Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERAN PERAWAT HEMO DIALISIS DALAM RANGKA MENINGKATKAN PROFESIONALISME PERAWAT MENGHADAPI M-E-A Oleh: Prof. Dr. NURSALAM, M.Nurs (Hons) KETUA DPP DIKLAT.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERAN PERAWAT HEMO DIALISIS DALAM RANGKA MENINGKATKAN PROFESIONALISME PERAWAT MENGHADAPI M-E-A Oleh: Prof. Dr. NURSALAM, M.Nurs (Hons) KETUA DPP DIKLAT."— Transcript presentasi:

1 PERAN PERAWAT HEMO DIALISIS DALAM RANGKA MENINGKATKAN PROFESIONALISME PERAWAT MENGHADAPI M-E-A
Oleh: Prof. Dr. NURSALAM, M.Nurs (Hons) KETUA DPP DIKLAT & KETUA DPW PROVINSI JATIM PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA (INDONESIAN NATIONAL NURSES ASSOCIATION)

2 ORGANISATION AND WORKING EXPERIENCES :
CURRICULUM VITAE Name : Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons) Address : Jl. Keputih Tegal Timur 62 Surabaya HIGHER, EDUCATION: 1. Doctor, Model of Nursing Care for HIV-AIDS, Postgraduate Programme, Airlangga University, 2005 2. Honours Master of Nursing,, University of Wollongong, New South Wales, Australia, 1997 3. Master of Nursing (Coursework), Univ. Wollongong, NSW, Australia,1996 4. Med. Surgical Nursing, Lambton College, Sarnia Ontario Canada, 1991 5. Diploma III in Nursing, Sutoma Surabaya 1988 ORGANISATION AND WORKING EXPERIENCES : 1. Lecturer and nurse in Diploma III in Nursing, Anesthesia, Ministry of Health, RI Surabaya (1988 – 1997) 2. Lecturer in School of Nursing, Faculty of Medicine / Faculty of Nursing, Airlangga University (since 1998) 3. Vice, Head, School of Nursing, Faculty of Medicine, UA (1999– 2008) 4. Vice Head, PPNI Educatin & Training, East Java Nursing Association (2000 – 2010) 5. Dean, Faculty of Nursing Airlangga University (2008 – 2010) & (2015 – 2020) 6. Nursing Manager, Airlangga University Hospital ( ) 7. Head, AIPNI Regional JAWA TIMUR ( ) 8. Head, PPNI Jawa Timur ( ) PUBLICATION : 1. Books = 20 2. Acredited journal & (national & international)= 100 nursalam-2014

3 OUTLINES INTRODUCTION 1. ISSUES MEA & KEPERAWAWAN DI INDONESIA
2. ORGANISASI PPNI 3. PENGEMBANGAN KEP BERKELANJUTAN 4. BAGAIMANA STRATEGI MENGHADAPI MEA 5. KESIMPULAN nursalam -2006

4 Tomorrow’s nurses must rely on a strong and diverse knowledge base.
INTRODUCTION Future Nurses Tomorrow’s nurses must rely on a strong and diverse knowledge base. Our time has come. The opportunity is ours to reposition nursing as a powerful and essential force in this changed environment: opportunity that is unchallenged remains dormant and useless. Nursing must take its opportunity with courage and clear vision for future role and potential for making a major positive impact on the health and well-being of the nations’s people …. (Strickland & Fishman – Nursing Issues)

5 PILIHAN DI SIMPANG JALAN
“Two roads diverged in wood and I took the one less travelled by and that has made all the difference”(Roberst Frost) “The more superior brain you have, the more you love God”. APA YG DISYUKURI Syukur Syukur jadi orang beriman jadi orang Indonesia punya pekerjaan baik sbg perawat / nakes PNS Keluarga & teman baik Sedih kalau berbuat jelek (A. Sahab, 2015) nursalam-2014

6 KURIKULUM-NERS-NURSALAM
1 ISSUE MEA 19/6/2013 KURIKULUM-NERS-NURSALAM

7 Regional Inter-governmental Organization
10 members 4.5million sq kms 570million people (growth1.5%)

8 Kenapa Harus MEA Menuju Pasar bebas, memperkuat anggota ASEAN harus menjadikan pasar yang baik. Membangun industri unggulan ASEAN untuk merebut pasar dunia. Membuktikan ke dunia bahwa ada kekuatan ekonomi regional baru di kawasan ASIA Meregulasi pasar barang dan pasar jasa yang menguntungkan anggota ASEAN Memperkuat anggota ASEAN thd serangan Regional lain

9 Negotiations Structure of Health Services in ASEAN
CCCA (Trade in Goods) CCI (Investment) CCS (Coordinating Committee of Services) Healthcare Services Sectoral Working Group (HSSWG) Logistics and Transport Services SWG Business Services SWG AJCCM AJCCD AJCCN AJCCN = ASEAN Joint Coordinating Committee on Nursing AJCCM = ASEAN Joint Coordinating Committee on Medical Practitioner AJCCD= ASEAN Joint Coordinating Committee on Dental Practitioner

10 Posisi pada saat ini Goods lebih bebas/liberal daripada jasa
Yang diatur hanya mode 3 dan 4 3 profesi kesehatan : perawat, dokter gigi dan dokter Sudah disepakati pendekatan melalui Capacity Building Harmonisasi dalam sistem akreditasi kompetensi masih berjalan ASEAN Healthcare Services Website Monitoring & Evaluation of MRA Implementation

11 OBJECTIVE OF MRA ON NURSING SERVICES
1. facilitate mobility nursing professionals within ASEAN; (informasi 10 negara ASEAN terkait nursing services dapat dilihat di website ASEAN Secretariat) 2. Exchange information and expertise on standards and qualifications 3. Promote adoption of best practices on professional nursing services ;and 4. Provide opportunities for capacity building and training nurses.

