Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

YESAYA 35:1-2 Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak- sorak dan berbunga;seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat,

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "YESAYA 35:1-2 Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak- sorak dan berbunga;seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat,"— Transcript presentasi:

1 YESAYA 35:1-2 Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak- sorak dan berbunga;seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya, semarak Karmel dan Saron; mereka itu akan melihat kemuliaan TUHAN, semarak Allah kita.

2 RUMAH DOA BAGI SEGALA BANGSA Mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa. Yesaya 56:7

3 A CALL TO PRAY "There are parts of our calling, works of the Holy Spirit, and defeats of the darkness that will come no other way than through furious, fervent, faith-filled, unceasing prayer." - Beth Moore "God speaks in the silence of the heart. Listening is the beginning of prayer." - Mother Teresa

4 Prayer is not simply getting things from God- that is the most elementary kind of prayer. Prayer is coming into perfect fellowship and oneness with God. Oswald Chambers To invite Him. Prayer is fellowship with God. Working with God. “We then, as workers together with Him…” (2 Corinthians 6:1). He wants us to grow, and we grow when we pray. Dr. Adrian Rogers

5 Terminologi Doa “Doa” dalam bahasa Ibrani adalah palal פָּלַל (verb); bhs Inggris bhs Inggris : “to pray” to intervene, interpose, pray (Kej. 20:7; Bilangan 21:7), intervene (Ul. 9:20, 1 Sam. 12:23), mediate (1 Sam. 2:25), judge (Mazmur 106:30).

6 Dalam bahasa Yunani terdapat beberapa pengertian antara lain: “Euchomai” ε ὔ χομαιπ yang mengandung arti “wish”=ingin/keinginan (3 Yoh. 1:2), “wish for”= mengharapkan (Kis. 26:29), “Proseuchomai” ροσε ύ χομαι (Rom. 8:26; Ef. 6:18; Filipi 1:9), “erotao” ἐ ρωτ ά ω”=”to ask”=“meminta” (Yoh. 17:9,15, 20), “memohon” (1 Yoh. 5:16). “Deomai δ έ ομαι”=“to desire =“hasrat/keinginan” (2 Kor. 5:20).

7 DEFENISI DOA  Doa adalah keterpautan “roh, jiwa & tubuh” manusia dengan TUHAN Allah dalam suatu waktu, ruang & kondisi/keadaan.  Doa secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu komunikasi dengan Allah yang tentunya dilandasi oleh hubungan yang telah terlebih dahulu terjadi antara pendoa itu dan Allah. Vellanickal mengatakan bahwa doa adalah dialog antara Allah dan manusia. Keduanya saling berjumpa dan telah mengenal satu sama lain.

8 FOUNDATIONS OF BIBLICAL PRAYER 1. God – Centered Relationship, Kis 17:27-29; Yeremia 29:12-13 2. Meaningful Relationships, Acts 2:42-47; 4:32-35; 5:12-16, 41-42 3. The Leaders Walk with God, Kejadian 5:24; Kis 13:22 4. Hearts Right with God, Matthew 6:5-15 5. Believers in One Accord, Acts 1:14

9 Meaningful prayer follows meaningful relationships Dalam Alkitab doa adalah kebaktian mencakup segala sikap roh manusia dalam pendekatannya kepada Allah. Orang Kristen berbakti kepada Allah jika ia memuja, mengakui, memuji dan mengajukan permohonan kepada-Nya dalam doa. Doa sebagai perbuatan tertinggi yg dapat dilakukan oleh roh manusia, dapat juga dipandang sebagai persekutuan dengan Allah, selama penekanannya diberikan kepada prakarsa ilahi.

10 A Call To be a Watchman Habakuk 2:1 Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan- Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab- Nya atas pengaduanku.

11 Menara Doa/ Menara Penjagaan

12 Lambang Perlindungan Menara di padang belantara adalah tempat perlindungan paling aman di daerah yang luasnya sampai berkilo-kilo meter, kita dapat melihat cocoknya pernyataan di Amsal 18:10, "Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat." Yang juga penting adalah pernyataan di Mazmur 48:13-14, Kelilingilah Sion dan edarilah dia, hitunglah menaranya, perhatikanlah temboknya, jalanilah puri-purinya, supaya kamu dapat menceriterakannya kepada angkatan yang kemudian" (Bdk. Ibr 12:22.)

