPD yang responsif gender; Melaksanakan pelatihan, sosialisasi, advokasi pengarusutamaan gender kepada seluruh pejabat dan staf di lingkungan SKPD; Mendorong pelaksanaan analisis gender terhadap kebijakan, program, dan kegiatan pada unit kerja; Memfasilitasi penyusunan data gender pada masing-masing SKPD
19
TUGAS TIM PENGGERAK PPRG PROVINSI SUMATERA BARAT
Meneliti / review/ verifikasi kepastian pelaksanaan PPRG dalam penyusunan RKA/DPA SKPD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 yang dibuktikan lembar Gender Budget Statement (GBS) dengan Instrumen Gender Analisys Pathway (GAP); Meneliti / review/ verifikasi dalam menetapkan program/kegiatan utama SKPD untuk dimasukkan pada penerapan PPRG; Melakukan pelatihan analisis gender dan penyusunan lembar Anggaran Responsif Gender (ARG); Menyusun Peraturan/Instruksi Kepala Daerah tentang Pelaksanaan PPRG dalam penyusunan RKA/DPA SKPD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015; Melakukan sosialisasi kepada seluruh pejabat eselon 2 dan 3 di seluruh SKPD mengenai PUG dan PPRG; Melakukan peningkatan kapasitas SDM bidang perencana di setiap SKPD dalarn pelaksanaan PUG dan PPRG di daerah; Meneliti dan memastikan pengintegrasian PUG dalam penyusun RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja SKPD. Memonitor realisasi pelaksanaan PUG dan PPRG di daerah. Melakukan pembinaan dan pengawasan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota berkaitan dengan pelaksanaan Strategi Nasional Percepatan Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui Perencanaan dan Penganggaran Yang Responsif Gender (PPRG). Melaporkan pelaksanaan PPRG di Kabupaten/Kota
20
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015
Struktur Tim Penggerak Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 Keputusan Gubernur No. 050–424–2015 tgl 8 Juni 2015 I. Pembina : - Gubernur Sumatera Barat - Wakil Gubernur Sumatera Barat II. Pengarah Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat III. Ketua Pelaksana Harian Asisten Sekretaris Daerah bidang Ekonomi dan Kesra Provinsi Sumatera Barat - Wakil Ketua I Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Barat Wakil Ketua II Inspektur Provinsi Sumatera Barat Wakil Ketua III Kepada DPKD Provinsi Sumatera Barat IV. Sekretaris Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Sumatera Barat Anggota Sekretariat Pejabat Eselon III Provinsi Sumatera Barat pada SKPD Inspektorat, Bappeda, DPKD dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Pejabat Eselon IV Provinsi Sumatera Barat pada SKPD Inspektorat, Bappeda, DPKD dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Staf Provinsi Sumatera Barat pada SKPD Bappeda dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
21
2. Implementasi, Pemantauan dan Evaluasi Strategi PUG dalam Pembangunan Daerah
22
YANG MEMPENGARUHI IPM, IPG DAN IDG
12 AREA KRITIS PEREMPUAN YANG MEMPENGARUHI IPM, IPG DAN IDG 1. Perempuan dan Kemiskinan 2. Perempuan dan Pendidikan & Pelatihan 3. Perempuan dan Kesehatan 4. Kekerasan terhadap Perempuan 5. Perempuan dan Politik dan Pengambilan Keputusan 6. Perempuan dan Ekonomi 7. Hak Asasi Perempuan 8. Perempuan dan Media 9. Perempuan dan Lingkungan Hidup 10. Anak Perempuan 11. Perempuan dan Konflik Bersenjata 12. Kelembagaan Nasional untuk Memajukan Perempuan 22 22 22
23
SASARAN PEMBANGUNAN IMPLEMENTASI IMPLEMENTASI AGENDA, PRIORITAS,
2014: IPM 75,84 PERT. EKONOMI 7,13% PENDPT/K 28,44 JUTA KEMISKINAN 7,35% PENGANGGURAN 5,50% LAMA SKLH 10,40 TH HRP HIDUP 72,20 TH 2015: IPM 75,84 PERT. EKONOMI 7,46% PENDPT/K 28,44 JUTA KEMISKINAN 6,95% PENGANGGURAN 5,13% LAMA SKLH 10,75 TH HRP HIDUP 72,56 TH 2010: IPM 73,78 PERT. EKONOMI 5,93% PENDPT/K 17,96 JUTA KEMISKINAN 9,50% PENGANGGURAN 6,95% LAMA SKLH 8,48 TH HRP HIDUP 69,5 TH IMPLEMENTASI AGENDA, PRIORITAS, PROGRAM/KEGIATAN IMPLEMENTASI AGENDA, PRIORITAS, PROGRAM/KEGIATAN
24
MISI, AGENDA DAN PRIORITAS RPJMD 2010-2015
