Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KKPMT IV SESI 7 TERMINOLOGI MEDIS

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KKPMT IV SESI 7 TERMINOLOGI MEDIS"— Transcript presentasi:

1 KKPMT IV SESI 7 TERMINOLOGI MEDIS
OBSTETRICS, ANTENATAL & NEONATAL PERIOD (OBSTETRIK, MASA ANTENATAL & NEONATAL) Disusun oleh dr. Mayang Anggraini Naga FIKES RM-IK U-EU (Revisi 2015)

2 DESKRIPSI Pembahasan meliput definisi, ejaan akar kata terkait obstetrik, struktur dasar terkait istilah kehamilan, fungsi sistem reproduktif wanita semasa kehamilan, ejaan tepat dan arti istilah obstetrik, cara menganalisis istilah obstetrik, gangguan obstetrik, tindakan obstetrik menjadi unsur kata pembentuknya,

3 KOMPETENSI MAMPU: Memahami arti, mengeja akar kata terkait
obstetrik, struktur dasar terkait kehamilan, fungsi sistem reproduktif wanita semasa kehamilan, cara menganalisis istilah obstetrik menjadi unsur kata pembentuknya, ejaan istilah gangguan/penyakit berserta tindakan obstetrik.

4 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Menjelaskan: - definisi, ejaan akar kata istilah umum obstetrik, gangguan dan tindakan obstetrik. - cara analisis istilah terkait obstetrik - arti istilah medis dalam Reading 1 dan 2 - cara penyelesaian soal-soal

5 POKOK & SUBPOKOK BAHASAN
Obstetrik: - Akar kata terkait obstetrik - Struktur terkait obstetrik dan kehamilan - Istilah medis terkait obstetrik dan kehamilan - Istilah penyakit kehamilan dan persalinan - Reading 1: Pregnancy - Reading 2: Prematurity 6 kelompok soal latihan

6 OBSTETRIK Obstetrik adalah cabang studi ilmu dan terapi terkait kondisi kehamilan. Kehamilan terjadi apabila ada ovum yang telah terfertilisasi sperm dan tertanam di dalam lapisan uterus. Sel sek wanita dan pria disebut sel gamete. Ovum yang telah terfertilisasi di tuba falopii disebut zygote.

7 Dari usia ovum terfertilsasi 2 minggu sampai
(Lanjutan) Dari usia ovum terfertilsasi 2 minggu sampai 8 minggu kehamilan, telur terfertilisasi disebut: embryo, setelah masa embryo tersebut lewat ia menjadi fetus. Masa kehamilan berlangsung 40 minggu atau 280 hari yang kira-kira 9 bulan kalender atau 10 kalender bulan (1 bulan = 28 hari)

8 Kehamilan terbagi jadi 3 trimester x 3 bulan.
OBSTETRIK (Lanjutan) Kehamilan terbagi jadi 3 trimester x 3 bulan. Waktu antara fertilisasi (konsepsi) dengan persalinan = masa gestasi (gestation). Pregnant = gravide = hamil Pregancy = kehamilan

9 AKAR KATA TERKAIT OBSTETRIK
Amni/o; amnion/o amion Chori/o chorion (lapisan terluar kantung ketuban) Cys/o kehamilan Embry/o- janin Episi/o-; vulv/o- vulva Fet/o; fet/- fetus Gravid/o- pregnancy Lact/o- milk Nat/o- birth Par/o-, part/o bear, give birth to; labor; children Puerper/o- children (nifas) Salping/o- fallopien tube Vagin/o- vagina

10 STRUKTUR TERKAIT OBSTETRIK DAN KEHAMILAN
Sebagai tambahan dari struktur genital wanita, struktur obstetrik dan kehamilan ditambah dengan amniotic sac, placenta, umbilicus and cairan ketuban = amniotic fluid. Kantung ketuban = fetal membrane, tempat tinggal janin, terisi cairan amniotic yang menjadi bantalan janin dan melindunginya.

11 STRUKTUR TERKAIT OBSTETRIK DAN KEHAMILAN (Lanjutan-1)
Lapisan terluar adalah chorion dan lapisan dalam adalah amnion. Umbilicus = umbilicus cord = tali pusat. Menghubungkan fetus dengan placenta.

12 STRUKTUR TERKAIT OBSTETRIK DAN KEHAMILAN (Lanjutan-2)
Placenta = organ temporer menempel ke dinding uterius memungkinkan nutrient, oxygen dan sampah tubuh bertukaran antara ibu dan janin. Plasenta menghasilkan hormon yang diperlukan suatu kehamilan.

