Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Oleh: Bahtiar Mahdi Cahya Kusuma Pembimbing: dr. Suratno, Sp.S (K)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Oleh: Bahtiar Mahdi Cahya Kusuma Pembimbing: dr. Suratno, Sp.S (K)"— Transcript presentasi:

1 Oleh: Bahtiar Mahdi Cahya Kusuma Pembimbing: dr. Suratno, Sp.S (K)
Jurnal Neuro-Otologi Less Common Neuro-otologic Disorders Yoon-Hee Cha, MD. AAN/Continuum Lifelong Learning Neurol. 2012; 18(5): Oleh: Bahtiar Mahdi Cahya Kusuma Pembimbing: dr. Suratno, Sp.S (K)

2 Gangguan Neurootologi yang Jarang
Mal de debarquement syndrome Bilateral Vestibulopathy Cerebellar ataxia Vestibular schwannomas (acoustic neuromas)

3 Mal de debarquement syndrome (MdDS)
Epidemiologi: Wanita, th (Pria: 25%) 1,3% kasus neurootologi Sensasi kapal yang bergerak Bulan, Tahun, Permanen “Rocking, Bobbing, Swaying” with Pushed or Pulled Tanah bergelombang, Jembatan gantung, Gempa bumi Kasus berat: gangguan persepsi visual Tanpa kelainan struktural otak maupun telinga dalam

4

5

6

7 Mal de debarquement syndrome (MdDS)
Faktor memperberat: gangguan tidur, stres emosi, makanan, premenstruasi Faktor Resiko: riwayat migrain, anxietas, stress, gangguan hormon mayor, vertigo episodik Bisa berkembang mjd nyeri kepala kronis, disertai mual dan fotosensitif Diagnosa didapat dari anamnesa, pemeriksaan biasanya negatif

8 Mal de debarquement syndrome (MdDS)
MdDS merasa lebih baik saat dalam gerakan (Beda dg kelainan struktural otak atau telinga dalam) Mengemudi mobil menekan sensasi goyangan internal, sedangkan Berdiri tegak posisi yg paling buruk MdDS: pengalaman persepsi yg menetap thdp gerakan nonrotasional berkaitan dg input vestibular Migrain: Gangguan intoleransi gerakan

9 Phobic Postural Vertigo (PPV)
Persamaan: Nonrotational dizziness, gait imbalance, visual complex environments, anxiety disorder Perbedaan: PPV: Penyebab stress (penyakit, gangguan vestibular, stres psikososial), lebih nyaman dg berbaring atau istirahat MdDS: Pengalaman perjalanan kapal atau pesawat, lebih berguncang saat berbaring (input vestibular minimal), lebih nyaman saat bergerak

10 Terapi Small dose benzodiazepin:
Clonazepam 2x 0,25-0,5 mg/hari (toleransi dan ketergantungan rendah) Diazepam 2-5 mg atau lorazepam 0,5-1 mg 2-3x/hari Peningkat serotonin: SSRIs (citalopram, paroxetine), kombinasi SSRI dg serotonin-norephinephrine reuptake inhibitors (venlafaxine) Meclizine, Scopolamine, Promethazine tdk membantu Obat Migrain tdk efektif Terapi vestibular, Akupunktur, Chiropractic, terapi kraniosakral kurang efektif Edukasi: Istirahat cukup dan hindari stress selama perjalanan

11

12 Bilateral Vestibulopathy
Gangguan vestibular bilateral Idiopatik (>50% kasus) 60 th, Pria=Wanita Gangguan gait: terutama pd gelap dan tdk rata Gangguan visual: pandangan kabur dan oscillopsia (25%- 50%) (pd gerakan kepala) Vestibuloocular reflex (VOR) inefektif Gerakan bola mata tdk mampu mengoreksi pd pergerakan kepala dg fiksasi objek Riwayat terapi obat (cth: Aminoglikosida), Gagal ginjal meningkatkan risiko vestibulotoksik Kemoterapi, Loop diuretik, Salisilat Gangguan pendengaran> Gangguan vestibular

13

14

15 Gejala Ketidakseimbangan langkah progresif Oscillopsia Disestesia
Neuropati penurunan potensial aksi nervus sensorik Familial: Kombinasi dg hilang pendengaran (jarang): Autosomal resesif gen 9 (DFNA 9)mutasi COCH DFNA 11mutasi MYO7 Tanpa hilang pendengarankromosom 6q

16 Tes fungsi Vestibular Head impulse test
Sensitivitas 84%, Spesifisitas 82% Cara: Pemeriksa menahan kepala pasien kemudian putar kepala 100 dg kecepatan tinggi (30000/dtk). Pandangan pasien diminta memfiksasi hidung pemeriksa. Normal: Pasien tetap dapat memfiksasi pandangan melalui kompensasi VOR, gerakan bola mata berlawanan dg arah gerakan kepala AbNormal: Mata mengikuti gerakan kepala, lalu timbul sakade koreksi untuk tetap memfiksasi pandangan