1. Mewujudkan tata kehidupan yang harmonis, agamais, beradat, dan berbudaya berdasarkan falsafah ”Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” 1. Peningkatan Penerapan Ajaran Agama dan Budaya Daerah 1. Pengamalan Agama dan ABS-SBK Dalam Kehidupan Masyarakat 2. Mewujudkan tata-pemerintahan yang baik, bersih dan profesional 2. Perbaikan Tatakelola Pemerintahan Daerah 2. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dalam Pemerintahan 3. Mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman, dan berkualitas tinggi; 3. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dan Pengembangan IPTEKS Peningkatan Pemerataan dan Kualitas Pendidikan Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat 4. Mewujudkan ekonomi masyarakat yang tangguh, produktif, berbasis kerakyatan, berdayasaing regional dan global 4. Pengembangan Kegiatan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat Pengembangan Pertanian Berbasis Kawasan dan Komoditi Unggulan Pengembangan Industri Olahan, Perdagangan, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi, dan Iklim Investasi Pengembangan Kawasan Wisata Alam dan Budaya Percepatan Penurunan Tingkat Kemiskinan, Pengangguran dan Daerah Tertinggal 5. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan 5. Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup 9. Pembangunan Infrastruktur Penunjang Ekonomi Rakyat 10. Penanggula ngan Bencana Alam, dan Pelestarian Lingkungan Hidup
25
Lanjutan… Misi 3 : Mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman, dan berkualitas tinggi TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM Terwujudnya sumberdaya manusia yang cerdas dan sehat Meningkatnya angka partisipasi sekolah Meningkatnya rata-rata lama bersekolah Meningkatnya prestasi pemuda dan olah raga Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan Anak Meningkatkan akses pendidikan usia dini, dasar, dan menengah Meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah Meningkatkan kualitas pembinaan pemuda dan olah raga Meningkatkan kualitas pendidikan perempuan dan anak Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan usia dini Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan dasar Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan menengah Mengembangkan organisasi pembina pemuda & olah raga Meningkatkan pendidikan gender Gerakan Terpadu peningkatan SDM Pendidikan Anak Usia Dini Wajib Belajar Pendidikan 9 Tahun Pendidikan Menengah Pendidikan Luar Biasa Pendidikan Non Formal Pengembangan Organisasi Pemuda dan Manajemen Olah Raga Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga Peningkatan Peranserta Kepemudaan Peningkatan Penyadaran Kepemudaan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda Keserasian kebijakan peningkatan kualitas perempuan dan Anal Peningkatan Kesejahteraan dan perlindungan anak
26
Lanjutan… Misi 3 : Mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman, dan berkualitas tinggi TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM Meningkatnya umur harapan hidup dan berkurangnya kematian bayi dan ibu melahirkan Menurunnya persentase prevalensi gizi kurang Meningkatnya kualitas kesehatan perempuan dan Anak Meningkatkan pelayanan kesehatan Penurunan persentase prevalensi gizi kurang Mengembangkan pelayanan kesehatan terhadap perempuan dan anak Meningkatkan kesehatan ibu dan anak Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pelayan kesehatan Meningkatkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan Meningkatkan kualitas gizi masyarakat Meiningkatkan pelayanan keluarga berencana Gerakan Terpadu Peningkatan SDM Obat dan Pembekalan Kesehatan Perbaikan Gizi Masyarakat Pembinaan Upaya Kesehatan Masyarakat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan Lingkungan Sehat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular/Tidak Menular Pengadaan Sarana Prasarana Rumah sakit/RS. Paru/ RS Jiwa/RS. Mata Pengembangan Sumberdaya Kesehatan Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Standarisasi Pelayanan Kesehatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/RS. Paru/ RS Jiwa/RS. Mata Peningkatan Keluarga Berencana Pelayanan alat kontrasepsi Kesehatan Reproduksi Remaja Promosi Kesehatan Ibu, Bayi, dan Anak Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga Balita Keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak
