Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

XII. MANAJEMEN KEWAJIBAN & LIKUIDITAS  GAMBARAN UMUM MANAJEMEN KEWAJIBAN DAN LIKUIDITAS  KOMPOSISI PORTOFOLIO ASET LIKUID  DILEMA PENGEMBALIAN-RISIKO.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "XII. MANAJEMEN KEWAJIBAN & LIKUIDITAS  GAMBARAN UMUM MANAJEMEN KEWAJIBAN DAN LIKUIDITAS  KOMPOSISI PORTOFOLIO ASET LIKUID  DILEMA PENGEMBALIAN-RISIKO."— Transcript presentasi:

1

2 XII. MANAJEMEN KEWAJIBAN & LIKUIDITAS  GAMBARAN UMUM MANAJEMEN KEWAJIBAN DAN LIKUIDITAS  KOMPOSISI PORTOFOLIO ASET LIKUID  DILEMA PENGEMBALIAN-RISIKO UNTUK ASET2 LIKUID  MANAJEMEN KEWAJIBAN  PEMILIHAN STRUKTUR KEWAJIBAN DALAM LEMBAGA DEPOSITORI  MANAJEMEN RISIKO LIKUIDITAS DALAM PERUSAHAAN ASURANSI  MANAJEMEN RISIKO LIKUIDITAS FI LAIN  TUGAS TERSTRUKTUR

3 GAMBARAN UMUM MANAJEMEN KEWAJIBAN DAN LIKUIDITAS (1)  Ciri2 mendasar atas risiko likuiditas: bahwa aset2 FI secara relatif tidak likuid ketika klaim2 kewajiban secara tiba2 ditarik (tidak diperbaharui).  Untuk mengurangi risiko krisis likuiditas, FI dapat menyekat neracanya dari risiko likuiditas dengan mengelola secara efisien posisi2 aset likuidnya atau mengelola struktur kewajiban2 portofolionya.

4 GAMBARAN UMUM MANAJEMEN KEWAJIBAN DAN LIKUIDITAS (2)  Aset likuid dapat diubah menjadi kas secara cepat & pada biaya yang rendah dengan kerugian sedikit atau tidak dalam nilai prinsipal.  Risiko likuiditas FI dapat dikurangi dengan memegang sejumlah besar aset2 seperti kas, SBI, T-bond.  Aset2 nonlikuid seringkali harus menjanjikan premi pengembalian atau risiko tambahan untuk mengompensasi FI terhadap kesenjangan relatif atas marketabilitas & seringkali risiko gagal bayar lebih besar atas instrumen tsb.

5 GAMBARAN UMUM MANAJEMEN KEWAJIBAN DAN LIKUIDITAS (3)  Memegang jumlah relatif kecil atas aset2 likuid mengekspos FI terhadap meningkatnya illikuiditas & risiko suatu bank run.  Regulator seringkali menentukan persyaratan aset likuid minimum untuk memperkuat kebijakan moneternya, dengan alasan:  1. Menjamin bahwa FI dapat memenuhi penarikan2 kewajiban yang diharapkan & tidak diharapkan.

6 GAMBARAN UMUM MANAJEMEN KEWAJIBAN DAN LIKUIDITAS (4)  2. Berhubungan dengan kebijakan moneter & perpajakan.  Beberapa negara menentukan persyaratan cadangan aset minimum untuk memperkuat kebijakan moneternya.  Alasan lain untuk persyaratan minimum atas pemegangan aset likuid FI adalah memperkuat FI untuk berinvestasi dalam klaim2 keuangan pemerintah daripada klaim2 keuangan sektor swasta.

7 KOMPOSISI PORTOFOLIO ASET LIKUID  Komposisi portofolio aset likuid FI, khususnya kas & sekuritas2 pemerintah, ditentukan sebagian oleh pertimbangan2 keuntungan & sebagian oleh tipe persyaratan cadangan aset likuid minimum yang ditentukan oleh bank sentral  Rasio aset2 likuid: rasio minimum aset2 likuid terhadap aset2 total yang ditentukan oleh bank sentral.  Beberapa bank memandang pemegangan sekuritas2 pemerintah sebagai memainkan fungsi sekunder atau cadangan penyangga yang berguna.  Cadangan penyangga: aset noncadangan yang dapat diubah secara cepat menjadi kas.