13 Tembok Berapi Hal ini khususnya memiliki makna yang dalam bagi orang Yahudi yang memandang ke atas ke benteng besar di Yerusalem yang terletak di tempat yang lebih tinggi daripada hampir semua ibu kota besar lain dalam sejarah manusia, dengan tembok-tembok pertahanannya yang kuat. Melalui nabi Zakharia, Allah berbicara tentang diri-Nya sebagai dinding api di sekeliling Yerusalem. Hal ini memberi umat-Nya jaminan yang membesarkan hati bahwa, walaupun tembok-tembok batu bisa diruntuhkan, Allah sendirilah pertahanan yang sebenarnya bagi hamba-hamba-Nya (Mazmur 48:3, 11-13; Zakharia 2:4-5).

14 Pengertian Menara Doa  Rumah doa (menara doa), secara fisik, adalah tempat di mana umat Tuhan menaikkan doa, pujian, dan penyembahan, dan Allah hadir di tengah-tengah mereka. Secara rohani, rumah doa adalah kehidupan rohani umat Tuhan yang dipenuhi doa, pujian, dan penyembahan seperti kedua puluh empat tua-tua di hadapan Anak Domba Allah (Wahyu 5:8).  Menara doa adalah pusat penjagaan untuk suatu kota dan biasanya didirikan di tempat yang tinggi dan strategis untuk bisa mengamati keadaan kota atau daerah sekelilingnya (Habakuk 2:1).

15 PRINSIP MENARA DOA 1.Kondisi rohani yang sudah berkemenangan atas segala masalah pribadi dan kehidupan kita. 2."Tempat yang tinggi" secara rohani kita mempunyai jangkauan pemantauan yang luas sekali 3."Tempat yang tinggi" secara rohani juga membuat kita mempunyai posisi yang superior dialam roh musuh- musuh rohani diseluruh medan peperangan rohani kita.

16 Church as Watchman Sebagai tempat yang tinggi atau strategis, gereja Tuhan bertugas meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan Tuhan (Habakuk 2:1-3). Gereja Tuhan berdoa di Menara bukan hanya untuk masalah-masalah yang terjadi, tetapi mengerti apa kehendak dan tujuan Allah bagi kota kita dan bangsa kita. "Usahakanlah kesejahteraan kota kemana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu." (Yeremia 29:7).

17 God’s Desires Through Prayer 1. Reveal Himself to His People When His people know Him, they glorify Him, learn to live in relationship with Him and become like Him. 2. Move His People onto His Agenda Embrace His agenda – Go on mission with Him – Change the world 3. Minister to his people through his people The result is koinonia, a deepening of the love believers have for one another

18 Tujuan Menara Doa  Gereja-gereja Tuhan dapat melepaskan berkat dan kuasa Tuhan atas kota secara bersama-sama (Kejadian 22:1-8; 1Petrus 3:9; Mazmur 133:1-3). Kita menaikkan doa-doa profetik untuk memberkati kota (Yeremia 29:7).  Agar api mezbah Tuhan tetap menyala (Imamat 6:12-13).  Tempat membangun tempat kemurahan (mercy seat) Allah (Keluaran 25:17-22).  Tempat mempersiapkan jalan bagi Tuhan (Yesaya 40:3-5).  Agar kehendak dan tujuan Allah dinyatakan di kota dan bangsa (Yohanes 17:1-4; Kisah Para Rasul 17:26-27).

19 Doa Tingkat Strategis  Pemetaan Rohani Kemampuan melihat secara rohani keadaan setiap tempat sebelum kegiatan doa dilakukan, misalnya: doa keliling dan peperangan rohani.  Riset Fisik Kegiatan observasi terhadap monumen-monumen, museum- museum, patung-patung, pusat ilmu gaib, diskotik, bar, night club, tempat-tempat  Riset Rohani Peninjauan secara rohani teritorial, orang kuat, selubung kegelapan, suasana rohani dsb.

20 Doa Keliling  Memenangkan wilayah yang menjadi Fokus bagi Kristus.  Terjadinya transformasi atas wilayah yang menjadi Fokus bagi Kristus  Pertumbuhan Gereja secara menyeluruh.

21 Aspek Doa Keliling 1.Konsep Dasar Doa Keliling, Yosua 1:3; 6:4; Matius 9:35; 1 Petrus 5:7. 2. Kuasa Yang Bekerja di balik Doa Keliling  Kuasa Pengendalian (Mat. 28:17 bandingkan Luk.10:17).  Kuasa Penghancuran dan Pendobrakan (Luk. 10:19).  Kuasa Pendamaian dan Pembersihan (Kol. 1:20; 2 Kor. 5:18).

