Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMASARAN HASIL PETERNAKAN SM V

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMASARAN HASIL PETERNAKAN SM V"— Transcript presentasi:

1 PEMASARAN HASIL PETERNAKAN SM V

2 HASIL PERTANIAN/PETERNAKAN
PEMASARAN HASIL PERTANIAN/PETERNAKAN DRA. Hj.SUHARTI, MP

3 Dra. Suharti, MP Lahir di Magelang, 4 Oktober Status menikah dan memiliki 2 anak 1.Marlia Suryaputri, 2. Wikan Fajar Pramuditya Tinggal di Ringinanom RT01 RW o4 No MAGELANG UTARA Contact: HP Pendidikan : S1 Ekonomi Manajemen dan S2 Sosial Ekonomi Peternakan Bekerja sebagai Staf Pengajar di STPP Magelang Konsentrasi minat pada Pengembangan Kewirausahaan, Pemasaran/Tataniaga, Manajemen Agribisnis

4 BUKU ACUAN 1. Ericson, SP and W.D. Downy Manajemen Agribisnis di terjemahkan oleh Rochidayat Ganda S dan A. Sirait P.T.Erlangga Jakarta 2. Philips Kotler Manajemen Pemasaran Analisi Perencanaan.Erlangga. surabaya 3. Basu Suasta Asas-asas Marketing. Liberty. Yogyakarta. 4. Stoner, James AF Management Terjemahan Alonisus strait. Erlangga, Jakarta 5. Terry, G.R Prinsip – prinsip Manajemen. Bumi Akasri, JakartaDrilon, J.D Introduction to Agribusines Management. Imprint. Hongkong.

5 PENDAHULUAN Semua organisasi, baik berorientasi profit maupun not-for-profit, harus bekerja keras Untuk memenuhi kebutuhan konsumen bila ingin tetap dapat beroperasi dan sukses. Kemampuan organisasi dalam menentukan siapa yang menjadi konsumen dari Produk/jasa yang dihasilkan merupakan salah satu kunci keberhasilan organisa

6 Di sinilah fungsi pemasaran (marketing) yang menonjol
Di sinilah fungsi pemasaran (marketing) yang menonjol. Ia menjadi penghubung antara organisasi dan konsumen. Lebih jauh lagi, fungsi ini dapat diberdayakan untuk mendukung suatu gagasan dan mendidik konsumen

7 PENGERTIAN KOTTLER, (1990), PEMASARAN ADALAH PROSES PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KONSEPSI, PENENTUAN HARGA, PROMOSI DAN DISTRIBUSI IDE-IDE, BARANG-BARANG DAN JASA-JASA UNTUK MENCIPTAKAN PERTUKARAN YANG MEMUASKAN TUJUAN INDIVIDU DAN TUJUAN ORGANISASI MUBYARTO (1987) BERPENDAPAT BAHWA ISTILAH TATANIAGA ATAU PEMASARAN ADALAH KEGIATAN EKONOMI YANG BERSIFAT MEMBAWA ATAU MENYAMPAIKAN BARANG DARI PRODUSEN KE KONSUMEN.

8 DEFINISI Pemasaran didefinisikan sebagai suatu runtutan kegiatan atau jasa yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk dari titik produsen ke titik konsumen. ADA 3 UNSUR PENTING : 1. Kegiatan atau jasa, sebagai fungsi pemasaran. 2. Titik produsen, menunjukkan asal produk yg dijual. 3. Titik konsumen, menunjukkan tujuan akhir pemasaran.

9 FUNGSI PEMASARAN BERTUJUAN
untuk mengubah produk berdasarkan : 1.bentuk (form) 2. waktu (time) 3. tempat (place), dan 4. kepemilikan (possession)

10 Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang menambah nilai produk pada saat produk bergerak melalui sistem antaralain: Distribusi Transportasi Pengemasan Pemberian Label Standarisasi Grading

11 Pemasaran merupakan kegiatan produktif karena menciptakan kegunaan (utility), yaitu proses menciptakan barang dan jasa menjadi lebih berguna.

12

13 KEGUNAAN BENTUK (FORM UTILIY) : RPH - HEWAN - DAGING
Berdasarkan Fungsi Diatas, Maka Pemasaran Termasuk Kegiatan Produktif Karena Menciptakan Kegunaa (Utility), Yaitu Proses Untuk Menciptakan Barang Dan Jasa Yang Lebih Berguna. Antara lain : KEGUNAAN BENTUK (FORM UTILIY) : RPH - HEWAN - DAGING KEGUNAAN TEMPAT ( Place UTILITY) : MEMINDAH TEMPAT, MENUJU KE TEMPAT YANG MEMBUTUHKAN.

14 KEGUNAAN WAKTU (TIME UTILITY) : KEGUNAAN MUNCUL
KETIKA PRODUK TERSEDIA, PADA SAAT DIBUTUHKAN. KEGUNAAN MILIK (POSSESSION UTILITY) : KEGUNAAN YANG TIMBUL KETIKA BARANG DITRANSFER ATAU DITEMPATKAN ATAS KONTROL DARI SESEORANG YANG MENGINGINKAN.

15 sistem pemasaran hasil pertanian adalah suatu kompleks sistem dalam berbagai subsistem yang berinteraksi satu sama lain dan dengan berbagai lingkungan pemasaran. SEKTOR PRODUKSI SALURAN PEMASARAN SEKTOR KONSUMSI

16 TIGA SUBSISTEM POKOK DI ATAS BERINTERAKSI DENGAN TIGA SUBSISTEM PENDUKUNG, YAITU:
1. Aliran (flow) : aliran barang, uang, dan informasi. 2. Fungsional : terkait dengan fungsi-fungsi pemasaran. 3. Lingkungan : iklim, sosial budaya, ekonomi/ teknologi, dan legal (faktor politik).

17 SEBAGAI SUATU SISTEM, PEMASARAN PERTANIAN MEMPUNYAI KARAKTERISTIK SEBAGAI BERIKUT :
1. Sistem pemasaran pertanian mempunyai tujuan spesifik yang ingin dicapai, ada kriteria normatif dari masyarakat. 2. Untuk mencapai tujuan mempunyai komponen yang melaksanakan bebagai fungsi : transportasi, prosesing, grading, standarisasi dan informasi pasar.

18 3. Sistem pemasaran mempunyai dimensi ruang dan waktu.
4. Sistem pemasaran membutuhkan pengaturan atas keberadaan fungsi pemasaran

19 SIFAT DAN KARAKTERISTIK PRODUK PERTANIAN
1. produksi yg diperoleh umumnya dari usaha skala kecil (small scale production). Dampaknya : petani tidak bisa mempengaruhi permintaan. petani sulit untuk saling komunikasi dalam penjualannya karena terbatasnya pengetahuan dan akses informasi.

20 2. Produksi bersifat musiman, sedangkan konsumsi bersifat reguler (kontinyu). dampaknya : – Fluktuasi harga. – Sering menimbulkan kesulitan dlm penyeimbangan, penyimpanan dan pengangkutan

21 – Kesulitan dlm proses pengumpulan
3. Produksi terpencar dan terkonsentrasi pada daerah tertentu, dampak : – Kesulitan dlm proses pengumpulan – Pedagang kesulitan dalam pengangkutan dan penyimpanan 4. Produk pertanian mempunyai sifat mudah rusak (perishable)

22 5. Menempati ruang yng besar tapi nilainya rendah (bulky),
maka akan membutuhkan : – Perawatan dan penyimpanan yg baik – Pengangkutan harus cepat – Pengepakan yng benar – Penanggungan resiko yg tinggi 6. Produk secara umum homogen.

23 7. Beragamnya (variability) kualitas dan kuantitas antar petani
7. Beragamnya (variability) kualitas dan kuantitas antar petani. Dampaknya: perlu standardisasi & grading dan sortasi 8. Permintaan dan penawaran produk pertanian lebih banyak bersifat inelastis dalam jangka pendek 9. Produk pertanian biasanya dalam bentuk mentah yang tidak dapat dikonsumsi langsung oleh konsumen.

24 Tatap muka I 24 September 2014

25 • Lemahnya infrastruktur • Lemahnya informasi pasar
PERMASALAHAN YG MENGHAMBAT TERWUJUDNYA SISTEM PEMASARAN HASIL PERTANIAN YG LEBIH EFISIEN DI INDONESIA • Lemahnya infrastruktur • Lemahnya informasi pasar • Skala pasar pertanian yg relatif kecil • Kurangnya pengetahuan, misal : grading dan handling • Tidak adanya kebijakan pemasaran yang baik. • Tingginya biaya transaksi

26 SISTEM PEMASARAN EFISIEN JIKA:
1. mampu menyampaikan produk dari produsen ke konsumen dgn harga semurah-murahnya. 2. mampu mengadakan pembagian yg adil dari keseluruhan harga yg dibayar konsumen terakhir kepada semua pihak yg ikut andil dalam kegiatan produksi dan tataniaga.

27 FUNGSI - FUNGSI PEMASARAN
FUNGSI PEMASARAN : KEGIATAN UTAMA YANG KHUSUS DILAKSANAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PROSES PEMASARAN. KLASIFIKASI FUNGSI PEMASARAN : 1. FUNGSI PENYIMPANAN Alasan utama produk2 pertanian perlu penyimpanan: Produk bersifat musiman, perlu keseimbangan antara periode panen dan periode paceklik. Adanya permintaan untuk produk2 yg berbeda sepanjang tahun dan konsumen bersedia membayar biaya penyimpanan agar produk tersedia sepanjang tahun. Perlu waktu untuk menyalurkan produk dari produsen ke konsumen. perlu carryover stocks (stok persediaan) u/ musim berikutnya.

28 Umumnya, penyimpanan dalam jangka waktu yang lama menyebabkan kualitas bahan pangan menurun dan pengurangan berat (menyusut) sehingga jadi lebih tidak menguntungkan. • Namun ada juga produk-produk pertanian mengalami perbaikan melalui penyimpanan, seperti keju dan anggur.