17 Pemeriksaan Tes tajam penglihatan dinamik
Cara: membaca Snellen chart pd 14 inchi dg kepala tegak dan kepala digoyangkan 2 Hz Abnormal: hasil berbeda 2 baris Tes Kalori bitermal Suhu dingin dan panas Menimbulkan frekuensi stimulus 0,003 Hz Tidak sensitif Baik untuk membandingkan kiri dan kanan Tergantung kondisi telinga

18

19 Pemeriksaan Tes rotasi Paling baik
Melihat fungsi VOR, Gerakan bola mata, Nistagmus Keuntungan: ada stimulus kedua telinga pd saat yg sama, tdk dipengaruhi kondisi telinga spt tes kalori Cara: Kursi berputar searah dan berlawanan jarum jam, di ruang gelap, menggunakan kacamata untuk kamera video (videonistagmogram) atau elektroda (elektronistagmogram) Hasil: Nistagmus, fase lambat berlawanan arah gerakan kursi. VOR: perbandingan kecepatan fase lambat mata dg kecepatan kursi

20

21

22

23 Bilateral Vestibulopathy
Penelitian 255 pasien bilateral vestibulopati: 1/4 abnormalitas cerebellar 1/3 neuropati perifer 1/12 abnormalitas cerebellar & neuropati perifer Sindroma CANVAS Cerebellar ataxia, neuropathy, vestibular areflexia syndrome 27 pasien CANVAS: abnormal pursuit halus, gaze evoked nystagmus, downbeat nystagmus, disartria, limb ataxia, gait ataxia, atropi cerebellar anterior dan dorsal vermis (MRI) CANVAS Diduga Autosomal resesif

24 Cerebellar Ataxia Anak-anak, Remaja (<20 th)
Late onset: Gangguan kanal ion (>50 th) Genetik, Metabolik, Toksik, Infeksi, Reaksi Imun (paraneoplastik), Degeneratif Rapid progresif: Infeksi, paraneoplasma, inflamasi Slow progresif: Genetik, degeneratif Faktor Pencetus: stres emosi, kelelahan fisik, panas, kafein, alkohol

25

26

27 Gejala Imbalance Gait Neuropati perifer (SCA 1,2,3,4,8, Friedreich ataxia, multiple sistem atropi cerebellar, degenerasi cerebellar tipe alkoholik) Gangguan gerakan bola mata (SCAs): slow saccade, oftalmoparesispandangan dobel, berbayang, tajam penglihatan menurun Degenerasi retina (SCA7)persepsi warna buruk, fotopobia Tanda: vertigo, diplopia, disartria, inkoordinasi ekstremitas, trunkal ataxia Pandangan kabur saat kepala bergerak karena buruknya VOR Episodikpenyebab genetik EA1 anak-anak, detik hingga menit, interiktal: miokimia EA2menit hingga jam kadang hari, interiktal: gaze, nistagmus downbeat, progrsif ataxia

28

29 Cerebellar Ataxia Nistagmus spontan baruoscillopsia, gangguan penglihatan Posisional dizziness (sama dg BPPV) Without delay and fatique dg pengulangan (beda dg BPPV) Down beat nistagmus meningkat dg ekstensi kepala cepat (BPPV: torsional Up beat nistagmus) Posisional Down beat nistagmus: Berhubungan dg atropi vermis cerebellar caudal dan hipometabolisme flokulus, paraflokulus Pd org normal, pursuit halus menekan nistagmus vestibulerfungsi kaudal cerebellum, terutama flokulus Tes Posisional dilakukan pd semua gangguan gait progresif, gerakan mata abnormal indikasi pertama gangguan sentral Tes rotasi kursinistagmus dg arah mengikuti putaran kursi (Gangguan kaudal cerebellum)

30

31 Vestibular Schwannoma
Sel schwann 1-2 dari orang/th 5% Tumor intrakranial Nervus vestibular (90%) Acoustic neuroma

32 Gejala Hilang pendengaran (93,4%)Asimetris
Gangguan pendengaran meningkat o/k penekanan cabang koklear nervus VIII Tinnitus (75,5%) Gejala Dizziness (57,6%): Vertigo rotasional (15%), perasaan pusing, ketidakseimbangan, persepsi gerakan tanah, gangguan langkah, ketakutan akan jatuh Penyebab Dizziness: Paresis vestibular tidak terkompensasi, Kompresi batang otak, Hidrocephalus dr lesi luas, Hiperventilasi yg menginduksi vertigo , Gangguan konduksi nervus, Insufisiensi vaskuler, dll Tumor CPA lain (meningioma, lipoma)gejala menyerupai vestibular schwannoma

33 Pemeriksaan Tes pertama : Audiogram
95% hilang pendengaran progresif asimetrik, 5% normal atau kelainan simetris: 40% neuropati kranialkelumpuhan fasial, hilangnya sensorik 40% (2% keseluruhan) dizziness atau ketidakseimbangan MRI: Peningkatan kontras kanal auditori interna Terapi: Bedah, terapi Gamma Knife

34

35

36 TERIMA KASIH


Download ppt "Oleh: Bahtiar Mahdi Cahya Kusuma Pembimbing: dr. Suratno, Sp.S (K)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google