22 Target Doa Keliling  Meruntuhkan benteng-benteng (2 Kor. 10:4-6).  Menghancurkan pintu gerbang maut (Maz. 9:14).  Merusak segala perangkap maut (Maz. 18:6).  Meruntuhkan tembok dan menara-menaranya (Yeh. 26:3, 4).  Mencabut segala kutuk dan melepaskan berkat (Rm. 12:14).  Mengambil alih dan memproklamirkan Wilayah Fokus (Mat. 18:18).

23 Strategi Doa Keliling  Mengenali Problem utama dari Wilayah Fokus.  Mengenali peta kekuatan musuh melalui tempat-tempat pijakan iblis (Mar. 5:1-17; Kis. 19:24-35).  Mengenali karakteristik musuh pada Wilayah Fokus (Kej. 19:1-9).  Mengenali Formasi Kerja musuh atas Wilayah Fokus.  Strategi penyerangan musuh (1 Pet. 5:8, 9).  Mengikat segala orang kuat dan penjaga Wilayah Fokus (Mar. 3:27).  Mengacaukan dan melumpuhkan segala strategi dan program kuasa kegelapan (Kis. 8:9-13)  Menggunakan selengkap senjata Tuhan (Ef. 6:14-17).  Bertempur dengan otoritas penuh dan melibatkan para malaikat Tuhan (Kel. 14:19).

24 Riset Fisik  Riset fisik mencakup juga riset sosial, riset kejiwaan, psikologis. Pekerjaan roh bisa dilihat di bangunan-bangunan, kehidupan masyarakat di bawahnya.  Riset fisik Bangunan-bangunan. Waktu Paulus ke Athena, dia melihat begitu banyak patung-patung. Dengan begini saja dia sudah mengadakan pemetaan. Lalu dia mengamati bahwa ini berarti ada suatu roh yang mempengaruhi kota tersebut sehingga mereka membuat patung-patung penyembahan berhala.  Riset sosial Meneliti, kenapa terjadi pembunuhan, yang membunuh umurnya berapa, pekerjaannya apa, kejadiannya bagaimana?  Riset psikologis Menelusuri latar belakang pembunuh. Misalnya jika orang tua pembunuh tersebut bercerai, dan dia tinggal bersama pamannya, berarti dia kurang kasih sayang, punya rasa benci, merasa tidak berharga?

25 Riset Rohani  Bagaimana Kekristenan masuk ke kota itu?  Bagaimana pertumbuhan Kekristenan di kota itu ? Pesat, lambat, tidak bertumbuh?  Bagaimana keadaan para pemimpin, dan apakah sering terjadi konflik?  Apakah ada unsur penolakan terhadap Injil dan hamba- hamba Tuhan?  Apakah ada kutuk-kutuk yang menimpa penduduk kota itu?  Apakah ilah utama atau roh-roh teritorial yang berhubungan dengan kota itu?  Apakah dampaknya bagi masyarat di kota itu?  Siapakah orang kuat di kota itu? Berhala apakah yang mereka sembah?

26 Jenis-jenis Doa  Pengagungan, Pujian, Ucapan syukur dan penyembahan Kehidupan doa yang seimbang membutuhkan waktu yang konsisten dalam pujian dan ucapan syukur yang mendalam kepada Tuhan.  Pengakuan dan Pertobatan Pengakuan adalah cara utama untuk menerima pengampunan Allah dan memelihara hidup yang dipenuhi Roh.

27 Jenis-jenis Doa  Permohonan Jenis doa di mana kita menyajikan kebutuhan dan keinginan individual kita kepada Tuhan. Kehidupan doa yang seimbang dibangun di atas petisi pribadi yang berbasis alkitabiah dan lahir dari hati Tuhan sendiri.  Syafaat Permohonan untuk orang lain. Mengingat doa ini sering dikaitkan dengan kebutuhan orang lain, maka ia menuntut suatu kesediaan untuk menemukan situasi dan kebutuhan aktual orang lain.  Meditasi Tindakan untuk merefleksikan Firman Tuhan dan diam-diam mendengarkan suara kecilnya yang masih kecil. Kehidupan doa yang seimbang secara alkitabiah mencakup waktu untuk berhenti sejenak dan mendengarkan suara Tuhan yang masih kecil. Dia berbicara paling banyak kepada mereka yang secara konsisten masih mendengarkan hati mereka.