29 Buatlah Kurve : 1, Permintaan
2. Penwaaran 3. Permintaan dan Penawaran Mewakili dari komoditas peternakan

30 KONDISI YG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM PENYIMPANAN:
1. Penyimpanan sangat penting dilakukan u/ komoditi yang dipanen & dipasarkan dalam jangka waktu pendek. 2. Penyimpanan kurang begitu penting u/ produk2 yg dipasarkan sepanjang tahun & melimpah pada waktu tertentu. 3. Penyimpanan semakin kurang penting u/ produk2 yg dipasarkan dalam kuantitas yg relatif seragam sepanjang tahun.

31 2. FUNGSI TRANSPORTASI Tujuan utama: menjadikan suatu produk berguna dengan memindahkannya dari tempat proses produksi (produsen) ke konsumen. Perhatian utamanya waktu dan biaya. Faktor2 yang mempengaruhi biaya transportasi : a. Jarak antara Lokasi Produksi dan Konsumen

32

33 b. Area Pasar yang Dilayani
Petani/produsen akan mengirimkan produk-produk mereka ke tempat yang menawarkan harga bersih tertinggi (harga dikurangi biaya transportasi). c. Bentuk Produk yang Dipasarkan Akan semakin murah memindahkan produk yg diproses (processed product) jika terletak di daerah produksi bahan mentah. Contoh : pabrik2 pengolahan susu menjadi mentega / keju biasanya terletak di wilayah produksi susu

34 Produk2 dengan biaya transportasi tertinggi akan diproduksi di daerah yang paling dekat dengan pasar. Contoh : penyuplai susu cair. Urutan dari zona terdekat sampai terjauh : Penyuplai susu cair Penyuplai cream Penyuplai mentega/ keju

35 D. UKURAN DAN KUALITAS PRODUK YANG DIPASARKAN Produk2 dari wilayah yg jauh cenderung memiliki ukuran yg cermat & kualitas yg lebih tinggi dari produksi lokal. Produsen tidak akan memasarkan produknya yang paling tidak dapat menutupi biaya pemasaran. Contoh: Biaya transportasi dr daerah produksi A ke pasar Rp 50/kg dari daerah produksi B ke pasar Rp 40/kg. Biaya pemasaran lain kedua daerah tsb sama Rp 10/kg. Sedangkan harga produk tsb berdasarkan ukuran & kualitasnya sbb :

36 BERDASARKAN UKURAN & KUALITASNYA SBB :

37 Tatap muka ke 2

38 3. FUNGSI GRADING DAN STANDARISASI Grading : penyortiran produk2 ke dalam kesatuan2 atau unit menurut salah satu atau lebih sifat kualitas mereka, seperti ukuran, berat, bentuk, warna, aroma, panjang, diameter, kekuatan/kepadatan, tekstur, keseragaman, kandungan uap, kerusakan fisik, dll.

39 Standarisasi : praktek menjadikan spesifikasi kualitas grade seragam antara pembeli dan penjual dan antara satu tempat dengan tempat yg lain dan dari waktu ke waktu. Contoh : grading u/ beras umumnya didasarkan jenis varietas, aroma, tingkat butir pecah, tingkat kotoran, dan kandungan air.

40 Penentuan grade produk pertanian di
Indonesia dengan panca indera; tuntutan internasional menggunakan uji kimia, biologi & fisik melalui peralatan standar

41 4. FUNGSI PERIKLANAN (ADVERTISING) TUJUAN UMUM PEMASANGAN IKLAN PRODUK PERTANIAN : a. Menginformasikan pada konsumen apa yg tersedia untuk dibeli. Cara ini paling cocok diterapkan u/ memasarkan produk2 baru yg dipasarkan & belum begitu dikenal konsumen. b. Mengubah permintaan atas suatu produk. Penggunaan iklan saat ini sangat mempengaruhi minat beli konsumen pada produk2 tertentu. namun semakin tidak elastis harga barang pada permintaan, semakin sulit untuk merangsang penjualan melalui pemakaian iklan.

42 MARJIN DAN BIAYA PEMASARAN
KONSEP DASAR MARJIN PEMASARAN • Marjin Pemasaran : perbedaan harga di antara tingkat lembaga dalam sistem pemasaran, atau perbedaan antara jumlah yang dibayar konsumen dengan jumlah yang diterima produsen atas suatu produk pertanian yang diperjualbelikan pada waktu, volume, dan kualitas yang sama. • SECARA MATEMATIS : MP = Pr - Pf MP = Marjin Pemasaran Pr = Harga di tingkat pedagang eceran Pf = Harga di tingkat petani

43 NILAI MARJIN PEMASARAN TERDIRI DARI 2 KOMPONEN:
a. Marketing costs, yaitu imbalan terhadap faktor produksi yang dipakai di dalam proses pemasaran yang terdiri dari upah, sewa, bunga, dan laba (lebih fokus pada biaya pemasaran). b. Marketing charges, yaitu imbalan terhadap jasa yang diberikan oleh lembaga pemasaran mulai dari pedagang pengumpul, pedagang besar, grosir, maupun pengecer (lebih fokus pada keuntungan pemasaran). • SEBAB-SEBAB MARJIN PEMASARAN TINGGI : 1. Banyaknya penyediaan layanan pemasaran yg diminta konsumen. 2. Biaya pemasaran yg terlalu berlebihan, karena : - transportasi yg tidak mencukupi - fasilitas & metode penyimpanan & penanganan yg kurang baik - kurangnya pelatihan pemasaran & organisasi yg lemah.

44 Menghitung Marjin Pemasaran
1. Dengan memilih saluran dari komoditi spesifik yang telah ditentukan dan mengikutinya dalam sistem pemasaran. Bisa dimulai dari petani sampai ke konsumen akhir/konsumen, dan sebaliknya. 2. Membandingkan harga produk pada berbagai level pemasaran yang berbeda. Kelemahan metode ini: - penetapan harga kadang tidak mewakili level harga sebenarnya - harga yg digunakan kadang tidak sebanding kualitasnya - harga yg digunakan kadang tidak sebanding kuantitasnya - kelambatan waktu operasi pemasaran 3. Mengumpulkan data penjualan dan pembelian kotor dari tiap jenis pedagang sesuai dengan jumlah unit yangditangani. Pertimbangkan product reference.

45 KENDALA DALAM MENGUMPULKAN DATA MARJIN PEMASARAN : • Terkadang pedagang tidak hanya menjual satu komoditi sehingga biaya yang dikeluarkan oleh pedagang tidak mudah untuk dipilah-pilah sesuai komoditi. • Biaya yang dikeluarkan setiap kilogram suatu komoditi sangat bervariasi, sehingga penting untuk menjelaskan perhitungan variasi dari biaya rata-rata. • Harga produk pertanian yang relatif sangat berfluktuasi menyebabkan kemungkinan terjadinya perbedaan harga dalam waktu yang relatif singkat. • Adanya produk yang hilang karena penurunan kualitas dan rusak.

46 RINCIAN KEMUNGKINAN BIAYA PEMASARAN 1. Biaya Persiapan & Pengepakan
RINCIAN KEMUNGKINAN BIAYA PEMASARAN 1. Biaya Persiapan & Pengepakan. Meliputi biaya pembersihan, sortasi dan grading, juga biaya pengepakan (packaging) yg tergantung tujuan tempat penjualan. 2. Biaya Handling. Biaya u/ melakukan pengepakan (packed) dan pembukaan pak (unpacked), bongkar muat di berbagai tingkat lembaga pemasaran. 3. Biaya Produk yang Hilang. Dalam proses pemasarannya produk pertanian banyak mengalami susut, baik karena kerusakan & penanganan yg kurang baik, jarak yg jauh, atau tidak laku saat panen raya. Perhitungan penyusutan produk relatif kompleks karena dapat terjadi berat masih tetap tapi kualitas sudah menurun.

47 4. Biaya Transportasi. Biaya u/ mengangkut produk dari satu tempat ke tempat lain, baik manusia, hewan, truk, atau kontainer. 5. Biaya penyimpanan. Perlu diperhitungkan apakah biaya penyimpanan relatif sesuai dengan kenaikan harga jual. 6. Biaya Prosesing. Biaya prosesing perlu perhatikan faktor konversi. Besarnya biaya prosesing tergantung biaya BBM, biaya depresiasi, pajak, upah TK, dll. 7. Biaya Modal. Uang / modal yg dipinjam perlu ditambah biaya kolateral dan bunga. Biaya yg tidak berasal dari pinjaman perlu diperhitungkan biaya kesempatan (opportunity cost). 8. Pungutan2, Komisi, dan Pembayaran Tidak Resmi. contoh : retribusi pasar, komisi ke broker, pajak, pungli.

48 Nilai Tambah Produk Agroindustri
• Salah satu konsep yang sering digunakan untuk membahas biaya pengolahan hasil pertanian adalah nilai tambah. • Ada dua cara untuk menghitung nilai tambah yaitu : 1.Nilai tambah untuk pengolahan dan 2. Nilai tambahuntuk pemasaran.

49 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TAMBAH pengolahan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu faktor teknis dan faktor pasar. • Faktor teknis yang berpengaruh adalah kapasitas produksi, jumlah bahan baku yang digunakan dan tenaga kerja. • Faktor pasar yang berpengaruh adalah harga output, upah tenaga kerja, harga bahan baku dan nilai input lain selain bahan baku dan tenaga kerja (bahan pembantu).

50 Nilai tambah = f (K,B,T,U,Ho,Hb,L)
K = Kapasitas produksi B = Bahan baku yang digunakan T = Tenaga kerja yang digunakan U = Upah tenaga kerja Ho = Harga output Hb = Harga bahan baku L = Nilai input lain

51 Besarnya nilai tambah karena proses pengolahan didapat dari pengurangan biaya bahan baku dan input lain terhadap nilai produk yang dihasilkan, tidak termasuk tenaga kerja. Nilai tambah berhubungan dengan teknologi yang diterapkan dalam proses pengolahan, kualitas tenaga kerja berupa keahlian dan ketrampilan serta kualitas bahan baku.