12 Kerangka Kerjasama Jasa Kesehatan dlm AFAS
MODE AKSES PASAR PERLAKUAN NASIONAL Mode 1 Tidak ada Mode 2 Mode 3 Di wilayah Indonesia Timur (Kecuali Makasar & Manado) usaha patungan dgn penyertaan modal asing sampai dengan 70%. Di Medan & Surabaya sampai dengan 51%. Sebagaimana disebut dalam Komitmen Horisontal dan Ketentuan Umum Profesional kesehatan wajib merupakan warga negara Indonesia Mode 4 Jasa-jasa keperawatan : Wajib disediakan oleh pihak-pihak dgn ijin keperawata yg dikeluarkan Kemenkes & OP. Harus menjadi bagian / subordinat jasa rumah sakit Untuk melanjutkan perawatan di rumah setelah perawatan RS telah menerapkan audit mutu dari Kemenkes Perawat harus mempunyai rekomendasi sebagai pelatih dari Kemenkes & memiliki sertifikasi dari OP & Kemenkes Profesional Perawat Asing: diizinkan hanya sebagai pelatih/ konsultan dan tidak dapat memberikan jasa-jasa keperawatan secara langsung kepada pasien. harus memilik izin keperawatan yang masih berlaku yang dikeluarkan oleh Kemenkes dan OP diwajibkan untuk melakukan alih teknologi, ilmu keperawatan dan kemampuan profesional kepada perawat Indonesia wajib memiliki pendampingan sekurang-kurangnya 2 perawat WNI selama masa tugasnya. diizinkan hanya untuk bekerja selama 2 tahun dan dpt diperpanjang. lancar berbahasa Indonesia baik lisan dan tertulis dalam pekerjaannya.

13 5 Domains of the ASEAN Nursing Common Core Competencies
Ethic and Legal Practice Professional Nursing Practice Leadeship & Management Education & Research Professional, Personal and Quality Development

14 SOSIALISASI PERSIAPAN MEA 2015 DI INDONESIA
MENYAMAKAN PANDANGAN DI TATARAN PEJABAT KEMKES MENYEPAKATI LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS MELENGKAPI INSTRUMEN KEBIJAKAN NASIONAL (PERATURAN, PEDOMAN TEKNIS, SDM, ANGGARAN) MENYIAPKAN BAHAN SOSIALISASI Tujuan: memajukan kesadaran pada tingkat nasional serta meningkatkan daya saing Indonesia dalam bidang kesehatan SOSIALISASI DI TINGKAT PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH SOSIALISASI DI LAKUKAN KEPADA MASYARAKAT YANG LEBIH LUAS

15 Yang sudah & harus dilakukan
Regulasi SDM Kesehatan kuat (UU Praktik Kedokteran, UU Pendidikan Kedokteran, UU Tenaga Kesehatan, UU Keperawatan) Regulasi tentang Tenaga Kesehatan Asing yang bekerja di Indonesia (Permenkes No. 67 tahun 2015) Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia Akreditasi RS yang sudah diakui internasional Pendidikan kelas dunia

16 IMPLEMENTASI ASEAN MRA on Nursing Services
Regulasi Domestik UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan Registrasi perawat mendatang di Konsil Keperawatan Indonesia Mekanisme Lisensi dan Praktik Keperawatan Kode etik Standar Pelayanan Keperawatan 12 kompetensi kunci perawat

17 IMPLEMENTASI ASEAN MRA on Nursing Services
Institusi Pendidikan dan Pusat Pelatihan yang Terakreditasi 313 institusi pendidikan DIII Keperawatan 287 institusi pendidikan Ners 35 pusat pelatihan Kurikulum pendidikan Diploma dan Ners

18 IMPLEMENTASI ASEAN MRA on Nursing Services
Temporary Licensing License valid for 1 year and can only be renewed once limited practice, no private practice. Language Requirements for Licensing and Registration Local language  Bahasa Indonesia Indonesian Website Consist of nursing in Indonesia related to MRA on Nursing Services

19 IMPLEMENTASI ASEAN MRA on Nursing Services
Capacity Building Training, seminar, conference, visits to healthcare facilities, dissemination. Area of Indonesia nursing expertise which other AMS could send their Registered Nurse for trainings: Enterostomal therapy nursing Oncology nursing Cardiovascular nursing Community Mental Health Nursing