28

29 Pujian Dalam Perjanjian Lama kata untuk pujian sering di sebut dengan Haleluya atau aleluya, berasal dari kata bahasa Ibrani: הַלְלוּיָהּ, kata Haleluya berasal dari kata הָלַל - HALAL Standar Halleluyah Tiberias Hall ə lûy ā h (bahasa Yunani: Ἁ λληλούϊα, Allelouia) yang memiliki arti "Pujilah Tuhan". Haleluya banyak ditemukan dalam kitab Mazmur 113-118 dan memiliki lafal serupa dalam banyak bahasa, namun tidak semua bahasa. Haleluya digunakan dalam agama Yahudi sebagai bagian dari doa Hallel: הַלֵל (doa pujian), dan sebagai pujian kepada Tuhan dalam agama Kristen.

30 Defenisi Pujian Pujian adalah penyembahan kasih kepada Allah sebagai jawaban terhadap kasih-Nya yang telah lebih dulu diberikan kepada kita. (1 Yohanes 4:9-10). Hal ini digambarkan sebagai 'korban syukur kepada Allah' (Ibrani 13:15), yang bertentangan dengan ibadah yang dipersembahkan kepada sesuatu yang lebih rendah daripada Allah (Keluaran 20:2-4). Dalam PL kata untuk pujian antara lain הָלַל - HALAL, yg akar katanya berarti riuh; יָדָה - YADAH, pada mulanya dihubungkan dengan perbuatan dan sikap raga yang menyertai pujian; dan זָמַר - ZAMAR, dihubungkan dengan memainkan atau menyanyikan nyanyian disertai musik. Untuk pujian PB menggunakan kata εὐχαριστέω - eukhariste ō (harfiah, 'mengucapkan terima kasih'). Kata ini mengandung arti bahwa orang yang memuji lebih akrab dengan Yang dipuji, ketimbang arti yang terkandung dalam kata formal εὐλογέω - euloge ō, 'memberkati'. הָלַל - HALAL יָדָה - YADAH זָמַר - ZAMAR εὐχαριστέω - eukhariste ō εὐλογέω - euloge ō

31 Puji-pujian Kedatangan kerajaan Allah di dunia ini ditandai oleh pemugaran kegembiraan dan pujian bagi umat Allah dan seluruh penciptaan (Yesaya 9:2; Mazmur 96:11-13; Wahyu 5:9- 14; Lukas 2:13-14). Nikmat pendahuluannya diberikan dalam upacara dan kebaktian di Bait Suci, dimana puji-pujian bangkit semata-mata dari kegirangan oleh kehadiran Allah yang menyelamatkan (Ulangan 27:7; Bilangan 10:10; Im 23:40). Pujian kepada Allah diberikan di dunia ini karena karya-Nya, baik dalam penciptaan maupun penyelamatan (Mazmur 24; 136), dan merupakan gema pujian sorgawi di dunia ini (Wahyu 4:11; 5:9-10).

32 Penyembahan Secara etimologi, ada beberapa kata yang digunakan untuk penyembahan dalam Alkitab, seperti yang dikutip oleh Sadhu Sundar Selvaraj dalam bukunya: Shachah שָׁחָה (Ibrani) berarti menyembah, meniarapkan diri, membungkuk (Kejadian 37:7, 9, 10, 12; Imamat 26:1). Kata ini pun berarti merundukkan (membungkukkan) badan, menjatuhkan diri, memohon dengan rendah hati, melakukan penyembahan. Kata ini secara spesifik dipakai untuk mengartikan: bersujud, bertiarap, sebagai suatu tindakan penghormatan di hadapan seorang yang mulia. Shachah שָׁחָה digunakan sebagai suatu istilah yang umum untuk datang di hadapan Allah dalam penyembahan (Keluaran 34:8; I Samuel 15:25; Yeremia 7:2).

33 Created to worship Tuhan menciptakan manusia dengan keinginan bawaan untuk beribadah. Bahkan, itu tetap menjadi salah satu perbedaan mendasar antara manusia dan hewan. Tuhan tidak menciptakan dorongan itu pada hewan. Tetapi, seperti yang Alkitab katakan, “[Allah] telah… menetapkan kekekalan dalam hati manusia” (Pengkhotbah 3:11). Dorongan ini menyebabkan orang di mana-mana menyembah; jika mereka tidak menyembah Allah yang benar, mereka menyembah dewa buatan mereka sendiri. Namun, pemahaman yang benar tentang apa artinya penyembahan, menggambarkan mengapa hanya Allah yang layak menerima penyembahan dan pengabdian kita.