52 EFISIENSI PEMASARAN PRODUK AGRIBISNIS
BAGAIMANA MENGUKURNYA? PROSES KEGIATAN PEMASARAN Kegiatan Pemasaran agribisnis meliputi • Pengumpulan komoditi ditingkat petani (tersebar pada daerah yang cukup luas) • Kemasan komoditi • Transportasi • Pengolahan • Distribusi (wholesaling dan retailing) TERJADI EFISIENSI – BILA SEMUA ASPEK ITU DILAKUKAN DENGAN BIAYA MINIMUM

53 Untuk mengetahui apakah telah tercapai efisiensi –perhatikan Cara I
Untuk mengetahui apakah telah tercapai efisiensi –perhatikan Cara I. • Apakah perjalanan komoditi agribisnis dari satu tempat ke tempat lain telah diusahakan dengan biaya minimum? • Apakah lokasi fasilitas pasar sudah berada pada lokasi yang tepat (gudang, pendingin)? • Apakah fasilitasnya cukup? • Berapa banyak pedagang yang ikut dalam kegiatan tersebut?

54 TERCAPAI EFISIENSI – PERHATIKAN (LANJUTAN) Cara 2 • Sistem pemasaran agribisnis efisien, bila telah mampu meneruskan permintaan kepada petani/ produsen dengan wajar dan supply dari produsen kepada konsumen. • Apakah sistem pemasaran dapat meneruskan informasi harga, kuantitas dan kualitas komoditi ke produsen dan sebaliknya. • “harga yang layak” adalah rambu-rambu kepada petani, pedagang perantara dan konsumen. • Efisien artinya juga bahwa manfaat komoditi itu dinikmati oleh semua pelaku agribisns.

55 PENGUKURAN EFISIENSI Ada dua pendekatan yang saling melengkapi satu sama lainnya? • Pertama teliti unsur-unsur sebagai berikut: struktur pasar, tingkah laku perusahaan/ pedagang (market conduct) dalam memasarkan komoditi, kinerja pasar (market performance) yang terkait dengan market structure dan market performance • Kedua analisis rantai pemasaran menurut kriteria harga, jasa-jasa yang diberikan

56 • Struktur pasar: berhubungan dengan karakteristik pasar
PERTAMA • Struktur pasar: berhubungan dengan karakteristik pasar komoditi tertentu yang mempengaruhi tingkah laku pedagang dan kinerjanya dalam sistem pemasaran. Unsurunsurnya adalah: – Jumlah pedagang pada setiap mata rantai: jumlah dan ukuran perusahaan – apakah ada yang mendominasi lainnya? – hubungan niaga satu perusahaan dengan lainnya (baik pemilikan dan maupun menejemennya).

57 – Hambatan masuk kedalam pasar: Bisa saja kelihatan
banyak yang ikut dalam pemasaran tetapi bila diteliti hanya beberapa saja perusahaan induk yang mengendalikan (contoh karet rakyat, beberapa pabrik crumb). – Efek supply yang inelastis: Jika inelastis mendekati nol, maka pengusaha monopsoni dalam mengurangi harga beli akan mengundang pendatang baru ke dalam pasar.

58 (Lanjutan) • Market conduct: Tingkah laku dalam menyesuaikan kebijakan pemasaran (baik metoda pemasaran maupun dalam kriteria) dalam hal harga, jumlah maupun dalam praktek-praktek grading dan standarisasi, penimbangan dan pemotongan berat (basi) dalam usaha menguasai pasar.

59 • Kinerja pasar (market performance): menilai keberhasilan
suatu proses pemasaran dalam mencapai tujuan – Apakah pengumpulan dan penyerahan tepat waktu? – Apakah kualitas sesuai dan dapat dipercaya agar tidak ada perselisihan dalam jual-beli? – Apakah permintaan bertambah dari waktu ke waktu? – Apakah pasar berjalan secara kompetitif? Secara teoritis market performance adalah efisiensi statis dalam arti keseimbangan parsial dalam penggunaan sumberdaya.

60 Kedua • Harga: harga yang berlaku mencerminkan biaya plus margin keuntungan. Keuntungan diperoleh harus cukup untuk menutup biaya penegembalian investasi dan bunga . • Jasa–jasa yang diberikan: Harga jasa yang dibayar konsumen seharusnya tidak terlalu tinggi – sehingga perluadanya dua pendekatan:

61 – Ambil contoh dengan menelusuri setiap mata rantai
pemasaran – catat parameter harga dan biaya – kemudian hitung angka rata-ratanya (mudah dilakukan) – Catat total penerimaan dan pengeluaran dari setiap tingkat mata rantai, kemudian dibagai dengan jumlah yang diperjual belikan (lebih susah dilakukan). Cara lain untuk melihat efisiensi adalah dengan melihat keterpaduan pasar baik vertikal maupun horizontal.

62 Mengukur Keterpaduan Pasar
Dimensi yang menentukan efisiensi dari satu daerah surplus ke daerah minus ditentukan: • Guna Ruang yang dapat dicerminkan oleh prasarana jalan dan transportasi (jumlah dan kualitasnya) • Guna Waktu proses produksi/ panen yang sifatnya musiman dan konsumsi sepanjang waktu. • Guna bentuk yang dikehendaki oleh kon-sumen yang tercermin dalam efisiensi fasilitas pengolahan.

63 PENGEMBANGAN PASAR Kuliah ke

64 THEAMERICAN MARKETING ASSOCIATION MENDEFINISIKAN MARKETING (MANAGEMENT)
Sebagai “proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan pendistribusian gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi tujuan individu dan organisasi. Pertukaran dalam konteks ini dimaksud kan sebagai sebuah proses dimana dua atau lebih pihak saling mempertukarkan sesuatu yang memiliki nilai sehingga pada akhirnya mereka merasa lebih baik setelah melakukan proses ini.

65 Nilai marjin pemasaran terdiri dari 2 komponen:
a. Marketing costs, yaitu imbalan terhadap faktor produksi yang dipakai di dalam proses pemasaran yang terdiri dari upah, sewa, bunga, dan laba (lebih fokus pada biaya pemasaran). b. Marketing charges, yaitu imbalan terhadap jasa yang diberikan oleh lembaga pemasaran mulai dari pedagang pengumpul, pedagang besar, grosir, maupun pengecer (lebih fokus pada keuntungan pemasaran). • Sebab-sebab marjin pemasaran tinggi : 1. Banyaknya penyediaan layanan pemasaran yg diminta konsumen. 2. Biaya pemasaran yg terlalu berlebihan, karena : - transportasi yg tidak mencukupi - fasilitas & metode penyimpanan & penanganan yg kurang baik - kurangnya pelatihan pemasaran & organisasi yg lemah.

66 Menghitung Marjin Pemasaran
1. Dengan memilih saluran dari komoditi spesifik yang telah ditentukan dan mengikutinya dalam sistem pemasaran. Bisa dimulai dari petani sampai ke konsumen akhir/konsumen, dan sebaliknya. 1. Membandingkan harga produk pada berbagai level pemasaran yang berbeda. Kelemahan metode ini: - penetapan harga kadang tidak mewakili level harga sebenarnya - harga yg digunakan kadang tidak sebanding kualitasnya - harga yg digunakan kadang tidak sebanding kuantitasnya - kelambatan waktu operasi pemasaran 3. Mengumpulkan data penjualan dan pembelian kotor dari tiap jenis pedagang sesuai dengan jumlah unit yang ditangani. Pertimbangkan product reference.

67 Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tambah
pengolahan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu faktor teknis dan faktor pasar. • Faktor teknis yang berpengaruh adalah kapasitas produksi, jumlah bahan baku yang digunakan dan tenaga kerja. • Faktor pasar yang berpengaruh adalah harga output, upah tenaga kerja, harga bahan baku dan nilai input lain selain bahan baku dan tenaga kerja (bahan pembantu).

68

69 Konsep-konsep Pemasaran
Pemasaran dapat lebih mudah dipahami dan di mengerti dengan beberapa elemen inti dari pemasaran. Secara konseptual, pemasaran merupakan sebuah falsafah bisnis yang menyadari Pentingnya keterlibatan seluruh elemen organisasi dalam proses pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen sekaligus memenuhi tujuan-tujuan organisasi

70 Langkah-langkah yang diperlukan untuk mengaplikasikan konsepsi pemasaran: 1. Menggali informasi mengenai pasar, potensial maupun aktual. Sudah tersediakah barang/jasa yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar? Bagaimana perusahaan dapat meningkatkan kemampuan produknya untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen?

71 2. Merancang dan mengembangkan program pemasaran a
2. Merancang dan mengembangkan program pemasaran a. Menyediakan produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen b. menetapkan harga produk yang dapat diterima oleh pasar c. mengkomunikasikan produk kepada konsumen untuk memposisikan produk di pikiran konsumen d. memberikan jaminan bahwa konsumen dapat memperoleh produk di saat yang tepat dan di tempat yang tepat pula.

72 3. Mengevaluasi melalui proses penggalian informasi mengenai erektivitas program-program pemasaran perusahaan Aktivitas-aktivitas pemasaran seharusnya dilaksanakan dengan mempertimbangkan efisiensi, efektivitas, dan tanggung jawab sosial pemasaran

73 KONSEP PRODUKSI, Di dalam khasanah pemasaran terdapat lima konsep yang mendasari aktivitas pemasaran perusahaan: konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep pemasaran sosial.

74 Konsep Produksi: Konsep produksi meyakini bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-produk yang tersedia di mana-mana dan dengan harga murah. (The production concept holds that consumers will prefer products that are widely available and inexpensive.)

75 Konsep Produk Konsep produk meyakini bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-produk yang menawarkan kualitas yang baik, kinerja, atau fitur-fitur yang inovatif. (The product concept holds that consumers will favor those products that offer the most quality, performance, or innovative features.)

76 Konsep Penjualan Konsep penjualan meyakini bahwa bila konsumen dan pelaku bisnis dibiarkan saja, maka mereka tidak akan membeli dalam jumlah yang memadai produk-produk perusahaan. Perusahaan haruslah melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.

