Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Mohammad Nadjikh Jogjakarta, 22 April 2016. 1 MASYARAKAT SANGAT MISKIN PIRAMIDA BERLIAN KELAS MENENGAH.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Mohammad Nadjikh Jogjakarta, 22 April 2016. 1 MASYARAKAT SANGAT MISKIN PIRAMIDA BERLIAN KELAS MENENGAH."— Transcript presentasi:

1 Mohammad Nadjikh Jogjakarta, 22 April 2016

2 1 MASYARAKAT SANGAT MISKIN PIRAMIDA BERLIAN KELAS MENENGAH

3  Masyarakat miskin dianggap sebagai BEBAN/ MASALAH  Pendekatan tradisional BELUM MEMECAHKAN MASALAH, seperti :  Uang BLT, program subsidi, pemberian barang jasa secara gratis (berbau belas kasihan)‏  Amal mungkin terasa baik, namun amal jarang menyelesaikan masalah kemiskinan menurut cara yang berskala luas dan berkesinambungan  PERLU PEMBERDAYAAN EKONOMI DENGAN DANA MURAH dan CARA CERDAS secara optimal dan berkelanjutan  KEBUTUHAN DASAR masyarakat miskin :  Makan, rumah layak, kesehatan, dan pendidikan murah  Penghasilan/pekerjaan tetap yang bisa memenuhi kebutuhan dasar secara berkelanjutan 2

4  Pemberdayaan masyarakat miskin melalui aktifitas ekonomi dan bisnis sebagai KONSUMEN dan PRODUSEN POTENSIAL  Ada HUBUNGAN yang erat antara KONSUMSI dan PENDAPATAN  Pemecahan kemiskinan melalui SOLUSI BISNIS dengan cara CREATING SOCIAL AND ECONOMIC VALUE apa sudah terfikirkan? JANGAN TERJEBAK dalam wacana politik dan kepentingan sosial tertentu  Sarana & prasarana yang memadai (energi, air, listrik, lingkungan yang sehat, dsb)‏  Kebutuhan sehari-hari dengan harga murah, volume tersedia danmodal terjangkau  KEBUTUHAN DASAR masyarakat miskin : 3

5 6. Pemerintah terlalu dominan untuk mengatur dan membatasi sektor swasta untuk lebih kreatif lagi dalam pemberdayaan masyarakat miskin seperti UU Ketenagakerjaan, proyek oriented bukan goal oriented, minim insentif, dana murah salah sasaran, dsb EPB SEBAGAI PRODUSEN POTENSIAL : 1. Bagaimana masyarakat miskin DIDIDIK dan DIBINA untuk produktif dan berpenghasilan 2. Penciptaan LAPANGAN KERJA dan pengurangan pengangguran 3. Peranan SEKTOR SWASTA sangat diharapkan 4. Penciptaan ENTREPRENEUR baru dari masyarakat miskin 5. Contoh : Buruh pabrik, TKI, dan TKW, pengrajin, sektor informal, perdagangan, nelayan, buruh tani, UMKM, dsb. 4

6 EPB SEBAGAI PASAR YANG POTENSIAL (KONSUMEN POTENSIAL) :  Populasi + 50% DARI PENDUDUK INDONESIA ( + 120 juta jiwa)  Masyarakat miskin cenderung BERBIAYA TINGGI dibandingkan Orang Kaya (kredit, air, telepon, kebutuhan sehari-hari, transportasi, dsb)  PASAR YANG MENJANJIKAN, uang beredar cukup banyak, pendekatan harga murah, volume banyak, profit margin kecil, tetapi bisnis besar dan untung besar 5  Bagaimana PENGUSAHA MUSLIM dapat menggarap PASAR POTENSIAL ini untuk KESEJAHTERAAN UMAT yang saling menguntungkan.

7 Banyak KASUS PERUSAHAAN yang sukses mengangkat masyarakat miskin menjadi lebih sejahtera harus DIPERBANYAK, DIREPLIKASI dan DISEBARLUASKAN : Contoh : 1.Pemberdayaan DANA BERGULIR dengan bagi hasil atau bunga rendah untuk kegiatan ekonomi produktif 2.Perusahaan PADAT KARYA (Sampoerna, Kelola Mina Laut, PTPN)‏ 3.Perusahaan UGMK di pedesaan dengan sistem BAPAK ANGKAT (kemitraan), INTI-PLASMA 4.Pemberdayaan CSR perusahaan besar untuk menggalakkan UGMK 5.Munculnya ENTREPRENEUR baru yang potensial 6.Perusahaan yang BERBASIS AGRO 6

8  Harus ada KOMITMEN YANG TINGGI DARI PEMIMPIN NEGERI beserta aparatnya untuk memberantas kemiskinan dan bukan kegiatan seremonial dan simbolis, proyek oriented  TERLALU ASYIK dengan kegiatan politik dan lupa terhadap tugas pokoknya  PROYEK-PROYEK PERCONTOHAN kemiskinan banyak yang gagal dan menghamburkan uang rakyat KUT, BLT, BOS  Peranan LSM, organisasi kemasyarakatan, PT, KETERGANTUNGAN dengan pemerintah sangat tinggi 7

9  Harus ada PERUBAHAN POLA BERFIKIR DAN BERTINDAK YANG KREATIF, BERBEDA DAN TEROBOSAN baru melalui solusi bisnis dan melibatkan sektor perusahaan yang saling menguntungkan  Perusahaan swasta, BUMN dan Koperasi sebagai PELOPOR, PIONER, PENGGAGAS dalam praktek pengentasan kemiskinan melalui solusi bisnis yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah, LSM, organisasi kemasyarakatan, dan perguruan tinggi. 8