20 PENGUATAN PERAN: Pemerintah Fasyankes (RS, Puskesmas)
Kementerian Kesehatan : MTKI (sebelum Konsil terbentuk) dlm registrasi perawat Kementerian Ristek&Dikti : penyelenggaraan uji kompetensi & penerbitan sertifikat profesi & kompetensi Fasyankes (RS, Puskesmas) CPD bagi perawat Kredensialing perawat Organisasi Profesi Penguatan perawat dalam hal peningkatan kapasitas perawat Penyusunan Standar Kompetensi Kerja bekerja sama dengan Konsil Keperawatan Penyelenggaraan uji kompetensi berkerjasama dengan PT dan lembaga sertifikasi yang terakreditasi. Konsil Keperawatan Harus terbentuk dalam 2 tahun setelah UU Keperawatan lahir Penguatan sistem registrasi , pembinaan TK-WNA bersama dgn Pemerintah.

21 PERAWAT MENUJU PASAR BEBAS JASA (MEA)
1. Professional 2. Critical Thinkers 3. Daya Kompetitif tinggi 4. Nasionality Tinggi 5. Penguasaan Bahasa Tinggi Mulai dari masa pendidikan sampai masa kerja

22 UPAYA RS/ FASYANKES 1. Budaya kerja
2. Berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien 3. Interprofesional tim 4. Evidence-Based Practice (EBP) 5. Pengakuan Akreditasi

23 Requirement for overseas nurses
Country Category Education Licensure Exam Competency assessment Malaysia RN Dip, BN, post basic no Indonesia Clinical Sp /advance National Exam Admin & fit to practice Myanmar Dip, BN MNMC exam Skill performance Philippine BN Yes No Singapore 6 months Thailand Qualified Nursing school In process Brunei No data for Lao PDR, Cambodia and Vietnam yet

24 Licensing Extension and Language
Country License period/extension Language Malaysia 1 year English Indonesia 5 year, 25 credit Bahasa Myanmar Temporary Philippine 3 years Singapore Thailand 5 year, 50 credit Local Brunei 1 year, 30 credit 1 Malay, English Lao Cambodia Vietnam

25 Apa Masalah Keperawatan di Indonesia?
Undang-undang praktik keperawatan BARU SAJA DIUNDANGKAN, diperlukan Juklak –Juknis (Permen -) Badan mandiri untuk sistem regulasi belum efektif Sistem kredensialing belum baku (kompetensi tidak disertai dengan kewenangan dan pengakuan) Lembaga pemantau kualitas pendidikan belum efektif nursalam -2006

26 2 ORGANISASI PROFESI PPNI
nursalam -2006 HARIF (PPNI)

27 VISI PPNI sebagai organisasi profesi yang disayangi anggota, dicintai pemerintah dan diperhitungkan organisasi lainnya Because the PPNI is in our hands – They trust us to do the best for them I’LL DO MY BEST

28 MISI Penguatan kepengurusan pada setiap level termasuk badan dan kelembagaan Mengupayakan dan mengutamakan kepentingan anggota dalam pelaksanaan praktik yang umum, profesional, beretika dan bermanfaat selayaknya profesi Membangun jejaring yang luas dan efektif dalam melaksanakan peran Bekerjasama dan berkoordinasi dengan pemerintah dalam kebijakan perawat

29 FUNGSI PPNI ….…… B. Kode Etik keperawatan Indonesia
C. CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT (CPD) B. Kode Etik keperawatan Indonesia A. Std Kompetensi Std Praktik Std Pddk Tinggi Kep Mengembangkan dan / atau menetapkan standar profesi Menetapkan dan mengkawal kode etik perawat Advokasi, MENDUKUNG UNTUK SALING MELENGKAPI Menetapkan, membina dan menyeleng-garakan CPD HARIF (PPNI)

30 DALAM KERANGKA STANDAR KOMPETENSI ICN
A. STANDAR PROFESI KOMPETENSI General : Ners Sp, Ners, Vokasi bersama KONSIL KEPERAWATAN Khusus : Kamar Bedah, GADAR, Critical, Komunitas, ANAK , Jiwa dll  IKATAN /HIMPUNAN PERAWAT PRAKTIK Pengkajian Diagnosis Keperawatan Perencanaan Implementasi Evaluasi KINERJA PROFESIONAL Jaminan Mutu Pendidikan Penilaian Kerja Kesejawatan Etik Riset Pemanfaatan Sumber-sumber DALAM KERANGKA STANDAR KOMPETENSI ICN

31 Cont’...STANDAR PROFESI STANDAR PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN
BERSAMA PEMERINTAH (KEMDIKTIRISET, KEMKES, AIP) PELAKSANAAN UKOM NASIONAL PANITIA NASIONAL DEWAN PENDIRI LPUK (LEMBAGA PENGEMBANG UJI KOMPETENSI) AKREDITASI PROGRAM STUDI DEWAN PENDIRI LAM PT KES (LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PT KESEHATAN)

32 DALAM KERANGKA KODE ETIK PERAWAT ICN
B. KODE ETIK PERAWAT Perawat-Klien Perawat-Praktik Perawat-Masyarakat Perawat –Teman Sejawat Perawat- Profesi FUNGSI Sosialisasi Membuat pedoman advokasi penerapan DALAM KERANGKA KODE ETIK PERAWAT ICN