77 Konsep Pemasaran Konsep pemasaran meyakini bahwa kunci untuk mencapai tujuan perusahaan mencakup usaha perusahaan untuk menjadi lebih efektif daripada para pesaingnya dalam hal menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan kepada pasar sasaran yang ditetapkan nilai manfaat bagi konsumen

78 Konsep Pemasaran Sosial Konsep pemasaran sosial meyakini bahwa tugas perusahaan adalah menetapkan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada para pesaing dengan cara-cara yang menjaga atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat

79 BEBERAPA AHLI MENGEMUKAKAN PENDAPAT TENTANG PENGERTIAN PEMASARAN/MARKETING
MARKETING), KOHLS AND DOWNEY (1972) MENGEMUKAKAN TATANIAGA ADALAH TAMPILAN AKTIVITAS SIKLUS KEGIATAN PEREKONOMIAN BARANG DAN JASA DIMULAI TITIK PRODUKSI SAMPAIK KE TANGAN KONSUMEN

80 PENGERTIAN KOTTLER, (1990), PEMASARAN ADALAH PROSES PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KONSEPSI, PENENTUAN HARGA, PROMOSI DAN DISTRIBUSI IDE-IDE, BARANG-BARANG DAN JASA-JASA UNTUK MENCIPTAKAN PERTUKARAN YANG MEMUASKAN TUJUAN INDIVIDU DAN TUJUAN ORGANISASI MUBYARTO (1987) BERPENDAPAT BAHWA ISTILAH TATANIAGA ATAU PEMASARAN ADALAH KEGIATAN EKONOMI YANG BERSIFAT MEMBAWA ATAU MENYAMPAIKAN BARANG DARI PRODUSEN KE KONSUMEN.

81 CIRI-CIRI PRODUK PETERNAKAN SANGAT BERPENGARUH PADA TATANIAGA
CIRI-CIRI PRODUK PETERNAKAN SANGAT BERPENGARUH PADA TATANIAGA. PRODUK-PRODUK PETERNAKAN MEMILIKI SIFAT-SIFAT YANG SPESIFIK SEHINGGA PERLU KHUSUS DALAM PERJALANAN TATANIAGA DIBANDING DEGAN PRODUK BIDANG LAIN SEPERTI INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

82 CIRI-CIRI PRODUK PETERNAKAN YAITU :
BERSIFAT MUSIMAN, ARTINYA PRODUK TIDAK MUNGKIN TERSEDIA SETIAP SAAT BILA TIDAK DIIKUTI DENGAN MANAJEMEN STOCK YANG BAIK. MUDAH RUSAK DAN BUSUK BERSIFAT "BULKY", YAKNI VOLUMENYA BESAR TETAPI NILAINYA RELATIF KECIL BERSIFAT LOKAL ATAU KONDISIONAL, YAITU SETIAP JENIS PRODUK MEMERLUKAN LINGKUNGAN TERTENTU. TIDAK SELAU MUDAH DIDISTRIBUSIKAN KE TEMPAT LAIN KARENA PENGUSAHAAN YANG BERSKALA KECIL DAN TERPISAH-PISAH.

83 PENDEKATAN INSTITUSI / LEMBAGA PEMASARAN/TATANIAGA
LEMBAGA PEMASARAN/TATANIAGA ADALAH PIHAK YANG MENJALANKAN FUNGSI PEMASARAN /TATANIAGA. LEMBAGA PEMASARAN / TATANIAGA DAPAT TERDIRI DARI PERSEORANGAN ATAU KELOMPOK.

84 MASING-MASING LEMBAGA PEMASARAN / TATANIAGA DAPAT MENJALANKAN SATU ATAU BEBERAPA TUGAS TATANIAGA SEKALIGUS. ALASAN UTAMA PENGGUNAAN JASA PERANTARA PEMASARAN / TATANIGA ADALAH KARENA MEREKA DAPAT MEMBANTU MENINGKATKAN EFISIENSI DISTRIBUSI.

85 MENURUT KOTTLER (1990) GUNA MEMENUHI KEGIATAN-KEGIATAN SERTA PENAMPUNGAN PRODUKSI DIPERLUKAN KELEMBAGAAN DENGAN JARINGAN-JARINGAN YANG MAMPU MELAKSANAKAN PEMENUHAN KEPUASAN MANUSIA. UNSUR YANG TERLIBAT DALAM PEMASARAN / TATANIAGA YAITU PRODUSEN, KONSUMEN, DAN LEMBAGA PERANTARA (LIMBONG DAN SITORUS, 1985).

86 CONTOH LEMBAGA-LEMBAGA TATANIAGA
a. Pengumpul Adalah mereka yang aktif membeli dan mengumpulkan barang dari produsen di daerah produksi dan menjualnya ke pedagang perantara berikutnya dan jarang menjual kepada konsumen akhir, Contoh: Pengumpul ayam kampung, ayam layer afkir, ayam broiler, susu (koperasi), telur (ayam/itik/burung puyuh), sapi dan kambing.

87 DIBEDAKAN MENJADI: Pengolah barang jadi, b. PENGOLAH
Adalah mereka yang melakukan pengolahan terhadap produk-produk peternakan sehingga menjadi barang jadi maupun setengah jadi, untuk selanjutnya disalurkan kepada konsumen atau perantara berikutnya. DIBEDAKAN MENJADI: PENGOLAH BARANG SETENGAH JADI, SEPERTI : Jagal sapi/ rumah potong hewan (RPH) dan rumah potong ayam (RPA). Pengolah barang jadi,

88 contoh : 1. Daging sapi/ayam :
abon, sosis, dendeng, daging asap, corned beef, bakso, ayam goreng, ayam bakar, itik goreng, dan Lain - lain

89 3. Kotoran ternak : pembuatan pupuk jadi (sapi/ayam)
LANJUTAN 2. Kulit/tanduk : pabrik kulit, pengrajin kulit/tanduk, pengusaha krupuk rambak, dll. 3. Kotoran ternak : pembuatan pupuk jadi (sapi/ayam) 4. Telur : telur asin (itik), pembuat roti, makanan siap saji dari telur, dan Iain-lain. 5. Susu : pasteurisasi, yoghurt (susu fermentasi), keju, es krim, susu kuda liar, dan Iain-lain. 6. Pakan ternak : hijauan (tebon/rendang), konsentrat, bahan konsentrat (pabrik tepung ikan), probiotik (starbio, EM-4, dll)

90 Praktek Sebutkan lembaga tataniaga yang terlibat dalam proses tataniaga produk peternakan yang dipilih. jelaskan secara deskriptif peran masing-masing lembaga tataniaga tersebut dan bagaimana koordinasi antar lembaga tataniaga tersebut.

91 TATAP MUKA KE 2

92 PENDEKATAN FUNGSI TATANIAGA
FUNGSI TATANIAGA ADALAH TINDAKAN-TINDAKAN YANG DAPAT MEMPERLANCAR KEGIATAN PROSES PENYAMPAIAN BARANG DARI TINGKAT PRODUSEN KE TINGKAT KONSUMEN (LIMBONG DAN SITORUS, 1985). ( BASU SWASTHA (1979), FUNGSI-FUNGSI TATANIAGA YANG DILAKSANAKAN DALAM SALURAN DISTRIBUSI DAPAT DIKELOMPOKKAN DALAM 3 GOLONGAN YAITU: FUNGSI PERTUKARAN (TRANSACTION FUNCTION) BERTUJUAN MEMPERLANCAR PEMINDAHAN HAK MILIK DARI PRODUSEN KE KONSUMEN. FUNGSI INI MELIPUTI PEMBELIAN, PENJUALAN, DAN PENGAMBILAN RESIKO.

93 2. Fungsi Penyediaan Fisik (Logistical Function)
Bertujuan mengadakan barang secara fisik sehingga memperlancar jalannya fungsi pertukaran. Fungsi ini meliputi : Pengumpulan, Penyimpanan, Pengangkutan, Sortasi/pemilihan, Standarisasi dan grading, Pengolahan dan Pengemasan.

94 (FACILITATING FUNCTION)
3. FUNGSI PENUNJANG (FACILITATING FUNCTION) Fungsi ini bersifat membantu untuk menunjang terlaksananya fungsi-fungsi yang lain. termasuk ke dalam fungsi ini antara lain adalah pelayanan bantuan fasilitas dengan teknologi, bantuan modal, penyebaran informasi dan asuransi.

95 2. TRANSPORTASI, PENGOLAHAN, PENYIMPANAN (FUNGSI FISIK)
CONTOH : MISALNYA PABRIK PEMBUAT DENDENG: SUPPLY/PENGUMPULAN BAHAN (FUNGSI PERTUKARAN). DARI MANA DAGING DIPEROLEH JUMLAH PRODUKSI BIAYA PENGUMPULAN 2. TRANSPORTASI, PENGOLAHAN, PENYIMPANAN (FUNGSI FISIK) TRANSPORTASI BAHAN BAKU DAN DISTRIBUSI DENDENG JADI CARA PENGOLAHAN DAN BESAR BIAYA YANG DIKELUARKAN PENYIMPANAN (LAMANYA, KERUSAKANNYA, BIAYANYA

96 a. BAGAIMAN PENGEMASANNYA BAIK DIJUAL ECERAN MAUPUN UNTUK GROSIR
3. PENGEMASAN, DANA, PROMOSI (FUNGSI FASILITAS) a. BAGAIMAN PENGEMASANNYA BAIK DIJUAL ECERAN MAUPUN UNTUK GROSIR b. SUMBER DANA c. PROMOSI DENGAN CARA APA DAN DENGAN BIAYA BERAPA SEMUA FUNGSI DIJALANKAN OLEH PELAKU TATANIAGA, MAKA YANG PERLU DIKETAHUI ADALAH SEMUA AKTIVITAS YANG BETUL-BETUL DIKERJAKAN.

97 Praktek Jelaskan secara deskriptif macam aktivitas dan jalannya proses pendekatan fungsi tataniaga yang dilakukan oleh lembaga tempat saudara tinggal atau bekerja , meliputi fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas atau penunjang

98 SALURAN / JALUR TATANIAGA SAPI POTONG
URUT-URUTAN LEMBAGA TATANIAGA YANG HARUS DILALUI OLEH PRODUSEN PETERNAKAN DARI TEMPAT BERPRODUKSI SAMPAI KE KONSUMEN DISEBUT SALURAN TATANIAGA. SATU JENIS PRODUK DIMUNGKINKAN MEMPUNYAI LEBIH DARI SATU MACAM SALURAN TATANIAGA.

99 BUCKHL DALAM KOTTLER (1990)
Mendefinisikan saluran tataniaga sebagai suatu saluran yang digunakan oleh seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan atau fungsi tataniaga untuk menyalurkan produk dan status kepemilikannya dari produsen ke konsumen.