27
RPJMD PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2010-2015
Sasaran 1 : Meningkatnya Indeks Pembangunan Gender & Pemberdayaan Gender Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja (Outcome) Satuan Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Kondisi Awal Kondisi Akhir Terwujudnya kesejahteraan perempuan dan perlindungan anak Meningkatnya peran serta wanita dalam proses pembangunan Meningkatnya pengarus utamaan gender dan hak anak Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak Meningkatkan peran serta wanita dalam proses pembangunan Meningkatkan pengarus utamaan gender dan anak Terlaksananya pemantauan terhadap KDRT dan KPA Pembinaan terhadap peran serta gender dalam pembangunan Meningkatnya pengarusutamaan gender Meningkatnya kaulitas hidup dan peran perempuan dalam segala bidang pembangunan Terselenggarannya pengarusutamaan hak anak (PUHA) % Kali rakor Org perempuan aktif Kali pertemuan Sistem informasi N/A 100 4 (t) 16 (K) 43 (k) 1 (t) Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan Penguatan kelembagaan pengarus utamaan gender dan anak Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak
28
Indikator Kinerja (Outcome) Program Pembangunan Daerah
Sasaran 2 : Menurunnya Laju Pertumbuhan Penduduk Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja (Outcome) Satuan Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Kondisi Awal Kondisi Akhir Meningkatnya jumlah akseptor KB Tersedianya informasi yang ckup ttg KB kepada masyarakat Meningkatnya ketersediaan tenaga pendamping terampil Meningkatkan jumlah akseptor KB terutama pasangan usia subur Meningkatkan kualitas dan kuantitas informasi ttg KB Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pendamping terampil Tersedianya informasi KB pada masyarakat % Ketersediaan N/A 100 Keluarga berencana Informasi KB Kali 90 (k) Tersedianya pelayanan informasi kontrasepsi Kali sosialisasi 10 (k) Pelayanan alat kontrasepsi Menurunnya perkawinan % Kesehatan reproduksi remaja Meningkatnya keluarga bahagia sejahtera 5 (k) Promosi kesehatan ibu, bayi, dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat Tersedianya tenaga pendamping terampil Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga balita
29
Pembangunan & Pemberdayaan Gender
Indikator Pencapaian Pembangunan & Pemberdayaan Gender pada RPJMD Tahun Indikator Kinerja Peningkatan ( ) Per Tahun % Perubahan 2011 2012 2013 2014 2015 1. Angka Pembangunan Gender 4.26 1.07 0.45 71.33 72.62 73.91 75.20 76.49 2. Angka pemberdayaan gender 5.16 1.29 0.48 62.76 63.82 64,88 65.95 67.02
30
TARGET MDGs 2015 Menanggulangi kemiskinan & kelaparan
SASARAN RPJMN 2009 Perpres 7/2005 TARGET MDGs 2015 Menanggulangi kemiskinan & kelaparan Memenuhi pendidikan dasar untuk semua Mendorong kesetaraan jender & pemberdayaan perempuan Menurunkan Angka kematian Balita 2/3nya antara Menurunkan Angka Kematian Ibu 3/4nya antara Memerangi HIV/ AIDS, malaria & penyakit menular lain Menjamin kelestarian lingkunganhidup Mengembangkan kemitraanglobal untuk pembangunan Meningkatnya UHH dari 66.2 thn menjadi 70,6 thn Menurunnya AKB dari 35 menjadi 26 per KH Menurunnya AKI dari 307 menjadi 226 per kh Menurunnya prevalensi gizi- kurang pada anak balita dari 25,8% menjadi 20%.
31
MDGS PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2011-2015
Sumber : Pergub No.48/2011 Goal 2 : MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar
32
MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN Goal 3 :
Target 3A : Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015.
33
MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK
Goal 4 : MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK Target 4A : Mengurangi 2/3 angka kematian balita dalam kurun waktu 1990 dan 2015
34
MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
