Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PRINSIP INTERPRETASI Oleh : Emy Khoironi, drg., SpRKG

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PRINSIP INTERPRETASI Oleh : Emy Khoironi, drg., SpRKG"— Transcript presentasi:

1 PRINSIP INTERPRETASI Oleh : Emy Khoironi, drg., SpRKG
Departement of Radiology Faculty of Dentistry Hangtuah University Surabaya

2 INTERPRETASI Interpretasi pada radiologi adalah proses mencari atau menemukan semua informasi yang terdapat pada gambar radiografi yang berwarna hitam(radiolusen), putih(radiopak) dan abu-abu(radiointermediet) Tujuannya adalah untuk dapat: Mengidentifikasi terdapatnya penyakit Melengkapi informasi sifat dasar dan perkembangan suatu penyakit Memungkinkan diperolehnya diagnosis pembanding/differensial diagnosa

3 Untuk memperoleh tujuan diatas dan memaksimalkan diagnostik:
interpretasi harus dilakukan dalam kondisi yang spesifik mengikuti aturan dengan petunjuk yang sistematis.

4 Hal-hal yang dibutuhkan untuk interpretasi
1. Kondisi penglihatan yang optimum 2. Memahami sifat dasar dan batasan dari gambaran radiografi (radiopak,radiolusen, radiointrmediet) 3. Pengetahuan mengenai radiografi apa yang dipakai dalam kedokteran gigi, sehingga penilaian yang tepat dari kualitas film dapat dilakukan.

5 4. Pengetahuan yang mendetail mengenai ukuran dari gambaran radiologis struktur anatomi normal.
5. Pengetahuan yang mendetail mengenai gambaran radiologi dari kondisi patologis yang melibatkan kepala dan leher 6. Pendekatan sistematis untuk melihat seluruh radiografi dan untuk melihat dan menggambarkan lesi yang spesifik 7. Adanya film sebelumnya untuk digunakan sebagai pembanding

6 1. Kondisi penglihatan yang optimum
meliputi: Viewer dengan cahaya terang yang sama, seragam (disarankan pada intensitas yang bervariasi agar dapat melihat densitas film yang berbeda-beda). Kamar penglihatan yang gelap dan sepi. Area sekeliling film pada viewer harus ditutupi oleh warna gelap sehingga cahaya hanya melewati film. Gunakan kaca pembesar untuk melihat detail agar lebih jelas dalam film intraoral. Film harus kering

7 Gambar 1. Efek dari kondisi penglihatan yang berbeda pada radiografi periapikal yang sama. A. Dengan latar hitam. B.Dengan latar putih. Terdapat penglihatan detail yang lebih baik sekitar gigi molar pada A.

8 Pentingnya mengerti tentang sifat dasar dan batasan dari gambaran
2. Sifat dasar dan batasan pada gambar radiografi Pentingnya mengerti tentang sifat dasar dan batasan dari gambaran Gambaran akhir dideskripsikan sebagai ’gambaran dua dimensi yang terdiri dari bayangan superimposed hitam, putih, dan abu yang bervariasi’ – suatu gambar bayangan (shadowgraph).

9 3. Ketepatan dan kualitas radiografi
Agar dapat menilai dan menginterpretasi setiap radiografi secara benar, harus mengetahui seperti apa gambaran radiografi dan stuktur apa yang harus terlihat. Radiografi harus melingkupi: MENGAPA suatu peroyeksi diambil BAGAIMANA proyeksi diambil APA hasil radiografi yang harus terlihat dan bentuk anatomi apa yang ditunjukkan

10 A. kualitas radiografi dipengaruhi:
Perlengkapan X-ray Image receptor film atau kombinasi film/screen Proses Pasien Operator dan teknik radiografi

11 B. Ketepatan dari radiografi dapat dibuat dengan pertanyaan yang berhubungan dengan:
a.Teknik radiografi b.Faktor paparan dan kepadatan film c.Proses

12 Ad.a. Teknik Teknik apa yang telah digunakan?
Bagaimana pasiennya, film, dan posisi tabung X-ray? Apakah ini contoh yang baik pada proyeksi radiografi ini? Berapa banyak distorsi yang ada? Apakah gambarnya memendek atau memanjang? Apakah ada rotasi atau asimetri? Seberapa baik resolusi gambar dan ketajamannya? Apakah filmnya berkabut? Bayangan artefaktual mana yang muncul? Bagaimana variabel teknik ini merubah gambar akhir radiografi?