33 AZAS / PRINSIP ETIK “J-A-B-V-C”
JUSTICE (Asas Keadilan) AUTONOMY (Menghargai) BENEFICIENCY (manfaat) & NON-MALEFICIENCY VERACITY (kejujuran) CONFIDENTIALITY (kerahasiaan) nursalam -2006

34 C. CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT (CPD) DALAM KEPERAWATAN
Menetapkan kebijakan CPD Mengembangkan Pedoman CPD Menetapkan Standar Pelatihan Kompetensi Memberi Pengakuan / Kredit terhadap keikut sertaan kegiatan mencapai kompetensi. Sendiri-sendiri atau bersama pihak lain yg sesuai persyaratan menyelenggarakan kegitan pencapaian Kompetensi (pelatihan, workshop dll)

35 D. ADVOKASI DAN DUKUNGAN REGULASI & KEBIJAKAN
PEAKTIK PERAWAT YANG AMAN MEMPERJUANGKAN TERBITNYA UU KEPERAWATAN TERMASUK PERCEPATAN IMPLEMENTASINYA TERMASUK KONSIL KEPERAWATAN ADVOKASI PERATURAN PELAKSANAAN UU KEPERAWATAN ADVOKASI PERATURAN DAN KEBIJAKAN YANG BERPIAHK PADA PRAKTIK PERAWAT YANG AMAN, BERKUALITAS ADVOKASI TERHADAP PERLINDUNGAN DAN HAK PERAWAT DALAM PELAKSANAAN ASUHAN SOSIALISASI REGULASI TERKAIT PRAKTIK KEPERAWATAN MENDUKUNG PEMERINTAH UNTUK KEBIJAKAN TERKAIT LIBERALISASI DALAM KERANGKA PERLINDUNGAN PERAWAT INDONESIA DAN MASYARAKAT. MARTABAT KEPERAWATAN INDONESIA ADVOKASI NORMA ROFESI DUNIA KERJA, MEDIA DLL SOSIALISASI PROFESI SBG PROFESI YANG MULIA

36 PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
3 PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)

37 KRITERIA STANDAR AKREDITASI
LEMBAGA PELATIHAN: Standar 1. Organisasi dan Administrasi Standar 2: Sumber Daya Manusia Standar 3: Peserta pelatihan Standar 4: Rancangan Program Pendidikan Standar 5: Sumber Materi/bahan dan Fasilitas Standar 6: Catatan dan Laporan Standar 7: Evaluasi

38 LEMBAGA YANG BERWENANG MELAKUKAN AKREDITASI
Satu Lembaga pelatihan dianggap memiliki legalitas apabila telah di akreditasi. Lembaga yang memiliki kewenangan melakukan akreditasi adalah pemerintah dalam hal ini OP PPNI BERSAMA PUSTANSERDIKNAKES

39 BENTUK PKB PERAWAT INDONESIA
Kegiatan praktik profesional : Memberikan pelayanan keperawatan, baik berupa praktek di fasilitas pelayanan kesehatan maupun praktek keperawatan mandiri, serta membimbing praktek mahasiswa di klinik maupun di masyarakat Pendidikan berkelanjutan : mengikuti temu ilmiah ,seminar, workshop, pelatihan. Pengembangan Ilmu Pengetahuan: Meneliti, Publikasi hasil Penelitian di jurnal, Menulis artikel di jurnal, Menulis buku dipublikasikan. Pengabdian masyarakat: Berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat melalui bentuk-bentuk kegiatan sosial, memberikan penyuluhan, penanggulangan bencana, terlibat aktif dalam pengembangan profesi, anggota pokja kegiatan keprofesian.

40 (PROPORSI DITIADAKAN) Kegiatan Pengembangan Profesi
KREDIT (PROPORSI DITIADAKAN) No. Kegiatan Pengembangan Profesi Proporsi 1 Kegiatan Praktik Profesional 5 2 Pendidikan Berkelanjutan 10 3 Pengembangan Ilmu Pengetahuan 4 Pengabdian Masyarakat Kredit prasyarat yang diperlukan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan, yaitu :

41 1) Kegiatan praktik profesional
(5 SKP) Pengalaman kerja mengelola pasien secara langsung selama 1 tahun = 1 SKP Pengalaman sebagai dosen pembimbing klinik : 1 tahun = 1 SKP Pengalaman sebagai pengelola pelayanan keperawatan: 1 tahun = 1 SKP Pengalaman sebagai praktisi mandiri keperawatan : 1 tahun = 1 SKP.