13 ISTILAH MEDIS TERKAIT KEHAMILAN dan OBSTETRIK
Prefix Arti Suffix Arti ante- before centesis surgical puncture micro- small graphy process of recording multi many (o)logy study of nuli- none metry to measure post- after (o)tomy incision into primi- first; (r)rhexis rupture one scopy visualization with a scope -tocia labor; birth

14 ISTILAH UMUM TERKAIT KEHAMILAN DAN OBSTETERIK (Lanjutan)
Istilah Arti antepartum = sebelum persalinan Braxton Hicks contraction = kontraksi otot uterus yang iregular dan non-produktif yang timbul selama suatu kehamilan. effacement = penipisan dan pelebaran normal cervix yang terjadi selama proses persalinan embryologist = dokter spesialis studi dan penanganan pertumbuhan dan perkembangan organism manusia embrylogy = ilmu dan penanganan per- tumbuhan dan perkembangan organism manusia

15 Istilah Arti lochia = pengeluaran cairan lendir dari uterus melalui vagina yang terjadi pada minggu pertama atau dua setelah kelahiran bayi meconium = feces yang pertama keluar dari bayi neonatus multigravida = wanita yang telah beberapa kali hamil (>2 x) multipara = wanita yang telah bebrapa kali melahirkan bayi hidup (>2x) nulligravida = wanita yang belum pernah hamil nullipara = wanita yang belum pernah melahirkan bayi hidup

16 Istilah Arti obstretician = dokter spesialis di bidang studi dan penanganan kehamilan dan persalinan obstetrics = spesialis medis terkait kehamilan dan persalinan. parturition = bersalin, melahirkan, dan kelahiran bayi postpartum = setelah melahirkan bayi primigravida = wanita yang hamil untuk pertama kali kehamilan pertama primipara = wanita yang pertamakali melahirkan bayi setelah masa gestasi 20 minggu. puerperium = periode setelah melahirkan bayi, minggu (42 hari) (masa nifas post melahirkan)

17 ISTILAH PENYAKIT KEHAMILAN dan PERSALINAN
Istilah Definisi abortion terminasi spontan/induced suatu kehamilan. abruptio placentae separasi prematur plasenta dari dinding uterus amnionitis radang amnion amniorrhae kebocoran cairan kantung amnion (kantung ketuban dystocia kesulitan, sakit saat bersalin eclampsia hipertensi kehamilan yang berat disertai kejang-2

18 Istilah Definisi ectopic pregnancy kehamilan di luar rahim, kehamilan tubal (KET) gestational diabetes diabetes yang timbul saat suatu kehamilan gestational hypertension hipertensi yang timbul saat ke- (PIH) hamilan (sebelum hamil pasien tidak hipertensi) disebut juga: Pregnancy Induced Hypertension (PIH) hydatidiform mole masa kistik mirip serumpun (Molar Pregnancy) buah anggur yang tumbuh di tempat umumnya janin tumbuh.

19 Istilah Definisi hyperemesis gravidarum keadaan abnormal dengan muntah-2 yang berlebih sehingga dapat menimbulkan dehidrasi dan BB turun, dalam masa kehamilan. hysterorrhexis ruptur uterin incompetent cervix servik uteri tidak mampu/kuat mempertahankan isi uterus, sehingga timbul abortus spontan. placenta previa implantasi plasenta di rongga uterus terlalu rendah, sehingga bisa mendahului janin pada proses kelahiran.

20 Istilah Definisi pre-eclampsia hipertensi gestational dengan gejala khas: edem dan proteinuiria. tubal pregnancy implantasi telur terbuahi di (ectopic pregnancy) dalam tuba falopii, di luar uterus Rh incompatabilitas reaksi antara darah ibu Rh- negatif (RH-) dengan darah janin RH+ yang pertama  terbentuknya antibodi darah ibu yang akan menyerang darah RH+ janin.

21 Physical Features of Prematurity
Low birth weight (< 2,225 kg) Small size Relatively large head and hands - Short toenails Thin, smooth, shinny skin, Downy hair (lanugo) Veins visible under the skin Enlarged clitoris Wizened, wrinkle features Small scrotum Soft flexible ear cartilage Feebly, whining cry Reduced vernix (greasy substance that cover newborn) Protuberant abdomen - Irregular breathing Poor sucking and swallowing ability Tendency to regurgitate,

22 Complications of Prematurity
- Increased risk of birth injury - Respiratory distress syndrome - Recurrent bouts of breathing arrest - Jaundice Infection Anemia - Poor temperature control - Hypoglycemia and other disturbances of body chemicals - Rickets - Increased bleeding tendency - Brain hemorrhage - Necrotizing enterocolitis (severe intestinal inflammation).

23 ISTILAH MEDIS DIAGNOSTIK DAN TERAPI terkait KEHAMILAN DAN PERSALINAN
Istilah Arti amniocentesis = … amniography = … amnioscopy = … amniotomy = … cerclage = menjahit lubang pintu cervical (leher rahim) untuk mencegah abortus spontan. cesarean section = operasi sesaria, insisi ke dalam dinding abdomen untk melahirkan bayi contraction stress = test evaluasi kemampuan janin test (CST) untuk mengatasi stres persalinan dan kelahiran = oxytocin challenge test

24 Istilah Arti electronic fetal monitoring = penggunaan alat elektronik eksternal untuk memonitor frekuensi detak jantung dan kontraksi uterus maternal episiotomy = insisi ke dalam perineum untuk memfasilitasi kelahiran dan mencegah laserasi (robek) perineum. fetal ultrasonography pemeriksaan non-invasif janin dengan menggunakan alat ultrasound (gelombang suara berfrekuensi tinggi)

