Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ELEKTROMAGNETIKA TERAPAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ELEKTROMAGNETIKA TERAPAN"β€” Transcript presentasi:

1 ELEKTROMAGNETIKA TERAPAN
GELOMBANG DATAR SERBASAMA DWI ANDI NURMANTRIS UNANG SUNARYA HASANAH PUTRI ATIK NOVIANTI

2 POKOK BAHASAN 1. Definisi Gelombang Datar ( Plane Wave)
2. Persamaan Gelombang Datar ( Plane Wave) 3. Vector Poynting 4.Gerak Gelombang dalam Ruang Hampa 5. Gerak Gelombang dalam Dielektrik Sempurna 6. Penjalaran Gelombang pada Konduktor yang Baik 7. Polarisasi Gelombang

3 1. Definisi Gelombang Datar ( Plane Wave)
Gelombang datar adalah gelombang yang apabila sebuah bidang tegak lurus dengan arah perambatannya, maka titik-titik potong gelombang tersebut pada bidang yang tegak lurus itu memiliki sudut fasa yang sama. Jika jarak antara sumber gelombang dan penerima sangat jauh ( d>>) maka sumber gelombang dapat dianggap sebagai sumber titik dan muka gelombang seolah membentuk bidang datar.

4 1. Definisi Gelombang Datar ( Plane Wave)
Gelombang datar memiliki sifat perambatan yang berbeda ketika gelombang tersebut merambat di medium perambatan yang berbeda. Sifat gelombang datar akan berbeda ketika harus merambat pada ruang bebas, medium dielektrik sempurna atau pada medium konduktor dan konduktor merugi . Pada ruang bebas atau pada medium dielektrik sempurna memiliki factor atenuasi ( 𝑒 βˆ’π›Όπ‘₯ ) hampir mendekati satu (β‰… 1) dengan konstanta redaman mendekati nol (𝛼 β‰… 0). Sedangkan pada medium dielektrik merugi dan konduktor sempurna memiliki factor atenuasi yang besar dimana konstatnta redaman 𝛼>0 , sehingga jika gelombang datar merambat pada medium dielektrik merugi atau pada medium konduktor sempurna akan mengalami redaman yang cukup besar sehingga akan muncul istilah skin depth atau kedalaman kulit atau kedalaman penetrasi. Gelomabang datar serbasama menunjukan salah satu pemakaian yang paling sederhana dari persamaan Maxwell dan memberi ilustrasi mengenai prinsip penjalaran, panjang gelombang, impedansi gelombang, fasa dan konstanta fasa.

5 2. Persamaan Gelombang Datar ( Plane Wave)
Adapun penurunan persamaan gelombang dapat diambil dari salah-satu medium (selanjutnya disebut kasus yang paling umum) yang dapat mewakili semua medium. Hal tersebut didasari perbedaan parameter primer atau sekunder setiap medium. Selanjutnya medium yang bisa dijadikan kasus umum untuk persamaan gelombang adalah medium dielektrik merugi. Pada medium ini mengandung sifat dielektrik tetapi dengan konduktivitas lebih besar dari 0. Pada medium dielektrik merugi memiliki karaktreristik ( 𝜎 >0, 𝜌 𝑣 =0, πœ€ π‘Ÿ >1, π‘‘π‘Žπ‘› πœ‡ π‘Ÿ >1 ) Dengan memingat kembali persamaan Maxwell bentuk fashor, maka pada medium dielektrik merugi dapat ditulikan sebagai berikut. 𝛻 Γ— 𝐸 𝑠 =βˆ’π‘—πœ”πœ‡ 𝐻 𝑠 𝛻 Γ— 𝐻 𝑠 =(𝜎+π‘—πœ”πœ€) 𝐸 𝑠 𝛻 βˆ™ 𝐸 𝑠 = 0 𝛻 βˆ™ 𝐻 𝑠 = 0