42 2) Pendidikan Berkelanjutan
(10 SKP) A. Seminar Item Lokal Nasional Internasional 100% Profesi Perawat 2 SKP 3 SKP 4 SKP 50% pembicara perawat dan 50% tenaga kesehatan lain 1 SKP 100% dilaksanakan profesi lain ( profesi serumpun)

43 Cont’ Pendidikan Berkelanjutan
B. Workshop, Loka karya/ Semi loka, Jumlah Jam SKP Peserta Kegiatan Lokal / Nasional Internasional jam 1 3 > jam 2 4 > jam 5 > jam 6 > jam 7 > jam 8 > jam 9 > 210 – 270 10 >270 – 330 11 > 330 – 390 12 > 390 – 450 13 > 450 14

44 Cont’ Pendidikan Berkelanjutan
C. Pelatihan . Jumlah Jam SKP Peserta Kegiatan Lokal / Nasional Internasional jam 1 3 > jam 2 4 > jam 5 > jam 6 > jam 7 > jam 8 > jam 9 > 210 – 270 10 >270 – 330 11 > 330 – 390 12 > 390 – 450 13 > 450 14 1). Kegiatan Pelatihan

45 BAGAIMANA CARA PENILAIAN KELAYAKAN PENYELENGGARAAN DAN PERMOHONAN SKP
Penyelenggara mengajukan proposal Proposal dikirim dengan melampirkan: Kurikulum pelatihan, sesuai format yang telah ditetapkan (lampiran 6) Daftar Riwayat Hidup pembicara dan atau fasilitator 3. PPNI bersama ikatan / himpunan akan mengkaji proposal dan menilai kelayakan penyelenggaraan. 4. DST (FORM LAMPIRAN 5)

46 SIAPA YG KOMPETEN MENYUSUN STADAR “IKATAN / HIMPUNAN”PERAWAT
SEBAGAI BADAN KELENGKAPAN PPNI DALAM PENGEMBANGAN PPROFESI KEKHUSUSAN (TERMASUK NORMA PROFESI) FUNGSI MEMBINA ANGGOTA PENGEMBANGAN PROFESI DALAM KEKHUSUSANNYA MEMBERIKAN MASUKAN DALAM MENENTUKAN KOMPETENSI KEKHUSUSAN PERAWAT TUGAS POKOK

47 NAMA Ikatan/Himpunan Perawat - PPNI
IPKJI (Jiwa) IPKKI (Komunitas) IPEMI (maternitas) IPANI (anak) INKAVIN (cardi vasc) InETNA (stoma & Luka) HIPGABI (gadar becana) HIPKABI (Km bedah) HIPERCCI (criticalcae) HIPMEBI (med-Bedah) HIMPONI (onkologi) HIPPII (Pgdl Infeksi) HPBI ( Bronchoscopy) HIPEGI (endo-gastro) HPMI (Manajer) HIPERUDI (udara) HPUI (urologi) IKPAMI (Mata) HIPOTI (orthopaedi) HIPENI (neurosain)

48 PELATIHAN – SERTIFIKAT
PP PPNI 1). Emergency Nursing/BTCLS 2). Kamar Bedah Dasar 3). Hemodialisis 4). Kritical Care 5). Manajemen Bangsal dan Manajemen Asuhan Keperawatan Profesional 6). Perawatan Luka 7). Kardiologi Dasar 9). Orthopedi Dasar 10). Gastroscopy 11). Endoscopy 12). Lainnya menyusul

49 3) Pengembangan Ilmu Pengetahuan (5 SKP)
Kegiatan Peran SKP Meneliti (case report, penelitian, evidence based, dll) (BATAS KEPATUTAN MAKS 2 PER TAHUN) Peneliti utama Anggota 3 SKP / penelitian 1 SKP / penelitian Publikasi ilmiah: - Jurnal Internasional - Jurnal Nasional Terakreditasi Jurnal Nasional tidak terakreditas - Penulis utama - Penulis anggota Penilus utama Penulis anggota 4 SKP 2 SKP 3 SKP 1 SKP Menulis Buku, menerjemahkan, dan menyunting Penulis, Penerjemah, dan penyuntung: a. Nasional b. Internasional Presentasi Oral Nasional Internasional

50 4) Pengabdian kepada masyarakat
(5 SKP) No Kegiatan Ketua Anggota/Pelaksana 1 Kegiatan Sosial Masyarakat (RT RW Lurah, Camat dll); keg kemasyarakan lainnya 2 Penanggulangan Bencana 3 Pokja Keprofesian (AIPNI; AIPVIKI; Ikatan/himpunan)

51 cont ... Pengabdian kepada masyarakat
No Kepengurusan Jabatan Pengurus Inti Pengurus Bidang Anggota Pengurus 1 DPP PPNI 5 4 3 2 DPW. PPNI DPD PPNI DPK. PPNI DPL. PPNI

52 Bagaimana Pengurusan STR

53 Peran dan Tanggung Jawab Perawat CAPD

54 Perawat CAPD Anggota dari grup spesialis dan harus mempunyai keahlian khusus yang diperlukan pasien. Mengikuti Perkembangan yang cepat dari ilmu dan teknologi maju dalam pengobatan medis dan keperawatan. Keahlian harus disertai/sejalan dengan pengetahuan.

55 Perawatan Prima Berkesinambungan. Bisa diharapkan/diandalkan Otonomi.
Diberikan dengan cara : Berkesinambungan. Bisa diharapkan/diandalkan Otonomi. Kewenangan/hak. Personalized patient-centered care.