Goal 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU Target 5A : Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga perempat dalam kurun waktu 1990 – 2015
35
Target 5B : Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015
36
Kesepakatan Gubernur Sumatera Barat dengan Bupati/Walikota
se-Sumatera Barat dalam rangka Percepatan Penurunan Tingkat Kemiskinan dan Pencapaian Target MDGs Tahun 2015
37
Capaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) Provinsi, 2012
38
INDEKS PEMBANGUNAN GENDER (IPG) Menurut Kab/Kota Tahun 2009, 2010, 2011, 2012 & 2013
Angka Harapan Hidup (tahun) 2012 Angka Melek Huruf (persen) Rata-rata Lama Sekolah (tahun) Sumbangan Pendapatan (persen) 2012 IPG L P 2009 2010 2011 2012 2013 Kep. Mentawai 66,61 70,59 96,35 90,87 7,54 6,45 70,78 29,22 60,38 61,33 62,03 62,48 62,97 Pesisir Selatan 65,67 69,63 98,20 93,67 8,32 8,09 66,19 33,81 64,74 65,11 65,79 66,56 67,43 Solok 65,04 68,97 98,15 96,30 8,07 7,74 62,13 37,87 65,91 66,80 68,03 68,46 69,00 Sijunjung 65,33 69,28 96,91 92,00 7,33 73,13 26,87 58,67 59,53 60,50 60,85 61,40 Tanah Datar 69,40 73,34 98,29 96,74 8,46 8,11 32,57 66,28 66,67 67,44 67,86 68,30 Padang Pariaman 67,08 71,07 96,72 93,13 7,76 7,30 69,32 30,68 61,85 62,93 63,90 64,39 65,06 Agam 67,31 71,28 98,98 97,23 8,66 8,22 61,57 38,43 68,58 69,44 70,11 70,68 71,42 Lima Puluh Kota 66,88 70,87 99,06 97,08 8,12 7,80 73,81 26,19 58,57 59,03 60,14 60,62 61,13 Pasaman 65,85 69,82 99,36 97,66 8,10 7,83 35,50 64,50 67,18 67,82 68,73 69,51 70,24 Solok Selatan 62,88 66,72 99,08 7,94 66,05 33,95 63,13 63,67 64,45 64,80 65,56 Dharmasraya 64,36 68,26 98,56 96,00 8,45 7,79 74,31 25,69 57,30 58,27 59,22 59,96 60,74 Pasaman Barat 63,54 67,41 98,78 96,54 8,08 7,62 64,32 35,68 64,95 65,29 66,27 66,69 67,28 Padang 69,23 73,16 99,89 99,27 11,04 10,86 67,01 32,99 69,72 70,34 71,41 72,36 72,86 67,93 71,90 99,51 98,86 10,31 10,72 34,67 69,17 70,28 71,30 71,83 Sawahlunto 69,98 73,87 99,00 98,27 9,78 9,17 73,92 26,08 61,95 62,74 63,63 64,23 64,75 Pdg Panjang 69,75 73,67 99,77 98,88 10,76 10,41 54,41 45,59 76,02 76,55 77,16 77,53 78,07 Bukitinggi 69,80 73,70 99,97 10,59 10,51 62,18 37,82 73,33 73,45 74,42 74,93 75,27 Payakumbuh 68,86 72,80 99,65 99,10 9,88 9,93 63,80 36,20 70,49 70,96 71,63 72,52 72,90 Pariaman 71,29 99,42 10,05 9,61 70,60 29,40 64,08 64,79 65,51 66,06 66,57 SUMBAR 67,83 71,80 98,49 96,46 8,69 8,55 35,55 67,74 68,50 69,55 70,57
39
Capaian Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Provinsi, 2012
40
Tenaga Manager, Prof, Adm, teknisi Keterwakilan Perempuan di Parlemen
INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER (IDG) Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009, 2010 dan 2011 Kab/Kota Tenaga Manager, Prof, Adm, teknisi (%) Keterwakilan Perempuan di Parlemen Sumbangan Perempuan Dlm Pendapatan Kerja IDG Peringkat IDG L P 2009 2010 2011 Kep. Mentawai 64,44 35,56 99,99 0,01 71,95 28,05 43,36 44,42 43,01 432 460 Pesisir Selatan 29,40 70,60 66,95 33,05 55,10 43,93 43,04 193 466 Solok 43,61 56,39 97,14 2,86 64,04 35,96 60,13 51,99 54,09 101 374 Sijunjung 33,44 66,56 92,86 7,14 74,35 25,65 46,69 50,24 49,03 396 397 Tanah Datar 46,51 53,49 91,43 8,57 68,35 31,65 57,17 54,87 57,73 162 322 Padang Pariaman 40,80 59,20 70,19 29,81 51,40 53,81 55,77 285 342 Agam 53,31 92,50 7,50 61,16 38,84 60,94 58,28 60,10 86 237 Lima Puluh Kota 45,23 54,77 75,43 24,57 54,03 45,92 51,90 221 450 Pasaman 55,62 44,38 96,67 3,33 65,17 34,83 58,58 54,17 54,84 132 331 Solok Selatan 44,59 55,41 92,00 8,00 66,89 33,11 60,74 56,36 57,80 90 286 Dharmasraya 33,66 66,34 96,00 4,00 74,31 25,69 51,78 44,75 43,62 276 458 Pasaman Barat 41,68 58,32 66,37 33,63 48,87 51,46 52,62 337 385 Padang 47,20 52,80 93,33 6,67 69,76 30,24 62,92 56,10 57,51 57 289 53,41 46,59 90,00 10,00 66,64 33,36 49,14 54,69 61,11 329 323 Sawahlunto 50,09 49,91 80,00 20,00 72,79 27,21 55,94 61,08 63,03 179 182 Pdg Panjang 43,37 56,63 54,56 45,44 60,29 74,93 75,50 96 16 Bukitinggi 45,76 54,24 84,00 16,00 63,90 36,10 75,55 73,78 69,74 3 22 Payakumbuh 42,56 57,44 64,98 35,02 68,19 59,16 59,85 15 219 Pariaman 33,32 66,68 95,00 5,00 70,61 29,39 44,93 56,00 47,95 417 292 SUMBAR 43,87 56,13 87,27 12,73 65,84 34,16 60,32 63,04 64,62 13 18 17