6 2. Persamaan Gelombang Datar ( Plane Wave)
Selanjutnya, Keempat persamaan Maxwel tersebut menjadi dasar dari penurunan gelombang. Dari identitas vector didapatkan : 𝛻 Γ— 𝛻 Γ— 𝐸 𝑠 = 𝛻 βˆ™ 𝛻 βˆ™ 𝐸 𝑠 βˆ’ 𝛻 𝐸 𝑠 karena 𝛻 βˆ™ 𝐸 𝑠 = 0 , maka persamaan menjadi 𝛻 Γ— 𝛻 Γ— 𝐸 𝑠 = βˆ’ 𝛻 𝐸 𝑠 pers.1 Dari persamaan Maxwell 1 𝛻 Γ— 𝛻 Γ— 𝐸 𝑠 =βˆ’π‘—πœ”πœ‡ 𝛻 Γ— 𝐻 𝑠 karena 𝛻 Γ— 𝐻 𝑠 =(𝜎+π‘—πœ”πœ€) 𝐸 𝑠 , maka menjadi 𝛻 Γ— 𝛻 Γ— 𝐸 𝑠 = =βˆ’π‘—πœ”πœ‡(𝜎+π‘—πœ”πœ€) 𝐸 𝑠 pers.2 Dari pers.1 dan pers.2 , didapat : 𝛻 𝐸 𝑠 = π‘—πœ”πœ‡(𝜎+π‘—πœ”πœ€) 𝐸 𝑠 , -> Persamaan Diferensial vector Gelombang Helmholtz pers.3

7 2. Persamaan Gelombang Datar ( Plane Wave)
Dari pers. 3 dapat pula dituliskan sebagai berikut : 𝛻 𝐸 𝑠 = 𝛾 2 𝐸 𝑠 pers.4 sehingga 𝛾 2 =π‘—πœ”πœ‡(𝜎+π‘—πœ”πœ€) 𝛾 = π‘—πœ”πœ‡(𝜎+π‘—πœ”πœ€) , selanjutnya 𝛾 disebut konstanta propagasi 𝛾 =π‘—πœ” πœ‡πœ€ 1βˆ’π‘— 𝜎 πœ”πœ€ dapat ditulis pula 𝛾=𝛼+𝑗𝛽 , dimana 𝜢 adalah konstanta redaman dan 𝜷 konstatnta fasa

8 2. Persamaan Gelombang Datar ( Plane Wave)
Dengan asumsi bahwa gelombang menjalar ke satu arah , maka arah lainnya dapat dianggap tidak berpengaruh. Sehingga pada pers. 4 dapat ditulis : 𝛻 𝐸 𝑠 = πœ• 2 𝐸 π‘₯𝑠 πœ• 𝑧 2 = π‘—πœ”πœ‡(𝜎+π‘—πœ”πœ€) 𝐸 π‘₯𝑠 , fasor dari medan listrik berpolarisasi ke sb x. πœ• 2 𝐸 π‘₯𝑠 πœ• 𝑧 2 = 𝛾 2 𝐸 π‘₯𝑠 Dapat ditulis menjadi : 𝐸 π‘₯𝑠 = 𝐸 π‘₯0 𝑒 βˆ’π›Ύπ‘§ Atau dapat juga ditulis dalam persamaan bentuk waktu medan Listrik 𝐸 (t). 𝐸 (t)=𝑅𝑒 𝐸 π‘₯0 𝑒 βˆ’ 𝛼+𝑗𝛽 𝑧 . 𝑒 πœ”π‘‘ π‘Ž π‘₯ Sehingga persamaan akhir menjadi : 𝐸 (t)= 𝐸 π‘₯0 𝑒 βˆ’π›Όπ‘§ cos πœ”π‘‘βˆ’π›½π‘§ π‘Ž π‘₯ pers.5