25 Istilah Arti fetography = … fetometry = … pelvimetry = pengukuran pintu keluar pelvic untuk memperkirakan bisa tidaknya janin lewat melaluinya pregnancy testing = test darah dan urine untuk menentukan adanya kehamilan

26 Uraikan istilah di bawah ini menjadi unsur kata
LATIHAN -1 Uraikan istilah di bawah ini menjadi unsur kata pembentuknya dan jelaskan artinya: Istilah  Unsur kata = Amniocentesis  = Episiotomy  = Fetometry  = Hysterorrhexis  = Hyperemisis  = Dystocia  = Puerperium  = Meconium  = Nullipara  = Multipravida  = Lactorrhea  = Chorionitis  =

27 Pilih istilah yang tepat: Keterangan Istilah:
LATIHAN -2 Pilih istilah yang tepat: Keterangan Istilah: Operasi menusuk untuk amniotomy atau mengeluarkan cairan amniocentesis Memperkirakan ukuran fetograpy atau fetus sebelum kelahiran fetometry Endoscopy untuk fetus USG fetus atau amnioscopy Pengukuran pintu keluar pelvis pelvimetry atau CST Test persalinan dan fetal distress electronic fetal monitoring atau CST Insisi perineum cerclage atau episiotomy Menjahit lobang keluar serviks CST atau cerclage Pemeriksaan X-ray fetus fetography atau fetoscopy Memecah selaput kantung ketuban aminotomy atau C-section Insisi untuk melahirkan bayi C-section atau amniotomy

28 LATIHAN -3 Cocokan istilah di lajur kiri dengan definisi di kanan: 1. tubal pregnancy (a) vaginal discharge dari uterus 2. Braxton’s Hicks (b) menjahit lobang servik uteri 3. hydatidiform mola (c) air ketuban bocor keluar 4. lochia (d) penipisan + dilatasi servik uteri 5. plasenta previa (e) hipertensi getational + proteinuira 6. abruptio plasenta (f) feces janin yang keluar pertama 7. Rh-incompatability (g) kehamilan ektra uterin 8. pre-eklampsia (h) masa kistik pada uterus 9. cerclage (i) implantasi plasenta dekat servik 10. meconium (j) pelepasan dini plasenta 11. amniorrhea (k) darah ibu-janin inkompatabilitas 12. effacement (m) kontraki iregular dan nonproduktif

29 LATIHAN -4 Tulis arti kata/istilah dengan huruf miring pada resume medis di bawah ini Pasien masuk ruang rawat obstetrical (1) dengan tanda-2 kontraksi uterus setiap 5 menit, ia hamil primigravida (2) dan nulliparitas (3). Pasien telah merasakan Braxton Hick’s contraction (4) sejak usia kehamilan lewat 6 minggu. Saat ini nampak ada amniorrhea (5) tanpa meconium (6). Telah ada effacement (7) pada saat masuk rawat. Pada pasien dipasang electronic fetal monitoring (8) yang tetap tidak mengganggu geraknya. … (2) … … (4) … … (6) … (7) … (8) …

30 READING: AMNIOCENTESIS
A diagnostic procedure in which a small amount of amniotic fluid is withdrawn from the amniotic sac, the membrane that surrounds the fetus in the uterus. Why it is done? The amniotic fluid contains cells and chemicals from the fetus that can be analyzed to detect fetal abnormalities, such as Down’s syndrome. Which is a chromosomal abnormality. Amniocentesis can also help detect other chromosomal abnormalities, sex-linked disorders (such as Tay-Sachs disease), or developmental disorders (such as spina bifida). It is also used to assess fetal disorders such as hemolytic disease of the newborn and RDS.

31 HOW IT IS DONE Genetic amniocentesis is usually performed between the
sixteenth and eighteenth week of gestation. US-scanning is used to estimate the age and position of the fetus, the placental site, and the amount of amniotic fluid. A needle is then inserted through the abdomen and uterine wall into the amniotic sac, avoiding the fetus and placenta. A syringe is attached to the needle and about 20 to 30 ml of fluid is removed. A local anesthetic is occasionally used. The woman can usually go home soon after the procedure but is advised to rest for 24 hours.

32 RESULTS The amniotic may be analyzed biochemically and
chromosome culture performed to test for fetal abnormalities such as Down’s syndrome and spina bifida. Chromosome culture take up to four weeks, so any results may not be available until about 20 weeks’ gestation. The sex of the fetus is also determined by the chromosome analysis and the woman should indicate whether or not she wishes to receive this information.

33 COMPLICATION There is a slight increased incidence of threatened
`miscarriage and early rupture of the membranes after amniocentesis (older studies show a risk of 1 to 2 percent more recent studies show risk of about 0.5 percent. For these reasons, amniocentesis is usually recommended only for women over the age of 35 (who are more likely to have a child with Down’s syndrome) or when there are other compelling medical reasons, such as a family history of a chromosomal abnormality.

