Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Teknologi Dan Rekayasa

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Teknologi Dan Rekayasa"— Transcript presentasi:

1 Teknologi Dan Rekayasa
Menyolder dengan kuningan dan /atau perak (brazing & brazz welding)

2 Penyolderan dengan kuningan
Tujuan pembelajaran : Setelah mempelajari topik ini, siswa dapat : Menjelaskan perkakas, prosedur dan teknik brazing Menjelaskan prosedur dan teknik untuk penggunaan fluksi dan bahan Menyolder dengan kuningan sambungan bentuk T pelat tembaga Menyolder dengan perak sambungan tumpang pelat baja karbon

3 Alat-alat brazing Satu unit instalasi las oksi-asetilen lengkap dalam keadaan terpasang Tip (mulut pembakar) : untuk brazing diperlukan ukuran minimal satu angka atau nomor lebih kecil bila dibanding dengan ukuran tip yang digunakan untuk proses las cair Kacamata las Pelindung muka

4 Alat-alat brazing Pembersih tip Korek api las Penjepit Sikat kawat baja

5 Teknik brazing (mematri keras)
Langkah-langkah patri keras : Pembersihan sebelum dipatri keras Pemakaian/pemberian flux Pemasangan/Penyusunan benda kerja Pemanasan pendahuluan Pengisian bahan tambah (proses pematrian) Pendinginan Pembersihan setelah mematri keras

6 1. Pembersihan sebelum dipatri keras
Cara mekanik : gerinda, kikir, sikat kawat, pasir, dll Cara kimia : dicelupkan dalam larutan sulpharic atau nitricacid Kotoran gemuk, dapat dibersihkan dengan larutan lain misalnya : carbon tetra chloride atau trisodium phosphate.

7 2. Pemakaian/pemberian flux
Pilih jenis flux yang sesuai dengan logam dasar. Pakailah flux dengan cara yang benar sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada bungkus flux. Poleskan atau taburkan flux secara merata pada permukaan benda kerja yang akan dilas dan juga pada kawat las

8 3. Pemasangan / Penyusunan benda kerja
Susunlah bagian-bagian yang akan disambung sedemikian rupa sehingga dalam pengerjaannya kedudukan benda kerja tidak berubah (terutama untuk benda-benda yang kecil), misal dengan diklem, diikat dengan kawat, dll.

9 4. Pemanasan pendahuluan
Nyala api yang biasa digunakan untuk mematri keras adalah netral atau sedikit karburasi. Bila diperlukan pemanasan awal gunakan nyala luar, atur jarak inti nyala terhadap permukaan benda kerja (± 25 mm diatas permukaan).

10 4. Pemanasan pendahuluan
Setelah pemanasan pendahuluan selesai, mulailah mematri keras dengan menggerakkan / mengatur nyala hingga permukaan benda yang akan disambung mendapat suhu pemanasan yang sama, sedikit diatas titik cair bahan tambah. Jagalah agar benda kerja tidak terlalu panas.

11 5. Pengisian bahan tambah (proses pematrian)
Celupkan/poleskan kawat las dengan flux dan gunakan kawat las pada tempat yang telah dipanaskan. Arahkan langsung nyala api pada lokasi penyambungan dimana bahan tambah akan mengalir. Bahan tambah akan mencair dan cairan akan ditarik kearah panas. Gunakan lebih banyak bahan tambah sehingga bagian yang disambung terisi.

12 5. Pengisian bahan tambah (proses pematrian)
Pengisian bahan tambah menunggu bila bahan dasar telah mencapai suhu brazing. Cara mengetahui suhu brazing sbb : Poleskan/taburkan flux pada benda kerja kemudian panaskan, flux akan menguap dan yang tertinggal bentuk padat. Bila flux yang berbentuk padat telah mencair dan menutup permukaan yang akan disambung, maka benda telah mencapai suhu brazing.

13 6. Pendinginan Setelah mematri keras selesai, benda kerja didinginkan sehingga bahan tambah menjadi keras. Panas yang berlebihan waktu mematri keras membuat flux sangat sulit dihilangkan.

14 7. Pembersihan setelah mematri keras
Prosedur pendinginan tergantung pada tipe flux yang dipakai dan kondisi pemanasan selama operasi mematri keras berlangsung. Cara-cara membersihkan bekas flux sbb : Dicelupkan air pendingin Digosok dengan wool baja atau ampelas Disikat dengan sikat kawat Penyemburan dengan pasir Dicelupkan dalam hydrochloric atau nitricacid Dicuci dalam sustri soda Dicuci dengan air panas

15 Menyolder sambungan tumpang pelat baja lunak.
Bahan : 1. Pelat baja lunak : 150x30x2 mm, 2 buah 150x50x2 mm, 1 buah 2. Kawat las kuningan diameter 2,0–2,5mm 3. Fluksi untuk patri keras baja lunak Alat : 1. Instalasi las oksi-asetilen lengkap 2. Alat bantu las 3. Alat keselamatan kerja

16 Menyolder sambungan tumpang pelat baja lunak.
Gambar Kerja : 60°-70° 80°

17 Langkah Kerja Siapkan sambungan, permukaan bahan harus bebas dari semua kotoran. Atur benda kerja sehingga bahan yang satu menumpang pada bahan yang lain, bagian yang menumpang 5 mm, kemudian di klem agar tidak berubah bentuk. Siapkan bahan tambah. Siapkan fluksi, gunakan sesuai bentuknya.

18 Langkah Kerja Siapkan instalasi las oksi-asetilen dan perlengkapannya. Atur tekanan kerja sesuai kebutuhan Nyalakan pembakar dan atur nyalanya sehingga netral. Buat las catat minimal 3 buah, ditengah dan di kedua ujungnya.

19 Langkah Kerja Panaskan benda kerja secara merata, mulailah brazing, jika benda mulai berwarna kemerah-merahan masukkan bahan pengisi sehingga kedua pelat tersambung. Jika warna benda semakin merah, hentikan pengelasan, dan mulai lagi setelah benda dingin. Setelah selesai, dinginkan dan bersihkan, gunakan asam nitrat bila bekas fluksi sulit dibersihkan.

20 Terima Kasih


Download ppt "Teknologi Dan Rekayasa"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google