100 SNODGRASS DAN WALLANCE (1975)
BERPENDAPAT JALUR TATANIAGA KOMODITI HASIL PERTANIAN PADA UMUMNYA MEMERLUKAN MODEL YANG RELATIF PENDEK SESUAI DENGAN SIFATNYA YANG MUDAH RUSAK, TIDAK TAHAN LAMA, SERTA MEMAKAN TEMPAT.

101 PURCELL (1979) Dikatakan bahwa bila dalam penanganan komoditi tersebut dapat diproses atau diolah lebih lanjut sesungguhnya jalur tataniaga yang panjangpun dapat ditempuh. Jalur tataniaga akan efisien bila masing-masing lembaga dalam jalur tataniaga mendapatkan bagian proporsi yang merata

102 Hadijah, (1986). Semakin panjang saluran tataniaga yang dilalui suatu mata dagangan semakin besar biaya tataniaga yang dikeluarkan serta keuntungan yang diperoleh dari masing-masing lembaga tataniaga yang terlibat dalam proses penyaluran barang tersebut

103 Contoh 1. Tataniaga Sapi Potong
Peternak Blantik Desa Pedagang Sapi Lokal (Pengumpul) Pasar Hewan Pedagang Antar Daerah Jagal Pengecer daging

104 PETERNAK Merupakan produsen yang menghasilkan produk berupa ternak sapi, dengan harga jual di tingkat peternak Balntik Desa Tugas yang dikerjakan adalah membawa ke pedagang lokal dan Iain-lain. Harga jual/upah ?

105 PEDAGANG LOKAL Tugasnya adalah mengangkut, menyimpan, dsb. Biaya ? (berapa hari memberi makan). Harga jual? PASAR HEWAN Tugasnya mencari/mendatangkan pembeli (fungsi pertukaran). Biaya angkut, karcis pasar, upah untuk pembantu pedagang. Harga jual? JAGAL Fungsinya adalah mengolah (menyembelih) komoditas ternak yang diperjualbelikan. Biaya (pengolahan, transportasi, dll). Harga jual?

106 Contoh 2. TATANIAGA SUSU LEWATKOPERASI SUSU
Peternak Perantara Penampungan Susu Disediakan Koperasi Koperasi Peternak GKSI I P S

107 Contoh 2. TATANIAGA SUSU LEWAT KOPERASI SUSU
MATA RANTAI TATANIAGA YANG DILEWATI AKAN MELIPUTI  Peternak : Ongkos memelihara (pakan, kesehatan, dsb). Harga di tingkat peternak. Perantara : biaya tataniaga (pengangkutan) dan keuntungan. Harga jual? Penampungan susu : dalam penampungan yang dikerjakan, misalnya: mengukur BD, uji organoleptik (antara lain: warna, bau, dan rasa), transportasi ke koperasi (kadar lemak, bakteri, dsb).

108 yang dikerjakan di GKSI ( Gabungan Koperasi Susu Indonesia ) pengumpulan susu-susu dari koperasi anggota dan kemudian diangkut ke IPS ( industri pengolah Susu ) (biaya transportasi) Harga jual?

109 Soal Praktek Sebutkan berapa macam saluran/jalur tataniaga yang biasa dilalui oleh lembaga tataniaga yang saudara ketahui . Gambarkan dan jelaskan secara deskriptif.

110 Margin Tataniaga MARGIN TATANIAGA
Margin tataniaga adalah perbedaan harga konsumen akhir untuk suatu produk dengan harga yang diterima produsen untuk produk yang sama. Margin meliputi biaya tataniaga dan keuntungan yang didapat oleh pedagang perantara mulai dari produsen/peternak sampai dengan pedagang eceran.

111 Marjin : Selisih harga keseimbangan di pasar Konsumen (Pr ) dan produsin (Pp) M= Pr – Pp Pr merupakan harga dipasar produsen yg mencerminkan keseimbangan antara penawaran primer dengan permintaan turunan

112 Pp merupakan harga dipasar konsumen (retailer) yg mencerminkan keseimbangan antara penawaran turunan dengan permintaan primer Apa itu Permintaan Primer dan Permintaan Turunan Apa itu Permintaan Primer : Permintaan langsung dari konsumen untuk barang yang akan di konsumsi

113 Permintaan Turunan : Permintaan dari pedagang penyalur stok barang yg selanjutnya
Didistribusikan ke konsumen

114 Margin tataniaga dapat dirumuskan sebagai berikut :
M = Pk - Pp Keterangan: M = margin tataniaga (Rp) Pk = harga di tingkat konsumen akhir (Rp) Pp = harga di tingkat produsen ( Rp )

115 M = Pk - Pg Keterangan: M = margin tataniaga (Rp) Pk = harga jual(Rp) Pg = harga beli + total biaya tetap dan biaya variabel

116 Menurut Rasyid dan Aslam Chaundry ( 1973 ),
Semakin kecil margin tataniaga tidak menjamin sistem tataniaga efisien apabila mengecilnya margin disertai dengan menurunnya kepuasan konsumen, dengan membandingkan margin tataniaga yang diperoleh dari berbagai saluran tataniaga yang akan dapat dilihat sampai sejauh mana efektifitas pasar tersebut.

117 Praktek Apa itu Marjin Pemasaran ? Gunanya untuk Apa ?

118 ELEMEN INTI PEMASARAN KITA DAPAT MENGGOLONGKAN PASAR KE DALAM DUA KATEGORI, 1. PASAR KONSUMEN DAN 2. PASAR INDUSTRI. PASAR KONSUMEN MERUJUK PADA INDIVIDU-INDIVIDU YANG MEMBELI PRODUK PERUSAHAAN UNTUK DIKONSUMSI SENDIRI. PASAR INDUSTRI ORGANISASI MEMBELI SUATU PRODUK UNTUK DIJUAL KEMBALI ATAU DIGUNAKAN DI DALAM PROSES OPERASI YANG NANTINYA JUGA AKAN DIJUAL KEPADA KONSUME

119 USAHA MENAWARKAN PRODUK KEPADA PASAR
DALAM USAHANYA MENAWARKAN PRODUK KEPADA PASAR, PERUSAHAAN HARUS MENYADARI BAHWA TIDAKLAH MUNGKIN SEMUA ORANG AKAN MENYUKAI SATU PRODUK TERTENTU. Tidak semua orang sama-sama menyukai softdrink, kamar hotel, restoran, mobil, universitas dan lain sebagainya. KETIDAK SAMAAN INI MUNCUL DARI BERBAGAI ALASAN, YAITU PERBEDAAN LINGKUNGAN Yaitu : 1. GEOGRAFIS : seperti wilayah negara, provinsi, kabupaten atau perkotaan dan pedesaan,

120 2.DEMOGRAFI SEPERTI JENIS KELAMIN, USIA TINGKAT PENGHASILAN UKURAN KELUARGA DAN TINGKAT PENDIDIKAN

121 3.PSIKOGRAFI seperti gaya hidup, kepribadian dan nilai, dan perilakunya (seperti kesempatan khusus, manfaat khusus, status pemakai, dan tingkat pemakaian).

122 Segmen pasar adalah suatu
PERBEDAAN-PERBEDAAN INI PERLU PENANGANAN YANG SPESIFIK BILA PERUSAHAAN INGIN BERHASIL. Konsep penanganan ini membawa kita pada istilah Market Segmentation (segmentasi pasar). Segmen pasar adalah suatu kumpulan besar dari pasar yang memiliki kesamaan keinginan, daya beli, lokasi geografis, sikap pembelian, atau kebiasaan membeli.

123 AGAR SEGMENTASINYA BERMANFAAT PEMASAR SEBAIKNYA MEMPERTIMBANGKAN HAL-HAL SBB :
a. dapat diukur (measurable): jumlahnya, daya beli b. cukup besar jumlahnya sehingga dapat menguntungkan (substantial) c. dapat diakses dan dilayani (accessible) d. dapat dibedakan (differentiable) e. dapat diaplikasikan (actionable), program yang efektif dapat disusun untuk menarik dan melayani segmen itu. Dalam realitas pemasaran, para pemasar seringkali menemukan bahwa pasarnya sangatlah beragam setelah dilakukan segmentasi.

124 UNTUK MEMILIH SEGMEN MANA YANG HENDAK DILAYANI, KOTLER MENYARANKAN ADA LIMA PILIHAN, YAITU :
(1) konsentrasi pada satu segmen (single segment concentration), (2) Spesialisasi selektif (Selective specialization), (3) Spesialisasi produk (product specialization), (4) Spesialisasi pasar (Market specialization), dan (5) Peliputan seluruh pasar (full market coverage).

125 Tg, – 2013 Tatap muka ke 3

126 EFISIENSI TATANIAGA Kelemahan dalam sistem peternakan di negara berkembang, adalah kurangnya perhatiannya dalam bidang tataniaga. Fungsi - fungsi tataniaga sering tidak berjalan seperti yang diharapkan, sehingga efisiensi tataniaga menjadi lemah. Dalam banyak kejadian, besar kecilnya biaya tataniaga disebabkan oleh : 1) macam komoditi, (2) lokasi pengusahaan, (3) macam dan peran lembaga tataniaga, dan (4) efektifitas tataniaga. Efektivitas tataniaga menyangkut efisiensi tataniaga. Efisiensi tataniaga (Shepherd, 1985) diukur dengan rumus : Efisiensi tataniaga (ET) = Biaya tataniaga x 100% Nilai produk yang dipasarkan

127 Efisiensi tataniaga (Shepherd, 1985) diukur dengan rumus :
Efisiensi tataniaga (ET) = Biaya tataniaga ______________________ X 100% Nilai produk yang dipasarkan

128 Tatap muka ke 4 , 16 –

129 MODEL – MODEL PERSAINGAN PASAR
SECARA UMUM PASAR TERBAGI KEDALAM LIMA JENIS : 1. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA 2. PASAR MONOPOLI ( penjual Tunggal ) Listrik,Gas 3. PASAR OLIGOPOLI ( sedikit penjual & pembeli ) pakan ternak 4. PASAR MONOPOLISTIK 5. PASAR MONOPSONI

130 1. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Suatu struktur pasar bersaing sempurna apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1 . Ada sejumlah besar pembeli dan penjual, dimana tak seorang pun dari mereka mempunyai pengaruh cukup kuat untuk mengubah – ubah harga pasar melalui tindakannya secara sendiri.Produk homogen, contioh : penjual Bakso, pakaian