34 Akibat Dosa 1.Dosa mematahkan hubungan kita dengan Tuhan dan menghancurkan kemampuan kita untuk mendekati Tuhan dalam ibadah. 2.Dosa menyebabkan manusia mengalami penyimpangan dalam penyembahannya, dan mempraktikkan "penyembahan berhala.“ 3.Gambar diri manusia menjadi rusak 4.Manusia mengalami penghakiman, penderitaan dan kematian 5.Hubungan manusia dengan Alam menjadi terdistorsi

35 Penyembah Sejati Allah mencari penyembah yang akan menyembah, bukan hanya sekedar menyembah dirinya. Karena Ia telah memiliki penyembahan sejak adanya malaikat-malaikat, kerubim dan serafim. Dia tidak memiliki kekosongan di dalam diri-Nya yang hanya dapat diisi oleh penyembahan. Allah bukan berada dalam posisi ketidaknyamanan. Dia bahkan tidak kekurangan apapun di dalam diri-Nya. Tetapi Ia adalah Bapa kita, dan Dia memiliki kerinduan untuk berinteraksi dalam hubungan bersama anak-anak-Nya.

36 Perspektif Penyembahan Penyembahan tidak hanya bersifat personal, tetapi merupakan suatu kehidupan spiritual yang mendalam, tenang dan teguh ketika dalam situasi apapun. Mencari dan menemukan makna dalam setiap situasi dan peristiwa serta dinamis. Kita mengenal-Nya sebagai Bapa yang baik. Kebaikan Sang Bapa tidak hanya dari sisi adjectivanya semata: penuh berkat, kasih, pengampunan dan lain-lain. Melainkan juga dari sisi hukuman sebagai yang paradoks dalam diri-Nya.

37 Meaningful Life Dalam penyembahan kepada Allah, iman memampukan kita untuk hidup pada suatu taraf yang tidak bersifat duniawi, kemampuan untuk melihat, merasakan dan bertindak dalam suatu dimensi transenden”. Suatu keyakinan yang bersifat personal. Personal bukan berarti lepas dari yang lain. Juga merupakan “suatu kualitas hidup manusia. Dalam situasi yang paling baik, kepercayaan eksistensial, terungkap dalam ketenangan hati dan keberanian, kesetiaan dan sikap melayani; kegembiraan yang tenang, yang menyanggupkan kita untuk merasa kerasan di tengah alam semesta dan menemukan makna hidup di tengah dunia serta dalam kehidupan kita sendiri ; suatu makna yang sangat dalam dan ultimo serta senantiasa stabil, apapun yang terjadi pada atas diri seseorang pada tingkat peristiwa-peristiwa aktual.

38 Pengorbanan Pengujian kepercayaan Abraham” membawa dan menempatkan Abraham pada titik pengalaman spiritual yang personal. Abraham dibawa untuk memahami diri secara otentik (asli) dengan Allah. Di tahap pengalaman spiritual ini, Abraham menapaki tahap penemuan diri (self discovery) secara unik dengan dan di dalam Allah. Dalam kemanunggalingan, Abraham rela menghambakan diri, melepas free-willnya, dan egonya sehingga karakter Allah terwujud dalam kedalaman penyembahan-Nya kepada Allah.

39 Konsep Penyembahan Alkitabiah  Penyembahan bukan soal tempat tetapi soal hati Paulus mengajarkan kita bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus (1 Korintus 6:19; 3:16-17). Kita adalah bait yang berjalan. Penyembahan berbicara tenntag hubungan, tidak ada penyembahan tanpa ada pengenalan dan hubungan (Yohanes 4:22)  Tuhan Tidak mencari penyembahan tetapi penyembah (orangnya)Karena Ia telah memiliki penyembahan sejak adanya malaikat-malaikat, kerubim dan serafim. Dia tidak memiliki kekosongan di dalam diri-Nya yang hanya dapat diisi oleh penyembahan. Dia bahkan tidak kekurangan apapun di dalam diri-Nya.  Penyembahan dalam roh dan kebenaran (Yohanes 4:23)

40 Musik Dalam Penyembahan Martin Luther, tokoh gereja protestan era reformasi menyatakan bahwa gereja yang baik adalah gereja yang bernyanyi. Sebagian besar porsi ibadah gereja memiliki unsur musik, baik vokal maupun instrumental. Musik dalam ibadah gereja dalam istilah lain dalam liturgi gereja adalah ungkapan simbolis perayaan iman jemaat gereja. Perayaan iman yang dimaksud adalah penghayatan terhadap misteri dalam agama Kristen dalam diri Kristus sebagai sosok penyelamat yang benar-benar menyentuh perasaan umat dalam nyanyian. Hubungan musik dan liturgi (seharusnya) bersifat harmonis, yaitu keseimbangan yang pas antara musik dan penghayatan iman menjadi tidak terpisahkan.