34 LATIHAN - 5 Jelaskan: Tindakan amniocentesis: Apa yang dapat terjelaskan melalui amniocentesis? Bilamana amniocentesis perlu dilaksanakan? Apa risiko suatu prosedur amniocentesis? Apa contra-indication amniocentesis?

35 LATIHAN 6 Pilih butir jawaban yang tepat: Istilah yang menunjukan pengeluaran normal dari uterus post natal … a. lochia, b. amniorrhea, c. meconum, d. leukorrhea Istilah melahirkan adalah … a. postpartum b. effacement c. parturition d. puerperium Muntah-2 akibat ngidam … a. hyperemesis b. hyperemesis gravidarum c. emesis d, vomitas

36 4. Periode minggu ke 3 s/d 6 sehabis melahirkan adalah .
LATIHAN -6 (Lanjutan-1) 4. Periode minggu ke 3 s/d 6 sehabis melahirkan adalah . a. masa gestation b. masa postpartum c. masa parturition d. masa puerperium Hipertensi gestational yang paling severe adalah … a. Hipertensi gravidarum b. eclampsia c. pre-eclampsia d. PIH Istilah sebutan menipisan dan pelebaran serviks uteri a. Cerlage b. effacement c. CST d. parturition

37 Prosedur untuk mencegah laserasi perineum
LATIHAN -6 (Lanjutan-2) Prosedur untuk mencegah laserasi perineum a. peritoneostomy b. periotomy c. episiotomy d. amniotomy Reaksi antara darah ibu dan janin yang menimbulkan hemolysis a. abruptio plasenta b. Rh-incompatabilitas c. solutio plasenta d. eklampsia Istilah pemecahan ketuban adalah a. C-section b. Amniocentesis c. Amniotomy d. Cerlage

38 Istilah yang berarti uterus tidak bisa mempertahankan hasil konsepsi
LATIHAN -6 (Lanjutan-3) Istilah yang berarti uterus tidak bisa mempertahankan hasil konsepsi a. Hyterorrhexis b. abortion c. KET d. KPD PIH adalah singkatan … a. Pregnancy induced hysterorrhexis b. Pregnancy induced hyperemia c. Pregnancy induced hydatidiform d. Pregnancy induced hypertension Letak ari-2 rendah disebut … a. solutio plasenta b. abruptio plasenta c. plasenta previa d. mola hidatidiform

39 ANTENATAL & NEONATAL

40 ISTILAH TERKAIT PERIODE ANTENATAL
A. Asal Istilah 1. amnion [Y] = membrane pembungkus janin 2. antigen [Y] (L) = melawan 3. chorion [Y] = membrane pembungkus janin 4. fetus (L) = turunan 5. teras [Y] = monster 6. toxico [Y] = racun B. Istilah Anatomi 1. amnion = lapisan dalam membrane kantung (kt) ketuban ` 2. amniotic fluid = fluid di dalam kt. amniotic 3. chorion = lapisan luar membrane kt. ketuban 4. embryo = produk hasil konsepsi 5. fetus = janin, embryo di atas usia 3 bulan sampai lahir.

41 C. ISTILAH DIAGNOSTIK 1. Abortus 2. Fetal anomaly, preventable - malformasi janin akibat ibu meminum obat tetratogenic. Contoh, di antaranya: - anticarcinogens: cytoxin, methotrexate, dsb. - ovarian/testicular steroids: androgen, estrogen, pro- gesteron - thalidomide, dsb. 3. Fetal anoxia, intrauterin asphyxia = kurang oksigen pada janin bisa akibat: prolaps tali pusat, ablatio placenta, kompresi vena umbilicalis dsb.  dapat menimbulkan kematian. 4. Fetal distress = kondisi mengancam jiwa janin akibat janin anoxia.

42 C. ISTILAH DIAGNOSTIK (Lanjutan-1)
5. fetal hemolytic disease = gangguan darah akibat reaksi antigen-antibodi pada ABO, Rh atau golongan darah incompabilitas. 6. fetotoxicity = efek racun medikasi maternal pada janin atau bayi neonatal. Contoh jenis obat: a. analgetika b. antianxietas c. anticoagulants (courmarin) d. hypnotics sedatives e. narcotics (heroin, demerol, methadone).

43 C. ISTILAH DIAGNOSTIK (Lanjutan-2)
Di antara gangguan asal fetotoxity adalah: - material immunization: - (Sabin) untuk poliomyelitis, - smallpox vaccination dan - nicotine perokok. 7. Prolapse tali pusat (cord) = turunnya talipusat premature  kematian janin.

44 D. Istilah terkait Prosedur Khusus
1. Amniocentesis a. Untuk aspirasi cairan ketuban b. Untuk penyuntikan substansi radioopaque untuk amniography c. Untuk memasukkan transfusions intrauterine ke fetus penderita penyakit hemolitik. d. Untuk menentukan perubahan tekanan cairan ketuban yang memungkinkan monitoring kontraktibilitas uterus secara continuous e. Untuk memonitor detak denyut jantung fetus f. Untuk identifikadi kemungkinan adanya gangguan genetik antenatal.