9 2. Persamaan Gelombang Datar ( Plane Wave)
Jika medan listrik 𝐸 dinyatakan dalam satuan Volt/ meter dan medan magnet 𝐻 dinyatakan dalam Amper /meter, maka perbandingan dari medan listrik 𝐸 dan medan magnet 𝐻 adalah merupakan impedansi ( selanjutnya disebut impedansi karakteristik Ι³ ) dinyatakan dalam Ohm dapat ditulis menjadi : Ι³ = 𝐸 𝐻 = π‘—πœ”πœ‡ (𝜎+π‘—πœ”πœ–) = πœ‡ πœ€ βˆ’π‘— 𝜎 πœ”πœ€ ; ( Ι³ < πœƒ 𝑛 ) untuk Ι³ kompleks pers.6 dimana πœ€= πœ€ π‘Ÿ πœ€ 0 dan πœ‡= πœ‡ π‘Ÿ πœ‡ 0 Dengan πœ€ 0 = 1Γ— 10 βˆ’9 36πœ‹ 𝐹 π‘š πœ‡ 0 = 4πœ‹Γ— 10 βˆ’7 𝐻 π‘š Sehingga dari pers.5 medan magnet H dapat ditulis : 𝐻 (t)= 𝐸 π‘₯0 Ι³ 𝑒 βˆ’π›Όπ‘§ cos πœ”π‘‘βˆ’π›½π‘§βˆ’ πœƒ 𝑛 π‘Ž 𝑦 pers.7

10 2. Persamaan Gelombang Datar ( Plane Wave)
Nilai perbandingan antara konduktivitas medium ( 𝜎) dengan πœ”πœ€, yang dinamakan β€œLoss Tangen / tangen kerugian” ( tan πœƒ) , dapat menjadi indicator apakah suatu medium termasuk dielektrik, quasi konduktor, atau konduktor ( Krauss dan Carver ). tan πœƒ = 𝜎 πœ”πœ€ < 10 βˆ’2 ; termasuk medium dielektrik 10 βˆ’2 <tan πœƒ< ; termasuk quasi konduktor tan πœƒ> ; termasuk medium konduktor Dimana : 𝜎 = Konduktivitas medium (Mho/m) πœ” = Frekuensi Sudut (rad/s) πœ€ = Permitivitas medium ( F/m)

11 2. Persamaan Gelombang Datar ( Plane Wave)
Dengan melihat pers. 4 dimana : 𝛾 =π‘—πœ” πœ‡πœ€ 1βˆ’π‘— 𝜎 πœ”πœ€ , dapat diuraikan akar yang kedua dengan teorema binomial (1+π‘₯) 𝑛 =1+π‘₯𝑛+ 𝑛(π‘›βˆ’1) 2! π‘₯ 2 + 𝑛(π‘›βˆ’1)(π‘›βˆ’2) 2! π‘₯ 3 + … ; untuk π‘₯ <1 , dimana x= -j 𝜎 πœ”πœ€ dan n adalah = 1 2 , didapatkan pendekatan sebagai berikut : 𝛼 β‰ˆ 𝜎 2 πœ‡ πœ€ 𝛽 β‰ˆ πœ” 𝑐 = 2πœ‹ Ξ» Ι³ β‰ˆ πœ‡ πœ€ 1+𝑗 𝜎 πœ”πœ€

12 2. Persamaan Gelombang Datar ( Plane Wave)
 = konstanta redaman (neper/meter)  =  + j = Konstanta Propagasi Amplituda medan  = konstanta fasa (radian/meter) Tanda ( - ) berarti gelombang merambat ke arah sumbu-z positif. Jika ( + ) berarti gelombang merambat ke arah sumbu-z negatif Gelombang bergetar searah sumbu-x

13 3. Vector Poynting Vector Poynting ( 𝑃 ) didefinisikan sebagai produk vector dari vector intensitas medan listrik E dengan vector medan magnet H pada suatu gelombang elektromagnetik. Dapat ditulis sebagai berikut : 𝑃 = 𝐸 Γ— 𝐻 pers.8 Vektor Poynting merupakan besaran vector yang menggambarkan arah perambatan gelombang dan besarnya kerapatan energi gelombang persatuan waktu atau laju energy gelombang dalam satuan joule persekon permeter persegi (MKS). Arah perambatan gelombang

14 3. Vector Poynting Karena vector intensitas medan listrik dan vector intensitas medan magnet saling tegak lurus satu sama lainnya, maka cross product dari E dan H menghasilkan vector lain yang arahnya tegak lurus terhadap E dan H. Misal jika vector intensitas medan listrik bergetar ke arah sumbu x dan vector instensitas medan magnet bergetar kearah sumbu y maka vector pointing akan ke arah sumbu z. Dapat diiliustrasikan sebagai berikut :