8 DILEMA PENGEMBALIAN-RISIKO UNTUK ASET2 LIKUID  Pilihan manager FI adalah pilihan atas optimasi yang dibatasi dalam pengertian bahwa persyaratan cadangan aset likuid ditentukan oleh regulator dengan menentukan batas minimum atas level tsb. terhadap mana aset2 cadangan likuid dapat turun dalam neraca.  Cadangan kas: kas di brankas & deposito kas yang dipegang di bank sentral.  Rekening2 transaksi: deposito yang memungkinkan para pemegang rekening untuk membuat penarikan2 ganda.

9 DILEMA PENGEMBALIAN-RISIKO UNTUK ASET2 LIKUID  Untuk menghitung jumlah cadangan yang ditargetkan & menentukan apakah bank memegang cadangan terlalu besar atau terlalu kecil, manager cadangan bank membutuhkan dua informasi tambahan untuk mengelola posisi tsb.:  1. Deposito periode mana menager menghitung persyaratan cadangan bank?  2. Periode atau periode2 mana bank harus mempertahankan persyaratan cadangan yang ditargetkan dihitung?

10 DILEMA PENGEMBALIAN-RISIKO UNTUK ASET2 LIKUID  Periode perhitungan cadangan: akhir periode yang cadangan disyaratkan dihitung.  Periode perhitungan kas: akhir periode yang kas di brankas dicatat terhadap target cadangan yang disyaratkan.  Periode mempertahankan cadangan: akhir periode yang deposito di bank sentral harus memenuhi atau melebihi target cadangan yang disyaratkan.

11 DILEMA PENGEMBALIAN-RISIKO UNTUK ASET2 LIKUID  Jika bank mengalami undershoot terhadap rasio cadangan minimum harian yang disyaratkan peraturan, yaitu memegang kurang dari jumlah yang disyaratkan, maka bank sentral akan mengijinkan bank untuk meningkatkan kesalahan rata2 harian (di AS 4%) tanpa pinalti.  Untuk itu bank harus menaikkan cadangan sebesar kekurangan pada periode mempertahankan cadangan selanjutnya.  Jika cadangan turun melebihi ketentuan (4%), bank dapat dikenakan beban pinalti eksplisit & implisit dari bank sentral.

12 DILEMA PENGEMBALIAN-RISIKO UNTUK ASET2 LIKUID  Biaya overshooting, atau memegang cadangan kas melebihi level persyaratan minimum, bergantung pada apakah bank merasa tingkat kehati-hatian atas cadangan untuk memenuhi penarikan deposito yang diharapkan & tidak diharapkan menjadi lebih tinggi atau lebih rendah daripada jumlah cadangan minimum yang disyaratkan peraturan.  Yang harus diperhatikan bahwa cadangan, baik kas maupun deposito di bank sentral tidak menghasilkan bunga.

13 DILEMA PENGEMBALIAN-RISIKO UNTUK ASET2 LIKUID  Manajemen atas posisi likuiditas FI kadang2 merupakan situasi mata pisau, karena memegang terlalu banyak aset2 likuid mengurangi keuntungan bank dan jadi, para pemegang sahamnya.  Manager yang cenderung undershoot terhadap target cadangan menghadapi risiko yang meningkat atas krisis likuiditas & intervensi regulator.

14 MANAJEMEN KEWAJIBAN  Satu aspek pengendalian risiko likuiditas adalah membangun level kehati-hatian atas aset2 likuid.  Aspek lain adalah manajemen struktur kewajiban FI untuk mengurangi kebutuhan dalam jumlah besar aset2 likuid untuk memenuhi penarikan2 kewajiban.  Membentuk suatu portofolio kewajiban berbiaya- rendah, berisiko-penarikan-rendah lebih sulit daripada mengucapkannya.  Kewajiban tsb., atau sumber dana FI, merupakan subyek untuk risiko penarikan seringkali kurang berbiaya bagi FI.

