Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB VIII PERENCANAAN KARIER

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB VIII PERENCANAAN KARIER"— Transcript presentasi:

1 BAB VIII PERENCANAAN KARIER
Disusun Oleh: Nama :Riza Wahyuni ( ) Emilidia ( )

2 PERENCANAAN KARIER Pembahasan tentang perencanaan karier dalam rangka manajemen sumber daya manusia bertitik tolak dari asumsi dasar bahwa seseorang yang mulai bekerja setelah penempatan dalam suatu organisasi akan terus bekerja untuk organisasi tersebut selama masa aktifnya hingga ia memasuki usia pensiun. Berarti ia ingin meniti karier dalam organisasi itu.

3 Berangkat dari asumsi demikian, merupakan hal yang logis dan wajar apabila dalam kehidupan kekaryaannya seseorang menanyakan berbagai pertanyaan yang menyangkut karier dan prospek perkembangannya dimasa depan. Karena pada akhirnya maju tidaknya seseorang dalam kariernya tergantung pada yang bersangkutan sendiri, ia perlu terlibat aktif dalam menentukan arah kariernya.

4 Sasaran karier yang ingin dicapai Perencanaan karier
Selanjutnya, agar mengetahui pola karier yang terbuka baginya, seorang pekerja perlu memahami 3 hal, yaitu : Sasaran karier yang ingin dicapai Perencanaan karier Kesediaan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka pengembangan karier sambil berkarya

5 Agar dapat menentukan jalur karier, tujuan karier dan pengembangan karier yang dapat ditempuh, para pegawai perlu mempertimbangkan 5 faktor, yaitu : Perlakuan yang adil dalam berkarier Keperdulian para atasan langsung Informasi tentang berbagai peluang promosi Minat untuk dipromosikan Tingkat kepuasan

6 PERANAN BAGIAN KEPEGAWAIAN
Teori manajemen sumber daya manusia mutakhir member petunjuk bahwa bagian kepegawaianlah yang paling intensif terlibat dalam perencanaan karier para anggota organisasi.

7 Diantara sekian banyak manfaat yang dapat dipetik oleh organisasi, lima manfaat yang sering mendapat sorotan utama seperti : Pengembangan karier memberikan petunjuk tentang siapa diantara para pekerja yang wajar dan pantas untuk dipromosikan dimasa depan dan dengan demikian suplai internal dapat lebih terjamin Perhatian yang lebih besar dari bagian kepegawaian terhadap pengembangan karier para anggota organisasi menumbuhkan loyalitas yang lebih tinggi dan komitmen organisasional yang lebih besar dikalangan pegawai

8 Telah umum dimaklumi bahwa dalam diri setiap orang masih terdapat reservoir kemampuan yang perlu dikembangkan agar berubah sifatnya dari potensi menjadi kekuatan nyata Perencanaan karier mendorong para pekerja untuk bertumbuh dan berkembang, tidak hanya secara mental intelektual, akan tetapi juga dalam arti professional

9 Perencanaan karier dapat mencegah terjadinya penumpukan tenaga-tenaga yang terhalang pengembangan kariernya hanya karena atasan langsung mereka, sadar atau tidak, menghalaginya, padahal ada diantara para pekerja tersebut yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk dikembangkan

10 Sebenarnya para manajer pun mestinya menyadari berbagai manfaat yang dipetik oleh organisasi dengan adanya perencanaan karier yang mantap bagi para bawahannya.

11 Terdapat paling sedikit 3 alasan utama mengapa para manajer tidak selalu melihat manfaat tersebut, antara lain sebagai berikut : Ada kecenderungan dikalangan para manajer untuk hanya melihat kepentingan satuan kerja yang dipimpinnya dan bukan kepentingan organisasi sebagai keseluruhan Para manajer tidak selalu menyadari tersedianya prospek pengembangan karier bagi para bawahannya dan karenanya tidak bisa meneruskan informasi tentang berbagai peluang itu kepada para bawahannya Meskipun tidak seharusnya terjadi, ada saja manajer yang tidak ikhlas melihat para bawahannya meraih kemajuan karena dipandangnya sebagai ancaman terhadap karier dan posisinya sendiri

12 Peranan bagian kepegawaian umumnya dimainkan dengan menempuh tiga cara yaitu :
Menyelenggarakan pendidikan tentang perencanaan karier Penyebarluasan informasi tentang pengembangan karier Konseling

13 Yang dimaksud dengan pendidikan tentang perencanaan karier adalah pengalihan pengetahuan tentang berbagai teknik perencanaan karier yang bentuknya dapat beraneka ragam seperti ceramah dari para eksekutif organisasi, loka karya dan seminar. Hal kedua yang dapat dan biasa dilakukan oleh bagian pengelola sumber daya manusia ialah penyebarluasan informasi tentang berbagai kemungkinan pengembangan karier dalam organisasi