131 Tg 15 –

132 PENGEMBANGAN PASAR MENINGKATKAN NILAI PRODUK
GUNA MEMUASKAN KEBUTUHAN KONSUMEN ANTARA LAIN : KEGITAN PERIKLANAN PENGENDALIAN MUTU PERENCANAAN KEMASAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU PEMBERIAN POTONGAN HARGA DAN KEGIATAN – KEGIATAN PEMASARAN

133 PENTINGNYA PENGEMBANGAN PASAR
ADANYA PERSAINGAN KETAT MISAL : INDOFOOD DAN UNILEVER PERSAINAGN ANTAR PRODUK – PRODUK PANGAN MISAL : MINYAK KEDELAI MINYAK SAWIT APEL MALANG DAN NEWZEALAND

134 KONSEP – KONSEP MAKANAN MISAL : MAKANAN SEGAR
MAKANAN DIDINGINKAN SALURAN DISTRIBUSI PANGAN MISAL : RESTORAN PADANG WARUNG TEGAL

135 SIFAT-SIFAT PERMINTAAN HASIL – HASIL PERTANIAN
1. PERMINTAAN NEGATIF ( NEGATIVE DEMAND ) 2.KEADAAN TAK ADA PERMINTAAN (NO DEMAND STATE ) 3. PERMINTAAN TERSEMBUNYI ( LATENT DEMAND ) 4. PERMINTAAN TERPUTUS – PUTUS ( FALTERING DEMAND

136 STRATEGI PROMOSI TUJUAN 1. MENGINFORMASIKAN BEBERAPA PRODUK TERTENTU 2. MEMPENGARUHI (MEMBUJUK ) KONSUMEN 3. MENGINGATKAN KEMBALI ( DRILLING ) BAHWA PRODUK TERSEBUT MASIH TETAP BERJAYA DI PASAR 4. MENJUAL LEBIH BANYAK PRODUK/ JASA

137 LIMA KOMPONEN DALAM PROMOSI
IKLAN ( ADVERTENTION ) KEMASAN ( PACKAGING ) PROMOSI PENJUALAN ( SALES PROMOTION ) USAHA PENJUALAN PERORANGAN ( PERSONAL SELLING ) PUBLIKASI UMUM ( PUBLICITY )

138

139 IKLAN KOMUNIKASI NON PERSONAL YANG BIASANYA DILAKUKAN DI MEDIA MASA AT BILLBOARD ( PAPAN REKLAME ) DESAIN IKLAN 1. RASIONAL MISAL : IKLAN BIBIT TANAMAN BUAH – BUAHAN PRODUKSI UNGGUL, MASA BUAH LEBIH CEPAT, TAHAN HAMA DAN PENYAKIT RASANYA MANIS

140 2. EMOSIONAL MIS : TEH DENGAN PENGAMBILAN BINTANG FILM CANTIK MEMETIK TEH MINYAK GORENG KUNCI MAS 3. MENGEMBANGKAN RASA TAKUT ATAU NGERI MENGIKLANKAN JAMU TRADISIONAL DENGAN IKLAN ORANG YANG SANGAT MENDERITA 4. HUMOR MENGIKLANKAN PRODUK – PRODUK PANGAN DENGAN BANYOLAN PELAWAK

141 EFEKTIFITAS PRODUK – PRODUK PERTANIN
A. USAHA PROMOSI AKAN BERHASIL APABILA PRODUK – PRODUK YG DI IKLANKAN SANGAT SPESIFIK DAN DAPAT DI BEDAKAN B. PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK – PRODUK SEYOGYANYA OLEH SEKELOMPOK PETANI YANG TERORGANISIR C. PROGRAM – PROGRAM PERIKLANAN HARUS DIPADUKAN DENGAN KEGIATAN PEMASARAN LAINNYA.

142 D. MENYEDIAKAN SEJUMLAH UANG TERTENTU JIKA PROMOSI –PROMOSI MELALUI MEDIA MASA UNTUK MEMPEROLEH DAMPAK

143 PENENTUAN HARGA BERDASARKAN PERSEPSI NILAI KONSUMEN
PENETAPAN HARGA DENGAN ANGKA GANJIL ( ADDEVEN PRICING ) 2. PENETAPAN HARGA PENETRASI ( PENETRATION PRICING ) 3. PENETAPAN HARGA SKIMMING ( DISCOUNT) 4. PENETAPAN HARGA BERGENGSI ) 5. PENETAPAN HARGA PEMIMPIN ( LOSSLEADER PRINCING ) 6. PENETAPAN HARGA DUMPING

144 PENETAPAN HARGA DENGAN ANGKA GANJIL ( ADDEVEN PRICING )
metode ini menghasilkan harga yang kelihatan nya lebih memuaskan karena seakan – akan cukup rendah MIS : HARGA Rp ( BULAT ) DIPASARKAN Rp ,- PERBEDAAN YG HANNYA RP. 100 AKAN MEMBERIKAN KESAN BAHWA HARGA TSB MURAH

145 2. PENETAPAN HARGA PENETRASI ( PENETRATION PRICING )
DITERAPKAN UNTUK PRODUK BAKU MEMPERBESAR PANGSA PASAR HARGA YG DITETAPKAN SANGAT RENDAH MEMPERBESAR PANGSA PASAR STRATEGI MEMBENDUNG PESAING POTENSIAL

146 3. PENETAPAN HARGA SKIMMING ( DISCOUNT) - POTONGAN HARGA BERDASARKAN VOLOME PEMBELIAN SERING DIBERIKAN DLM A.B - MENDORONG PEMBELI DALAM JUMLAH YG BESAR UNT MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN DAN MENURUNKAN HARGA PERUNIT .

147 4. PENETAPAN HARGA BERGENGSI )
MENENTUKAN HARGA YG AGAK TINGGI DAN KUALITAS ATAU STATUS YG TINGGI PERILAKU KONSUMEN YG MEMENTINGKAN STATUS ATAU GENGSI MIS : TANAMAN HIAS CEMARA, PALEM , ANGGREK BIASANYA DIKOTA – KOTA BESAR

148 5. PENETAPAN HARGA PEMIMPIN ( LOSSLEADER PRINCI) menawarkan satu atau beberapa produk dalam bauran produk dalam jangka waktu terbatas tujuan mendorong penyerapan produk jngka Panjang metode ini jarang produktif produk – produk yg tdk langsung bersaing mis : penjualan rokok di pinggir jalan yg dapat ditawar harga nta

149 PH. DUMPING HARGA YG DITETAPKAN OLEH PRODUSEN BARANG LUAR NEGERI ATAU EKSPORTIR, YG BESARNYA DIDUGA DIBAWAH HARGA JUAL DIPASARAN NEGERINYA SENDIRI

150 PERAMALAN PANGSAPASAR ( MARKET SHARE )
pangsa pasar merupakan suatu proporsi atau perbandingan antara penjualan industri keseluruhan (total) Kotler ( 2006 ) Pangsa Pasar ( Market Share ) adalah : Besarnya Bagian penjualan yang dimiliki pesaing di pasar yang relevan . pasar yang bisa dikuasai Baroes ( 2009 ) Pangsa pasar adalah besarnya bagian yang dikuasai oleh suatu perusahaan

151 Pangsa pasar dapat dihitung dengan satuan unit atau moneter
Jumlah penjual perusahaan (unit ) jumlah penjualan Industri (unit)

152 Contoh : Perusahaan A menjual ayam sejumlah 2500 Ekor jumlah penjualan industri seluruh kabupaten magelang ekor Berapa pangsa pasar yang dikuasai perusahaan A Jadi pangsa pasar yang bisa dikuasai Perusahaan A = 0,25 % 10.000 Jadi pangsa pasar yang bisa dikuasai perusahaanA dengan produk yg sama baru mencapai 0.25 %

153 PELATIHAN PERUSAHAAN TEMBAKAU

154 TATANIAGA HASIL PERTANIAN
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP TATANIAGA PEREKONOMIAN YG MENYANGKUT PERSOALAN CARA KITA BERPENCAHARIAN DAN CARA KITA HIDUP DAPAT DIBAGI KE DALAM TIGA ASPEK : 1. PRODUKSI 2. DISTRIBUSI ( MARKETING ) 3. KONSUMSI

155 DALAM PENGERTIAN EKONOMI
PRODUKSI DAN DISTRIBUSI (MARKETING ) ADALAH KEGITAN YG BERTALIAN DENGANPENCIPTAAN ATAU PENAMBAHAN KEGUNAAN DARI BARANG DAN JASA SEDANGKAN KONSUMSI KEGIATAN YG BERTALIAN DENGAN PENURUNAN KEGUNAAN BARANG DAN JASA

156 DALAM PENGERTIAN DUNIA PERUSAHAAN
DALAM PRODUKSI DIPAKAI SEBAGAI TINDAKAN PEMBUATAN BARANG-BARANG SEDANG PERKATAAN DISTRIBUSI (MARKETING ) SEBAGAI TINDAKAN YG BERTALIAN DG PERGERAKAN BARANG-BARANG DAN JASA DARI PRODUSEN KE TANGAN KONSUMEN.