41 Pola Ibadah Perjanjian Lama Dalam Perjanjian Lama ada tiga pola ibadah: 1.Tabernakel Musa 2.Tabernakel Daud (Pondok Daud) 3.Tabernakel Salomo (Bait Suci Salomo) Berbeda dengan Kemah Musa, di Pondok Daud selalu ada nyanyian pujian dan penyembahan yang dinaikkan kepada Allah. Tidak ada korban binatang yang dipersembahkan, tetapi yang ada adalah korban pujian dan ucapan syukur. Pondok Daud adalah pola ibadah yang dipenuhi sorak sorai dan puji-pujian, sukacita, ucapan syukur, dan dapat dimasuki oleh semua bangsa (Lihat Mazmur 86:9). Pondok Daud merupakan satu pola ibadah yang sangat menekankan pujian dan penyembah yang dinominasi serta peranan musik sangat penting didalamnya, ibadah pujian dan penyembahan akan membawa kita kepada salah satunya adalah selebrasi atau perayaan.

42 Kemah Musa Tuhan memerintahkan Musa untuk membangun Kemah Suci (Tabernakel) sebagai rumah ibadah kepada Tuhan (Keluaran 40:17-33). Di Tabernakel Musa, diadakan persembahan dan pemujaan kepada Tuhan. Tabut Perjanjian yang di identikkan dengan kehadiran Allah itu ada di dalam Kemah Suci.

43 Bait Salomo Bait Salomo (bahasa Ibrani: בית המקדש, Beit HaMikdash), juga disebut sebagai Bait Pertama ataupun Haikal Sulaiman, menurut Kitab Suci adalah bait suci pertama agama Yahudi kuno di Yerusalem. Bait ini digunakan untuk pemujaan dan pengorbanan yang disebut korbanot dalam Yahudi kuno. Kuil ini diselesaikan pada abad ke-10 SM dan dihancurkan oleh bangsa Babilonia pada tahun 586 SM. Rekonstruksi kuil di Yerusalem, yang terlaksana selama tahun 516 SM sampai 70 M. Tabernakel ini yang paling megah dan mewah.bahasa IbraniKitab SuciYerusalemkorbanotBabilonia

44 Pemulihan Pondok Daud Amos 9:12-13 Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh, Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya, Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala” supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milikKu”, demikianlah firman Tuhan yang melakukan hal ini

45 Menuju Teologi Pondok Daud Daud hidup dalam situasi rohani, moral, politik dan sosial yang tidak mudah. Secara rohani, Daud hidup dalam situasi kepemimpinan dalam keadaan kegelapan dimana Imam Eli dan anak- anaknya tidak hidup dalam kebenaran. Kevin J Conner menuliskan dalam bukunya; “at the time of Eli, things area low spirituality. It seemed that the corrupt condition of Eli and His Sons precipitated the need and rise of the prophetic ministry of Samuel. 3 Eli kehilangan kepekaan rohani, ketika Hana berdoa dengan sungguh-sungguh karena mengharapkan Tuhan memberikan anak.

46 Keluarga Imam Eli Gagal Anak Eli adalah sebagai pelayan Tuhan, bertugas sebagai imam di mezbah, tetapi tidak menghargai Tuhan. “Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN,” (1 Samuel 2:12). Anak Eli dipenuhi dengan roh agamawi dalam kitab 1 Samuel 2; 1 Samuel 2:22. Eli gagal mendidik anak-anaknya, walaupun anak-anaknya hidup immoral dan hidup dalam pemeberontakan kepada Tuhan, berakibat anak-anak Eli menjadi dursila dan kemudian Tuhan mendatangkan kutukan kepada Eli.

47 Samuel Menjadi Imam Ditengah ketidakfungsian keimaman Eli di tengah bangsa Israel Tuhan berjanji untuk membangkitkan seorang Imam yang lain (1 Samuel 2:35 Di tengah bangsa Israel ada seorang wanita Hana yang mandul, dia sdh lama menikah dengan Elkana dan terus dianiya oleh “madunya” yaitu Penina, yang membuat Hanna berseru kepada Tuhan. “Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya." (1 Samuel 1:11)

48 Allah Memanggil Samuel Tuhan memakai permasalahan yang dihadapi Hana menjadi sarana untuk melahirkan “imam” yang Dia tetapkan yaitu Samuel. Ketetapan Tuhan mengangkat Samuel menjadi imam dan nabi sudah terlihat sejak Samuel anak-anak; “Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia.” (1 Samuel 2:26).