56 Peran Perawat CAPD Advokasi/konsultasi pasien Administrasi Pendidik
Mentor untuk staf Peneliti

57 A. Advokasi / Konsultasi Pasien
Mempunyai pengetahuan perawatan dasar. Bertanggung jawab terhadap kesinambungan perawatan di rumah. Pengkajian pasien Pre Dialisis. Komunikasi/ konsultasi dengan dokter dan anggota tim kesehatan lainnya dalam masalah pasien.

58 Advokasi…., cont’d Bekerja sama dengan perawat dimana pasien dirawat.
Bertanggung jawab terhadap kontrol infeksi. Berkomunikasi dengan keluarga pasien dan mengkaji strategi koping. Mengetahui dan dapat mengelola peritonitis dan komplikasi lain PD.

59 B. Peran Administrasi Organisasi dan administrasi pelayanan perawatan.
Program dari follow up klinik. Evaluasi dari peralatan baru Partisipasi dalam organisasi ginjal, berbagai disiplin ilmu lain.

60 Administrasi….. cont’d Koordinasi dari pengajaran termasuk pengamanan sumber dan pelajaran kedaruratan. Bertanggung jawab untuk pengumpulan data dan komputerisasi data. Melaksanakan program mutu. Pendokumentasian tindakan keperawatan.

61 C. Peran Pendidik Pengembangan dan melaksanakan program training pasien Guru & pengevaluasi dari perawat yang sedang training. Membantu dalam pendidikan pasien.

62 Peran Pendidik ……, cont’d
Mengajar staf secara keseluruhan dalam pelayanan keperawatan. Presentasi pada lokal, regional, nasional dan pertemuan internasional. Mengajar proses perawatan untuk meningkatkan perawatan pasien

63 D. Mentor untuk staf Bertanggung jawab atas kebaikan dan moral staf.
Konsultator untuk staf untuk mencegah burnt out (kejenuhan). Bertanggung jawab atas kesinambungan program pendidikan. Mendorong dan memberi semangat kepada staf agar berpartisipasi dalam organisasi profesional.

64 E. Peran Peneliti Evaluasi dari praktek perawatan
Partisipasi dan memberi semangat staf agar berpartisipasi dalam organisasi yang profesional Evaluasi dari praktek perawatan Kerja sama dengan dokter dan peneliti dalam penelitian PD Melaksanakan program penelitian PD

65 4. KRITERIA PERAWAT CABG Evaluasi dari praktek perawatan
Partisipasi dan memberi semangat staf agar berpartisipasi dalam organisasi yang profesional Evaluasi dari praktek perawatan Kerja sama dengan dokter dan peneliti dalam penelitian PD Melaksanakan program penelitian PD

66 Kriteria Perawat CAPD / PD
Latar belakang pendidikan dan perawatan ginjal dalam dan luar negeri. Komitmen. Keahlian mengajar. Konsisten (menetap). Tidak kaku (mudah menyesuaikan).

67 Kualitas perawat CAPD / PD…., cont’d
Penilaian baik. Bisa bekerja sendiri. Sabar Mempunyai rasa humor Dapat berkomunikasi dengan baik.

68 Tanggung Jawab Perawat CAPD
Tanggung jawab administratif. Tanggung jawab klinik.

69 Tanggung Jawab Administrasi Mencakup :
Implementasi dan kemajuan dari program pelatihan (training) dan program training ulang dari pasien PD. Sebagai koordinator dalam pembuatan dari protokol : Penggantian set. Pergantian cairan. Kejadian kontaminasi. Perawatan exit site

70 Tanggung Jawab Adm…., cont’d
Perawatan exit site. Terapi peritonitis. Pemberian obat intra peritoneal. Pemasangan kateter dan kondisi. Jumlah siklus yang digunakan pasien.

71 3. Koordinator terhadap berbagai peranan disiplin ilmu yang termasuk dalam perawatan dari pasien PD antara lain : Pekerja sosial Ahli diet Ahli terapi fisik (psioterapi) Tim bedah Ahli laboratorium

72 Koordinator……cont’d Farmasi Ahli kejiwaan Bagian penagihan
Pegawai non medik Staf ruang gawat darurat Biro kemasyarakatan (bila diperlukan)

73 4. Menciptakan dan melaksanakan metode pencatatan data dan dokumentasi yang diandalkan

74 Tanggung Jawab Klinik Observasi perkembangan pasien di klinik dan di rumah.

75 Tanggung Jawab Klinik untuk Pasien Pre - dialisis
Mengkaji pasien untuk pilihan metode dialisis (APD dan CAPD) dan menginformasikan kepada dokter Menginformasikan kelebihan dan keterbatasan metode yang dipilih oleh pasien Memastikan perawatan yang tepat atas calon pasien PD sebelum pemasangan kateter.