157 ISTILAH PEMASARAN DAN TATANIAGA YG SERING DI DENGAR DALAM UCAPAN SEHARI-HARI DI NEGERI KITA ADALAH TERJEMAHAN DARI PERKATAAN “ MARKETING”

158 TATANIAGA ADALAH KEGIATAN YG BERTALIAN DENGAN PENCIPTAAN ATAU PENAMBAHAN KEGUNAAN DARI BARANG DAN JASA MAKA TATA NIAGA TERMASUK TINDAKAN ATAU USAHA YG PRODUKTIP

159 KEGUNAAN KEGIATAN DALAM TATANIAGA
KEGUNAAN TEMPAT KEGUNAAN WAKTU KEGUNAAN PEMILIKAN

160 KEGUNAAN TEMPAT CONTOH:
BARANG-BARANG MEMPUNYAI FAEDAH ATAU KEGUNAAN YG LEBIH BESAR KARENA PERUBAHAN TEMAPT CONTOH: TEMBAKAU YG DIHASILKAN DARI KAB TEMANGGUNG AKAN MEMPUNYAI KEGUNAAN LEBIH BESAR KALAU BILA DIPINDAH ATAU DIBAWA KE KUDUS ATAU KE PT JARUM KUDUS

161 KEGUNAAN WAKTU BAHWA BARANG-BARANG MEMPUNYAI FAEDAH ( YG LEBIH BESAR ) SETELAH TERJADI PERUBAHAN WAKTU . UMPAMANYA : TEMBAKAU PADA WAKTU BUKAN MUSIMNYA LEBIH BESAR FAEDAHNYA DIBANDING DIBANDING WAKTU PADA MUSIMNYA

162 KEGUNAAN PEMILIKAN BARANG – BARANG MEMPUNYAI KEGUNAAN ( YG LEBIH BESAR )KARENA BERALIHNYA HAK MILIK ATAS BARANG

163 KESIMPULAN TUJUAN AKHIR DARI PADA TATANIAGA ADALAH MENEMPATKAN BARANG-BARANG KE TANGAN KONSUMEN AKHIR . UNTUK MENCAPAI TUJUAN TERSEBUT PERLU DILAKSANAKAN KEGIATAN – KEGIATAN TATANIAGA YG DIBANGUN BERDASARKAN ARUS BARANG YG MELIPUTI: PROSES PENGUMPULAN (KONSENTRASI) PROSES PENGIMBANGAN (EQUALISASI) DAN PROSES PENYEBARAN ( DISPERSI)

164 PROSES PENGUMPULAN (KONSENTRASI)
MERUPAKAN TAHAP PERTAMA DARI ARUS BARANG –BARANG YG DIHASILKAN DARI JUMLAH YG KECIL DIKUMPULKAN MENJADI JUMLAH LEBIH BESAR AGAR DAPAT DISALURKAN SECARA EFISIEN.

165 PROSES PENGIMBANGAN (EQUALISASI)
MERUPAKAN PROSES TAHAP KE DUA DARI ARUS BARANG TERJADI ANTARA PROSES KONSENTRASI DAN PROSES DESPERSI PROSES EQUALISASI MERUPAKAN TINDAKAN –TINDAKAN PENYESUAIAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN BERDASARKAN : TEMPAT JUMLAH DAN KUALITAS

166 PROSES PENYEBARAN ( DISPERSI)
MERUPAKAN PROSES TAHAP TERAKHIR DARI PADA ARUS BARANG , DIMANA BARANG-BARANG YANG TELAH TERKUMPUL DISEBARKAN KEARAH KONSUMEN ATAU PIHAK YG MENGGUNAKAN

167 CIRI-CIRI TATANIAGA HASIL PERTANIAN TEMBAKAU
SEBAGIAN BESAR DARI HASIL PERTANIAN TEMBAKAU BERUPA BAHAN ROKOK YAITU TEMBAKAU RAJANGAN YG DIPASARKAN DAN DISERAP OLEH KONSUMEN AKHIR YAITU PABRIK RELATIF STABIL SEPANJANG TAHUN SEDANGKAN PENAWARANNYA SANGAT TERGANTUNG PADA PRODUK YANG SANGAT DIPENGARIHI OLEH KEADAAN IKLIM

168 2. PADA UMUMNYA PEDAGANG PENGUMPUL MEMBERI KREDIT (ADVANCED PAYMENT) KEPADA PRODUSEN ( PETANI TEMBAKAU) SEBAGAI IKATAN ATAU JAMINAN UNTUK DAPAT MEMPEROLEH BAGIAN TERBESAR DARI HASIL PERTANIAN TEMBAKAU DALAM WAKTU TERTENTU

169 3. SALURAN TATANIAGA HASIL PERTANIAN TEMBAKAU PADA UMUMNYA TERDIRI DARI : PRODUSEN (PETANI TEMBAKAU) PEDAGANG PERANTARA SEBAGAI PENGUMPUL, DAN KONSUMEN (INDUSTRI PENGOLAHAN DAN KONSUMEN AKHIR)

170 4. KEDUDUKAN TERPENTING DALAM TATANIAGA HASIL PERTANIAN TEMBAKAU TERLETAK PADA PEDAGANG PENGUMPUL DALAM FUNGSINYA SEBAGAI PENGUMPUL HASIL BERHUBUNG DAERAH PRODUKSI TERPENCAR – PENCAR, SKALA PRODUKSI KECIL – KECIL DAN PRODUKSINYA BERLANGSUNG MUSIMAN

171 5. TATANIAGA HASIL TEMBAKAU
5. TATANIAGA HASIL TEMBAKAU PADA UMUMNYA BERSIFAT MUSIMAN,KARENA PADA UMUMNYA PRODUKSI BERLANGSUNG MUSIMAN.

172 SUATU USAHA TANI DAPAT DIKATAKAN BERHASIL APABILA USAHA TANI TERSEBUT SECARA MINIMAL DAPAT MEMENUHI SYARAT SEBAGAI BERIKUT USAHATANI HARUS DAPAT MENGHASILKAN CUKUP PENDAPATAN UNTUK MEMBAYAR BIAYA DARI SEMUA ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN USAHATANI HARUS DAPAT MENGHASILKAN PENDAPATAN YG DAPAT DIPERGUNAKAN UNTUK MEMBAYAR BUNGA MODAL YG DIPERGUNAKAN DI DALAM USAHATANI TERSEBUT, BAIK MODAL PETANI SENDIRI MAUPUN MODAL YANG DIPINJAM DARI FIHAK LAIN USAHATANI HARUS DAPAT MEMBAYAR UPAH TENAGA PETANI DENGAN KELUARGA NYA YG DIGUNAKAN SECARA LAYAK

173 lanjutan c. USAHATANI YG BERSANGKUTAN HARUSLAH PALING SEDIKIT BERADA DALAM KEADAAN SEPERTISEMULA d. UASATANI HARUS DAPAT PULA MEMBAYAR TENAGA PETANI SEBAGAI MANAGER YG HARUS MENGAMBIL KEPUTUSAN MENGENAI APA YG HARUS DIJALANKAN, BILA MANA , DIMANA DAN BAGAIMANA

174 MASALAH YG SERING DIHADAPI PETANI TEMBAKAU
PRODUKSI TEMBAKAU RAKYAT PADA UMUMNYA MASIH SANGAT RENDAH a. PRODUKSI TANAMAN TEMBAKAU RAKYAT (RAJANGAN) PADA UMUMNYA MASIH DIUSAHAKAN SECARA TRADISIONAL DAN BARU SEBAGIAN KECIL YG TELAH MENERAPKAN TEKNOLOGI MAJU b. PEMELIHARAAN TANAMAN TIDAK DILAKUKAN SECARA NTENSIF C. PETANI KURANG MEMEHAMI ASPEK BUDIDAYA SECARA BAIK DAN BENAR

175 2. PRODUKSI TEMBAKAU RAJANGAN DIPENGARUHI OLEH BANYAK FAKTOR BAIK ITU FAKTOR AGRONOMIS, FAKTOR TANAH, ALAM TEKNOLOGI MAUPUN SOSIAL EKONOMI PENGUSAHA LEMAHNYA PERMODALAN PETANI DALAM USAHATANI TEMBAKAU RAKYAT. HAL INI DIDUGA KARENA : a. SEMPITNYA LAHAN SEHINGGA PENDAPATAN DARI USAHATANI TERSEBUT BELUM DAPAT MENCUKUPI KETERLUAN KONSUMSI DAN PENYEDIAAN SARANA PRODUKSI

176 LANJUTAN PETANI TERJEBAK OLEH RENTENIR, PENGIJON, DAN PENGUSAHA-PENGUSAHA YG SENANTIASA MENCARI KEUNTUNGAN SEBANYAK-BANYAKNYA SEBAGIAN BESAR PETANI KURANG PERHITUNGAN DALAM MEMBELANJAKAN HASIL PANENNYA SEHINGGA PADA SAAT MULAI TANAM PETANI SUDAH KEHABISAN MODAL

177 LANJUTAN ADANYA FLUKTUASI HARGA TEMBAKAU RAJANGAN YG DISEBABKAN KARENA : a. PANJANGNYA RANTAI PEMASARAN SEHINGG A HARGA DITINGKAT PETANI MENJADI LEBIH RENDAH b. TIDAK ADANYA STANDARISASI MUTU SEHINGGA PEMBELI SANGAT BERPERAN DALAM PENENTUAN MUTU DAN HARGA TEMBAKAU RAJANGAN 5. ADANYA PERBEDAAN TIPE LAHAN YG DIGUNAKAN DALAM PENGUSAHAAN TEMBAKAU, SEHINGGA AKAN MEMPENGARUHI CARA PEMBUDIDAYAAN TEMBAKAU, SERTA MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU YG DIHASILKAN

178 FUNGSI TATANIAGA PADA UMUMNYA FUNGSI TATANIAGA DIKELOMPOKKAN SEBAGAI BERIKUT: 1. FUNGSI PERTUKARAN : - PENJUALAN - PEMBELIAN 2. FUNGSI PENGADAAN SECARA FISIK - PENGANKUTAN - PENYIMPANAN

179 3. FUNGSI PELANCAR - PERMODALAN - PENANGGULANGAN RISIKO - STANDARDISASI DAN GRADING - INFORMASI PASAR

180 Pada dasarnya penjualan dapat dilaksanakan seperti berikut:
FUNGSI PENJUALAN Adalah mengalihkan barang kepada pihak pembeli dengan harga yg memuaskan Pada dasarnya penjualan dapat dilaksanakan seperti berikut: Penjualan melalui inspeksi (pengawasan, pemeriksaan ) Penjualan melalui Sample Penjualan melalui penggambaran Penjualan melalui kombinasi 1,2 dan 3

181 Penjualan melalui inspeksi (pengawasan, pemeriksaan )
Adanya pemberian izin oleh para penjual kepada pembeli untuk memeriksa dan meneliti semua persediaan dari penjual sebelum pembeli memilih apa yg akan diobelinya.Cara ini terjadi karena adanya sifat – sifat tertentu dari barang tersebut dan situasi tata niaganya. Dimana : 1. Tidak ada Standarisasi terhadap barang 2. Adanya sifat cepat rusak yg tinggi dari barang

182 Lanjutan 3. Tingkat pembelian yg sangat cepat sehingga lalu lintas langganan dan tingkat penjualan akan terganggu 4. Suatu cara memamerkan barang-barang yg akan mendorong sejumlah pembelian yang terjadi pada saat bersamaan

183 Penjualan melalui Sample
Penjualan melalui contoh berdasarkan pada prinsip – prinsip standardisasi , sehingga contoh dari barang yg diperdagangkan akan merupakan wakil untuk semua unit barang yg akan dijual

184 Penjualan melalui penggambaran
Penjualan dg penggambaran terjadi karena ada anggapan bahwa barang-barang dalam bentuk katalogsehingga tidak ada satu unit pun perlu pada waktu penjualan diselesaikan . Penjualan seperti ini akan berhasil jika adanya syarat kebebasan dalam mengadakan kebijakan garansi terhadap barang-barang untuk memuaskan pilihannya.