13 Ad.b. Faktor Paparan Apakah radiografi terpapar secara benar untuk alasan spesifik yang diminta? Apakah terlalu gelap dan sangat memungkinkan karena overexposed? Apakah terlalu terang/pucat dan sangat memungkinkan karena underexposed? Seberapa baik kontrasnya? Efek apa yang terjadi pada faktor paparan yang bervariasi dalam zona yang diperiksa?

14 Ad.c. Proses/prosesing Apakah radiografi diproses dengan benar?
Apakah terlalu gelap dan memungkinkan untuk overdeveloped? Apakah terlalu pucat dan memungkinkan untuk underdeveloped? Apakah kotor dengan adanya emulsi dan sangat underfixed? Apakah film basah atau kering?

15 pengetahuan mengenai:
4. Pengetahuan detail dari anatomi normal Pengetahuan detail dari radiografi struktur anatomi normal untuk mengetahui gambaran abnormal penyakit yang mempengaruhi rahang. pengetahuan mengenai: - Tipe radiografi yang sedang diinterpretasi (contohnya radiografi konvensional atau tomografi) - Posisi pasien, film dan tabung X-ray.

16 5. Pengetahuan detail mengenai kondisi patologis
Interpretasi radiografi tergantung pada pengetahuan tentang pola tipikal dan gambaran dari penyakit yang berbeda

17 Ideal Panoramic Radiograph
a. Anterior teeth should be in the middle of image b. Slight upward or smile line occlusal curve. c. The condyles are at the same level. d. Premolars overlapping is normal. (a) (c) (b) (d)

18 Kualitas radiografi proyeksi Intra Oral
1. Radiografi harus mencatat daerah yang lengkap pada gambar. pada radiografi periapikal intra oral, seluruh panjang akar dan setidaknya 2mm tulang periapikal harus terlihat. Jika terdapat kondisi patologis, seluruh lesi dan seluruh area tulang normal disekitarnya harus terlihat dalam satu radiografi. Jika hal ini tidak mungkin dicapai pada radiografi periapikal, proyeksi oklusal serta proyeksi ekstra oral mungkin diperlukan. Pemeriksaan bite wing harus menunjukan setiap permukaan prokisimal posterior setidaknya sekali.

19 2. Radiografi harus memiliki distorsi seminimal mungkin.
Distorsi terjadi karena sudut tabung sinar x yang tidak tepat dibandingkan dengan struktur dari lengkung yang diperiksa atau posisi reseptor yang tidak tepat. 3. Radiografi harus memiliki densitas dan kontras yang optimal. untuk memudahkannya interpretasi. mA,kVp, dan lamanya waktu pemaparan merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi densitas dan kontras, serta kesalahan dalam memproses foto dapat merusak kualitas foto radiograf.

20 Saat mengevaluasi radiografi dan mempetimbangkan perlu tidaknya dilakukan pemotretan ulang, harus dipertimbangkan alasan utama dilakukan pemeriksaan radiografi. Saat diperlukannya full mouth set foto, pengulangan foto tidak perlu dilakukan jika terdapat foto yang kurang baik karena masih mungkin dapat terlihat pada gambaran foto lainnya. Jika yang dilakukan adalah sekali foto dan terjadi kesalahan sebaiknya dilakukan karena informasi tidak didapat dari foto sebelumnya.

21 6. Pendekatan sistematis
Pendekatan sistematis untuk melihat radiografi penting untuk memastikan tidak ada informasi relevan yang tertinggal. Pendekatan sistemis ini dapat digunakan untuk: A. Seluruh radiografi B. Lesi spesifik Ad.A. Seluruh radiografi Pendekatan sistematis : - logis - berurutan - seksama.

22 gb.2 1. PANDANGAN UMUM DARI SELURUH FILM - 1. Perhatikan kronologis dan perkembangan usia pasien. - 2. Telusuri gambaran dari semua bayangan anatomis normal, bandingkan bentuk dan radiodensitas mereka.

23 b. Tahapan perkembangan c. Posisi d. Kondisi Mahkota:
2. GIGI GELIGI Perhatikan khususnya pada : a. Jumlah gigi yang ada b. Tahapan perkembangan c. Posisi d. Kondisi Mahkota: - Karies - Tumpatan e. Kondisi Akar : - Panjang - Pengisian - Resorpsi - Rasio mahkota akar

24 3. JARINGAN APIKAL : Perhatikan khususnya pada : a. Integritas lamina dura b. Gambaran radiolusen dan radioopak yang berhubungan dengan apikal.