41
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN ANTARA PEMERINTAH PUSAT
Lampiran : UU No.23 Tahun 2014 PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH PROVINSI DAN DAERAH KABUPATEN/KOTA BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KABUPATEN/KOTA 1 2 3 4 5 1. Kualitas Hidup Perempuan Pelembagaan pengarus-utamaan gender (PUG) pada lembaga pemerintah tingkat nasional. Pemberdayaan perempuan bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi pada organisasi kemasyarakatan tingkat nasional. Standardisasi lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan. Pelembagaan PUG pada lembaga pemerintah tingkat Daerah provinsi. Pemberdayaan perempuan bidang politik, hukum, sosial & ekonomi pada organisasi kemasyarakatan tingkat Daerah provinsi. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan tingkat Daerah provinsi. Pelembagaan PUG pada lembaga pemerintah tingkat Daerah kab/kota. Pemberdayaan perempuan bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi pada organisasi kemasyarakatan tingkat Daerah kab/kota. Penguatan & pengem-bangan lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan tingkat Daerah kab/kota. Perlindungan Perempuan Pencegahan kekerasan terhadap perempuan yang melibatkan para pihak lingkup nasional. Penyediaan layanan rujukan akhir bagi perempuan korban kekerasan yg memerlukan koordinasi tingkat nasional, lintas provinsi dan internasional. Pencegahan kekerasan terhadap perempuan yang melibatkan para pihak lingkup Daerah provinsi dan lintas Daerah kab/kota. Penyediaan layanan rujukan lanjutan bagi Perempuan korban kekerasan yg memerlukan koordinasi tingkat Daerah provinsi dan lintas Daerah kab/kota. Pencegahan kekerasan terhadap perempuan yang melibatkan para pihak lingkup Daerah kab/kota. Penyediaan layanan bagi perempuan korban kekerasan yang memerlukan koordinasi tingkat Daerah kab/kota. 41
42
DAERAH KABUPATEN/KOTA
Lanjutan … NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KABUPATEN/KOTA 1 2 3 4 5 c. Standardisasi lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan c. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan tingkat Daerah provinsi. c. Penguatan dan pengem-bangan lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan tingkat Daerah kabupaten/kota. Sistem Data Gender dan Anak Penetapan sistem data gender dan anak dalam kelembagaan data di tingkat nasional. Pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data gender dan anak dalam kelembagaan data di tingkat nasional. Pengumpulan, pengolaha, analisis dan penyajian data gender dan anak dalam kelembagaan data ditingkat daerah provinsi. Pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data gender dan anak dalam kelembagaan data ditingkat Daerah kab/kota. 5. Pemenuhan Hak Anak (PHA) Pelembagaan PHA pada lembaga pemerintah, non pemerintah, dan dunia usaha tingkat nasional. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas hidup anak tingkat nasional. Pelembagaan PHA pd lembaga pemerintah, non pemerintah, dan dunia usaha tingkat Daerah provinsi. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas hidup anak tingkat Daerah provinsi dan lintas Daerah kab/kota. Pelembagaan PHA pada lembaga pemerintah, non pemerintah, dan dunia usaha tingkat Daerah kabupaten/kota. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas hidup anak tingkat Daerah kab/kota. 42
43
DAERAH KABUPATEN/KOTA
