Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ASKEP PADA KLIEN POST PARTUM.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ASKEP PADA KLIEN POST PARTUM."— Transcript presentasi:

1 ASKEP PADA KLIEN POST PARTUM

2 Periode post partum (puerpurium) :
Masa penyesuaian fisik dan psikologis mulai dari kelahiran bayi sampai dengan kembalinya organ organ reproduksi ke keadaan semula seperti pada waktu sebelum hamil

3 3 periode : Immediate post partum (24 jam pertama) periode paling kritis, terutama 2 – 4 jam I Early post partum (minggu I) fokus pada hari ke 2 dan ke 3 Late post partum (minggu II – IV) terjadi perubahan secara bertahap secara fisik dan psikologis

4 Tujuan askep post partum :
Monitor adaptasi fisik dan psikologis Meningkatkan pemulihan fungsi tubuh Meningkatkan istirahat, aktifitas, keamanan, dan kenyamanan serta mencegah komplikasi dari immobilisasi 4. Memelihara dan meningkatkan proses kedekatan dengan neonatus 5. Pendidikan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan belajar ibu yang meliputi perawatan pada dirinya sendiri dan bayinya

5 Adaptasi fisiologis : Tanda tanda vital Suhu  bila dehidrasi / kelelahan (maks 380C pada fase immediate) Nadi kembali normal dalam 1 jam, sedikit bradikardi, TD normal setelah 1 jam 2. Komponen darah Hb, Ht normal, leukosit  – dl/gr. pembekuan darah  terutama pad fase immediate

6 3. Saluran perkemihan Fungsi ginjal normal dalam 1 bulan, pada 12 jam pertama terjadi pengeluaran cairan dan jaringan yg terkumpul selama kehamilan 4. Sistem pencernaan Selama beberapa hari terjadi penurunan motilitas usus penyebab konstipasi dan rasa tidak tidak nyaman. Eliminasi BAB setelah 2 – 3 hari

7 5. Sistem muskuloskeletal
tonus otot abdominal akan menurun menyebabkan perut lembek dan kendur. Tonus otot dan kekuatan akan pulih dalam waktu 6 – 8 minggu 6. Organ reproduksi segera setelah lahir posisi fundus diantara pertengahan umbilikus dan simpisis. 12 jam kemudian naik 1 cm, seterusnya turun 1 cm/hari

8 Adaptasi psikologis : Fase adaptasi ibu menurut Rubin : Taking in : dependen - fokus pada diri sendiri - tergantung dan pasif - perlu tidur dan makan (timbul pada jam I kelahiran sampai dengan 1 – 2 hari)

9 2. Taking hold : dependen – independen
- fokus melibatkan bayi - melakukan perawatan diri sendiri - waktu yang baik untuk penyuluhan - dapat menerima tanggung jawab 3. Letting go : independen pada peran baru (hari hari terahir pada minggu I kelahiran)

10 BONDING ATTACHMENT Adalah interaksi antara orang tua dan bayinya yang dimulai sejak dalam kandungan, dilanjutkan saat persalinan dan dipertahankan pada periode postpartum Bonding adalah dimulainya interaksi emosi, fisik dan sensorik antara OT dan bayinya segera setelah lahir, ditunjukan melalui daya tarik satu arah oleh OT . Attachment adalah ikatan perasaan kasih sayang antara OT dan bayinya. Kedekatan ini meliputi : pencurahan perhatian dan adanya hubungan emosi dan fisik yang kuat .

11 Perilaku bonding & attachment
Saat yang paling sensitif  jam-jam pertama setelah persalinan  penundaan dapat ber- pengaruh thd kesejahteraan bayi di kemudian hari. Pemisahan yg lama akibat bayi sakit/prematuritas penundaan bonding attachment meningkatkan neglect/pengabaian, abuse (penganiayaan), kegagalan tumbang pada bayi

12 Tanda positif perilaku bonding :
Mempertahankan kedekatan kontak fisik oleh ibu thd bayi Melakukan kontak mata Berbicara lembut Menyentuh kulit bayi OT berespon saat bayi menangis Menyusui bayi/ pemberian ASI Melakukan perawatan pada bayi Dampaknya thd bayi  bayi tidur lebih lama, irama jantung lebih stabil, agitasi berkurang, oksigenasi lebih stabil, keterikatan emosi lebih kuat dengan ibu

13 Faktor yang mempengaruhi bonding attachment
Latar belakang OT ( pola asuh, genetik, praktik budaya, hubungan antar klg, pengalaman dg kehamilan & perencanaan kelahiran.) Praktik asuhan keperawatan (perilaku dokter, bidan, perawat, personil RS lainnya, pemberi asuhan dan dukungan selama persalinan, pemisahan ibu dg bayi pada hari pertama kehidupan, kebijakan RS)

14 Praktik asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah risiko perubahan bonding & attachment dan risiko tidak efektif proses menyusui Memonitor perbaikan hubungan antara ibu dan bayi Memfasilitasi proses menyusui segera setelah lahir pd kala IV dan periode postpartum awal Membantu klg melakukan bonding attachment yang sehat Menciptakan lingkungan yang meningkatkan kontak ibu dan bayi sejak di ruang persalinan sampai ibu keluar dari RS dg metode rawat gabung yang sedini mungkin

15 Sifat ramah, sikap positif dari staf RS  berpengaruh thd pengalaman yg positif bg ibu selama di bangsal RS. Dukungan terutama dibutuhkan pada hari-hari pertama postpartum Dukungan profesional diberikan berupa: pemberian informasi terkait fisiologis & psikologis postpartum, cara perawatan bayi Identifikasi ibu yang berisiko tidak mampu rileks secara tepat, ketegangan yang tinggi, kelelahan, dimana hal ini akan menurunkan kualitas bonding & produksi ASI.

16 Bendungan payudara adalah peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara. Bila ibu menyusui bayinya : - Susukan sesering mungkin - Kedua payudara disusukan - Kompres hangat payudara sebelum disusukan - Masase payudara - Sangga payudara - Kompres dingin payudara diantara waktu menyusui - Bila demam, berikan paracetamol - Evaluasi setelah 3 hari

17 Bila ibu tidak menyusui :
- Sangga payudara - Kompres dingin payudara untuk mengurangi bengkak dan rasa sakit - Pemberian paracetamol - Jangan dimasase - Pompa dan kosongkan payudara


Download ppt "ASKEP PADA KLIEN POST PARTUM."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google