14 Kegiatan ketiga yang dapat dan harus dilakukan oleh bagian pengelola sumber daya manusia adalah memberikan jasa konseling kepada para pekerja. Dalam memberikan konseling itu, 2 hal harus dipertimbangkan yaitu : Mendorong pegawai yang bersangkutan sendiri melalui dirinya Memperhitungkan perubahan yang sangat mungkin terjadi dilingkungannya dengan dampak tertentu terhadap karier orang yang bersangkutan

15 Sasaran penanganan konseling adalah agar para pegawai menyadari pentingnya pengembangan diri guna menghadapi tantangan tugas dimasa depan. Pendekatan demikian sangat penting karena kalau hanya tersedianya lowongan saja yang ditonjolkan, para pegawai pada umumnya akan merasa memiliki kemampuan untuk mengisi lowongan tersebut tanpa harus berbuat sesuatu secara khusus sebagai persiapannya.

16 PENGEMBANGAN KARIER Betapa pun baiknya suatu rencana karier yang telah dibuat oleh seorang pekerja disertai oleh suatu tujuan karier yang wajar dan realistik, rencana tersebut tidak akan menjadi kenyataan tanpa adanya pengembangan karier yang sistematik dan programmatik.

17 Perlu ditekankan bahwa meskipun bagian pengelola sumber daya manusia dapat turut berperan dalam kegiatan pengembangan tersebut, sesungguhnya yang paling bertanggung jawab adalah pekerja yang bersangkutan sendiri karena dialah yang paling berkepentingan dan dia pulalah yang kelak akan memetik dan menikmati hasilnya.

18 Prestasi kerja yang memuaskan Pengenalan oleh pihak lain
Jika seseorang sudah siap memikul tanggung jawab demikian, 7 hal perlu mendapat perhatiannya, antara lain sebagai berikut : Prestasi kerja yang memuaskan Pengenalan oleh pihak lain Kesetiaan pada organisasi Pemanfaatan mentor dan sponsor Dukungan para bawahan Pemanfaatan kesempatan untuk bertumbuh Berhenti atas permintaan dan kemauan sendiri

19 DUKUNGAN BAGIAN KEPEGAWAIAN
Persepsi seorang pekerja tentang kemungkinan meniti karier dalam suatu organisasi akan sangat diwarnai oleh pandangan sampai sejauh mana kebutuhan dan kepentingan pribadinya itu akan terpenuhi. Sesungguhnya persepsi itulah yang menjadi dasar keputusan seseorang apakah akan terus berkarya dalam organisasi tertentu ataukah pindah ke organisasi yang lain dimana kepentingan pribadinya itu diperhitungkan akan lebih terjamin.

20 Dengan bersikap proaktif dari bagian kepegawaian maka paling sedikit ada 5 sasaran yang akan dicapai seperti : Membantu para pegawai dalam pengembangan karier masing-masing yang pada gilirannya menumbuhkan loyalitas karena merasa dibantu oleh organisasi meraih kemajuan dalam kariernya yang biasanya mengurangi keinginan pindah ke tempat pekerjaan yang lain Tersedianya sekelompok pegawai yang memiliki otensi dan kemampuan untuk dipromosikan dimasa yang akan datang Membantu dalam prestasi kerja, peningkatan loyalitas dan penumbuhan motivasi dikalangan para pegawai Meningkatkan produktivitas dan mutu kekaryaan para pegawai

21 Dilihat dari sudut pandang para pegawai, segi penting lainnya dari perencanaan karier adalah sistem umpan balik, terutama bagi mereka yang setelah mengikuti program pengembangan karier tertentu ternyata tidak dipromosikan.

22 Sistem umpan balik sngat penting karena dengan demikian para pegawai :
Mengetahui mengapa mereka tidak terpilih untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi Memperoleh petunjuk tentang tindakan pengembangan apa yang perlu mreka ambil, meskipun dengan penekanan bahwa mengambil tindakan pengembangan tertentu tidak dengan sendirinya selalu berakibat pada promosi

23 Memperoleh jaminan bahwa tetap terbuka kemungkinan bagi mereka untuk dipertimbangkan memperoleh promosi Yakin bahwa usaha pengembangan kariernya tidak sia-sia meskipun jerih payahnya itu belum segera membuahkan hasil yang diharapkan karena berbagai pertimbangan yang obyektif.

24 Terdorong untuk meningkatkan prestasi kerja disertai sikap dan perilaku positif dalam kehidupan organisasionalnya.

25 Semuanya akan terwujud bila para pegawainya yakin bahwa prestasi kerja mereka dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan rasional serta diterapkan secara obyektif.

26 Terima Kasih


Download ppt "BAB VIII PERENCANAAN KARIER"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google