Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Created by Nurdini
2
SISTEM GERAK MANUSIA
3
Please wait ... Created by Nurdini
4
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia, kelainan/ penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingemas KOMPETENSI DASAR Mengaitkan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak pada manusia
5
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat : Mengenali dan menjelaskan struktur dan proses sistem gerak (tulang dan otot) pada manusia Mengaitkan struktur tulang da otot dengan fungsi dan proses gerak pada manusia Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem gerak
6
Alat Gerak Pasif (Tulang) Alat Gerak Aktif (Otot)
SISTEM GERAK MANUSIA Alat Gerak Aktif (Otot)
7
Alat Gerak Pasif (Tulang) Alat Gerak Aktif (Otot)
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. SISTEM GERAK MANUSIA Alat Gerak Aktif (Otot)
8
Alat Gerak Pasif (Tulang) Alat Gerak Aktif (Otot)
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. SISTEM GERAK MANUSIA Alat Gerak Aktif (Otot) Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak. NEXT
9
SUMBER ENERGI UNTUK GERAK OTOT
JENIS TULANG JENIS OTOT BENTUK TULANG SIFAT KERJA OTOT FUNGSI TULANG MEKANISME GERAK OTOT HUBUNGAN ANTARTULANG SUMBER ENERGI UNTUK GERAK OTOT SISTEM RANGKA KELAINAN SISTEM GERAK QUIZ
10
SUMBER ENERGI UNTUK GERAK OTOT
JENIS TULANG JENIS OTOT BENTUK TULANG SIFAT KERJA OTOT FUNGSI TULANG MEKANISME GERAK OTOT HUBUNGAN ANTARTULANG SUMBER ENERGI UNTUK GERAK OTOT SISTEM RANGKA KELAINAN SISTEM GERAK QUIZ
11
JENIS TULANG Didalam tubuh kita ada dua macam tulang berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisiknya : Tulang Rawan/ Tulang Muda/ Cartilago Tulang rawan tersusun atas matriks kondrin (cairan kental yang banyak mengandung zat perekat kolagen). Dengan adanya kondrin ini dapat memberikan sifat lentur pada tulang rawan. Pada anak-anak, tulang rawan lebih banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan. Sedangkan pada orang dewasa lebih banyak mengandung matriks Tulang Keras/ Tulang Sejati/ Osteon Tulang bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Tulang terususn atas bagian sebagai berikut : Osteoblas Sel tulang muda yang akan membentuk osteosit Sel-sel tulang dewasa Osteosit Osteoprogenator Sel khusus, memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensisasi menjadi osteoblas Osteoklas Sel yang berkembang dari monosit yang terdapat dipermukaan tulang MENU
12
Tulang Pipa (Tulang Panjang) Tulang Pipa (Tulang Panjang)
Tulang Pendek Tulang Tak Beraturan
13
Tulang Pipa (Tulang Panjang) Tulang Pipa (Tulang Panjang)
Contoh : Tulang betis, tulang kering, tulang hasta, tulang pengumpil Tulang Pipa (Tulang Panjang) Tulang Pendek Tulang Tak Beraturan
14
Tulang Pipa (Tulang Panjang) Tulang Pipa (Tulang Panjang)
Contoh : Tulang betis, tulang kering, tulang hasta, tulang pengumpil Tulang Pipa (Tulang Panjang) Contoh : Tulang belikat, tulang rusuk dan tengkorak Tulang Pendek Tulang Tak Beraturan
15
Tulang Pipa (Tulang Panjang) Tulang Pipa (Tulang Panjang)
Contoh : Tulang betis, tulang kering, tulang hasta, tulang pengumpil Tulang Pipa (Tulang Panjang) Contoh : Tulang belikat, tulang rusuk dan tengkorak Tulang Pendek Contoh : Tulang pangkal kaki, pangkal lengan, dan ruas-ruas tulang belakang Tulang Tak Beraturan
16
Tulang Pipa (Tulang Panjang) Tulang Pipa (Tulang Panjang)
Contoh : Tulang betis, tulang kering, tulang hasta, tulang pengumpil Tulang Pipa (Tulang Panjang) Contoh : Tulang belikat, tulang rusuk dan tengkorak Tulang Pendek Contoh : Tulang pangkal kaki, pangkal lengan, dan ruas-ruas tulang belakang Tulang Tak Beraturan Contoh : Tulang pada wajah dan tulang belakang MENU
17
Fungsi Rangka : Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
Melindungi organ-organ tubuh yang vital. Menahan dan menegakkan tubuh. Tempat pembentukan sel darah. Tempat perlekatan otot. Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur. Sebagai alat gerak pasif. MENU
18
HUBUNGAN ANTAR TULANG Sinatrosis Amfiartosis Dairtosis
19
Disebut juga dengan sendi mati.
HUBUNGAN ANTAR TULANG SINARTHROSIS Disebut juga dengan sendi mati. Yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Hubungan tulang ini tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture. Sinatrosis Amfiartosis Dairtosis
20
Disebut juga dengan sendi kaku.
