Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Tawaran dari Bapak Koperasi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Tawaran dari Bapak Koperasi"— Transcript presentasi:

1 Tawaran dari Bapak Koperasi
Di bulan Agustus 1971, keluarga Bapak Moh. Hatta datang mengantarkan Pak Hatta untuk diperiksa kesehatannya di Wina, sekaligus menjadi tamu duta besar Mr. Anak Agung Gde Agung di Wina. Mereka adalah teman seperjuangan. Kebetulan sekali tempat tinggal saya tidak sebarapa jauh dari KBRI, hanya berjarak beberapa ratus meter saja. Maka dalam berbagai kesempatan, saya dapat bertemu dengan Bung Hatta, yang meskipun datang dalam keadaan berobat, tetapi beliau selalu menyediakan waktu untuk menerima mahasiswa yang ingin bertemu dengannya. Suatu saat beliau menanyakan kesibukan saya, dan kuceritakan pengalaman kerja di bank koperasi. Tidak lupa saya menceritakan rahasia keberhasilan sistem perkoperasian di Austria, dan latar belakang keberhasilan Bank Koperasi Austria, yang merupakan salah satu bank terbesar di Austria. Beliau menanyakan sepintas kilas, apakah saya juga senang pada koperasi. Dengan terus-terang dan berdasarkan pengalaman kerja, saya menjawab bahwa saya mengagumi keberhasilan sistem perkoperasian di Austria. Beliau langsung berkata, “Kalau begitu, saudara harus ingat akan perkembangan koperasi di Indonesia.” Sebaliknya saya menjawab, “Tetapi Pak, saya bekerja ini hanya karena atas anjuran profesor pembimbing di perguruan tinggi.” Beliau berkata lagi, “Tapi ya, sebaiknya saudara harus mengetahui dan melakukan research tentang perkoperasian di Indonesia, bagaimana kiranya sukses yang sama bisa terjadi di Indonesia.” Dengan lugu pula saya menjawab, “Tapi Pak, saya sama sekali tidak mempunyai hubungan dengan gerakan koperasi maupun dengan Departemen Koperasi di Indonesia.” Beliau menjawab, “Asal saudara bersedia, lainnya saya atur.” Ternyata beliau tidak melupakan janjinya. Akhir tahun 1971 saya mendapat undangan dari Dewan Koperasi Indonesia untuk datang ke Indonesia, sambil menjenguk tanah air yang sudah ditinggalkan sejak tahun 1962, dan Dewan Koperasi minta untuk melakukan penelitian tentang situasi perkembangan koperasi di Indonesia. Undangan Dewan Koperasi

2 datang kepada saya setelah DEKOPIN mendapat surat dari Bung Hatta yang menyatakan bahwa ada seorang pemuda dari Sumbawa yang sedang mendalami masalah perkoperasian  di Austria. Undanglah anak muda tersebut. Di Wina waktu itu saya lupa memperkenalkan diri sebagai pemuda asal pulau Flores, maklumlah di luar negeri, suku bangsa dilupakan, yang muncul hanyalah ke-Indonesiaannya. Setelah mendapat undangan tersebut, akhirnya saya mendalami betul-betul risalah perkoperasian dan sistemnya. Dalam rangka praktek kerja, saya diangkat oleh bank koperasi sebagai pegawai resmi yang digaji selayaknya sebagai seorang sarjana, sama seperti orang-orang Austria lainnya. Untuk itu saya ditempatkan di bank koperasi suatu desa, lalu dipindahkan di Bank Koperasi Negara Bagian, lalu terakhir di Bank Koperasi Pusat Nasional. Sesudah itu dipekerjakan pada Koperasi Pertanian di pedesaan, lalu di Pusat Koperasi Pertanian di tingkat regional dan di tingkat nasional. Selanjutnya saya dipekerjakan dalam divisi Pemeriksa Pembukuan Koperasi-koperasi yang berstatus “Publik Akuntan Koperasi”, di bawah naungan Dewan Koperasi Austria. Sementara itu, saya mendapat kehormatan setiap tahun selama tiga bulan dibebaskan untuk didetasir ke Jerman Barat, karena Dewan Koperasi Jerman Barat beserta Konrad Adenauers Tiftung meminta kesediaan saya untuk melatih dan memimpin program training bagi para manajer koperasi dari Malaysia. Setiap 30 tahun manajer Koperasi Malaysia mendapat kesempatan untuk memperoleh latihan ketrampilan di Jerman Barat. Setelah memperoleh pengalaman secukupnya, dan sebelum berani memenuhi undangan dari Dewan Koperasi Indonesia, saya dikirim oleh Jerman Barat ke Malaysia untuk mempelajari perkembangan koperasi di Malaysia dan memberikan rekomendasi tentang cara-cara pengembangan Koperasi Malaysia di Kementerian Pembangunan Bandar dan Luar Bandar di Kuala Lumpur. Hal ini saya lakukan di akhir tahun 1971 dan permulaan tahun 1972. Cosmas D. Blaang, Pribadi Manusia Hatta, Seri 11, Yayasan Hatta, Juli 2002


Download ppt "Tawaran dari Bapak Koperasi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google