45 D. Istilah terkait Prosedur Khusus (Lanjutan-1)
2. anti-D antibody injection Untuk imunisasi pasif ibu Rh-neg dari bayi D-positif, diberi secara i.m. atau i.v. dalam waktu 72 jam setelah partus. Tujuan untuk mencegah terjadinya Rh-isoiimmunization & penyakit hemolitik janin pada persalinan berikutnya. 3. Fetal electrocardiography Metode mendeteksi dan merekam impuls listrik jantung janin. Fetal distress terbukti dari terlambatnya waktu konduksi.

46 D. Istilah terkait Prosedur Khusus (Lanjutan-2)
4. Fetal monitoring Dengan electrode FECG merekam FHR dan kontraksi uterus secara kontinue dengan menggunakan transcervical catheter, adanya perubahan FHR suspek cephalopelvic disproportion dan high risk pregnancy. Fetal phonocardiography Untuk deteksi suara jantung fetus dengan alat phonocardiography/echocardiography Fetela telemerty Radiotransmisi tanpa kabel (wireless) untuk merekam data ECG atau data lain

47 D. Istilah terkait Prosedur Khusus (Lanjutan-1)
7. Intrauterine transfusion Penyuntikan darah (eritrosit concentrated) yang disiapkan dari whole blood (packed erythrocytes) Rh (-) ke dalam cavitas peritoneal fetus: - untuk mencegah anemia hemolitik fetal dan mencegah kematian fetus.

48 ISTILAH PERIODE NEONATAL
Asal Istilah 1. natus (L) = birth (kelahiran) 2. neo [Y] = new, recent (baru) 3. neonate (L) = newborn (bayi baru lahir) 4. umbilicus (L) = naval (pusar) Istilah Anatomik 1. fontanel, fontanella = titik temu sutura cranial yang tetap terbuka saat janin baru lahir (ubun-2) 2. umbilical cord = tali pusat penghubung plasenta ke umbilicus fetus. Pada saat baru lahir; bangunan tali ini tersusun dari satu vena umbilicalis dan 2 arteria umbilicalis terbungkus substansi gelatinous (mirip agar-2).

49 C. Istilah Diagnostik 1. asphyxia neonatorium = kekurangan O2 dalam darah janin 2. atelectasia neonatorum = kegagalan pengembangan paru saat lahir 3. caput succedaneum = benjolan edem pada kepala akibat tekenan 4. cerebral hemorrhage = perdarahan otak 5. congenital stridors = gangguan napas berbunyi suara ngorok, saat dilahirkan sampai dengan 1 minggu, akibat malformasi, malposisi atau malfungsi glottis, trachea atau pita suara.

50 C. Istilah Diagnostik (Lanjutan-1)
6. cord hemorrhage = perdarahan dari tali pusat. 7. Down’s syndrome, mongolism, trisomy G21 = aberasi kromosome ditandai dengan retardasi mental, tampak fisik yang khusus (mongoloid), lidah berfisura terjulur ke luar mulut, pudgy, leher lebar, hypotonia dan kehilangan Moro reflex saat lahir. 8. drug addiction in neonate = simtoma withdrawal kecanduan alkohol saat setelah lahir: tangis melengking, tremor, kejang-kejang sama seperti withdrawal sindrom alkoholisme, bisa mual, muntah dan diare.

51 9. Erythroblastosis fetalis = penyakit hemolitik neonatal
(Lanjutan) 9. Erythroblastosis fetalis = penyakit hemolitik neonatal a. anemic type: kerusakan sumsum tulang. b. hydrops type: edem berat, bisa lahir meninggal c. icteric type: jaundice diikuti kern-icterus. 10. Hydrocephalus = koleksi cairan tubuh abnormal di ventrikel otak mengakibatkan ukuran kepala membesar.

52 C. Istilah Diagnostik (Lanjutan-2)
11. hyperbillirubinemia neonatal = kadar bilirubin meninggi dalam darah  predisposisi terjadi kern-icteric akibat konsentrasi bilirubin menumpuk di dalam jaringan otak 12. idiopathic respiratory distress syndrome, hyalin membrane disease = gangguan napas serius akibat material eksudat kental hyalin mengisi saluran dan alveoli paru sehingga menutup jalan napas dan mence- gah oksigenasi. Utama pada bayi prematur dan bisa fatal

53 C. Istilah Diagnostik (Lanjutan-3)
13. Infeksi pada neonatus a. Congenital rubella syndrome b. Epidemic diarrhea dehydrasi dan acidosis, feses cair dan hijau c. Impetigo contagiosa: UKK dengan pelepuh, pustular dan crusta (infeksi stafilokokal) d. Neonatal chlamydial, cytomegaloviral, herpetic dan lain-lain e. Ophthalmic neonatorum: conjunctivitis purulent. f. Thrush: infeksi fungal di selaput lendir mulut membentuk bercak-bercak putih sariawan

54 C. Istilah Diagnostik (Lanjutan-4)
14. imperforated anus, atresia ani = lobang dubur tidak terbuka. 15. kernicterus, nuclear juandice, biliary encephalopathy: kerusakan otak tidak bisa disem- buhkan sebagai komplikasi erythroblastosis berat. Serum bilirubin asal eritrosit pecah membanjiri sel-sel otak menimbulkan retardasi mental dan cerebral palsy atau tuli. 16. meningocele: hernia meninges menonjol ke spine (tulang punggung) atau tengkorak kepala 17. phocomelia: deformitas kongenital (lahir tanpa tungkai) akibat bumil minum thalidomide pada trimester I.