25 4. JARINGAN PERIODONTAL:
Perhatikan khususnya pada : a. Lebar dari ruang ligament periodontal b. Level dan kualitas dari puncak tulang c. Kehilangan tulang baik secara vertikal maupun horizontal d. Keterlibatan furkasi e. Penumpukan kalkulus

26 5. BADAN DAN RAMUS MANDIBULA
Perhatikan : a. Bentuk b. Garis Terluar c. Ketebalan batas terbawah d. Pola trabekula e. Area radiolusen dan radioopak f. Bentuk dari processus condyleideus

27 - Garis terluar dari dasar dinding anterior dan posterior
6. STRUKTUR LAINNYA Meliputi: a. Antrum, perhatikan: - Garis terluar dari dasar dinding anterior dan posterior - Radiodensitas : - Kavum nasal - Processus styloideus

28 Deskripsi sistematis dari suatu lesi harus meliputi:
Ad.B. Lesi spesifik Deskripsi sistematis dari suatu lesi harus meliputi: - Tempat atau posisi anatomi - Ukuran - Bentuk - Outline/pinggiran atau perifer - Radiodensitas struktur internal - Efek dari sekeliling struktur yang berbatasan - Waktu terjadinya, bila mengetahui.

29 7. Perbandingan dengan film sebelumnya (Jika ada)
Terdapatnya film sebelumnya untuk tujuan membandingkan adalah petunjuk yang tidak ternilai untuk interpretasi radiografi. Keadaan, perluasan dan bentuk dari lesi dapat dibandingkan untuk mengetahui kecepatan perkembangan dan pertumbuhan, atau derajat penyembuhan. Catatan: harus diingat bahwa melihat untuk membandingkan harus dilakukan dengan teknik yang sebanding dan pada densitas yang sebanding pula.

30 Dalam menginterpretasi suatu radiografi periapikal ada beberapa bagian yang harus diperhatikan yaitu : 1. Mahkota 2. Akar 3. Membran Periodontal 4. Laminadura 5. Furkasi 6. Puncak Tulang Alveolar Periapikal gb.3 Setelah gambaran diisi dengan keterangan yang benar maka wajib dilakukan penyimpulkan : 8. Kesan 9. Suspek Radiografis/Diagnosa radiografi

31 Cara menginterptesi dari tiap bagian yang menjadi perhatian :
1. Mahkota Mahkota adalah bagian anatomi gigi yang terlihat secara klinis dari insisal/oklusal sampai servikal (lihat gambar 3) Didalam lembar interpretasi diisi dengan : Kondisi mahkota/keadaan kelainan pada mahkota berupa radiolusent atau Radioopak Arah perjalanannya/ kedalamannya kelainan seperti dari oklusal ke sampai dentin, atau dari mesial sampai mendekati pulpa atau sudah sampai ke kamar pulpa.

32 2. Akar Akar adalah bagian anatomi semua akar klinis gigi yang terlihat secara rodiografi dari servikal gigi sampai apikal. Didalam lembar interpretasi diisi dengan : Jumlah akar, seperti dua buah, tunggal atau tiga buah Bentuk akar seperti bengkok kearah distal, mesial, konvergen atau divergen Kondisi patologis seperti adanya garis fraktur, resobsi interna ataupun eksterna

33 3. Ruang membran periodontal / periodontal membran space
Membran periodontal adalah jaringan ikat yang melekatkan gigi dengan tulang alveolar dimana letakny ada disekelilingnya . Didalam lembar interpretasi diisi dengan : Dalam batas normal(Dbn) / tak ada kelainan(Tak) : membran yang tidak ada kelainan di perlihatkan dalan bentuk tidak adanya banyangan radiolusent/ pelebaran sepanjang akar ( normal radiopak ± ...mm sepanjang akar) Melebar : membran yang mengalami peradangan ditujukkan dengan garis radiolusent sepanjang akar dapat sebagaian ataupun keseluruhan Menghilang : ditunjukkan dengan tidak adanya membran digantikan oleh lesi yang jauh lebih besar

34 4. Laminadura Laminadura adalah lapisan terluar pada tulang alveolar
Didalam lembar interpretasi diisi dengan : Dalam batas normal : bila tampak garis radiopak tipis atau tidak tampak garis radiolusent disepanjang tulang alveolar yang mengelilingi gigi. Terutus-putus : bila terdapat bayangan radioopak disepanjang tulang baik keseluruhan ataupun sebagian. Menebal : apabila bayangan radioopak (menebal) terlihat jelas disepanjang tulang alveolar. Menghilang : apabila laminadura telah tertutup oleh lesi ataupun lainnya yang berukuran lebih besar.

