Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Peran Epidemiolog di Rumah Sakit

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Peran Epidemiolog di Rumah Sakit"— Transcript presentasi:

1 Peran Epidemiolog di Rumah Sakit
Daniel Budi wibowo Studium Generale FKM UNDIP peminatan epidemiology Maret 2012

2 Definisi Rumah Sakit sesuai UU no 44 tahun 2009
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat

3 Issue faktual Rumah Sakit di Indonesia
Penerapan SJSN mulai tahun 2014, menuntut paradigma efisiensi rumah sakit. Akreditasi rumah sakit model baru mulai tahun 2012. Penerapan program keselamatan pasien. Tanggung jawab sosial dan lingkungan rumah sakit. Konsekwensi hukum pelayanan rumah sakit. Kompetisi antar rumah sakit dan rumah sakit regional. Pencapaian MDG’s komponen 7

4 Millenium Development’s Goals

5 Mengapa epidemiologist rumah sakit diperlukan ?
Rumah Sakit adalah sarana yang sangat kompleks, karena multi fasilitas, multi profesi, multi client dan multi masalah.

6 "It may seem a strange principle to enunciate as the very first requirement in a hospital that it should do the sick no harm" Florence Nightingale

7 Ironi Rumah Sakit Rumah sakit sebagai sarana penyembuhan penyakit , ternyata potensial menjadi penyebar wabah infeksius ! Rumah sakit dapat menimbulkan dampak negatif berupa sampah dan limbah rumah sakit yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, sumber penularan penyakit dan menghambat proses penyembuhan serta pemulihan penderita. Di rumah sakit dapat terjadi penularan secara langsung (crossinfection) melalui kontaminasi benda-benda, ataupun melalui serangga sehingga  dapat   mengancam  kesehatan (vector   borne   infection).

8 Nosocomial infection =
Nosocomial infection = Semua infeksi yang terjadi saat perawatan pasien di rumah sakit atau pasca perawatan yang sebelumnya tidak ada, atau tidak dalam masa inkubasi, saat pasien masuk ke rumah sakit.

9 Akibat Infeksi Nosokomial
Kenaikan morbiditas Perpanjangan waktu rawat. Gangguan fisik, perkembangan dan neurologis jangka panjang. Tambahan biaya perawatan. Kematian.

10 History of infection control and hospital epidemiology
Pre 1800: Early efforts at wound prophylaxis : Nightingale, Semmelweis, Lister, Pasteur : Antibiotic era begins, Staph. aureus nursery outbreaks, hygiene focus ’s: Documenting need for infection control programs, surveillance begins 1980’s: focus on patient care practices, intensive care units, resistant organisms, HIV 1990’s: Hospital Epidemiology = Infection control, quality improvement and economics 2000’s: ??Healthcare system epidemiology

11 Epidemiologi Epidemiologi berasal dari perkataan Yunani, dimana epi- yang berarti ” permukaan, diatas, menimpa, atau tentang”, demos yang berarti ” orang, populasi, penduduk, manusia ” serta ologi berarti ” ilmu tentang ”. Menurut asal katanya, secara etimologis, epidemiologi berarti ilmu mengenai kejadian yang menimpa penduduk .

12 Epidemiologi Epidemiologi lahir berdasarkan dua asumsi dasar. Pertama, penyakit pada populasi manusia tidak terjadi dan tersebar begitu saja secara acak. Kedua, penyakit pada manusia sesungguhnya mempunyai faktor penyebab dan faktor preventif yang dapat diidentifikasi melalui penelitian sistematik pada berbagai populasi, tempat, dan waktu. Berdasarkan asumsi tersebut, epidemiologi dapat didefinisikan sebagai ” ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan – determinan frekuensi penyakit dan status kesehatan pada populasi manusia.

13 Tujuan Epidemiologi Menurut Lilienfield dan Lilienfield, ada tiga tujuan umum studi epidemiologi, yaitu: 1. Untuk menjelaskan etiologi satu penyakit atau sekelompok penyakit, kondisi, gangguan, defek, ketidakmampuan, sindrom, atau kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi. 2. Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan, ilmu perilaku, dan ilmu biomedis yang terbaru. 3. Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah – langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan populasi yang beresiko, dan untuk pengembangan langkah – langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan.

14 Tujuan Riset Epidemiologi
Tujuan akhir riset epidemiologi yaitu mencegah kejadian penyakit, mengurangi dampak penyakit dan meningkatkan status kesehatan manusia. Sasaran epidemiologi adalah populasi manusia, bukan individu. Ciri-ciri ini yang membedakan epidemiologi dari ilmu kedokteran klinik dan ilmu-ilmu biomedik, yang lebih memusatkan perhatiannya kepada individu, jaringan, atau organ. Epidemiologi berguna untuk mengkaji dan menjelaskan dampak dari tindakan pengendalian kesehatan masyarakat, program pencegahan, intervensi klinis dan pelayanan kesehatan terhadap penyakit atau mengkaji dan menjelaskan faktor lain yang berdampak pada status kesehatan penduduk.

