Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
SELAMAT PAGI... OM SWASTIASTU
2
Kerangka Dasar Agama Hindu
Tattwa berasal dari kata tat dan twa. Tat berarti ”itu” dan twa juga berarti ”itu”. Jadi secara leksikal kata tattwa berarti ”ke-itu-an”. Dalam makna yang lebih mendalam kata tattwabermakna ”kebenaranlah itu”. Kerapkali tattwa disamakan dengan filsafat ketuhanan atau teologi. Di satu sisi, tattwa adalah filsafat tentang Tuhan Susila Sementara itu susila berasal dari kata ”su” dan ”sila”. Su berarti baik, dan sila berarti dasar, perilaku atau tindakan. Secara umum susila diartikan sama dengan kata ”etika”. Definisi ini kurang lebih tepat karena susila bukan hanya berbicara mengenai ajaran moral atau cara berperilaku yang baik, tetapi juga berbicara mengenai landasan filosofis yang mendasari suatu perbuatan baik harus dilakukan Upacara Upacara dalam agama Hindu, adalah merupakan rangkaian kegiatan manusia dalam usaha menghubungkan diri dengan Hyang Widhi Wasa guna memohon tuntunan hidup dan keselamatan secara lahir dan bathin. Dalam pelaksanaan upacara-upacara tersebut, dilengkapi dengan upakara, banten, atau sesajen, yang fungsinya sebagai sarana konsentrasi atau pemusatan pikiran. Semua jenis upakara mengandung makna simbolis filosofis yang tinggi dan mendalam,
3
Susila dalam Agama Hindu merupakan kerangka dasar yang kedua. Susila berasal dari kosa kata bahasa Sanskerta yang artinya tingkah laku yang baik atau menunjukkan kebaikan. Dalam Wrhaspati Tattwa 26 dinyatakan sebagai berikut: “Sila ngaranya angraksa acara rahayu”. (Wrhaspati Tattwa.26) Artinya : Kata susila mengandung pengertian perbuatan baik atau tingkah laku yang baik.
4
Bagavadgita Asuri Sampad Daiwi Sampad
5
sifat-sifat Daiwi Sampad dan Asuri Sampad 1
sifat-sifat Daiwi Sampad dan Asuri Sampad 1. Susila atau etika adalah upaya mencari kebenaran. Sebagai filsafat ia mencari informasi yang sedalam-dalamnya secara sistematis tentang kebenaran yang bersifat absolut maupun relatif. 2. Susila atau etika adalah upaya untuk mengadakan penyelidikan atau mengkaji kebaikan manusia, sebagai manusia bagaimana seharusnya hidup dan bertindak di dunia ini agar hidup menjadi bermakna. 3. Susila atau etika merupakan upaya (karma) manusia mempergunakan keterampilan fisiknya (angga/raga) dan kecerdasan rohani (suksma sarira). Suksma sarira manusia terdiri atas pikiran (manas), kecerdasan (buddhi), dan kesadaran murni (atman) yang dapat berfungsi sebagai sarana untuk memecahkan berbagai masalah tentang bagaimana manusia hidup dan berbuat baik (suputra)
6
Kitab Sarasamuscaya menyebutkan sebagai berikut:
Manusah sarvabhutesu varttate vai subhasubhe, asubhesu samavistam subhesveva varakayet. Ri sakwehning sarwa bhuta, iking janma wwangjuga wenang gumawaya-kenikang subha-subhakarma, kuneng paneentas akena ring subhakarma juga ikang asubhakarma phalaning dadi wwang (Sarasamuscaya, 2) Artinya: Dari sedemikian banyaknya semua makhluk yang hidup, yang dilahirkan sebagai manusia itu saja yang dapat berbuat perbuatan baik-buruk itu, adapun untuk peleburan perbuatan buruk ke dalam perbuatan baik juga manfaatnya menjadi manusia.
7
Tujuan Etika dan Moralitas dalam Agama Hindu
1. Untuk membina agar umat Hindu dapat memelihara hubungan dengan baik. 2. Untuk menghindarkan adanya hukum rimba, dimana yang kuat menindas atau memperalat yang lemah. 3. Untuk membina agar umat Hindu dapat menjadi manusia yang baik dan berbudi luhur. 4. Untuk membina agar umat Hindu selalu bersikap dan bertingkah laku baik, termasuk selalu berbuat baik dengan siapapun juga.
8
Dalam Hindu Kita memutuskan
PUNARBAWA
9
Mencapai Moksa/pelepasan
10
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
OM SANTI...SANTI...SANTI OM
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.