55 C. Istilah Diagnostik (Lanjutan-5)
18. prematurity: bayi lahir belum cukup bulan, berat badan di bawah 2500gr (WHO) 19. retrolental fibroplasia: gangguan pada bayi prematur yang menerima terapi oksigen terus-menerus (berkelanjutan)  retina edem dan lepas  kebutaan partial atau total. 20. tongue-tie, ankyloglossia: frenulum lidah pendek mengganggu bayi memperoleh feeding 21. umbilical hernia, omphalocele: umbilicus ruptur disertai hernia intestine, (pada minggu pertama lahir)

56 D. Istilah Operasi 1. exchange transfusion: mengganti darah neonatus yang memiliki reaksi antigen-antibody akibat penyakit hemolytic dengan darah bebas antigen terkait. 2. clipping of frenulum linguae: operasi minor untuk melepaskan perlengketan lidah 3. repair of imperforated anus: operasi membuat lobang/jalan keluar baru

57 E. Istilah Simtomatik 1. Apgar score: menentukan kondisi fisik dengan evaluasi detak jantung, kesulitan napas, dan perubahan warna kulit (cyanosis) di banding- kan batasan nilai sistem score. 2. Chvostek’s sign: iritabilitas facial pada tetani yang timbul karena rangsangan ringan pada nervus fasialis  menimbulkan spasm unilateral. 3. congenital: kongenital 4. eructation: gumoh

58 D. Istilah Simtomatik (Lanjutan)
5. meconium: kotoran hitam dari bayi neonatal 6. Moro reflex, startle reflex: reflex yang menunjukkan adanya kesadaran terhadap keseimbangan pada neonatal 7. premature: sebelum waktu yang tepat, pada obstetrik diartikan lahir sebelum usia kehamilan terpenuhi 8. pylorospasm: spasm otot sirkuler pylorus 9. vernix caseosa: substansi lemak yang menutup tubuh neonatus.

59 ISTILAH RADIOLOGI TERKAIT OBSTETRIK
Istilah terkait Radio-Diagnostik 1. amniography  evaluasi: janin, plasenta dan kantung ketuban. 2. fetography  mempelajari keadaan fetus dalam uterus dengan media lipid yang menutup vernix 3. hysterosalpingography, uterotubal radiography, uterosalpingography  untuk menentukan kepatenan tuba pada kegagalan reprodutif. 4. neonatal radiography  menginvestigasi adanya gangguan kongenital jantung, besar ukuran kepala atau gangguan usus.

60 ISTILAH RADIOLOGI TERKAIT OBSTETRIK
(Lanjutan) 5. pelvimetry: pengukuran obstetrik untuk mengukur diameter pelvic 6. pelvimetry & cephalometry  pengukuran hubungan ukuran besar kepala janin dengan diameter pelvis bumil 7. placentography: untuk mempelajari uterus pada suatu kehamilan.

61 B. Istilah Terkait Ultrasonic Diagnostik
B-mode scan of fetus and placenta.  mendeteksi: a. Pertumbuhan janin, maturitas atau kematian in- utero atau bayi kembar/multiple pregnancy b. Lokasi plasenta, berbagai tingkat plasenta previa serta adanya plasenta kembar/ganda. 2. B-mode time motion TM scan: tehnik ultrasonic untuk menentukan detak jantung janin

62 3. Obstetric echocardiography: evaluasi cardiac bumil
(Lanjutan) 3. Obstetric echocardiography: evaluasi cardiac bumil yang dengan pericardial effusion, penyakit katub mitral, cardiomyopathy, dengan penggunaan ultrasound untuk menilai status cardiac dan memperkirakan overload volume jantung Obstetric ultrasonography  untuk deteksi abnormalitas fetus. Ump: adanya hydrops, anencephaly dan gangguan maternal: hydramion, extra-ut, hydatidiform mole, fibroid atau cysta pada kehamilan.

63 B. Istilah Terkait Ultrasonic Diagnostik (Lanjutan-1)
Ultrasonic cephalometry: teknik kombinasi ultra- sound untuk menentukan BPD (biparietal diameter) sebagai alat pengestimasi besar (ukuran), berat dan usia janin. Ultrasonic placentography mendeteksi lokasi tepat plasenta untuk menyele- seksi site punctur terbaik untuk amniocentesis dan letak/derajat plasenta previa. 8. Ultrasound monitoring of fetus: rekam continuous dengan instrument Doppler-ultrasound dengan transducer diletakkan di bagian area suara jantung janin ternyaring  signyal audible.