15 Batasan Epidemiologi 1. Frekwensi masalah kesehatan Frekwensi yang dimaksudkan di sini menunjuk kepada besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia. Untuk dapat mengetahui frekwensi suatu masalah kesehatan dengan tepat ada dua hal pokok yang harus dilakukan yakni menemukan masalah kesehatan yang dimaksud untuk kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut. 2. Penyebaran masalah kesehatan Yang dimaksud dengan penyebaran masalah kesehatan disini adalah menunjuk pada pengelompokan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu. Yakni menurut ciri-ciri manusia ( man ), tempat ( place ), dan waktu ( time ). 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Menunjuk kepada faktor penyebab dari suatu masalah kesehatan, baik yang menerangkan frekwensi, penyebaran dan ataupun yang menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri.

16 Peran utama hospital epidemiology adalah :
Identifikasi resiko Pemahaman resiko Eliminasi atau mengurangi resiko.

17 What is the role of hospital epidemiology?
Identifikasi resiko pada kesehatan pasien Menemukan infeksi nosokomial surveillance Identifikasi and studi faktor resiko untuk infeksi nosokomial pemahanan prinsip dan methoda epidemiologic. case-control and cohort studies, bias, confounding pemahanan nosocomial pathogens Hal-hal dalam rumah sakit yang dapat meningkatkan resiko ?

18 Elemen Kunci surveillance
Defining as precisely as possible the event to be surveyed (case definition) Collecting the relevant data in a systematic, valid way Consolidating the data into meaningful arrangements Analyzing and interpreting the data Using the information to bring about change adapted from R. Haley

19 What is the role of hospital epidemiology?
Eliminasi atau minimalisir resiko pada pasien. Mengorganisir pelayanan untuk meminimalkan resiko. Menghilangkan faktor resiko work around risk factors Perbaikan kebijakan dan prosedur Edukasi dokter dan perawat, tentang resiko Studi faktor resiko untuk memahami dan mengeliminasinya.

20 Tantangan “hospital epidemiologist”
Membuat rumah sakit aman. Mencegah cedera pada pasien dan karyawan. Fokus pada penyakit infeksi. Pengamatan peningkatan angka cedera. Memperbaiki efisiensi rumah sakit. Menghilangkan biaya yang tidak perlu. Menghilangkan kegiatan yang sia-sia.

21 Tanggung Jawab Program Pengendalian Infeksi
Surveillance of nosocomial infections Outbreak investigation Develop written policies for isolation of patients Development of written policies to reduce risk from patient care practices Cooperation with occupational health Cooperation with quality improvement program Education of hospital staff on infection control Ongoing review of all aseptic, isolation and sanitation techniques Monitoring of antibiotic utilization Monitoring of antibiotic resistant organisms Eliminate wasteful or unnecessary practices

22 Areas of interest to a hospital epidemiologist
Surveillance for nosocomial infection bloodstream infections pneumonia urinary tract infections surgical wound infections Patterns of transmission of nosocomial infections Outbreak investigation Isolation precautions Evaluation of exposures Employee health Disinfection and sterilization Hospital engineering and environment water supply air filtration Reviewing policies and procedures for patient care

23 Areas of interest to a hospital epidemiologist
Antibiotic use Antibiotic resistant pathogens Microbiology support National regulations on infection control Infection control committee Quantitative methods in epidemiology

24 Otoritas dari Program Kontrol Infeksi
Tuntutan akreditasi: Must meet for accreditation (example in USA: JCAHO) Infection Control Program Infection Control Committee Authority statement OSHA mandates: Safety regulations Panitia Pengendalian infeksi melapor pada Hospital Administration, not Medicine/Surgery or Nursing Peningkatan otoritas melalui kerjasama, saling menghargai, dan berbagi tjujuan untuk memperbaiki patient outcome.

25 Changes in Nosocomial Infection Rates in Hospitals with or without Effective Programs
SENIC Study, CDC

26 Komite Pengendalian Infeksi
Anggota Komite Hospital Epidemiologist Infection Control Practitioners Administrator Ward, ICU and Operating room Nurses Medicine/Surgery/Obstetrics/Pediatrics Central Sterilization Hospital Engineer Microbiologist Pharmacist

27 Peran Komite Pengendalian Infeksi
Advisory Review ideas from infection control team Review surveillance data Expert resource Help understand hospital systems and policies Decision making Review and approve policies and surveillance plans Policies binding throughout hospital Education Help disseminate information and influence others

28 Komite Pengendalian Infeksi
Kualifikasi untuk menjadi anggota Komite Pengendalian Infeksi Interest Mewakili suatu kelompok dalam rumah sakit. Ahli dalam bidangnya. Good communicators.

29 Manfaat Hospital Epidemiology
Pengendalian Infeksi Perbaikan mutu Pengendalian biaya Program epidemiologi rumah sakit yang baik, akan membantu mencapai 3 hal ini.

30 Kontribusi epidemiologist di RS
A. Institutional support Infection control as a department Placement in the organization Authority Personnel Other resources

31 Kontribusi epidemiologist di RS
B. Infection control committee membership support by the medical staff participation by other disciplines annual planning

32 Kontribusi epidemiologist di RS
C. Infection Control Program quality assessment information for clinicians educational/informational resource surveillance data outbreak investigation assurance of appropriate asepsis, sterilization, disinfection minimize risk from invasive procedures/devices use of isolation occupational health

33 Annual Costs and Benefits of Infection Control Program in a Hypothetical 250-bed Hospital
Each $1000 invested in infection control will return $3000 in net direct cost savings

34 Annual Nosocomial Infection Cost Savings by Introducing Effective Infection Control Program to a 250-bed Hospital

35 Sekian WAKTU DISKUSI


Download ppt "Peran Epidemiolog di Rumah Sakit"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google