76 Tanggung Jawab Klinik untuk Pasien Rawat Inap
Pengajaran sebelum operasi Mendokumentasikan dan memantau perawatan pasca operasi termasuk kondisi kateter dan perawatan Mengatur untuk alternatif dialisis Petunjuk untuk pasien pulang

77 Tanggung Jawab Klinik untuk Pasien Sebelum dan Selama Pelatihan /Training
Konsultasi dengan dokter dan kolaborasi atas sistem PD dan obat yang dipakai Training pasien termasuk alat-alat training dan tehnik untuk memastikan training yang efektif

78 Untuk Pasien di Rumah Tindak lanjut/termasuk hubungan melalui telp.
Kunjungan klinik pasien. Kunjungan rumah (pilihan) Pengkajian dan pendidikan pasien yang berkesinambungan Koordinasi atas perawatan pasien Memulai pengkajian perawatan Berpartisipasi dalam program on call Melakukan pencatatan data baru dari setiap pasien

79 BAGAIMANA STRATEGI MENGHADAPI MEA?
4 BAGAIMANA STRATEGI MENGHADAPI MEA? A. MAMPU MENGELOLA PERUBAHAN (MANAGEMENT OF CHANGE)-SELF REFORM (*) MEMBANGUN IMAGE POSITIF B. BEKERJASAMA DENGAN STAKEHOLDER YANG LAIN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSAING C. REORIENTASI STATUS (INTROSPEKSI & BERBENAH DIRI) D. MENINGKATKAN NILAI PERSONAL Widodo JP’2004

80 MEMBANGUN “PROFESSIONAL IMAGE”
Apa yang diharapkan publik dari seorang profesional?

81 WHAT? Sebuah gambaran (image) tentang kualitas dan ciri-ciri seseorang, kelompok atau lembaga yang merupakan representasi dari penilaian orang yang berinteraksi dengannya (constituents) atas kompetensi dan karakter orang, kelompok, atau lembaga tersebut. 3/14/2012

82 Bagaimana Menjadikan Yang Tak Tampak (Intangible) menjadi Tampak (Tangible)?
Karakter dan kompetensi yang baik yang melekat pada diri seseorang, kelompok, atau lembaga seringkali tak tampak (intangible). Tugas kita adalah bagaimana kompetensi dan karakter baik yang melekat pada diri kita yang seringkali tak tampak/tak terlihat (intangible) oleh khalayak umum menjadi tampak (tangible). 4/28/2017

83

84 Differentiate!

85 IMAGE YANG TAMPAK DOMINAN
4/28/2017

86 BAGAIMANA PROFESI KEPERAWATAN?
4/28/2017

87 PENTINGNYA Professional Image
Memiliki posisi daya tawar yang baik sehingga tidak direndahkan. Memberi gambaran pada publik tentang peranan yang terpercaya dalam menjalankan tugas Sebagai aset yang bersifat “intangible” Sebagai langkah awal menuju sukses REPUTATION 3/14/2012

88 BAGAIMANA MEMBANGUN Professional Image
Perkuat Karakter Tiap Individu Pemegang Profesi Perawat Perdalam Kapasitas Tiap Individu Pemegang Profesi Perawat Perkuat Organisasi Profesi perawat Bangun Professional Branding yang baik Kelola Manajemen Media yang efektif 4/28/2017

89 Desired Professional Image 3H + (honest; humble; helpful)
Terpercaya Penuh Perhatian Randah hati Berkemampuan (Capable) 3/14/2012

90 Telalu ngatur/sok pintar Sexy
Undesired Image Tinggi hati Judes Malas Telalu ngatur/sok pintar Sexy 3/14/2012

91 IMAGE PROFESIONAL APA YANG TERBANGUN?
4/28/2017

92 IMAGE PROFESIONALAPA YANG TERBANGUN?
4/28/2017

93 IMAGE PROFESIONALAPA YANG TERBANGUN?
4/28/2017

94 4/28/2017

95

96

97 A : AMATI T : TIRU M : MODIFIKASI
PRINSIP A : AMATI T : TIRU M : MODIFIKASI

98 Nursalam-preceptorship-2013
TRIFECTA CONFERENCE B. BEKERJASAMA – STAKE HOLDER Build - T-E-A-M: Together Everyone Accept & Achieve More We’ll do this together Replenish the soul of experienced nurse Learn not to eat the young. Experience (first hand) generational issues. Patients like it Preceptors are fairly uniform in saying that their experience with senior students is fulfilling. Some of those from my generation are both puzzled and delighted with the student’s ability. Patients and their families, as a rule, enjoy the student nurses being with them. Nursalam-preceptorship-2013 98

99 C & D. REORIENTASI STATUS & MENINGKATKAN PROFESIONALISME
1) Kompetensi (Asean Core Competencies) 2) Peningkatan Kualitas Pendidikan 3) Legalisasi Praktik (UUK 38/2015)

100 PERHATIKAN: E-D-I-A (EVALUASI DIRI, DOKUMEN, IMPLEMENTASI, AUDIT)
1) KOMPETENSI ASEAN Tetap diperlukan ketekunan dan kesabaran untuk membimbing, melatih, mengevaluasi diri dan mengembangkan diri PERHATIKAN: E-D-I-A (EVALUASI DIRI, DOKUMEN, IMPLEMENTASI, AUDIT)

101 5 Domains of the ASEAN Nursing Common Core Competencies
Ethic and Legal Practice Professional Nursing Practice Leadeship & Management Education & Research Professional, Personal and Quality Development