15 3. Vector Poynting Jika diketahui persamaan intensitas medan listrik E dan medan magnet H sebagai berikut : 𝐸 (t)= 𝐸 π‘₯0 𝑒 βˆ’π›Όπ‘§ cos πœ”π‘‘βˆ’π›½π‘§ π‘Ž π‘₯ 𝐻 (t)= 𝐸 π‘₯0 Ι³ 𝑒 βˆ’π›Όπ‘§ cos πœ”π‘‘βˆ’π›½π‘§βˆ’ πœƒ 𝑛 π‘Ž 𝑦 Maka persamaan untuk vector pointing dapat ditulis sebagai berikut : 𝑃 = 𝐸 Γ— 𝐻 = 𝐸 π‘₯ Θ  𝑒 βˆ’2𝛼𝑧 cos (πœ”π‘‘βˆ’π›½π‘§) cos (πœ”π‘‘βˆ’π›½π‘§βˆ’ πœƒ 𝑛 ) π‘Ž 𝑧 = 𝐸 π‘₯ Θ  𝑒 βˆ’2𝛼𝑧 cos πœƒ 𝑛 + cos (2πœ”π‘‘βˆ’2π›½π‘§βˆ’ πœƒ 𝑛 ) π‘Ž 𝑧 π‘Šπ‘Žπ‘‘π‘‘ π‘š pers.9

16 3. Vector Poynting Dan untuk daya rata-rata dapat dihitung dengan persamaan berikut : 𝑃 𝑧, π‘Žπ‘£ = 1 𝑇 0 𝑇 𝑃 𝑧 𝑑𝑑 = 𝐸 π‘₯ Θ  𝑒 βˆ’2𝛼𝑧 cos πœƒ 𝑛 pers.10 Dimana pada pers.10 dapat dilihat bahwa : 𝒆 βˆ’πŸπœΆπ’› merupakan besarnya factor redaman kerapatan daya 𝒄𝒐𝒔 𝜽 𝒏 merupan bagian yang timbul karena pengaruh impedansi karakterstik dan juga dapat menentukan kerapatan daya.

17 4.Gerak Gelombang dalam Ruang Hampa
Adapun karakteristik medium ruang hampa adalah sebagai berikut : 𝜎 =0, 𝜌 𝑣 =0, πœ€ π‘Ÿ =1, π‘‘π‘Žπ‘› πœ‡ π‘Ÿ =1 , jika πœ€ π‘Ÿ =1 maka πœ€= πœ€ 0 = 1Γ— 10 βˆ’9 36πœ‹ 𝐹 π‘š πœ‡ π‘Ÿ =1 maka πœ‡= πœ‡ 0 = 4πœ‹Γ— 10 βˆ’7 𝐻 π‘š Maka konstanta propagasi 𝛾 pada pers.4 menjadi : 𝛾 =π‘—πœ” πœ‡πœ€ atau dapat ditulis 𝛾 =0+π‘—πœ” πœ‡ 0 πœ€ 0 , dimana konstanta fasa 𝛼=0. Adapun impedansi instrinsik menajdi : Θ  = πœ‡ 0 πœ€ 0 =120πœ‹=377< 0 π‘œ

18 4.Gerak Gelombang dalam Ruang Hampa
Dengan konstanta redaman 𝛼=0 , maka persamaan intensitas medan listrik dan medan magnet menjadi : 𝐸 (t)= 𝐸 π‘₯0 cos πœ”π‘‘βˆ’π›½π‘§ π‘Ž π‘₯ 𝐻 (t)= 𝐸 π‘₯ cos πœ”π‘‘βˆ’π›½π‘§ π‘Ž 𝑦 Vektor pointing : 𝑃 = 𝐸 π‘₯ π‘π‘œπ‘  2 (πœ”π‘‘βˆ’π›½π‘§) π‘Ž 𝑧 Daya rata-rata : 𝑃 𝑧, π‘Žπ‘£ = 𝐸 π‘₯ Dengan kecepatan peopagasi : 𝑣= 1 πœ€ π‘Ÿ πœ‡ π‘Ÿ =3Γ— π‘š 𝑠