Lanjutan … NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KABUPATEN/KOTA 1 2 3 4 5 6. Perlindungan Khusus Anak Pencegahan kekerasan terhadap anak yang melibatkan para pihak Lingkup nasional dan lintas Daerah provinsi. Penyediaan layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus yang memerlukan koordinasi tingkat nasional dan internasional. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus tingkat nasional dan lintas Daerah provinsi. Pencegahan kekerasan terhadap anak yang melibatkan para pihak lingkup Daerah provinsi dan lintas Daerah kab/kota. Penyediaan layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus yang memerlukan koordinasi tingkat Daerah provinsi. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus tingkat Daerah provinsi dan lintas Daerah kab/kota. Pencegahan kekerasan terhadap anak yang melibatkan para pihak lingkup Daerah kab/kota. Penyediaan layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus yang memerlukan koordinasi tingkat Daerah kab/kota. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus tingkat Daerah kab/kota. 43
44
3. Perencanaan Pembangunan Responsif Gender (PPRG)
45
STRANAS PUG DAN JUKLAK PPRG
46
Sistematika Rencana Pembangunan Daerah
(Pasal 40, PP 8/2008) RPJPD RPJMD RENSTRA Pendahuluan Gambaran pelayan SKPD Isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi Visi, Misi, Strategi dan tujuan sasaran, strategi dan kebijakan Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pedanaan indikatif Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran SKPD. RKPD RENJA Pendahuluan Gambaran umum kondisi daerah Analisis isu-isu strategis; Visi dan misi daerah Arah kebijakan; dan Kaidah pelaksanaan Pendahuluan Gambaran umum kondisi daerah Gambaran pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan Analisis isu-isu strategis; Visi, misi, tujuan dan sasaran Strategi dan arah kebijakan Kebijakan umum dan program Pemb. daerah Indikasi rencana programprioritas yang disertai kebutuhan pendanaan Penetapan indikator kinerja daerah Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan Pendahuluan Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu; Rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan; Prioritas dan sasaran pembangunan; dan Rencana program dan kegiatan prioritas daerah Pendahuluan Evaluasi pelaksaaan Renja SKPD tahun lalu Tujuan, sasaran, program dan kegiatan Indikator kinerja dan kelompok sasaran yang menggambarkan pencapaian Renstra SKPD Dana indikatif beserta sumberdaya serta prakiraan maju berdasarkan pagu indikatif Sumber dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program dan kegiatan penutup 46
47
PERENCANAAN YANG RESPONSIF GENDER
APBD PENDAPATAN GENDER- RESPONSIVE BUDGETING BELANJA ANALISIS KEBIJAKAN YANG RG FORMULASI KEBIJAKAN YANG RG FORMULASI RENCANA AKSI YANG RG 1. Kebijakan/ program/ kegiatan pokok saat ini RUTIN & PEMB: Sektoral/SKPD Regional Kab/Kot 5. Reformulasi Kebijakan/program/kegiatan untuk mengurangi kesenjangan gender 7. Rencana Aksi 2. Data pembuka wawasan (Data terpilah) 8. Target Output & Outcome 3. Faktor & sebab kesenjangan 6. Indikator gender 4. Isu Gender
48
ANGGARAN RESPONSIF GENDER
(GENDER BUDGET) Gender Budget adalah sebuah konsep baru yang ditawarkan untuk membantu mengatasi kesenjangan (gap) yang terjadi dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Inti Gender Budget : agar anggaran pemerintah yang dikumpulkan, dibelanjakan, dan dialokasikan dalam berbagai program/kegiatan setiap SKPD menerapkan prinsip ekonomi, efisien, efektif dan adil (equity). Dalam analisis Gender Budget : tidak dilakukan pemisahan anggaran pemerintah untuk perempuan atau untuk laki-laki, tetapi lebih menekankan seberapa besar dampak alokasi anggaran terhadap perempuan dan laki-laki dari semua penggunaan anggaran pemerintah, baik Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota 48 48
49
UTK MENGANALISIS GENDER BUDGET
TEKNIK & TOOLS UTK MENGANALISIS GENDER BUDGET Penilaian Kebijakan Anggaran yang Sadar Gender Penaksiran Manfaat Berdasarkan Penilaian Gender Analisis Luasnya Akibat yang Ditimbulkan Belanja/Pengeluaran Publik Berdasarkan Pemilahan Gender Analisis Luasnya Akibat yang ditimbulkan oleh Pajak Berdasarkan Pemilahan Gender Analisis Dampak Anggaran Terhadap Penggunaan waktu Berdasarkan Pemilahan Gender Kerangka Kebijakan ekonomi jangka Menengah yang sadar Gender Pernyataan Anggaran yang Sadar Gender 49
50
Sumber Data – data BPS Sensus Penduduk (SP)