102 PENCAPAIAN KOMPETENSI ASEAN + A-K-S-I
A- TTITUDE BERSADSARKAN ETIK KEPERAWATAN: J-A-B-V-C J – USTICE (Adil) A – AUTONOMY (menghargai) B – BENEFICIENCY & NON MALEFICIENCY (manfaat, tdak merugikan) V – VERACITY (kejujuran) C – CONFIDENTIALITY & COMMITMENT (kerahasiaan & pengorbanan) K – NOWLEDGE IN NURSING SCIENCE AND BASIC S – KILL IN CARING I – INSIGHT & INTERNALISATION INTO NURSE CHARACTERS WITH G – S – T (GREETING - SORRY & SERVE – THANKS)

103 PENGEMBANGAN PERILAKU CARING - 10 Cs
COMMUNICATION COLLABORATION CONSIDERATION CAREFULNESS COMPASSION COURTESY COMFORT COMPETENT CONFIDENCE COMMITMENT

104 Softskill Untuk selalu mengasah softskill, diperlukan kecerdasan, inspirasi dan kreativitas (ingat trilogi etika, estetika dan logika) Nursalam-08

105 PENYIAPAN PERSAINGAN GLOBAL
BAHASA - PENYIAPAN PERSAINGAN GLOBAL BAHASA ASING 1. ENGLISH (TOEFL 550 / IELTS 6,5 2. CHINA 3. ARAB 4. PERANCIS 5. JERMAN IPTEK ASEAN CORE COMPETENCIES

106 Praktik Spesialis (advance practice)
2) PENINGKATAN KUALITAS & PENDIDIKAN RPL (SPK); D3 – Ns; D4 - Ns; ns – Sp / Magister Sp1 S3 S1/Ners DIII SPK Praktik Spesialis (advance practice) Profesional Vokasional S2 RPL SMU

107 WHY? …..SKEMA PENGEMBANGAN KARIR DOSEN
ASISTEN AHLI LEKTOR LEKTOR KEPALA GURU BESAR PENGEMBANGAN KARIR PENGEMBANGAN KARIR SERTIFIKASI PENDIDIK/DOSEN PENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONAL/STUDI LANJUT KENAIKAN JABATAN AKADEMIK/PANGKAT PENGEMBANGAN KARYAILMIAH/PENELITIAN/PUBLI-KASI ILMIAH (Standar 7 Akreditasi) REKRUTMENT

108 PERAWAT KLINIK PENJENJANGAN KARIER
PK I PK II PK V PK IV PK III PENJENJANGAN KARIR PERAWAT KLINIK (PK) PERAWAT MANAJER (PM) PERAWAT PENDIDIK (PP) PERAWAT PENELITI RISET (PR) SYARAT PENJENJANGAN KARIER PK PENDIDIKAN MIN. DIII KEP PENGALAMAN KERJA PROGRAM SERTIFIKASI UJI COBA KOMPETENSI NAS PENATAAN REWARD SYSTEM

109 3) LEGALISASI PRAKTIK (UUKep NO. 38/2015)
SERTIFIKASI (SERKOM) REGISTRASI DAN RE REGISTRASI (STR) LISENSI (SIPP) KREDENSIALING

110 PRINSIP Opportunity Creating (Pencipta Peluang) • Innovating (Inovasi) • Calculated Risk Taking (Mengambil Resiko)

111 A P I” CONCLUSION A = AKTUALITAS P = PRODUKTIFITAS I = INOVATIF
K= KEMAUAN U= USAHA /UANG W= WAKTU A= ALAT –SARANA T= TENAGA (KUALITAS & KUANTITAS) A P I” A = AKTUALITAS P = PRODUKTIFITAS I = INOVATIF

112 A NETWORKING & INTERCONNECTING
We are nothing without others, so need others!

113 B SELF REFORM

114 C FIGHTING SPIRIT 4/28/2017

115 --------- Les Brown ----------
TIDAK ADA KEMENANGAN, TANPA MEMULAI TIDAK ADA KESUKSESAN, TANPA MENCOBA TIDAK ADA KEDODOHAN, TANPA MAU BELAJAR “You don’t have to be great to get started, but you have to get started to be great” Les Brown

116 COMPASSION - COMFORT (CARE - LOVE)
Summary – BANGUN 5Cs COMMUNICATION - COORDINATION COMMITMENT COMPASSION - COMFORT (CARE - LOVE) CONSIDERATION – CLOSURE - C(ETHIC & LEGAL) CONSISTENCY nursalam-2014

117 Penutup Peran perawat dalam pelayanan pasien dengan CAPD sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti harus mengikuti perkembangan sesuai ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan dialisis khususnya CAPD. Perawat profesional dalam memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas pada pasien dialisis dengan CAPD harus mempunyai pengetahuan,keterampilan dan sikap yang handal & terpuji.

118 Terima Kasih Atas Perhatiannya
……SUCCES IS NOT ONLY AN OPTION. It is the right of everyONE S-I-M-R: SUCCESS IS MY RIGHT


Download ppt "PERAN PERAWAT HEMO DIALISIS DALAM RANGKA MENINGKATKAN PROFESIONALISME PERAWAT MENGHADAPI M-E-A Oleh: Prof. Dr. NURSALAM, M.Nurs (Hons) KETUA DPP DIKLAT."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google