19 5. Gerak Gelombang dalam Dielektrik Sempurna
Adapun karakteristik medium Dielektrik sempurna adalah sebagai berikut : 𝜎 =0, 𝜌 𝑣 =0, πœ€ π‘Ÿ >1 π‘‘π‘Žπ‘› πœ‡ π‘Ÿ >1 , Maka konstanta propagasi 𝛾 pada pers.4 menjadi : 𝛾 =π‘—πœ” πœ‡πœ€ atau dapat ditulis 𝛾 =0+π‘—πœ” πœ‡ 0 πœ‡ π‘Ÿ πœ€ 0 πœ€ π‘Ÿ , dimana konstanta fasa 𝛼=0. Adapun impedansi instrinsik menajdi : Θ  = πœ‡ 0 πœ‡ π‘Ÿ πœ€ 0 πœ€ π‘Ÿ =120πœ‹ πœ‡ π‘Ÿ πœ€ π‘Ÿ = πœ‡ π‘Ÿ πœ€ π‘Ÿ < 0 π‘œ

20 5. Gerak Gelombang dalam Dielektrik Sempurna
Dengan konstanta redaman 𝛼=0 , maka persamaan intensitas medan listrik dan medan magnet menjadi : 𝐸 (t)= 𝐸 π‘₯0 cos πœ”π‘‘βˆ’π›½π‘§ π‘Ž π‘₯ 𝐻 (t)= 𝐸 π‘₯ πœ‡ π‘Ÿ πœ€ π‘Ÿ cos πœ”π‘‘βˆ’π›½π‘§ π‘Ž 𝑦 Vektor pointing : 𝑃 = 𝐸 π‘₯ πœ‡ π‘Ÿ πœ€ π‘Ÿ π‘π‘œπ‘  2 (πœ”π‘‘βˆ’π›½π‘§) π‘Ž 𝑧 Daya rata-rata : 𝑃 𝑧, π‘Žπ‘£ = 𝐸 π‘₯ πœ‡ π‘Ÿ πœ€ π‘Ÿ Dengan kecepatan peopagasi : 𝑣= 𝐢 πœ€ π‘Ÿ πœ‡ π‘Ÿ , π‘‘π‘–π‘šπ‘Žπ‘›π‘Ž 𝐢=3Γ— π‘š 𝑠

21 6. Penjalaran Gelombang pada Konduktor yang Baik
Adapun karakteristik medium Dielektrik sempurna adalah sebagai berikut : 𝜎 ≫, 𝜌 𝑣 β‰ 0, πœ€ π‘Ÿ >1 π‘‘π‘Žπ‘› πœ‡ π‘Ÿ >1 , Pada pers.4 konstanta propagasi diturunkan sebagai berikut : 𝛾 =π‘—πœ” πœ‡πœ€ 1βˆ’π‘— 𝜎 πœ”πœ€ , dengan mengingat bahwa 𝜎 ≫ 1, maka persamaan konstanta propagasi dapat ditulis menjadi : 𝛾 =π‘—πœ” πœ‡πœ€ βˆ’π‘— 𝜎 πœ”πœ€ =𝑗 βˆ’π‘—πœ”πœ‡πœŽ =𝑗 βˆ’π‘— πœ”πœ‡πœŽ

22 6. Penjalaran Gelombang pada Konduktor yang Baik
Dengan menggunakian De Moivre Teorema didapat : 𝛾=𝑗 𝑗 πœ‹π‘“πœ‡πœŽ = πœ‹π‘“πœ‡πœŽ +𝑗 πœ‹π‘“πœ‡πœŽ , jika 𝛾= 𝛼+𝑗𝛽 maka 𝛼=𝛽= πœ‹π‘“πœ‡πœŽ Pada konduktor yang baik memiliki 𝜎 ≫, hal ini berpengaruh pada efek kedalaman penetrasi Dimana kedalaman penetrasi ( skin depth) 𝛿= 1 πœ‹π‘“πœ‡πœŽ , hal tersebut dapat menjadikan persamaan konstanta propagasi ditulis sebgai berikut : 𝛾= 1 𝛿 + 𝑗 1 𝛿