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Potensi Desa (Podes) Proyeksi Penduduk Pencatatan Administrasi (dari berbagai Instansi)
51
Data terpilah gender Data Kependudukan Data Kesehatan
Data Status Sosial Ekonomi Rumah Tangga Data Pendidikan Data Ketenagakerjaan Data Kepemimpinan Politik dan Pemerintahan Data Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
52
Data terpilah Gender DARI Hasil SP2010
Hampir seluruh data dapat disajikan menurut laki-laki dan perempuan, seperti: Penduduk menurut daerah perkotaan/perdesaan dan jenis kelamin Penduduk menurut status perkawinan dan jenis kelamin Agama menurut jenis kelamin Penduduk WNA menurut jenis kelamin Penduduk migran menurut jenis kelamin Penduduk menurut tingkat kesulitan melihat/mendengar/berjalan menurut jenis kelamin Penduduk menurut status sekolah dan jenis kelamin Penduduk yang bekerja menurut jenis kelamin Penduduk menurut lapangan usaha dan jenis kelamin Penduduk menurut status pekerjaan dan jenis kelamin
53
Data/Indikator yang sensitif gender (Hasil SP2010 dan sumber lain)
Kepala rumah tangga perempuan Rata-rata umur perkawinan pertama Rata-rata umur perempuan melahirkan anak pertama Perkawinan perempuan dibawah umur Kematian ibu Kematian bayi perempuan dan laki-laki Kematian wanita dewasa Kesetaraan gender dalam pendidikan Perbandingan APS perempuan dan laki-laki Perbandingan anak usia sekolah yang tidak sekolah antara perempuan dan laki-laki Perbandingan ijazah tertinggi yg dimiliki antara perempuan dan laki-laki Kesetaraan gender dalam ketenagakerjaan Perbandingan tenaga kerja perempuan & laki-laki menurut lapangan pekerjaan Perbandingan pengusaha laki-laki dan perempuan Banyaknya perempuan dan laki-laki yang mencari pekerjaan Banyaknya perempuan dan laki-laki yang menganggur
54
DATA-DATA TERPILAH SUMATERA BARAT
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Taahun 2011 Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Laki - Laki Perempuan Jumlah Tidak/Belum Pernah Sekolah 1.08 2.96 2.02 Tidak/Belum Tamat Sekolah Dasar 26.17 26.14 26.15 Sekolah Dasar 25.20 23.02 24.12 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 19.02 17.90 18.46 Sekolah Menengah Umum 16.40 17.06 16.73 Sekolah Menengah Kejuruan 6.84 4.93 5.89 Diploma I & II 0.40 1.49 0.94 Akademi/Diploma III 1.23 1.63 Universitas/D.IV 3.33 4.19 3.76 Strata-2/S-2 0.32 0.28 0.30 100.00 Sumber : SBDA Tahun 2012
55
Jumlah Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat
Menurut Partai Politik dan Jenis Kelamin Masa Bakti Tahun 2009 – 2014 Tahun 2011 No Fraksi Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan 1 Partai Demokrat (PD) 11 3 14 2 Partai Golongan Karya (Golkar) 8 9 Partai Amanat Nasional (PAN) 4 6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 5 - Partai Hanura Partai Persatuan Pembangunan 7 Partai Gerindra PDI-P Partai Bulan Bintang (PBB) 10 Partai Bintang Reformasi (PBR) Jumlah 48 55 Sumber : SBDA Tahun 2012
56
MATRIK ANALYSIS PATHWAY (GAP)
57
KETERKAITAN GAP DAN GBS
58
FORMAT GENDER BUDGET STATEMENT DAN CARA PENYUSUNANNYA
…, …………… 20.. Kepala SKPD, …………………
59
4. Review/Verifikasi GAP dan GBS DPA SKPD Tahun 2015
60
TUJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Memastikan Pelaksanaan PPRG dalam program/kegiatan masing-masing SKPD Menetapkan program/kegiatan SKPD menjadi program/kegiatan PPRG Meneliti kepastian pelaksanaan PPRG dalam program/kegiatan SKPD melalui analisis Gender Analisys Pathway (GAP) Terkumpulnya Pernyataan Anggaran Responsif Gender atau Lembar Anggaran Responsif Gender atau Gender Budget Statement (GBS) sebagai dokumen pertanggungjawaban spesifik gender yang disusun pemerintah yang menunjukkan kesediaan instansi untuk melakukan kegiatan berdasarkan kesetaraan gender dan mengalokasikan anggaran untuk kegiatan-kegiatan tersebut.
61