64 B. Istilah Terkait Ultrasonic Diagnostik (Lanjutan-2)
7. ultrasonography in abortion: deteksi ultrasonic terkait aborsi komplit atau inkomplit. Apabila tidak ada echo mengidentifikasi abortusnya komplit dan memerlukan tindakan curettage. Bila ada jaringan hasil konsepsi tertinggal maka akan ada echo, namun karena gangguan intrauterine adalah senantiasa echogenic maka differensial diagnostik (diagnostik banding) diperlukan.

65 ISTILAH LABORATORI KLINIK
Istilah test kehamilan 1. immunologic pregnancy tests, immunoassays for pregnancy (HCG) a. Hemagglutination-inhibition test (1) Pregnostican tube test (2) Pregnostican Accuspheres b. Latex agglutination-inhibition test (1) Gravindex (2) Placentex (tube test) Positive for pregnancy Negative for pregnancy

66 Istilah test kehamilan (lanjutan-1)
2. Hormone test lain-lain a. alpha fetoprotein (AFP) serum determination  abnormalitas fetus b. alpha fetoprotein in amniotic fluid  indeks nonspesifik untuk mendeteksi gangguan defek neural tube (batang saraf): anencephaly, spina bifida dan lain-lain. c. human placental lactogen (HPL) determination serum assay menunjukkan kenaikan progresif HPL saat kehamilan, akan sangat tinggi pada diabetes mellitus dan rendah pada insufiseinsi plasenta

67 Istilah test kehamilan (lanjutan-2)
d. oxytocin challenge test (OCT)  untuk menginduksi stres kehamilan untuk memantau efeknya terhadap laju detak jantung janin  indikasi: bila fetus dalam kehamilan risiko tinggi. e. urinary estriol determination  pengukuran kadar estriol yang diekresi lebih banyak dari 2 estrogen, estrone & estradiol.  secara normal estriol meningkat saat kehamilan dan mencapai kadar tertinggi pada usia kehamilan cukup bulan. Adanya penurunan mencolok estriol plasental pada trimester ke II dan III menandakan ada insufisiensy plasental

68 B. Istilah terkait Studi Fertilitas (Kesuburan)
1. Biopsy a. endometrial biopsy & histological study  bukti ovulasi Bila faktor ovarian negatif = ovaria sebagai kausa infertilitas. Biopsi tidak bisa membedakan apakah ovari terlibat primer atau sekunder b. ovarian biopsies, bilateral  untuk mendeteksi kausa infertilitas, evaluasi dan presumsi terkait fungsi ovaria. Melalui laparoscopic dengan Palmer biopsy forceps dapat dilakukan biopsi ovari luas

69 B. Istilah terkait Studi Fertilitas (Kesuburan) (Lanjutan)
2. laparoscopy  pemeriksaan endoskopik pelvis dan organ reproduksi untuk suatu diagnostik dan/atau tindakan 3. testicular biopsy  pemeriksaan sitologik sayatan jaringan testis pada oligospermia dan azoospermia untuk deteksi dasar patologik infertilitas pada pria 4. tubal insufflation (Rubin test)  test patensi tubal pada yang gagal reproduksi. Tuba yang tersumbat adalah satu di antara sebab sterilitas.

70 C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test Neonatal dan Tindakan
1. ABO incompatability (umumnya apabila bumil O dan bayi A atau B.  frekuensi trejadi eritroblastosis fetalis kecil 2. amniotic fluid analysis  spectrophotometric, untuk manajemen Rh inkompatabilitas, diabetes dsb. 3. antiglobine reaction (Coombs test), suatu test deteksi antibodi a. direct Coombs test  Negative = tidak ada antibodi pada darah janin Positive  hemolytic disease b. Indirect Coombs test: adanya antibodi dalam serum

71 4. Bilirubin  tinggi kadar bilirubin di dalam darah
C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test Neonatal dan Tindakan (Lanjutan-1) 4. Bilirubin  tinggi kadar bilirubin di dalam darah menunjukkan adanya eritrosit yang pecah/rusak dan hepar tidak mampu mengatasinya 5. Bilirubin determination using cord blood of neonate Normal values: Full term newborn: 1.0 – 3.0 mg/dl Increase inserum bilirubin: Fisiologis: 5.0 mg /dl atau > Hyperbilirubinaemia: 18.0 – 20.0 mg/dl Kernicterus: 25.0 mg/dl atau lebih tinggi/kurang Bayi prematur lebih rentan terhadap timbulnya kern- icterus.

72 6. Blood group analysis of prospective parents
C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test Neonatal dan Tindakan (Lanjutan-2) 6. Blood group analysis of prospective parents  untuk deteksi: golongan maternal dan paternal dan ibu-anak inkompatibilitas. Termasuk seteksi grup ABO, Rh dan skrining antibodi iregular 7. Blood group analyses for exclusion studies  test menentukan legalitas keturunan 8. Glucoronyl transferase  ensim yang menunjukkan kemampuan hati untuk mengurus sel eritrosit yang rusak. 9. Phenylalanine  kadar asam amino esensial bertanggungjawab terhadap pertumbuhan pengembangan otak  agar tidak terjadi mental retardasi.