35 5. Furkasi Furkasi secara anatomi adalah daerah klinis/radiografis terlihat sebagai daerah percabangan akar. Didalam lembar interpretasi diisi dengan : Dalam batas normal : bila tidak terdapat kalainan Bayangan radiolusent bila terdapat lesi ataupu furkasi yang terbuka (tidak terdukung tulang lagi) Radiopak apabila ada lesi yang radioopak

36 6. Puncak Tulang Alveolar
Puncak tulang alveolar adalah bagian tulang yang secara anatomi mengelilingi gigi dari mulai cement enamel junction sampai foramen. Pada daerah ini yang sering ditulis : penurunan puncak tulang alveolar. penurunan puncak tulang alveolar ini terdiri dari: - Resorpsi horizontal - Vertical - Arch shape tetapi hal ini jarang.

37 Gb Gambar.4 penurunan puncak tulang alveolar
Gambar 5. Terlihat kerusakan tulang alveolar berbetuk Reversed dan Bulbous, merupakan bentuk kerusakan puncak tulang lainnya

38 Didalam lembar interpretasi diisi dengan :
Dalam batas normal : apabila tidak terdapat kelainan pada puncak tulang Penurunan puncak alv : apabila puncak tulang mengalami penurunan baik secara horizontal, vertikal ataupun bentuk lainnya

39 7. Periapikal Periapikal gigi secara anatomi adalah daerah dibawah foremen apikaldari gigi. Didalam lembar interpretasi diisi dengan : Dalam batas normal : apabila tidak tampak adanya lesi ataupun kelainan Lesi Radiolesent Periapikal : Periapikal abses : Radiolusent difus dengan batas tidak jelas dan tidak tegas Granuloma periapikal : Radiolusent dengan batas jelas tetapi tidak tegas Kista periapikal/residual kista : radiolusent dengan batas jelas dan tegas

40 Lesi Radioopak periapikal :
Merupakan bayangan radioopak yang berada di daerah ini seperti contohnya hipercementosis, condensisng ostetis dll. Setelah semua informasi terkumpul maka sudah dapat ditarik kesimpulan yang ditulis dalam : 8. Kesan Radiografi Kesan radiografis merupakan kesimpulan dari semua point yang ada kelianannya. Diisi dengan keterangan point yang bermasalah mulai dari 1(mahkota) sampai 7 (periapial). Kesan : terdapat kelainan pada mahkota, akar, membran periodontal, lamina dura tergantung pada point yang menunjukkan kelainana secara radiografi yang telah dijelaskan.

41 Suspect Radiografi/Dugaan Diagnosa secara Radiografi : Berisi tentang kemungkinan diagnosa radiografis yang dapat ditentukan berdasarkan keterangan yang dijelaskan . Contoh : - periodontitis apikal ec nekrose pulpa, - periodontitis marginalis dll

42 Terdapat dua strategi interpretasi pada foto panoramik atau radiografi dasar
1) Strategi Pemeriksaan Radiografi panoramic dengan 4 Zona: 1. Regio Dentoalveolar 2. Regio Maksilaris 3. Regio Mandibular 4. Regio Temporomandibular Joint.

43 Regio dentoalveolar

44 Regio maksilaris

45 Regio Mandibular

46 Regio Temporomandibular Joint

47 2) Strategi Pemeriksaan Radiografi panoramic dengan 6 Zona,sbb:
1. Zona 1 Gambaran Gigi Geligi. Zona 2 Gambaran Hidung dan Sinus. Zona 3 Gambaran Corpus Mandibula. Zona 4 Gambaran Temporomandibular Joint Zona 5 dan 6 Gambaran Ramus, tulang Vertebrae dan tulang Hyoid

48 Zona 1 Gambaran Gigi Geligi

49 Zona 2 Gambaran Hidung dan Sinus. Zona 3 Gambaran Corpus Mandibula

50 Zona 4 Gambaran Temporomandibular Joint
Zona 4 Gambaran Temporomandibular Joint. Zona 5 dan 6 Gambaran Ramus, tulang Vertebrae dan tulang Hyoid