49 Pra Restorasi Kerajaan Israel Tuhan adalah inisiator pemulihan. Pemulihan atau restoration adalah mengembalikan kepada asalnya atau kepada awalnya. Pemulihan dimulai dari adanya orang mengalami keputusasaan sehingga menimbulkan kerinduan untuk terjadinya pembaharuan. Daud hidup dalam masa kepemimpinan Saul memerintah sebagai raja dan Samuel sebagai imam dan nabi, Saul menjadi raja karena keinginan dari rakyat untuk memiliki raja seperti yang dimiliki bangsa-bangsa lain. Juga karena ketakutan masyarakat bangsa Israel melihat anak-anak Samuel tidak sama dengan kualitas kehidupan bapanya, yaitu Samuel (1 Samuel 8:1-6)

50 Pemilihan Daud Sebagai Raja Pemilihan Daud diawali dalam situasi Raja Saul yang sudah ditinggalkan Tuhan, tabut perjajian diabaikan, tidak ada suara kenabian, musuh-musuh siap menghabisi bangsa Israel khususnya yaitu orang Filistin. Dalam keadaan Samuel berduka oleh karena perbuatan Saul, Tuhan membangkitkan Samuel untuk melakukan tindakan pembaharuan dengan mengurapi Daud sebagai Raja. ( 1 Samuel 16:1). Keberhasilan yang dialami oleh Daud membuat Saul cemburu dan memunculkan niat jahat untuk membinasakan Daud, hal ini mengawali proses pembentukan kehidupan Daud sebelum menjadi Raja atas bangsa Israel.

51 Daud Diurapi Tiga Kali Samuel mengurapi Daud pertama kali dirumah Isai di Bethlehem. Kemudian untuk kedua kalinya Daud diurapi di Hebron. Daud juga diurapi ketiga kalinya sebagai Raja bagi bangsa Israel. Menurut Kevin J. Conner, tiga kali pengurapan yang dialami oleh Daud bukan hanya menjelaskan tentang peneguhan Daud sebagai Raja, tetapi mengembalikan tiga otoritas kepemimpinan yang menggambarkan kepemimpinan mesias yang menyatukan peranan sebagai Nabi, sebagai Raja dan sebagai Imam.

52 Tiga Jabatan Daud  Prophets- The ministry fof the Word (1 Kings 19:16). Prophet at times were anointed. All true prophets were anointed by the Spirit of God for the Word of God.  Kings- The Ministry of Reigning and Ruling (1 Sam. 10:1). The Kings of Israel and Judah werw anointed to rule.  Priest- The ministry of Reconciliation (Lev. 8:1-13). The Priests werw anointed for Sanctuary ministry.

53 Pemimpin sebagai Imam Keberhasilan Daud bukan hanya karena dia sendirian yang hebat, tetapi karena Daud memiliki keyakinan mengenai pola kepemimpinan Mesias yaitu kepemimpinan imamat rajani, maka Daud melatih seluruh bangsanya mengerjakan panggilannya. Dia membuat pola ibadah yang berbeda dengan kemah musa dengan membuat pola ibadah 24 (dua puluh empat) jam siang dan malam 1Tawarikh 9:33). Daud bukan hanya menyiapkan tim ibadah siang malam, tetapi juga menyiapkan pasukan tentara yang terlatih. Jumlah pasukan Daud lebih dari 1(satu) juta tentara terlatih. “Lalu Yoab memberitahukan kepada raja hasil pendaftaran rakyat. Orang Israel ada delapan ratus ribu orang perangnya yang dapat memegang pedang; dan orang Yehuda ada lima ratus ribu.” ( 2 Samuel 24:9 ).

54 Signifikansi Pondok Daud Konteks Amos 9: 11-12 adalah pemerintahan pemerintahan Yesus dari Yerusalem atas semua bangsa. Dalam Kisah Para Rasul 15: 13-18, Yakobus merujuk pada Amos 9:11 yang menyatakan bahwa orang-orang bukan Yahudi harus diterima ke dalam Tubuh Kristus yang sebagian besar adalah orang Yahudi, tanpa perlu bertobat ke Yudaisme. Para rasul mengerti bahwa pada akhir zaman, Allah akan membangun kembali kerajaan Mesianik atas semua bangsa.