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tanggal : 1 – 7 Juli 2015 Tempat : Ruang Rapat Lantai 1 Bappeda WAKTU 1 JULI 2015 2 JULI 2015 3 JULI 2015 6 JULI 2015 7 JULI 2015 Pukul : – 15.00 Istirahat : Jum’at : Pukul : – 15.30 Istirahat : Dinas Kesehatan RSJ HB Sa’anin RSAM Bukittinggi RSUD Solok RSUD Pariaman Dinas Koperasi dan UMKM Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Badan Kepegawaian Daerah Sekretariat KORPRI Sekretariat DPRD Sekretariat BAKORLUH Satpol PP Biro Umum Biro Pemerintahan Biro Hukum Biro Humas Biro Perekonomian Biro Bina Sosial Biro Organisasi Biro Pengelolaan Aset Biro Adm. Pembangunan dan Kerjasama Rantau Dinas Kehutanan BKPM dan Pelayanan Perizinan Terpadu Dinas Perhubungan dan Kominfo Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kantor Penghubung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pemuda dan Olahraga Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Sosial Badan Perpustakaan dan Kearsipan Dinas Peternakan Dinas Perkebunan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Badan Ketahanan Pangan Badan Pemberdayaan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Badan Pendidikan dan Pelatihan Inspektorat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang dan Permukiman Sekretariat Komisi Penyiaran dan Informasi Daerah Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
62
Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan
Memilih Program/kegiatan SKPD yang dijadikan sebagai program/kegiatan PPRG 2 Program 2 kegiatan SKPD juga diminta membawa 2 program 2 kegiatan cadangan Pada saat review PPRG, SKPD diwakili oleh Anggota Focal Point (Sekretaris/Kabag TU bersama dengan Pejabat Eselon III lainnya serta Kasubag Perencanaan/Program) dan atau peserta yang telah mengikuti pelatihan PPRG tahun 2015 maksimal 4 (empat) orang Masing-masing SKPD membawa laptop serta softcopy dan hardcopy DPA SKPD Tahun 2015 yang telah dipilih Penyerahan dokumen GAP dan GBS paling lambat hari Senin tanggal 29 Juni via (dengan menggunakan format yang diberikan) Setelah pelaksanaan review, hasil dokumen GAP dan GBS disempurnakan kembali di masing-masing SKPD untuk ditandatangani oleh Kepala SKPD GAP dan GBS yang telah ditandatangani Kepala SKPD diserahkan kembali ke Bappeda paling lambat hari Selasa tanggal 14 Juli 2015 GAP dan GBS tersebut akan dilaporkan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur paling hari Jum’at lambat tanggal 24 Juli 2015 sesuai dengan Instruksi Gubernur Sumatera Barat : Nomor 9/Inst-2014
63
Peserta Pelatihan TOT GAP GBS
(3 sd 4 Juni 2015) NO NAMA DINAS/INSTANSI 1 ALFIANORI INSPEKTORAT PROV.SUMBAR 2 RISKI NOSAROLAN DINAS ESDM PROV.SUMBAR 3 HERA ARMAN BPBD PROV.SUMBAR 4 RAHMI KEMALA DASRIL BIRO UMUM SETDA PROV.SUMBAR 5 RINI OKTAVIANTI BKD PROV.SUMBAR 6 ARDHAN YULIAN DISHUT PROV.SUMBAR 7 EFNI ESLINDA PRASJAL & TARKIM PROV.SUMBAR 8 ENDAH LYZA DWINTTA PSDA PROV.SUMBAR 9 SURYA ETMI DINAS PERTANIAN PROV.SUMBAR 10 NADRA MINDAR DPKAD PROV.SUMBAR 11 Ir.AFRIDAWATI.m.Si DINAS KELAUTAN DAN PRIKANAN 12 H.AMRIN RSUD PARIAMAN 13 IKKA FITRIANI DINAS SOSIAL PROV.SUMBAR 14 ULIL AMRI SET DPRD PROV.SUMBAR 15 SYAHMENDRA DISNAKERTANS PROV.SUMBAR 16 YOSI FEBRINA RSUD Dr.AM 17 BUDI SETIAWAN DISPERINDAG PROV.SUMBAR 18 RAMLISDAMAN DINAS PARIWISATA & KEBUDAYAAN 19 RIRI WULANDARI DISPORA PROV.SUMBAR 20 MEDIA EFRIANI BIRI ORGANISASI SETDA PROV,SUMBAR
64
NO NAMA DINAS/INSTANSI
21 ARNITA AZIZ BA.DIKLAT PROV.SUMBAR 22 SYAMSUL HIDAYAT BIRO ADM & PEMBANGUNAN 23 KASMERITA DISNAK KESWAN PROV.SUMBAR 24 NS. TAUFIK HIDAYAT.S.Kep RS.JIWA PROF.HB SUMBAR 25 FIFIE ERLITA DISPAREKRAP PROV.SUMBAR 26 NOVANDRE SAFNIN BIRO HUMAS SETDA PROV.SUMBAR 27 YUSNINI DISHUBKOMINFO PROV.SUMBAR 28 KUNILLA SOFIANY BIRO ASET SETDA PROV.SUMBAR 29 SYLVIA AFWANTI PUTRI.SH SET.DIT.KOPEASI PROV.SUMBAR 30 SYUMIARTI DINKES PROV.SUMBAR 31 DINA APRILLA BKP PROV.SUMBAR 32 QADRIANSYAH BIRO PEMERINTAHAN 33 MISRAL BADAN PEMB.PEREMPUAN & KB 34 FITRI CH HIDWIL PROV.SUMBAR 35 RAHINI SIDIK BAPEDALDA PROV.SUMBAR 36 SISI SAMITA BPM PROV.SWUMBAR 37 DESPUTRI MAYULIZA BADAN PERPUSTAKAAN 38 MELLY FITRI DINAS KEHUTANAN
65
Terima Kasih
66
MATRIK ANALYSIS PATHWAY (GAP)
Contoh :1 MATRIK ANALYSIS PATHWAY (GAP)
69
Contoh : GBS (GENDER BUDGET STATEMENT )
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.