23 6. Penjalaran Gelombang pada Konduktor yang Baik
Sedangkan untuk impedansi instrinsik (Θ ), dengan mengingat 𝜎 ≫ , dan jika 𝜎 ≫ πœ”πœ€ , maka impedansi instrinsik dapat ditulis sebagai berikut : Θ = π‘—πœ”πœ‡ 𝜎 = 𝑗 2πœ‹π‘“πœ‡ 𝜎 = πœŽπ›Ώ < = 2 πœŽπ›Ώ 𝑒 βˆ’π‘— 45 0 Dengan konstanta redaman 𝛼≠0 , maka persamaan intensitas medan listrik dan medan magnet menjadi : 𝐸 (t)= 𝐸 π‘₯0 𝑒 βˆ’π›Όπ‘§ cos πœ”π‘‘βˆ’π›½π‘§ π‘Ž π‘₯ οƒ  𝐸 (t)= 𝐸 π‘₯0 𝑒 βˆ’ 1 𝛿 𝑧 cos πœ”π‘‘βˆ’ 1 𝛿 𝑧 π‘Ž π‘₯ 𝑉 π‘š 𝐻 (t)= 𝐸 π‘₯ πœŽπ›Ώ 𝑒 βˆ’π›Όπ‘§ cos πœ”π‘‘βˆ’π›½π‘§ π‘Ž 𝑦 οƒ  𝐻 (t)= 𝐸 π‘₯ πœŽπ›Ώ 𝑒 βˆ’ 1 𝛿 𝑧 cos πœ”π‘‘βˆ’ 1 𝛿 𝑧 βˆ’ πœ‹ π‘Ž 𝑦 𝐴 π‘š

24 6. Penjalaran Gelombang pada Konduktor yang Baik
Vektor pointing : 𝑃 = 𝐸 π‘₯ π›ΏπœŽ 𝑒 βˆ’ 2 𝛿 𝑧 cos πœ‹ 4 +π‘π‘œπ‘  2πœ”π‘‘βˆ’ 2 𝑧 𝛿 βˆ’ πœ‹ π‘Ž 𝑧 Daya rata-rata : 𝑃 𝑧, π‘Žπ‘£ = σ𝛿 𝐸 π‘₯ 𝑒 βˆ’ 2 𝛿 𝑧

25 7. Polarisasi Gelombang Polarisasi gelombang merupakan sifat gelombang elektromagnetik dimana medan listrik E bergetar pada arah tertentu dan medan magnet H bergetar tegak lurus arah getaran medal listrik E. Pada umumnya dikenal 3 macam polarisasi gelombang yaitu : polarisasi linear, polarisasi sirkular (lingkaran), dan polarisasi ellips.

26 7. Polarisasi Gelombang Polarisasi Linier
Jika fasa medan E dan H sama, maka gelombang terpolarisasi ini dinamakan terpolarisasi linier ( terpolarisasi bidang), karena medan E hanya bergetar pada bidang tertentu. Pada polarisasi Linier, Jika medan listrik E bergetar pada bidang vertical gelombang maka dikatakan terpolarisasi linier vertical dan jika bergetar arah horizontal yaitu sejajar permukaan tanah , maka gelombang dikatakan terpolarisasi linier horizontal. Polarisasi Sirkular (Lingkaran) Jika selisih fasa medan E dan H sebesar maka E dan H membentuk persamaan lingkaran sehingga gelombang ini dinyatakan terpolarisasi lingkaran. Polarisasi Ellips Jika selisih fasa medan E dan medan H bukan kelipatan ganjil dari dan βˆ… sembarang , maka medan E dan H membentuk persamaan ellips, sehingga gelombang ini dinyatakan terpolarisai Ellips.

27 TERIMAKASIH


Download ppt "ELEKTROMAGNETIKA TERAPAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google