Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehNajiah Rahmatun Nisa Telah diubah "9 tahun yang lalu
2
PENGERTIAN LIMPOSIT Limposit adalah sel darah putih kecil yang bertanggungjawab untuk meningkatkan respon imun secara efektif terhadap antigen. Limfosit dapat mempertahankan tubuh terhadap infeksi karena mereka dapat membedakan sel-sel tubuh sendiri dari yang asing dalam tubuh, mereka memproduksi bahan kimia untuk menghancurkan material.
3
Limfosit dibuat di sumsum tulang hati (pada fetus) dengan bentuk awal yang sama tetapi kemudian berdiferensiasi. Limfosit dapat menghasilkan antibodi pada anak-anak dan akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.dalam tubuh ada sekitar 1012 triliun limfosit yang disirkulasikan terus menerus dalam darah dan limfe, dapat bermigrasi ke rongga jaringan dan organ limfoid serta merupakan perantara berbagai bagian sistem imun.
4
Kebanyakan sel limfosit menempati suatu organ yang disebut organ limfoid. Pada organ ini terjadi interaksi antara sel-sel limfosit dengan sel-sel non- limfosit. Organ limfoid secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama disebut sentral atau organ limfoid primer dan kedua disebut periferal atau organ limfoid sekunder. Sel-sel limfosit dihasilkan oleh organ limfoid primer yang pada gilirannya akan menuju ke organ limfoid sekunder. Pada organ limfoid sekunder sel-sel limfosit dijaga untuk tetap hidup dan pada organ limfoid sekunder pula sel-sel limfosit mengalami adaptasi akibat adanya antigen yang masuk ke dalam tubuh. Yang termasuk organ limfoid primer adalah sumsum tulang dan timus, sedangkan yang termasuk organ limfoid sekunder di antaranya adalah spleen, lymph node, Peyer’s patch, appendix, adenoid, dan tonsil.
5
Peranan Limfosit dalam Tubuh
Sel limfosit merupakan sel yang berperan utama dalam sistem imun dalam tubuh. Semua limfosit mampu memproduksi bahan kimia untuk melawan molekul asing. Melalui molekul reseptor pada permukaannya, limfosit dapat mengikat antigen (zat asing atau mikroorganisme yang host mengenali sebagai bukan dirinya) dan membantu menghilangkan mereka dari tubuh. Setiap limfosit terdapat reseptor yang mengikat antigen tertentu.
6
Jenis Sel Limfosit Limfosit adalah leukosit yang berbeda dengan sel-sel darah putih lainnya.Ada dua jenis limfosit yang diproduksi di sumsum tulang sebelum kelahiran. Limfosit B, juga disebut sel B, ada di dalam sumsum tulang sampai mereka dewasa. Setelah matang, mereka menyebar ke seluruh tubuh dan berkonsentrasi dalam limpa dan kelenjar getah bening. Limfosit T, atau sel T, meninggalkan sumsum tulang dan matang dalam timus, kelenjar yang ditemukan di dada. Dan Hanya limfosit dewasa dapat melakukan respon imun limfosit.
7
Sel B pada saat distimulasi oleh antigen, maka sel B akan merespon dengan cara sekresi antibodi terlarut (soluble antibody), yang mampu mengikat antigen spesifik yang dikenal dengan imunitas humoral. Sedang sel T bertanggung jawab dengan cara membangkitkan sel asosiasi imun lainnya atau langsung kontak dengan antigen, yang biasanya berupa sel asing, virus atau sel kanker, rerspon ini dikenal dengan imunitas seluler. Tipe atau subset sel B dan T sulit dibedakan secara mikroskopik sedang untuk membedakannya adalah terletak pada permukaan molekulnya, Biasanya digunakan untuk membedakan kedua sel tersebut adalah marker protein pada permukaan sel yang disebut Cluster Deffrensiation (CD).
8
Sel T dan sel B mengenali antigen melalui reseptor antigen
Sel T dan sel B mengenali antigen melalui reseptor antigen. Pada sel B reseptor antigennya adalah merupakan molekul antibodi yang mengikat membran ( IgM atau IgD). Ketika sel B mengikat antigen, maka sel B akan menjadi matang untuk memproduksi sel plasma. Selanjutnya sel plasma mensekresi antibody yang spesifik terhadap antigen dan identik dengan reseptor yang original pada permukaan sel B . reseptor antigen pada sel T merupakan immunoglobulin like molecule yang bereaksi dengan molekul MHC yang mengikat antigen dipermukaan dengan baik. Jadi sel T pada saat aktif tidak memproduksi antibody, tetapi memproduksi limfokin.
9
Antigen presenting cells
APCS adalah sel assesoris yang berfungsi mempresentasikan antigen terhadap limfosit agar respon imun berhasil dengan baik. Banyak antigen yang harus ditelan dan diproses secara intraseluler kemudian dipresentasikan ke permukaan agar dikenali oleh limfosit. Macam antigen tersebut antara lain sel kanker, virus, sedang untuk antigen yang berupa protein akan diproses dan dipresentasiakn menjadi peptide. Jenis sel yang dapat bertindak sebagai APCS antara lain makrofage, sel dendrite, sel B dan sel langerhans.
10
Limfosit T Sel T berperan pada sistem imun spesifik seluler. Sel tersebut juga berasal dari sel asal yang sama seperti sel B. Pada orang dewasa, sel T dibentuk didalam sumsum tulang, tetapi proliferasi dan diferensiensinya terjadi didalam kelenjar tymus atas pengaruh berbagai faktor asal tymus, % dari semua sel T dalam tymus tersebut mati dan hanya 5-10 % menjadi matang dan selanjutnya meninggalkan tymus untuk masuk kedalam sirkulasi. Limfosit T berperan pada berbagai fungsi imunologi yang berbeda, yaitu sebagai efektor pada respons imun selular dan sebagai regulator yang akan mengatur kedua respons imun.