51 Teknik Interpretasi Radiografi Panoramik

52

53 Untuk menginterpretasi radiografi panoramik maka dibagi area menjadi 5 daerah utama yaitu:
1. Gigi geligi 2. Maksila – Sinus – Nasal 3. Mandibula 4. TMJ (temporo mandibular Joint) 5. Os Vertebrae dan Ramus mandibula. Disimpulkan : Kesan Radiografis : Suspect Radiografis :

54 Area 2 Area 4 Area 4 Area 5 Area 5 Area 1 Area 3

55 Cara menginterptesi dari tiapbagian yang menjadi perhatian :
1. Area 1 (Gigi geligi) : dimulai dari regio posterior kanan atas(18...dst) –kiri atas(21...dst)- kiri bawah(38...dst) – kanan bawah(41...dst). Diisi dengan berbagai keterangan mengenai kelainan yang terlihat pada : Missing teeth / agenesis Persistensi Impaksi /agenesi Kondisi mahkota dan akar Kondisi Alveolar dan furkasi Kondisi periapial Isinya hampir serupa dengan interpretasi periapikal.

56 2. Maksila – Sinus – Nasal :
Diisi dengan berbagai keterangan mengenai kelainan yang terlihat pada daerah ini berupa :  Kelainan yang terlihat pada area maksila didaerah setelah foramen apikal gigi geligi. Kalainan yang dapat terlihat pada daerah sinus. Kelainan yang dapat terlihat pada daerah nasal. Kesemuanya dapat tanpa kelainan atau dalam normal

57 3. Mandibula : Diisi dengan berbagai keterangan mengenai kelainan yang terlihat pada daerah ini berupa : Kelainan yang terlihat pada area madibula didaerah setelah foramen apikal gigi yang meluas hingga area mandibula Hubungan gigi tertentu dengan canalis Kesemuanya dapat tanpa kelainan atau dalam normal

58 4. TMJ (temporo mandibular Joint)
Diisi dengan berbagai keterangan mengenai kelainan yang terlihat pada daerah ini berupa : Kondisi bentuk TMJ ( simetris atau tidak simentris/asisteris ) antara kiri dan kanan Bentuk dari kepala kondilus ( dapat oval, ovoid, flat ) Kelainan lainnya yang mungkin ada Kesemuanya dapat tanpa kelainan atau dalam normal

59 5. Os Vertebrae dan Ramus mandibula :
Diisi dengan berbagai keterangan mengenai kelainan yang terlihat pada daerah ini berupa : Segala bentuk kelainan atupun kondisi patologis yang tergambar baik radiolusent ataupun radioopak didaerah ramus mandibula dan os vertebrae Kesemuanya dapat tanpa kelainan atau dalam normal

60 Kesan Radiografis Kesan radiografis merupakan kesimpulan dari semua point yang ada kelianannya. Diisi dengan keterangan point yang bermasalah mulai dari area 1 sampai 7 yaitu : Merupakan kesimpulan dari semua keterangan yang teah dijelaskan contohnya : kalainan pada area 1,2,3,4 dll Kelainan yang sifatnya menyeluruh yang mengenai hampir semua contohnya: terdapat kelainan alveolar crest seluruh regio Kesimpulan kelainan pada daerah periapikal gigi yang meliputi beberapa gigi seperti : radiolusent difus pada gigi 16,25,36,37 dan 38

61 Suspect Radiografi Berisi tentang kemungkinan diagnosa radiografis yang dapat ditentukan berdasarkan keterangan yang dijelaskan. Diagnosa merupakan simpulan pada keseluruhan area dan tidak menutup kemungkinan pada satu area memiliki lebih dari satu diagnosa tergantung pada kelainan yang terlihat Contoh : Periodontitis marginalis generalisata Periapikal abses gigi 27 dan 36 Impaksi gigi 36 dan 48 dengan posisi horizontal kelas 1 tipe A TMD (temporo mandibular disorder/dysfunction)

62 Daftar Pustaka Goaz, P.W. dan S.C. White Oral Radiology Principles and Interpretation, 3rd. edition. St. Louis: The C.V. Mosby Co. Hoag P.M., Pawlak E.A Essensial of Periodontics. 4th edition. St Loius: Mosby Co ; 138 Haring JI, Lind LJ : Radiographic Interpretation for the dental hygienist, Philadelphia, 1993, Saunders.)

63 SEKIAN SEMOGA BERMANFAAT


Download ppt "PRINSIP INTERPRETASI Oleh : Emy Khoironi, drg., SpRKG"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google