10 Pengembangan KONSEP ZAKAT melalui “Business Solution” secara profesional PENGEMBANGAN EKONOMI untuk kesejahteraan kaum miskin, ekonomi lemah dan “rural development” Penerapan konsep BISNIS SYARIAH Menumbuhkan JIWA ENTREPRENEUR dari kalangan ekonomi bawah Merubah WAWASAN HIDUP dan MENTAL untuk siap berubah kearah profesionalisme (bisnis, dakwah, pendidikan, kesehatan, perdagangan, dll) Penguasaan terhadap LEMBAGA KEUANGAN, SEKTOR PRODUKSI dan PASAR dalam pengembangan ekonomi 9

11 KREATIFITAS dalam mengadopsi trend bisnis ke depan (franchise, eksport, outsourching, bechmarking, value added oriented, networking, differensiasi dan dll) Pengembangan BISNIS JASA sesuai dengan trend bisnis (tourisme, keuangan, pendidikan, kesehatan, IT dan sebagainya) Menyiapkan INFRASTRUKTUR yang diperlukan, SDM yang handal dan profesional SDA yang melimpah untuk kemakmuran umat (sebagai peluang bisnis yang harus dikembangkan bukan sebagai potensi alam yang harus dimanfaatkan) Pengembangan PUSAT-PUSAT EKONOMI BARU (pasar, IT, keuangan, perdagangan, produksi, jasa, dsb) 10

12 1. Program pendampingan (pendanaan, pembinaan, merubah pola pikir tsb) 2. Program kemitraan 3. Networking antar usaha sejenis 4. Berani keluar unjuk kapasitas diri, keunikan diri 5. Belajar dari UKM yang berhasil 6. Terus belajar meningkatkan usaha dan kinerja, ekspansi INOVASI & UKM 11

13  Perusahaan UKM perlu belajar dari praktek manajemen perusahaan besar Perusahaan besar dapat belajar dari UKM yang sukses  Membangun kemitraan UKM (Start Up Business) dengan perusahaan besar menjadi salah satu alternatif pengembangan kewirausahaan dan inovasi (Strategic Entrepreneurship)  Indonesia harus mengubah paradigma pembangunan dan pengembangan UKM melalui manajemen Inovasi dan Kewirausahaan 12

14  Peningkatan standar kualitas yang stabil dan sesuai dengan tuntutan pasar Global  melalui Inovasi Teknologi dan Proses  Peningkatan produktivitas dalam upaya low cost production  Peningkatan efisiensi  Pola Bapak-Angkat  untuk penghela, minimalisasi kendala  Pengembangan bisnis melalui modal Ventura (cukup berhasil dikembangkan di negara maju) UKM dan INOVASI  Modal (Akses permodalan)  Teknologi dan RD  Pasar dan persaingan bisnis  Akses bahan baku  Manajemen skill  Kelangsungan berusaha 13

15  Pemanfaatan keunggulan komparatif yang dipadu dengan keunggulan kompetitif dan keragaman budaya lokal  Value added oriented dan Branding  Pemanfaatan e-commerce dalam memperoleh ide desain, penawaran produk, marketing promo dan penjualan (biaya murah dan jaringan luas)  Pemanfaatan teknologi tepat guna dan iptek-iptek canggih yang merakyat untuk meningkatkan daya saing dan diferensiasi bisnis (pupuk organik, teknologi hidroponik, teknologi kultur jaringan dsb) UKM dan INOVASI 14

16  Dukungan pemerintah agar masyarakat sadar iptek, sadar elektronik, sadar teknologi informasi dan komunikasi lewat telepon, televisi, komputer (pengenalan teknologi multimedia)  Merubah paradigma dalam kompetisi dari memproduksi sesuatu yang “Lebih Baik” (better) menjadi memproduksi sesuatu yang “Berbeda” (different) UKM dan INOVASI 15

17 1. Inovasi berbasis keunikan budaya lokal 2. Inovasi berbasis keunikan dan keragaman SDA 3. Inovasi ekstensi dan Improvement (menyempurnakan dan memperluas fungsi / nilai produk / servis yang telah ada untuk menambah kepuasan dan kenyamanan para pelanggan pemakainya TEROBOSAN INOVASI UKM 16

18 1. Meningkatkan Kualitas 2. Menciptakan Pasar Baru 3. Mengembangkan Rentang Produk 4. Menurunkan Biaya Tenaga Kerja 5. Meningkatkan Proses Produksi 6. Menurunkan Penggunaan Material 7. Menurunkan Kerusakan Lingkungan 8. Menurunkan Konsumsi Energi 9. Mengganti Produk Dan Jasa TUJUAN INOVASI 17

19 1. Sekarang era Globalisasi 3.0 (Ekspansi individu) yaitu penggunaan sumber daya yang hemat, selalu terbarukan (ide), bersifat tak terhingga (unlimited) 2. Aktivitas yang bersumber pada kreativitas, ketrampilan dan talenta individu guna mewujudkan kesejahteraan dan peluang kerja lewat eksplotasi kekayaan intelektual 3. Bagaimana kombinasi industri UKM yang ada dengan industri kreatif? Peluang pasar dan bisnis yang menjanjikan 4. Berpikir blue ocean strategy, thinking out of the box dan differensiasi INDUSTRI KREATIF SEBAGAI PILAR EKONOMI MASA DEPAN 18

20 Terima kasih


Download ppt "Mohammad Nadjikh Jogjakarta, 22 April 2016. 1 MASYARAKAT SANGAT MISKIN PIRAMIDA BERLIAN KELAS MENENGAH."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google