11
LIMPOSIT T
12
limfosit B Sel-sel dalam sistem imun yang mengkhususkan diri dalam pembentukan antibody dinamakan limfosit B. Walaupun keberadaan molekul antibody sudah dikenal seabad yang lalu namun sel yang merupakan penghasil molekul tersebut baru jelas setelah diketahui hubungannya antara sel plasma dalam jaringan limfoid dengan produksi antibody dalam tahun Demikian juga peranan Bursa Fabricius yang merupakan jaringan limfoid primer pada kloaka keluarga burung baru diketahui kemudian.Merupakan 5-25% dari limfosit dalalm darah yng berjumlah sekitar sel/mm3.
13
LIMPOSIT B
14
Organ dan Sistem Limfatik
A.Organ limfatik Sejumlah organ limfoid dan jaringan limfoid yang morfologis dan fungsional berlainan berperan dalam respon imun. Organ limfoid tersebut dapat dibagi menjadi organ primer dan sekunder. Tymus dan sumsum tulang adalah organ primer yang merupakan organ limfoid tempat pematangan limfosit.
15
Organ limfoid primer Terdiri dari sumsum tulang dan tymus. Sumsum tulang mrupakan jaringan kompleks tempat hematopoiesis dan depot minyak. Lemak merupakan 50% atau lebih dari kompartemen rongga sumsum tulang. Organ limfoid primer diperlukan untuk pematangan, diferesiansi dan proliferasi sel T dan sel B sehingga menjadi limfosit yang dapat mengenal antigen. Karena itu organ tersebut berisikan limposit dalam berbagai fase diferesiensi. Sel hematopoietik yang diproduksi disumsum tulang menembus dinding pembuluh darah dan masuk ke dalam sirkulasi dan didistribusikan ke berbagai bagian tubuh.
16
Organ limfoid sekunder
Limpa dan KGB merupakan organ limfoid sekunder yang terorganisasi tinggi. Yang akhir ditemukan sepanjang system pembuluh limfe. Jaringan limfoid yang kurang terorganisasi secara kolektif disebut MALT yang ditemukan diberbagai tempat di tubuh. MALT meliputi jarinagn limfoid ekstranodul yang berhubungan dengan mukpsa diberbagai lokasi, seperti SALT dikulit, BALT dibrokus, GALT di saluran cerna, mukosa hidung, tonsil, mame, serviks uterus, membran mukosa slauran nafas atas, bronkus dan saluran kemih. Organ limfoid sekunder merupakan tempat SD mempresentasikan antigen yang ditangkapnya di bagian lain tubuh ke sel T yang memacunya untuk proliferasi dan diferensiasi limfosit.
17
a. Limfa Limfa merupakan tempat responb imun utama yang merupakan saringan terhadap antigen asal darah. b. Kelenjar getah bening Adalah agregat nodular jaringan limfoid yang terletak sepanjang jalur limfe diseluruh tubuh. c. Skin-associated Lymphoid Tissue Merupakan alat tubuh terluas yang berperan dalam sawar fisik terhadap lingkungan. d. Mucosal Associated Lymphoid tissue-sistem imun sekretori Merupakan agregat jarinagn limfoid atau limfosit dekat permukaan mukosa. Baik antibody lokal maupun sel limfosit berperan dalam respon imun spesifik.
18
ANATOMI AKTIVASI LIMFOSIT
Pada respon imun spesifik, limfosit naif asal sumsum tulang atau timus bermigrasi ke organ limfoid sekunder tempat diaktifkan oleh antigen, berpolifersasi dan berdiferensiasi menjadi sel efektor, sel memori dan beberapa diantaranya bermigrasi ke jaringan limfosit naif efektor dan memori selalu ditemukan diberbagai tempat diseluruh tubuh dan populasi sel tersebut dapat dibedakan dalam benerapa fungsi dan kriteria fenotip.
19
Identifikasi Limfosit
Dengan cara konvesional hampir tidak mungkin orang dapat membedakan antara Limfosit T dengan Limfosit B, baik dengan mikroskop cahaya maupun mikroskop elektron. Untuk maksud tersebut orang menggunakan adanya marka-marka yang terdapat pada masing-masing permukaan set tersebut.maka tersebut dapat digolongkan sebagai molekul antigen dan reseptor terhadap molekul ligan tertentu. Disamping itu kedua populasi limfosit tersebut dapat dibedakan melalui reaksinya terhadap mitogen dan mobilitas elektroforesis. Dari ciri-ciri masing-masing populasi tersebut ternyata terdapat populasi yang tidak dapat digolongkan ke dalam limfosit T ataupun limfosit B. Pada waktu dahulu populasi ini digolongkan pada sel nul. Berdasarkan ciri-ciri masing- masing populasi, orang dapat memisahkan setiap populasi ataupun subpopulasinya.
20
KESIMPULAN Berdasarkan penjelasan yang ada maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: Limfosit merupakan sejenis sel darah putih pada sistem kekebalan makhluk vertebrata. Ada duakategori besar limfosit, limfosit berbutiran besar (large granular lymphocytes) dan limfosit kecil. Limfosit memiliki peranan penting dan terpadu dalam sistem pertahanan tubuh. Sel limfosit T pada umumnya berperan dalam imflamasi, aktifasi makrofog dalam fagositosis, aktifitas dan proliferasi sel B dalam membentuk antibodi. Sel T juga berperan dalam pengenalan penghancuran sel yang terinfeksi virus. Terdapat tiga jenis sel utama yang terdiferensiasi dan sel T, yaitu sel T sitotoksik, sel T penolong, dan sel T memori.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.