HUBUNGAN ANTAR TULANG Sinatrosis Amfiartosis Dairtosis AMFIARTHROSIS Disebut juga dengan sendi kaku. Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan cartilago. Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan tulang belakang.
21
Disebut juga dengan sendi hidup.
HUBUNGAN ANTAR TULANG Sinatrosis Amfiartosis Dairtosis DIARTHROSIS Disebut juga dengan sendi hidup. Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai pelumas sendi. NEXT
22
Hubungan antartulang diartolisis contohnya adalah :
Sendi Engsel Sendi pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas jari Dairtosis Sendi Putar Sendi antara tulang atlas dengan tengkorak Sendi Pelana atau Sela Sendi antara tulang telapak tangan Sendi Peluru Sendi antara tulang gelang bahu dan lengan atas Sendi Luncur Sendi antar tulang pergelangan tangan, kaki, selangka, dan belikat MENU
23
SISTEM RANGKA
24
Created by Nurdini nurdini_72@yahoo.com tulang parietal tulang dahi
tulang tengkorak NEXT orbit tulang parietal tulang rahang atas tulang rahang bawah Created by Nurdini
25
Created by Nurdini nurdini_72@yahoo.com tulang selangka tulang belikat
tulang dada tulang rusuk NEXT tulang belakang tulang panggul sakrum Created by Nurdini tulang ekor
26
ulna radius karpal meta karpal Created by Nurdini nurdini_72@yahoo.com
NEXT karpal meta karpal Created by Nurdini
27
tulang kering tulang betis tarsal meta tarsal MENU
28
JENIS OTOT Otot Lurik Otot Polos Otot Jantung
29
JENIS OTOT Otot Polos Otot Jantung Otot Lurik
Otot Lurik/Seran Lintang/Rangka Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament. Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi. Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak sama tebalnya pad permukaan sel otot. Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah. Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan.
30
JENIS OTOT Otot Lurik Otot Jantung Otot Polos Otot Polos/Licin
Memiliki bentuk sel otot seperti silindris/gelendong dengan kedua ujung meruncing. Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot. Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin. Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot. Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka.
31
JENIS OTOT Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung Otot Jantung/myocardium
Memiliki bentuk sel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang. Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium. Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah. Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.sehingga sifat pergerakannya adalah lambat, teratur dan tidak mudah lelah. Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung. MENU
32
SIFAT KERJA OTOT SIFAT KERJA OTOT Otot Sinergis Otot Antagonis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja sama/menimbulkan gerakan yang searah. Contoh : Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak tangan untuk menelungkup. SIFAT KERJA OTOT SIFAT KERJA OTOT Yaitu hubungan antar otot sayng cara kerjanya saling berlawanan/bertolak belakang/tidak searah. Otot Antagonis Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan). Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu badan). Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup). Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas). MENU
33
Sumber Energi Untuk Gerak Otot
ATP merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi dan lemak. Mekanisme gerak otot merupakan proses pembebasan dan penggunaan energi. Rangsangan diterima oleh asetilkolin yang mengakibatkan aktomiosin mengerut dan dalam pengerutan ini diperlukan energi dari pemecahan ATP menjadi ADP dan ADP menjadi AMP. MENU
34
Mekanisme Cara Kerja Otot
Kontraksi Impuls → sel otot → ujung saraf → asetilkolin → sel otot → membebaskan ion Ca 2+ protein aktin + myosin → aktomiosin → serabut otot memendek → kontraksi. Relaksasi Impuls → plasma sel otot → menyerap Ca 2+ aktomiosin → aktin + myosin → serabut otot memanjang → relaksasi. MENU
35
Kelainan Sistem Gerak Fraktura /patah tulang
Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/menembus kulit/otot). Osteoporosis Yaitu kelainan pada tulang yang disebakan karena adanya pengeropososan tulang. Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan Calcium secara normal. Fisura/retak tulang Yaitu kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang, akibat kecelakaaan. Lordosis Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung pada daerah lumbalis. Ha ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang. Skolisosis Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung ke arah lateral. Hal ini akan menyebabkan badan akan bengkok
36
Kifosis Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang yanag terlalu membengkok ke belakang. Hipertrofi Yaitu kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel otot diberikan kegiatan/aktivitas yang terus menerus secara berlebihan. Atrofi Yaitu kelainan otot yang mengecil, lemah, fungsi otot yang menurun. Hal ini disebabkan adanya penyakit polimielitis yang dapat merusakkan sel saraf pada otot Stiff/kaku leher Yaitu kelainan otot karena adanya peradangan otot trapesius leher akibat gerakan yang menghentak secara tiba-tiba/salah gerak. Tetanus Yaitu kelainan otot yang disebabkan adanya infeksi bakteri Clostridium tetani. Sehingga menyebabkan otot menjadi kejang-kejang. MENU
37
MENU SELESAI
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.