185 Penjualan melalui kombinasi 1,2 dan 3
Pada penjualan seperti ini ada contoh (sample) yg meringkaskan tentang semua barang yang tersedia dan daftar penawaran (Cataloque) dari sebagian barang yg dijual yang dibuat . Para pembeli dapat memeriksa contoh dalam bungkusnya dan bungkusan – bungkusan lain yg tersedia

186 2. Fungsi Pembelian Pembelian terdiri dari sejumlah kegiatan al:
Penentuan macam dan jumlah serta kualitas barang yg mau dibeli Mencari sumber penawaran Penentuan tempat penawaran Mengetahui keadaan pasar baik harga maupun macam barang dan barang substitusi

187 Lanjutan 5) Merundingkan syarat – syarat pembelian
6) Memindahkan hak milik : PEMBELIAN UNTUK KUNSUMSI PEMBELIAN UNTUK BAHAN DASAR

188 PENGANGKUTAN FUNGSI PENGANGKUTAN MENCIPTAKAN KEGUNAAN TEMPAT,
APABILA FUNGSI PENGANGKUTAN DILAKUKAN TEPAT WAKTU MAKA FUNGSI INI AKAN MENCIPTAKAN KEGUNAAN WAKTU . ASPEK PENTING DARI PENGANGKUTAN ADALAH BIAYA PENGANGKUTAN , SEDANGKAN BIAYA PENGANGKUTAN INI SANGAT DIPENGARUHI OLEH TARIP ANGKUTAN

189 LANJUTAN CONTOH: PENGANGKUTAN LEWAT DARAT, LAUT, DAN UDARA
MASING-MASING MEMPUNYAI KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

190 PENYIMPANAN ARTINYA MENAHAN BARANG-BARANG
SELAM A JANGKA WAKTU ANTARA DIHASILKAN ATAU DITERIMA SAMPAI DENGAN DIJUAL , DENGAN DEMIKIAN PENYIMPANAN MENCIPTAKAN KEGUNAAN WAKTU,DISAMPING BERTENDENSI MERATAKAN HARGA. PENYIMPANAN DILAKUKAN KARENA ADA BEBERAPA ALASAN : MENURUT BRUNK AND DARRAH

191 PENYIMPANAN DILAKUKAN KARENA ADA BEBERAPA ALASAN : MENURUT BRUNK AND DARRAH
SIFAT MUSIMAN DARI KEBANYAKAN PRODUKSI PERMINTAAN UNTUK BERBAGAI PRODUK BERLANGSUNG SEPANJANG TAHUN ALASAN – ALASAN YG TERDAPAT DALAM WAKTU YANG DIPERLUKAN UNTUK PELAKSANAAN BERBAGAI PELAYANAN TATANIAGA MISAL: DALAM WAKTU MENUNGGU PENGANGKUTAN , PENGOLAHAN DAN SELAMA PEMBELIAN DAN PENJUALAN UNTUK MENDAPATKAN HARGA LEBIH BAIK

192 PEMBIYAYAAN ARTINYA MENCARI DAN MENGURUS MODAL UANG YG BERKAITAN DENGAN TRANSAKSI –TRANSAKSI DALAM ARUS BARANG DARI SEKTOR PRODUKSI SAMPAI SEKTOR KONSUMSI

193 PENANGGULANGAN RISIKO
RISIKO DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI KETIDAK-PASTIAN DALAM HUBUNGUNNYA DENGAN ONGKOS, KERUGIAN ATAU KERUSAKAN. CONTOH: RISIKO YANG TIMBUL KARENA SIFAT PRODUK RISIKO YANG TIMBUL KARENA PERUBAHAN KONDISI PASAR RISIKO YANG TIMBUL KARENA SEBAB-SEBAB ALAMIAH RISIKO YANG TIMBUL KARENA UNSUR MANUSIA DAN PEMERINTAH

194 USAHA – USAHA PENCEGAHAN (PREVENTIP)
ADA DUA MACAM PENDEKATAN UMUM UNTUK MENGHINDARI ATAU MEMPERKECIL RISIKO YANG DITANGGUNG OLEH PEDAGANG USAHA – USAHA PENCEGAHAN (PREVENTIP) MENGALIHKAN DAN MEMBAGI RISIKO KEPADA PIHAK LAIN

195 CONTOH HASIL PERIKANAN Ikan mudah rusak
KELNJUTAN CONTOH HASIL PERIKANAN Ikan mudah rusak Risiko yang timbul karena perubahan kondisi pasar Perubahan harga menyebabkan timbulnya kerugian aktual atau kehilangan laba Perubahan harga disebabkan oleh ketidak seimbangan dalam permintaan dan penawaran

196 Risiko yang timbul karena sifat produk
Risiko persainagn Risiko perubahan harga barang substitusi . Penurunan harga barang substitusi akan mengalihkan perhatian konsumen untuk membeli barang substitusi tersebut

197 Risiko karena fluktuasi harga
Perubahan harga menyebabkan timbulnya kerugian aktual atau kehilangan laba Perubahan harga disebabkan oleh ketidak seimbangan dalam permintaan dan penawaran

198 Risiko karena unsur waktu
Risiko persainagnRisiko perubahan harga barang substitusi . Penurunan harga barang substitusi akan mengalihkan perhatian konsumen untuk membeli barang substitusi tersebut

199 FUNGSI PENGEMASAN MEMPERTAHANKAN PRODUK :
BERSIH DAN TERLINDUNG DARI PENCEMARAN PERLINDUNGAN TERHADAP KERUSAKAN : FISIK, AIR, OKSEGEN DAN SINAR EFISIENSI DAN EKONOMIS DALAM PROSES PENGEPAKAN DIBENTUK MENURUT RANCANGAN KEMUDAHA DALAM PENGANGKUTAN DAN DISTRIBUSI MEMBERI PENGENALAN , KETERANGAN DAN DAYA TARIK PENJUALAN

200 TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN LABELING
DIGUNAKAN UNTUK MEMBATASI ANTARA BAHAN PANGAN DAN KEADAAN NORMAL SEKELILINGNYA MENUNDA PROSES KERUSAKAN (PERUBAHAN ) DALAM JANGKA WAKTU TERTENTU DAYA AWET ( WAKTU DIMANA BAHAN PANGAN HARUS DIJUAL DAN DIKONSUMSI) PERMASALAHAN (PERTIMBANGAN ) PROSES KERUSAKAN DAN PEMBUSUKAN ITU SENDIRI

201 SYARAT BAHAN PENGEMASAN
TIDAK BERACUN DAN TIDAK ADA PERUBAHAN WARNA DAN RASA MAMPU MENCEGAH MASUKNYA BAU DAN GAS, AROMA BAHAN PANGAN TETAP KEDAP AIR DAN TIDAK MENYERAP ATAU BERKURANG KADAR AIRNYA TAHAN TERHADAP BENTURAN DAN TEKANAN DAN TIDAK Rusak HARUS DAPAT MELINDUNGI TERHADAP SINAR MATAHARI

202 BAHAN-BAHAN PENGEMASAN /KEMASA
TIN PLATE BAHAN YG DIGUNAKAN UNTUK KEMASAN KALENG, DARI LEBARAN BAJA DENGAN PELAPIS TIMAH , MENGKILAP, KUAT, TAHAN KARAT ALUMUNIUM KELEBIHAN RINGAN TAHAN KARAT TIDAK TERNODA OLEH SULFIDA YG DIHASILKAN OLEH PANGAN SELAMA PEMANASAN TIDAK BERACUN MUDAH DIBENTUK

203 LANJUTA KELEMAHAN SULIT DISOLDER (PATRI)
TIDAK SEKUAT LEMBARAN TIMAH WALAUPUN KETEBALAN SAMA KETAHANAN LEBIH PENDEK TERHADAP BAHAN PANGAN BASAH DAPAT MEMUCATKAN BEBERAPA PRODUK TIDAK DAPAT DIBUAT MENJADI KALENG

204 Lanjutan Plastik Kuat, ringan, tidak karatan, bersifat termoplastik ( Heat Seal) Dapat diberi warna Kelemahan Zat-zat Monoomer dan Molekul kecil dari plastik dapat melakukan Migrasi kedalam bahan makanan yang dikemas

205 Sifat dari plastik 1. CELLUL0SA Sangat mengkilap,
Sangat halus, Mempunyai transmisi Gas dan Air yg tinggi 2. POLYETHYLENE POLYETHYLENE KEPADATAN RENDAH (DIBUAT DENGAN TEKANAN DAN SUHU TINGGIO Al : Pengaman Air yang baik Plastik tipis yg murah

206 CONTOH PENGEMASAN SUSU
WADAH DARI GELAS BOTOL TUTUP Alumunium foil... SUSU PASTIURISASI BOTOL TUTUP SEKROP .... Susu pastiurisasi dalam botol

207 Wadah dari plastik lemas ----> Susu segar
Wadah dari plasti keras --- Susu pastiurisasi, Krim Wadah dari plastik lemas ---> Susu segar Wadah dari karton dilapisi alumunium foil --- Susu pasturisasi

208 PERANAN KEMASAN DI INDONESIA
Kemasan memainkan peran yg penting dan menentukan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi. Diperkirakan pertumbuhan pemakaian kemasan Sekitar 10% - 13% setahun. Pemakaian kemasan yg terbesar di Indonesia adalah disektor Agrofood rata-rata sebesar 60%


Download ppt "PEMASARAN HASIL PETERNAKAN SM V"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google