73 10. phenylketonuria detection
C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test Neonatal dan Tindakan (Lanjutan-2) 10. phenylketonuria detection  deteksi PKU (inborn error of protein metabolism) a. Ferric chloride urine test bayi (1) diaper test (2) tube test (3) Phenistix reagent strip test. b. Gurthrie test (darah dari tumit bayi) c. Serum phenylalanine test Normal level = 0.5 – 2.0 mg/dl Increas = 60 mg/dl atau >

74 11. phototherapy for neonate a. Infants with physiologic jaundice
C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test Neonatal dan Tindakan (Lanjutan-3) 11. phototherapy for neonate a. Infants with physiologic jaundice Diberi terapi sistem penyinaran fluorescent. b. Infants with hyperbiirubinemia Dikhawatirkan akan timbul encephalopathy  diberi penyinaran intens di NICU untuk menurunkan kadar bilirubinnya. 12. Rh isoimmunizatin: sensitisasi yang terjadi apabila darah mengandung Rh antigen, masuk sirkulasi darah resepient, yang tidak memilikinya. Timbul umumnya pada bumil Rh-neg yang mengandung janin Rh-pos. atau menerima transfusi darah Rh-pos.

75 Rubella, pada kehamilan trimester I:  deformitas janin.
C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test Neonatal dan Tindakan (Lanjutan-4) Rubella, pada kehamilan trimester I:  deformitas janin. Upaya pencegahan melalui: a. active immunization against rubella b. hemagglutination (HI) test for rubella c. immune serum globin (ISG) d. postpartum rubella immunization 14. Sickle cell disease screening tests  skrining untuk HbS pada neonatal. Spectrophotometry  untuk mengukur intensitas panjang gelombang sinar yang ditransmisi, oleh suatu substansi, dalam kondisi standard.

76 ABBREVIATIONS A. Umum AFP - alpha fetoprotein
BBT - basal body temperature BPD - biparietal daimeter CDC - calculated day of confinement CS - Cesarean section CWP - chilbirth without pain EDC - estemated day of confinement FECG - fetal elctrocardiogram FHR - fetal heart rate FHT - fetal heart tone FTND - full term normal delivery HCG human chorionic gonadotropin HDN - hemolytic disease of newborn

77 ABBREVIATIONS (Lanjutan)
HPL - human placental lactogen HSG - hysterosalpingography IUP - intrauterin pressure LBW - low birth weight LMP - last menstrual period NB - newborn OB - obstetrics OGN - obstetric gynecologic-neonatal PPA pos. - phenylpyruvic acid positive PU - pregnancy urine RML - right mediolateral (episiotomy) Rh neg – rhesus factor (-) Rh pos – rhesus factor (+) UC

78 B. Vertex Presentation LOA - left occipito anterior LOP - left occipito posterior LOT - left occipitotransverse ROA - right occipitoanterior ROP - right occipitoposterior ROT - right occipitotransverse C. Face Presentation LMA - left mentoanterior LMP - left mentoposterior LMT - left mentotransverse RMA - right mentoanterior RMP - right mentoposterior RMT - right mentotranverse

79 D. Breech Presentation LSA - left sacroanterior LSP - left sacroposterior RSA - right sacroanterior RSP - right sacroposterior Tranverse Presentation LScA - left scapuloanterior LScp - left scapuloposterior RScA - right scapuloanterior RScP - right scapuloposterior Di Indonesia kita kenal singkatan GPA G = gravida P = Partus A= abortus G1 P0 A0 = gravida pertama, belum pernah partus, ataupun abortus

80 LATIHAN 1 Uraikan istilah di bawah ini menjadi unsur kata pembentuknya: 1. ultrasonography  2. cephalometry  3. placentography  4. echocardiography  5. phenylketonuria  6. hyperbilirubinaemia  7. spectrophotography  8. pylorospasm  9. hypersalpingography  10. hypoprothrombinemia 

81 LATIHAN 2 Tulis arti istilah medis di bawah ini: 1. meconium =
2. pylorospam = 3. retrolental fibroplasia = 4. ankyloglossia = 5. meningocele = 6. atresia ani = 7. hydrocephalus = 8. atelectasis neonatorium = 9. erythroblastosis fetalis = 10. vernix caseosa =

82 LATIHAN 3 Tulis arti istilah tindakan di bawah ini: biosy =
laparoscopy = phototherapy = exchange transfusion = aminocentesis = intrauterine transfusion = fetal electrocardiography = fetal monitoring = fetal telemetry = asphyxia neonatorum =

83 Latihan Pengkodean Istilah Tindakan
GUNAKAN ICD-9-CM VOL. 3 UNTUK MENCARIU KODE TINDAKAN YANG TERTERA DI MATERI KULIAH INI


Download ppt "KKPMT IV SESI 7 TERMINOLOGI MEDIS"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google