15 PEMILIHAN STRUKTUR KEWAJIBAN DALAM LEMBAGA DEPOSITORI  Dalam seksi ini pengkajian mendalam dilakukan atas karakteristik risiko penarikan & biaya pendanaan atas (lihat Tabel 14-5, p. 313):  1. Giro: 1. Risiko penarikan ?; 2. Biaya ?; 3. Perhitungan tingkat bunga implisit rata2?

16 PEMILIHAN STRUKTUR KEWAJIBAN DALAM LEMBAGA DEPOSITORI  2. Rekening2 yang dapat ditarik dengan cek yang menanggung-bunga (NOW): 1. Risiko penarikan?; 2. Biaya?; 3. Pengembalian bunga kotor?  3. Tabungan2 dengan buku: 1. Risiko penarikan ; 2. Biaya?  4. MMDA: 1. Risiko penarikan ?; 2. Biaya ?  5. Deposito berjangka eceran dan CDs: 1. Risiko penarikan?; 2. Biaya?

17 PEMILIHAN STRUKTUR KEWAJIBAN DALAM LEMBAGA DEPOSITORI  6. CDs besar: 1. Risiko penarikan?; 2. Biaya?  7. Dana pemerintah: 1. Risiko penarikan?; 2. Biaya?  8. Persetujuan pembelian kembali: 1. Risiko penarikan?; 2. Biaya?  9. Pinjaman2 lain: memanfaatkan tamu atas sumber pinjaman untuk melengkapi fleksibilitas manajemen kewajibannya.

18 MANAJEMEN RISIKO LIKUIDITAS DALAM PERUSAHAAN ASURANSI  Dalam perusahaan asuransi, likuiditas dibu-tuhkan untuk memenuhi klaim2 atas polis asuransi yang diterbitkan FI, seperti penyerahan yang tidak diharapkan atas polis.  Idealnya, manajemen likuiditas dalam perusahaan asuransi diadakan sehingga dana yang dibutuhkan untuk memenuhi klaim2 atas kontrak2 asuransi yang diterbitkan dapat dipenuhi dengan premi yang diterima atas kontrak baru atau yang ada.

19 MANAJEMEN RISIKO LIKUIDITAS DALAM PERUSAHAAN ASURANSI  Perusahaan asuransi dapat mengurangi eksposurnya terhadap risiko likuiditas dengan mendiversifikasi distribusi risiko dalam kontrak yang mereka terbitkan.  Alternatifnya, perusahaan asuransi dapat memenuhi kebutuhan likuiditasnya dengan memegang aset2 yang relatif marketabel untuk menutup pembayaran2 klaim.

20 MANAJEMEN RISIKO LIKUIDITAS DALAM FI LAIN  FI lain ( seperti perusahaan2 sekuritas, bank2 inves-tasi, & perusahaan2 pembiayaan) dapat mengalami risiko likuiditas jika mereka menyandarkan diri pada pembelanjaan jangka pendek (seperti kertas komersial atau pinjaman2 bank), & para investor dapat menjadi enggan untuk memutar dananya.  Manajemen likuiditas untuk FI ini membutuhkan kemampuan untuk mempunyai kas & sumber2 likuid yang cukup di tangan menjamin (membeli) sekuritas2 baru dari para penerbit berkualitas sebelum menjual kembali sekuritas2 ini kepada investor para lain.

21 TUGAS TERSTRUKTUR  Liability and Liquidity Management  Halaman 323-325  Nomor: 1, 2, 3, 5, 9, 13, 14, 15, 17.  Selamat mencoba!


Download ppt "XII. MANAJEMEN KEWAJIBAN & LIKUIDITAS  GAMBARAN UMUM MANAJEMEN KEWAJIBAN DAN LIKUIDITAS  KOMPOSISI PORTOFOLIO ASET LIKUID  DILEMA PENGEMBALIAN-RISIKO."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google