55 Tafsiran Pondok Daud  "Pondok Daud" adalah "Kerajaan Daud". Amos 9:11 adalah suatu nubuat bahwa Allah akan mendirikan kerajaan Daud (Israel) yang baru, yang di dalamnya terdapat orang-orang Yahudi, maupun orang-orang non-Yahudi (bangsa-bangsa kafir) akan mencari keselamatan abadi (percaya kepada Kristus) didalamnya.  Pondok Daud" adalah istilah untuk "Tabernacle" pada zaman Daud, (Terjemahan KJV "Tabernacle"). Pada zaman Musa, Allah pernah memerintahkan Musa membuat Kemah Suci (Tabernakel) sebagai pusat ibadah orang-orang Israel. Dan setelah Musa meninggal, sempat terjadi keberpalingan orang- orang Israel yang meninggalkan ibadah kepada Allah dan berpaling kepada berhala. Ketika Daud menjadi Raja, ia membangun kembali tempat ibadah yang didalamnya terdapat Tabut Perjanjian. Tabut Perjanjian itu ada di dalam Kemah (pondok) yang didirikan oleh Daud, mungkin dari sinilah datang istilah "Pondok Daud" (2 Samuel 7:2; 11:11).

56 Konsep Pondok Daud Pengertian "Pondok Daud yang telah roboh" di dalam Kisah 15:16 bisa kita maknakan dalam sudut pandang sejarah. yaitu merujuk pada "Bait Allah yang roboh" setelah masa Yesus Kristus. Robohnya Bait Allah di Yerusalem itu benar-benar terjadi pada tahun 70 M. Dan di era ini memang terbentuk Jemaat Kristus (Gereja Kristus) yang mula-mula yang berisi orang-orang Yahudi dan Non-Yahudi. Dengan demikian, pengertian: "membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh" adalah dalam membangun kembali, terbentuknya kembali jemaat Allah, yaitu Gereja Kristus (yang bukan dalam arti fisik bangunan) tetapi suatu Gereja yang didalamnya terdapat jiwa-jiwa orang percaya dari kalangan Yahudi maupun Non-Yahudi.

57 Tipologi Pondok Daud  Dalam Perrjanjian lama, Daud menjangkau kepada suatu perjanjian yang lebih baik yang dibangun di atas janji-janji yang lebih baik, ketika semua umat Allah dapat dengan berani menghampiri hadirat Allah dan Tutup Pendamaian Sorga. Perjanjian ini mengandung makna “pemulihan “ akan hati bangsa-bangsa yang lain. Pemulihan ini untuk membawa manusia kembali kepada hubungan pra dosa di Taman Eden, yakni hubungan tanpa keterpisahan. Jauh Hubungan antara manusia dengan Allah pra taurat, yang intim dengan Bapa tanpa syarat.  Dalam Perjanjian Baru, dimulainya keselamatan di rumah Kornelius (Kis 10). Ini sesuai dengan nubuat Perjanjian Lama. Yakobus mengutip Amos untuk membuktikan bahwa banyak orang bukan Yahudi akan diselamatkan dalam konteks pemulihan pemerintahan dinasti Daud. Pemulihan ini, tentu saja, akan mencakup hati Daud untuk beribadah dan berdoa.

58 Progres Pewahyuan Dalam membandingkan tabernakel Musa dan Daud, dapat dilihat bahwa masing-masing berkontribusi pada pola ibadah di gereja saat ini. Penting bagi kita untuk mengetahui bentuk ibadah mana yang dapat diterima sehingga kita dapat beribadah dalam roh dan kebenaran. Mempelajari bagaimana kedua tabernakel itu beroperasi memberi kita pengetahuan dan kebijaksanaan untuk bergerak dengan berani di hadapan takhta Allah. Apakah itu kebebasan untuk menari seperti Raja Daud menari atau untuk mematuhi Sepuluh Hukum dan hukum Musa lainnya, masing-masing Tabernakel mempresentasikan dan menyumbang unsur-unsur pada ibadah kita hari ini. Hal ini mengandung wahyu secara progresif protokoler Daud tentang ibadah yang tidak terikat formalitas agamawi untuk datang kepada Allah.

59

60

61

62


Download ppt "YESAYA 35:1-2 Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak- sorak dan berbunga;seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat,"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google